Check Valve merupakan salah satu alat penting untuk sistem apa saja, baik untuk peralatan industri dan juga barang rumah tangga.
Check Valve berfungsi untuk mencegah adanya aliran balik, yang bisa menyebabkan gangguan produksi, kerusakan mesin atau kerugian lainnya.
Sehingga dengan adanya alat ini mampu memberikan banyak kemudahan dan manfaat untuk kegiatan produksi dan juga lainnya termasuk valve untuk kebutuhan kompresor angin.
Untuk lebih jelasnya akan dibahas mengenai Fungsi Check Valve Kompresor Angin berikut.
Pengertian Check Valve
Check Valve yang dikenal dengan istilah Non Return Valves (NRV) atau one way valves, Check Valve merupakan jenis katup yang berfungsi untuk mengatur aliran fluida (cair atau gas) yang mengalir hanya ke satu arah dan mencegah adanya aliran balik (back flow).
Check Valve berfungsi sebagai pengaman dalam sistem perpipaan, seperti salah satu contoh cara kerja swing Check Valve di bawah ini.
Check Valve akan terbuka saat ada aliran masuk dan akan menutup ketika ada aliran yang berlawanan.
Check Valve berbeda dari jenis valve lainnya, dan fungsi utama Check Valve yaitu untuk melindungi peralatan mekanis dalam sistem perpipaan dengan mencegah adanya aliran balik oleh fluida.
Check Valve bekerja otomatis dalam operasinya tidak memiliki persyaratan untuk operator atau kontrol eksternal apa saja, sehingga sebagian besar tidak memiliki pegangan atau batang katup.
Untuk membuka dan menutup, Check Valve ditenagai oleh gravitasi dan tekanan aliran fluida yang ada antara port masuk dan juga keluarnya.
Aliran balik ini dikenal dengan istilah back flow, dalam sistem perpipaan hal ini bisa saja terjadi dan sangat berbahaya.
Karena bisa menyebabkan peralatan berhenti tiba-tiba, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan.
Untuk fungsi ini, Check Valve dipasang pada jalur pipa untuk mencegah back flow dan mengatur aliran hanya menuju ke satu arah saja.
Saat aliran bergerak ke arah yang benar, katup akan terbuka. Tapi saat aliran berbalik arah, katup akan menutup secara otomatis.
Baca juga: Cara Kerja Sensor dan Jenisnya Lengkap
Penggunaan Check Valve penting fungsinya untuk pompa dan kompresor, di mana aliran balik bisa merusak bagian dalam peralatan.
Dalam kasus tertentu bahkan bisa berakibat pada berhentinya mesin secara tiba-tiba yang mengakibatkan kerusakan parah.
Pengertian Check Valve Menurut Para Ahli
Beberapa definisi Check Valve dari berbagai pendapat ahli yaitu:
- Karan Sotoodeh. Check Valve yaitu katup yang pada umumnya dibuat untuk menahan aliran balik yang tak diinginkan ke bagian hulu, walau ada juga tipe-tipe yang menawarkan fungsi lebih dari itu.
- Oene Roorda. Check Valve adalah katup yang bekerja dengan prinsip mencegah arus balik, yang umumnya dipakai untuk melindungi pompa, kompresor, dan peralatan mekanis lain.
- Brian Nesbitt. Check atau non return valve yaitu suatu katup yang dalam sistem perpipaan didesain untuk mencegah aliran balik.
- Brent T. Stojkov. Check Valve adalah tipe katup yang digunakan untuk mencegah aliran balik, kontaminasi antar fluida, hingga mengisolasi area atau sistem bertekanan rendah dari yang bertekanan tinggi.
- Zappe. Definisi Check Valve adalah suatu katup yang otomatis terbuka dengan adanya aliran masuk dan tertutup dengan adanya aliran yang bergerak ke luar.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika Check Valve yaitu suatu katup yang didesain untuk mencegah arus balik.
Pencegahan tersebut dilakukan dengan sifat katup yang akan tertutup saat mendapat dorongan arus balik.
Sifat ini juga bisa memberikan beragam manfaat seperti pencegahan kontaminasi.
Terminologi Check Valve
Beberapa istilah teknis penting yang dipakai dalam pengoperasian Check Valve, yaitu:
- Cracking Pressure, batas minimum yang mengacu pada perbedaan tekanan upstream antara inlet dan outlet di mana katup beroperasi. Check Valve umum dirancang untuk cracking pressure tertentu yang bisa diatur. Cracking pressure dikenal juga dengan istilah unseating head atau opening pressure.
- Reseal Pressure, perbedaan tekanan antara inlet dan outlet valve selama proses penutupan Check Valve, di mana tidak ada tingkat kebocoran yang muncul. Reseal pressure dikenal juga dengan sealing pressure, seating head (pressure) atau closing pressure.
- Back Pressure, perbedaan tekanan antara inlet dan outlet pada Check Valve, dimana aliran dari outlet memiliki pressure yang lebih tinggi jika dibandingkan aliran inlet.
Prinsip Kerja Check Valve
Check Valve pada dasarnya bekerja berdasarkan prinsip perbedaan tekanan.
Katup akan terbuka ketika saat inlet (inlet pressure) meningkat dan akan tertutup ketika tekanan outlet (outlet pressure) meningkat.
Beberapa istilah yang perlu diketahui untuk memahami kinerja alat ini antara lain yaitu:
- Tekanan inlet: tekanan dari dalam atau hulu sumber fluida
- Tekanan outlet: tekanan dari luar
- Tekanan retak atau cracking pressure: tekanan minimal di mana fluida bisa mengalir dan membuka katup
- Closing pressure: tekanan yang dibutuhkan dalam menutup katup
Baca juga: 14 Alat Mengukur Massa Jenis Zat Padat, Cair, dan Gas Lengkap
Fungsi dan Kegunaan Check Valve
Check Valve memiliki jenis-jenis yang sangat beragam dengan sistem kerja yang berbeda. Tapi pada dasarnya memiliki fungsi yang sama.
- Fungsi utama Check Valve yaitu mengatur aliran hanya ke satu arah dan memblokir adanya aliran balik yang bertujuan agar sistem produksi dan peralatan bisa bekerja dengan aman.
- Check Valve banyak dipakai pada area pompa dan kompresor, di mana Check Valve berfungsi untuk mencegah aliran balik ke pompa untuk melindungi kerusakan mesin dan produksi.
- Pompa sentrifugal, jenis pompa air yang paling banyak, tidak self-priming sehingga Check Valve sangat penting fungsinya untuk menjaga air di dalam pipa supaya tidak balik.
- Check Valve sering juga dipakai pada sistem dalam proses pencampuran antara gas dan fluida cair. Check Valve dipasang pada masing-masing saluran secara terpisah untuk mencegah terjadinya pencampuran cairan di sumber aslinya bisa menyebabkan kontaminasi.
- Check Valve juga dipasang setelah steam trap dalam perpipaan yang berfungsi untuk mencegah aliran balik kondensasi yang membanjiri pipa steam.
Selain hal tersebut di atas, fungsi Check Valve sangat banyak yang digunakan dalam sistem perpipaan industri.
Sehingga pada dasarnya, Check Valve memiliki fungsi yang penting untuk mencegah aliran balik yang bisa merusak sistem produksi dan peralatan.
Dan juga mencegah kemungkinan timbulnya kecelakaan karena water hammer, yaitu semacam hantaman air dengan kekuatan yang sangat besar di dalam pipa.
Fungsi Check Valve
Beberapa fungsi Check Valve di antaranya yaitu:
1. Mencegah Arus Balik
Aliran balik bisa merusak suatu alat dan juga sistem. Contohnya saja pada berbagai saluran yang umum digunakan sehari-hari mulai dari saluran air, gas, hingga uap.
Pembalikan arah fluida juga akan membuat sistem menjadi tidak efisien atau justru gagal total.
2. Menurunkan Tekanan
Walau bukan fungsi utamanya, tapi keberadaan tipe katup ini juga bisa membantu menurunkan tekanan.
Selain karena strukturnya di tengah saluran, fluida yang bergerak cepat juga bisa tertahan beberapa saat sebelum bisa membuka katup tersebut.
3. Mencegah Kontaminasi
Check Valve yang berfungsi untuk mencegah kontaminasi yang tidak diinginkan.
Contohnya pada sistem saluran air rumahan di mana air kotor seperti bekas cucian bisa dicegah mengalir ke area air bersih dengan katup ini.
4. Vacum Breaker
Non return valve bisa berfungsi sebagai vacuum breaker. Pada tangki penyimpanan air, contohnya, valve yang dipasang di bagian tutup akan membiarkan udara masuk.
Setelah udara mengisi ruang vakum sepenuhnya, valve akan menutup dengan erat.
Jenis-jenis Valve
Valve juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Spring Loaded In-line
Spring Loaded In-line yaitu salah satu non return valve dengan bentuk paling sederhana dan mudah dipakai.
Katup menggunakan pegas yang akan bergerak ke depan dan ke belakang karena pengaruh tekanan masuk dan keluar.
2. Spring Loaded Y
Spring Loaded Y yaitu jenis katup yang sebenarnya mirip spring loaded In-line.
Hanya saja, desain tipe ini lebih rumit dengan dua saluran di mana pegas terletak di sisi yang menyamping ke atas.
3. Ball Check Valve
Seperti namanya, tipe ini menggunakan struktur bulat menyerupai bola.
Banyak produk menyambungkan bola tersebut dengan pegas, tapi sebagian yang lain tidak.
Pada ball valve yang tidak memakaipegas, didesain ruang valve yang cukup besar sehingga saat tekanan inlet naik, bola akan terdorong ke atas dan membuka jalan untuk fluida.
4. Diaphragm Non Return Valve
Diaphragma non return valve yaitu jenis katup yang umumnya menggunakan struktur diafragma yang terbuat dari bahan karet.
Tatkala tekanan masuk meningkat, diafragma menjadi lentur sehingga saluran yang bisa dilalui fluida bertambah luas.
5. Lift Retention Valve
Lift retention valve menyerupai spring loaded Y. Tapi pada tipe ini, pegas tidak diposisikan miring, tapi lurus dari pangkalnya di bagian atas.
Saat aliran dibuka, fluida akan mendorong katup ini naik sehingga aliran menjadi lancar.
6. Swing Check Valve
Swing valve memiliki desain yang menarik seperti namanya.
Pada tipe ini, dibuat katup yang dipasang ujung atasnya sehingga struktur masih bisa bergerak-gerak.
Hasilnya ketika terjadi dorongan, katup akan naik ke atas menyebabkan saluran terbuka.
7. Duckbill
Duckbill valve menggunakan struktur mirip pintu yang menjorok panjang seperti paruh unggas.
Saat aliran masuk datang, fluida akan mendorong struktur tersebut sehingga terbuka.
8. Stop Non Return Valve
Stop non retrun valve secara umum memiliki bentuk seperti lift valve dengan tambahan pegas.
Selain itu, berbeda dengan katup pada umumnya, jenis ini dilengkapi dengan pengontrol di bagian atasnya sehingga buka tutup saluran bisa dilakukan sesuai kebutuhan.
Baca juga: 12 Fungsi Exhaust Manifold dan Cara Kerjanya Lengkap
9. Foot Valve
Tipe Check Valve ini memakai semacam saringan di bagian bawah.
Penggunaan saringan ini didesain untuk menyaring debu pada saluran fluida agar lebih bersih.
10. Ball Valve
Ball Valve yaitu sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan).
Bola yang memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga saat lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan terjadi.
Tapi ketika katup tertutup, posisi lubang ada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
Ball valve banyak dipakai karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan dalam menahan tekanan dan suhu tinggi.
Tergantung dari material apa yang terbuat, Bal Valve bisa menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat Celcius.
Ball Valve dipakai secara luas dalam aplikasi industri karena sangat serbaguna, bisa menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve bisa terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik.
Bolanya dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :
Full Bore Ball Valve
Full bore ball valve yaitu tipe ball valve dengan diameter lubang bola sama dengan diameter pipa.
Jenis full bore ball valves biasanya dipakai pada blow down, piggable line, production manifold, pipeline dan lainnya.
Reduced Bore Ball Valves
Reduced bore ball valves yaitu jenis ball valve yang diameter lubang bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa.
Minimum diameter bola katup yang berkurang yaitu satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa aslinya.
Contohnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.
Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.
Usage ( Fungsi ) Ball Valve:
- Flow control/pengendalian Aliran
- Pressure control/pengendali tekanan
- Shut off
- Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang tinggi
- Advantages/kelebihan ball valve:
- A very low pressure drop/kehilangan tekanan sangat rendah
- Low leakage/cukup jarang bocor
- Small in size dan ball valve tidak berat jika dibandingkan dengan valve lain yang sejenis
- Mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi.
Disadvantages/kekurangan ball valve :
- Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air di system sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system atau sambungan dan dinding pipa
- Fungsi dari “Ball Valve” ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve jenis ini, metode buka-tutup jalur memakai bola (disk pada butterfly valve) berlubang ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan sebaliknya, jika posisi lubang ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi terbuka.
- Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve dapat mengatur besar kecil aliran gas dan uap
- terutama untuk tekanan rendah. Valve ini bisa dengan cepat ditutup dan cukup kedap untuk menahan
- fluida/ zat cair. Ball valve tidak memakai handwheel, tapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°. Bentuknya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve dibuka penuh.
12. Plug/cock Valve
Kegunaan plug valve yaitu untuk fully open dan fully close (isolation atau on/off control).
Untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug memiliki celah atau lubang tempat aliran lewat.
Ketika handle diputar menuju open position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang bercelah akan melewatkan aliran.
Hanya pada saat handle diputar pada close position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tidak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran akan berhenti.
Sama seperti ball ball valve tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, tapi silinder.
Sebab tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.
Jenis – jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve yaitu:
- Three way plug valve : adalah jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk outlet. Dengan memakai valve ini maka dengan mudah dapat mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.
- Four way plug valve : dipakai pada fluida cooling water yang melewati heat exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan mudah dibalikkan arahnya dengan tujuan untuk membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-kotoran (fouling, sediment, solids).
13. Check Valve
Check Valve yaitu alat yang dipakai untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow.
Untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya dan tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran.
Tapi gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri, karena fungsinya yang bisa mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.
Aplikasi valve jenis ini bisa ditemulkan pada outlet/discharge dari centrifugal pump.
Saat laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, maka laju aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka.
Jika ada tekanan yang datang dari arah berlawanan, maka plug atau disk akan menutup.
Check Valve memiliki perbedaan yang jelas dari Gate Valve dan Globe Valve.
Valve ini di buat untuk mencegah aliran balik.
Ada beberapa jenis Check Valve, hanya ada 2 jenis yang paling umum yaitu Swing Check dan Lift Check.
Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, dan Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan dipakai untuk menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve.
Check Valve tidak memakai handel untuk mengatur aliran, tapi memakai gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri.
Karena fungsinya yang bisa mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering dipakai sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.
Ada 6 ( tiga ) jenis Check Valve:
Swing Check Valve
Swing Check Valve terdiri dari sebuah disk seukuran dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di bagian atasnya.
Jika terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet.
Dan jika terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida yang mengalir.
Semakin tinggi tekanan balik maka semakin rapat disk terpasang pada dudukannya.
- Usage : One way flow atau pengaliran satu arah
- Advantages : Jika sudah buka ringan, low pressure drop atau kehilangan tekanan sangat rendah, cost yang murah
- Disadvantages : Kebocoran tinggi dan aliran rendah karena terganggu dengan adanya
Lift Check Valve
Dalam konfigurasinya sama dengan globe valve hanya saja pada globe valve putaran disk atau valve bisa dimanipulasi sedangkan pada lift Check Valve tidak (karena globe valve yaitu jenis valve putar dan control valve).
Port inlet dan outlet dipisahkan dari sebuah plug berbentuk kerucut yang ada pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam.
Saat terjadi foward flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet.
Dan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak bisa mengalir.
Bahan dari dudukan plug yaitu logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang sangat sedikit dari Check Valve tersebut.
Dimana lift Check Valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil.
Pemakaian Check Valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap yang bisa menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap.
Keuntungan memakai lift Check Valve adalah ada pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan.
Kelemahannya yaitu instalasi dari Check Valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.
Backwater Check Valve
Backwater valve, banyak dipakai pada sistem pembuangan air bawah tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir.
Ketika banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan memakai back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik.
Swing Type Disk Check Valve
Dalam pemakaian swing Check Valve dan lift Check Valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih).
Sehingga sebagai solusinya yaitu dengan memakai Disk Check Valve. Dengan menggunakan Disk ceck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut di satu sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.
Disk Check Valve
Disk Check Valve terdiri dari body, spring, spring retainer dan disc.
Prinsip kerjanya yaitu saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet.
Sebaliknya jika terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida.
Perbedaan tekanan dibutuhkan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan oleh jenis spring yang dipakai.
Selain spring standar, ada juga beberapa pilihan spring yang tersedia:
- No spring – dipakai di mana perbedaan tekanan di valve kecil.
- Nimonic spring – dipakai dalam aplikasi suhu tinggi.
- Heavy duty spring – Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang dibutuhkan. Jika dipasang pada line boiler water feed, bisa digunakan untuk mencegah uap boiler dari kebanjiran ketika mereka unpressurised.
Split disc Check Valve
Split Disk Check Valve terdiri dari disk yang bagian tengahnya adalah poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi 2 bila didorong dari arah yang benar (foward flow) dan menutup rapat jika ditekan dari arah yang salah (reverse flow).
Screwed Down Return Globe Check Valve
bentuknya hampir sama dengan globe valve, bedanya ada tambahan housing atau casing pendukung yang otomatis jika ada media yang mengalir pada valve.
Baca juga: Optical Power Meter Adalah : Pengertian, Fungsi, dan Jenis
14. Butterfly Valve
Butterfly Valve memiliki bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan valve-valve yang lain.
Butterfly memakai plat bundar atau disk yang dioperasikan dengan ankel untuk posisi membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°.
Disk ini tetap ada ditengah aliran, dan dihubungkan ke ankel melalui shaft.
Ketika valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak lurus dengan arah aliran, sehingga aliran terbendung, dan ketika valve terbuka wafer sejajar atau segaris dengan aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Batterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minim.
Valve yang baik untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan baik untuk mengontrol aliran zat cair atau gas dalam jumlah yang besar.
Hanya saja valve ini biasanya tidak memiliki kekedapan yang bagus, dan harus digunakan pada situasi atau sistem yang memiliki tekanan rendah (low-pressure)
15. Diaphragm Valve
Diaphragm valve bisa dipakai untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa juga digunakan sebagai on atau off valve.
Diaphgram valve mampu dalam penanganan material kasar seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, dan fluida yang mempunyai sifat korosif.
16. Solenoid Valve
Tipe yang penggerak buka-tutup valve yaitu rangkaian elektro-magnet yang ditimbulkan oleh kumparan yang dilalui arus listrik.
17. Motor operated Valve
Valve tipe ini, batang (stem) valve dihubungkan (joint/couple) dengan penggerak (aktuator) yang berupa motor listrik.
Dalam pelaksanaannya, ada yang memakai listrik AC (alternating current = listrik arus bolak-balik) dan ada juga yang menggunakan listrik DC (direct current = listrik arus searah).
18. Pinch valve
Pinch valve dipakai untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan, dan yang memiliki partikel-partikel solid yang banyak dan fluida-fluida yang memiliki kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak).
19. Safety/Relief valve
Safety/Relief valve memiliki fungsi yang berbeda dari valve-valve yang lain.
Dimana Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan.
Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting cedera pada pekerja, relief valve bisa melepas kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.
Relief valve memakai pegas baja yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman.
Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa ditentukan di level tekanan berapa valve ini akan terbuka.
Saat tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan tertutup kembali.
Safety valve yaitu jenis valve yang cara kerjanya secara otomatis melepaskan zat dari boiler, bejana tekan, atau sistem, ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
Cara kerja Pressure Safety Valve
Pressure savety valve memiliki 3 bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring set.
Fluida bertekanan ada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selagi tekanan fluida lebih kecil jika dibandingkan tekanan spring pada spring set.
Sebaliknya jika tekanan fluida lebih tinggi jika dibandingkan tekanan spring set maka springset akan bergerak naik dan membuka katup yang akan membuang tekanan lewat outlet sampai tekanan fluida maksimal sama seperti tekanan spring set.
Kesimpulan
Check Valve merupakan jenis katup yang berfungsi untuk mengatur aliran fluida (cair atau gas) yang mengalir hanya ke satu arah dan mencegah adanya aliran balik (back flow).
Fungsi Check Valve Kompresor Angin sebagai pengaman dalam sistem perpipaan, seperti salah satu contoh cara kerja swing Check Valve.
Sehingga pada dasarnya, Check Valve memiliki fungsi yang penting untuk mencegah aliran balik yang bisa merusak sistem produksi dan peralatan.
Dan juga mencegah kemungkinan timbulnya kecelakaan karena water hammer, yaitu semacam hantaman air dengan kekuatan yang sangat besar di dalam pipa.
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Mikrokontroler Adalah: 2 Fungsi, Komponen, & Cara Kerjanya
- Vending Machine Adalah: Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
Daftar Isi: