Skema Inverter DC to AC, 4 Jenis dan Ukurannya Lengkap

  •   Sep 2024  •   22 min read  •   Comment

Skema Inverter DC To AC – Bagi seorang teknisi baik itu teknisi elektronik atau teknisi listrik tentu sudah tidak asing lagi atau sering mendengar istilah inverter.

Tapi masih ada orang yang belum tahu apa itu inverter, padahal sering dibilang begitu.

Oleh karena itu dalam hal ini teknisi TV melihat atau mendalami hal yang satu ini yaitu inverter.

Inverter banyak digunakan di industri karena alat ini dapat mengubah DC menjadi AC.

Dengan kata lain, inverter adalah rangkaian elektronika elektrik yang dirancang untuk mengubah atau mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC).

Inverter Adalah

Inverter adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah arus DC (direct current) menjadi AC (alternating current).

AC adalah jenis arus yang memiliki tegangan dan frekuensi berubah-ubah, sementara DC adalah arus dengan tegangan dan frekuensi tetap.

Inverter dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti pada sistem tenaga surya, pemakaian listrik rumah tangga, atau pada peralatan elektronik portable yang membutuhkan sumber daya AC.

Skema Inverter DC To AC

Gambar skema inverter berguna sebagai dasar pembuatan atau perakitan inverter agar dapat bekerja atau digunakan.

Ada tiga jenis sistem, yaitu:

  • Diagram inverter gelombang persegi
  • Diagram inverter gelombang sinus
  • Diagram inverter gelombang sinus yang dimodifikasi

Jenis inverter yang umum digunakan adalah inverter gelombang sinus dan inverter gelombang sinus yang dimodifikasi karena kedua jenis inverter ini menggunakan listrik lebih efisien daripada inverter gelombang persegi.

Bahkan dengan gelombang persegi, hasilnya tidak cukup baik.

Komponen Inverter DC To AC

Untuk membuat sebuah inverter sederhana, berikut komponen – komponen yang harus dipersiapkan :

  • Trafo non CT 2 – 3 ampere
  • Elco 1000 uF
  • Elco 2200 uF
  • Resistor 4,7K 0,5 watt
  • Resistor 62K 0,5 watt
  • Resistor 100 0,5 watt
  • Kapasitor 220nF
  • Kapasitor 1nF
  • Kapasitor 220nF (opsional)
  • LED (opsional)
  • IC 555
  • Transistor TIP41, dan
  • Transistor TIP42

Baca Juga: PENGERTIAN DATA: Fungsi, Sumber, Jenis Jenis Data dan Contohnya

Skema Rangkaian Inverter DC To AC

Di bawah ini merupakan gambar skema rangkaian inverter DC to AC:

Skema Inverter DC to AC

Cara Kerja Rangkaian Inverter DC To AC

Rangkaian inverter DC to AC melakukan proses inversi arus DC menjadi AC melalui beberapa tahapan.

Berikut adalah cara kerjanya secara singkat:

  1. Pertama, arus DC yang masuk ke inverter akan melewati filter input untuk menyaring berbagai gangguan atau interferensi.
  2. Selanjutnya, arus DC akan dikonversikan ke arus DC dengan tegangan yang lebih tinggi melalui konverter DC to DC. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan daya output yang dihasilkan.
  3. Tahap berikutnya adalah pengaturan frekuensi dan amplitudo sinyal AC melalui rangkaian oscillator. Oscillator ini menghasilkan sinyal AC berfrekuensi tinggi yang dapat dikontrol secara elektronik.
  4. Lalu. sinyal AC dari oscillator akan diteruskan ke rangkaian konverter DC to AC, di mana sinyal DC akan dikonversikan menjadi AC dengan tegangan dan frekuensi yang ditentukan.
  5. Terakhir, sinyal AC yang dihasilkan akan melewati filter output untuk menghilangkan harmonika yang mungkin ada sebelum diteruskan ke beban.

Proses ini berlangsung secara berulang-ulang dan secara cepat untuk menghasilkan sinyal AC yang stabil dan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Komponen CPU Komputer dan 11 Fungsinya + Gambarnya, Terlengkap!!

Jenis – Jenis Inverter

Skema Inverter DC to AC

Berikut beberapa jenis Inverter yang beredar dipasaran :

1. Portable Inverter

Portable Inverter adalah alat yang mengubah arus DC (direct current) menjadi AC (alternating current).

Ini bisa digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk memasok daya listrik untuk peralatan elektronik saat bepergian dengan mobil.

Untuk menggunakan portable inverter di dalam mobil, pertama-tama kamu perlu memasang baterai portable atau baterai mobil sebagai sumber daya.

Kemudian, koneksikan inverter ke baterai tersebut menggunakan kabel DC. Setelah itu, kamu dapat menghubungkan peralatan elektronikmu ke inverter menggunakan kabel AC.

Ini bisa berguna ketika kamu sedang berada di luar jangkauan jaringan listrik dan ingin mengisi daya peralatan seperti laptop, ponsel, atau kamera.

Namun, perlu diingat bahwa arus daya yang dihasilkan oleh inverter mungkin tidak stabil atau tidak cukup untuk beberapa peralatan yang membutuhkan daya yang besar.

Jadi, pastikan untuk membaca spesifikasi teknis dari inverter dan peralatan yang akan kamu hubungkan untuk memastikan kompatibilitas.

Fungsi Portable Inverter

Fungsi utama dari Portable Inverter adalah mengubah arus DC (direct current) menjadi AC (alternating current).

Ini memungkinkan kamu untuk menggunakan peralatan elektronik yang membutuhkan arus AC di lokasi yang tidak memiliki sumber daya listrik AC.

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi Portable Inverter:

  • Penerangan: Portable Inverter dapat digunakan untuk memasok listrik untuk lampu penerangan seperti lampu batere atau lampu penerangan darurat.
  • Perjalanan: Portable Inverter dapat membantumu memasok daya ke peralatan elektronik seperti laptop, ponsel, dan kamera saat bepergian dengan mobil atau camping.
  • Kemelutan Listrik: Dalam situasi kemelutan listrik, Portable Inverter dapat digunakan untuk memasok daya listrik darurat untuk peralatan penting seperti pompa air, freezer, dan AC.
  • Pekerjaan Konstruksi: Portable Inverter dapat digunakan untuk memasok daya listrik untuk peralatan konstruksi seperti mesin bor, mesin potong, dan mesin gerinda.
  • Event Outdoor: Portable Inverter dapat digunakan untuk memasok daya listrik untuk peralatan musik, layar proyeksi, dan lampu panggung di acara outdoor.

Itu adalah beberapa contoh aplikasi Portable Inverter.

Secara umum, alat ini sangat berguna untuk memasok daya listrik dalam situasi yang membutuhkan sumber daya listrik yang mudah dibawa dan dapat digunakan di luar rumah.

Cara Kerja Portable Inverter

Cara kerja Portable Inverter sangat sederhana, berikut adalah prosesnya:

  1. Pertama, portable Inverter menerima arus DC dari sumber daya seperti baterai mobil atau baterai portable.
  2. Lalu, dengan menggunakan komponen elektronik seperti dioda, transistor, dan kapasitor, Portable Inverter mengubah arus DC menjadi AC.
  3. Selanjutnya, Portable Inverter mengatur dan menstabilkan arus AC yang dihasilkan untuk memastikan kualitas daya yang baik.
  4. Terakhir, setelah melewati proses regulasi dan stabilisasi, Portable Inverter memasok arus AC ke peralatan elektronik melalui konektor AC.

Ini adalah proses dasar dari cara kerja Portable Inverter.

Dalam beberapa model Portable Inverter, terdapat fitur tambahan seperti proteksi terhadap pembalikan polaritas, pengaturan tegangan, dan proteksi terhadap soal beban berlebihan.

Secara umum, Portable Inverter sangat berguna untuk memasok daya listrik dalam situasi yang membutuhkan sumber daya listrik yang mudah dibawa dan dapat digunakan di luar rumah.

Namun, perlu diingat bahwa arus daya yang dihasilkan oleh inverter mungkin tidak stabil atau tidak cukup untuk beberapa peralatan yang membutuhkan daya yang besar, jadi pastikan untuk membaca spesifikasi teknis dari inverter dan peralatan yang akan kamu hubungkan untuk memastikan kompatibilitas.

Harga Portable Inverter

Harga Portable Inverter bervariasi tergantung pada spesifikasi dan fitur yang ditawarkan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga Portable Inverter antara lain:

  1. Kapasitas Daya: Portable Inverter dengan kapasitas daya yang lebih besar biasanya lebih mahal daripada Portable Inverter dengan kapasitas daya yang lebih kecil.
  2. Fitur Tambahan: Portable Inverter dengan fitur tambahan seperti proteksi terhadap pembalikan polaritas, pengaturan tegangan, dan proteksi terhadap soal beban berlebihan biasanya lebih mahal daripada Portable Inverter dengan fitur yang lebih sederhana.
  3. Merk dan Desain: Portable Inverter dari merk ternama dan dengan desain yang menarik biasanya lebih mahal daripada Portable Inverter dari merk yang tidak dikenal atau desain yang lebih sederhana.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, harga Portable Inverter bisa berkisar ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, beberapa Portable Inverter dengan spesifikasi yang berbeda dapat ditemukan pada harga sebagai berikut:

  • Portable Inverter dengan kapasitas daya 300 watt: Harga berkisar antara Rp 200.000 – Rp 500.000
  • Portable Inverter dengan kapasitas daya 500 watt: Harga berkisar antara Rp 400.000 – Rp 1.000.000
  • Portable Inverter dengan kapasitas daya 1000 watt: Harga berkisar antara Rp 800.000 – Rp 2.000.000

Itu adalah beberapa contoh harga Portable Inverter.

Harga yang tercantum mungkin tidak sama untuk setiap toko dan daerah, jadi disarankan untuk melakukan pencarian harga untuk memastikan harga terbaik dan tersedia.

Baca Juga: Cara Dimas Kanjeng Menggandakan Uang

2. Solar Inverter

Solar Inverter adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah arus listrik DC (direct current) yang dihasilkan dari panel surya menjadi arus listrik AC (alternating current) yang bisa digunakan oleh rumah tangga dan industri.

Inverter sangat penting bagi sistem tenaga surya karena memungkinkan panel surya untuk berbagi energi listrik dengan jaringan listrik utama.

Inverter juga memiliki fitur-fitur seperti pemantauan dan pengaturan daya untuk memastikan bahwa panel surya bekerja dengan optimal dan memastikan bahwa sistem tenaga surya tetap stabil dan aman.

Fungsi Solar Inverter

Fungsi utama dari sebuah Solar Inverter adalah mengubah arus listrik DC (direct current) menjadi arus listrik AC (alternating current).

Dalam sistem tenaga surya, panel surya menghasilkan arus listrik DC, tetapi peralatan dan perangkat rumah tangga seperti lampu, televisi, mesin cuci, dan AC memerlukan arus listrik AC.

Oleh karena itu, inverter memainkan peran penting dalam mengkonversi arus listrik DC menjadi AC yang dapat digunakan.

Selain itu, Solar Inverter juga memiliki beberapa fitur tambahan, seperti:

  • Pemantauan dan pengontrolan daya: Inverter dapat memantau dan mengontrol daya yang diproduksi oleh panel surya, memastikan bahwa sistem tenaga surya bekerja dengan optimal.
  • Proteksi sistem: Inverter memiliki beberapa proteksi sistem, seperti proteksi dari beban berlebih, tegangan tinggi, dan tegangan rendah, untuk memastikan bahwa sistem tenaga surya tetap aman dan stabil.
  • Kompatibilitas jaringan: Inverter memastikan bahwa arus listrik AC yang dihasilkan oleh sistem tenaga surya sesuai dengan spesifikasi jaringan listrik utama.
  • Monitoring dan pemantauan jarak jauh: Beberapa inverter memiliki fitur monitoring jarak jauh yang memungkinkan pemilik sistem untuk memantau kinerja sistem tenaga surya dari jarak jauh melalui aplikasi smartphone atau web browser.

Secara keseluruhan, solar inverter memainkan peran penting dalam sistem tenaga surya dan memastikan bahwa panel surya berfungsi dengan baik dan aman, serta memastikan bahwa energi listrik yang dihasilkan bisa digunakan dengan efisien.

Macam – Macam Solar Inverter

Berikut beberapa macam Solar Inverter beserta penjelasannya:

1. String Inverters

String Inverter adalah jenis inverter yang digunakan dalam sistem tenaga surya (solar).

String Inverter adalah salah satu komponen penting dalam sistem tenaga surya, yang bertanggung jawab untuk mengubah arus listrik DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus listrik AC yang bisa digunakan oleh rumah tangga dan industri.

String inverter bekerja dengan memproses arus listrik dari beberapa panel surya yang terkait dalam satu “string” atau “rantai”.

String inverter memproses arus listrik DC dari setiap panel surya dan mengubahnya menjadi arus listrik AC.

String Inverter biasanya ditempatkan di luar rumah atau gedung, dan dapat dipasang pada dinding atau tiang.

Keuntungan dari String Inverter adalah harganya yang lebih murah dibandingkan dengan jenis inverter lain, seperti Microinverter atau Power Optimizer.

Namun, string inverter memiliki beberapa kekurangan, seperti kurangnya fleksibilitas dan kinerja yang kurang baik pada panel surya yang tidak bekerja dengan baik.

Secara keseluruhan, String Inverter adalah pilihan yang baik untuk sistem tenaga surya yang lebih sederhana dan harga terjangkau, tetapi mungkin kurang sesuai untuk sistem tenaga surya yang lebih kompleks atau memiliki panel surya yang tidak bekerja dengan baik.

2. Power Optimizers

Power Optimizer adalah perangkat yang digunakan dalam sistem tenaga surya untuk memaksimalkan kinerja panel surya.

Power Optimizer adalah komponen penting dalam sistem tenaga surya, yang membantu untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja panel surya.

Power Optimizer berfungsi dengan memantau dan mengoptimalkan arus listrik DC yang dihasilkan oleh setiap panel surya secara independen.

Setiap panel surya memiliki satu power optimizer yang memastikan bahwa arus listrik DC yang dihasilkan oleh panel tersebut bekerja dengan maksimal.

Power Optimizer juga memastikan bahwa arus listrik DC yang dihasilkan oleh setiap panel surya sesuai dengan spesifikasi dan memastikan bahwa arus listrik DC tidak terpengaruh oleh kondisi sekitarnya, seperti cahaya matahari yang berlebihan atau penurunan tegangan.

Power Optimizer memiliki beberapa keuntungan, seperti fleksibilitas dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan string inverter, karena memastikan bahwa setiap panel surya bekerja dengan optimal.

Power Optimizer juga memungkinkan pemantauan dan pengontrolan jarak jauh dari setiap panel surya, memastikan bahwa sistem tenaga surya bekerja dengan baik dan aman.

Namun, Power Optimizer memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan string inverter, dan mungkin tidak sesuai untuk sistem tenaga surya yang lebih sederhana atau harga terjangkau.

Secara keseluruhan, Power Optimizer adalah pilihan yang baik untuk sistem tenaga surya yang lebih kompleks dan memiliki panel surya yang tidak bekerja dengan baik, tetapi mungkin kurang sesuai untuk sistem tenaga surya yang lebih sederhana dan harga terjangkau.

3.  Microinverters

Microinverter adalah jenis inverter yang digunakan dalam sistem tenaga surya.

Microinverter adalah komponen penting dalam sistem tenaga surya, yang bertanggung jawab untuk mengubah arus listrik DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus listrik AC yang bisa digunakan oleh rumah tangga dan industri.

Microinverter bekerja dengan memproses arus listrik DC dari setiap panel surya secara independen.

Setiap panel surya memiliki satu microinverter yang memastikan bahwa arus listrik DC yang dihasilkan oleh panel tersebut bekerja dengan maksimal dan dapat dikonversi menjadi arus listrik AC yang bisa digunakan.

Microinverter memiliki beberapa keuntungan, seperti fleksibilitas dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan string inverter, karena memastikan bahwa setiap panel surya bekerja dengan optimal.

Microinverter juga memungkinkan pemantauan dan pengontrolan jarak jauh dari setiap panel surya, memastikan bahwa sistem tenaga surya bekerja dengan baik dan aman.

Namun, microinverter memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan string inverter, dan mungkin tidak sesuai untuk sistem tenaga surya yang lebih sederhana atau harga terjangkau.

Secara keseluruhan, microinverter adalah pilihan yang baik untuk sistem tenaga surya yang lebih kompleks dan memiliki panel surya yang tidak bekerja dengan baik, tetapi mungkin kurang sesuai untuk sistem tenaga surya yang lebih sederhana dan harga terjangkau.

Cara Kerja Solar Inverter

Cara kerja solar inverter adalah sebagai berikut:

  1. Pertama, Solar inverter menerima arus listrik DC yang dihasilkan oleh panel surya.
  2. Kemudian, Solar inverter mengubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC dengan menggunakan proses inverter.
  3. Selanjutnya, Solar inverter memantau dan memantau arus listrik DC dan AC yang masuk dan keluar dari sistem tenaga surya, memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik dan aman.
  4. Setelah itu, Solar inverter membagikan arus listrik AC ke peralatan dan perangkat rumah tangga dan industri yang membutuhkan listrik.
  5. Tahap berikutnya, Solar inverter sinkronisasi dengan jaringan listrik untuk memastikan bahwa arus listrik AC yang dihasilkan oleh sistem tenaga surya dapat digunakan dengan baik dan aman.
  6. Terakhir, Solar inverter memastikan bahwa beban listrik yang digunakan oleh rumah tangga dan industri tidak melebihi kapasitas sistem tenaga surya.

Secara umum, solar inverter bekerja dengan memantau dan mengontrol arus listrik DC dan AC yang masuk dan keluar dari sistem tenaga surya, memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik dan aman, dan memastikan bahwa arus listrik AC yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan aman.

3. Uninterruptible Power Supply (UPS)

Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah sistem pemasok daya tanpa gangguan (uninterruptible) yang digunakan untuk memberikan aliran listrik stabil dan berkualitas tinggi untuk perangkat elektronik dan sistem komputer.

Uninterruptible Power Supply memiliki baterai built-in yang dapat memberikan daya untuk perangkat elektronik dan sistem komputer selama beberapa detik hingga beberapa menit saat terjadi gangguan listrik.

Uninterruptible Power Supply digunakan untuk melindungi perangkat elektronik dan sistem komputer dari kerusakan yang disebabkan oleh gangguan listrik seperti pemadaman listrik, tegangan tinggi atau rendah, atau fluktuasi tegangan.

Uninterruptible Power Supply juga dapat memfilter bising listrik dan menstabilkan tegangan listrik sehingga perangkat elektronik dan sistem komputer bekerja dengan optimal.

Secara keseluruhan, Uninterruptible Power Supply adalah perangkat penting untuk melindungi perangkat elektronik dan sistem komputer dari kerusakan dan memastikan bahwa perangkat bekerja dengan baik dan aman.

UPS juga memastikan bahwa data dan informasi yang tersimpan dalam perangkat elektronik dan sistem komputer tidak hilang saat terjadi gangguan listrik.

Fungsi Uninterruptible Power Supply (UPS)

Berikut adalah beberapa fungsi utama Uninterruptible Power Supply (UPS):

  • Melindungi perangkat elektronik dan sistem komputer: UPS memiliki baterai built-in yang dapat memberikan daya untuk perangkat elektronik dan sistem komputer selama beberapa detik hingga beberapa menit saat terjadi gangguan listrik, melindungi perangkat dari kerusakan akibat pemadaman listrik atau tegangan yang tidak stabil.
  • Stabilisasi tegangan listrik: UPS memfilter bising listrik dan menstabilkan tegangan listrik sehingga perangkat elektronik dan sistem komputer bekerja dengan optimal dan mencegah kerusakan perangkat.
  • Proteksi data: UPS memastikan bahwa data dan informasi yang tersimpan dalam perangkat elektronik dan sistem komputer tidak hilang saat terjadi gangguan listrik, melindungi data penting dari kerusakan.
  • Peralatan pendukung: UPS sering digunakan sebagai peralatan pendukung untuk sistem listrik utama, memastikan bahwa perangkat elektronik dan sistem komputer tetap bekerja saat listrik utama mengalami gangguan.
  • Pemulihan otomatis: Beberapa UPS memiliki fitur pemulihan otomatis, yaitu fitur yang memungkinkan UPS untuk memulihkan perangkat elektronik dan sistem komputer secara otomatis setelah gangguan listrik selesai.

Secara keseluruhan, fungsi utama dari UPS adalah melindungi perangkat elektronik dan sistem komputer dari kerusakan akibat gangguan listrik, memastikan bahwa perangkat bekerja dengan baik dan aman, dan melindungi data penting dari kerusakan.

Macam – macam Uninterruptible Power Supply (UPS)

Ada dua macam Uninterruptible Power Supply, yaitu online dan offline.

Masing – masing memiliki keunggulan dan kekurangannya, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Uninterruptible Power Supply (UPS) – UPS Offline

Uninterruptible Power Supply (UPS) offline adalah jenis UPS yang hanya terhubung dengan sumber daya AC saat terjadi gangguan listrik.

Saat tegangan listrik stabil, UPS offline tidak terhubung dengan sumber daya AC dan hanya berfungsi sebagai pemegang baterai.

Ketika terjadi gangguan listrik, UPS offline akan segera mengambil alih dan memasok daya listrik dari baterai built-in ke perangkat elektronik dan sistem komputer.

Uninterruptible Power Supply offline memiliki baterai built-in yang dapat memberikan daya untuk perangkat elektronik dan sistem komputer selama beberapa detik hingga beberapa menit saat terjadi pemadaman listrik atau gangguan listrik lainnya.

Uninterruptible Power Supply offline efektif dalam melindungi perangkat elektronik dan sistem komputer dari kerusakan akibat gangguan listrik, tetapi tidak seefisien UPS online dalam memastikan bahwa perangkat tetap bekerja dengan baik dan aman selama waktu yang lama.

Uninterruptible Power Supply offline juga memastikan bahwa data dan informasi yang tersimpan dalam perangkat elektronik dan sistem komputer tidak hilang saat terjadi gangguan listrik.

2. Uninterruptible Power Supply (UPS) – UPS Online

Uninterruptible Power Supply (UPS) online adalah jenis UPS yang selalu terhubung dengan sumber daya AC dan baterai sepanjang waktu. Ini berarti bahwa UPS online akan terus memasok daya listrik berkualitas tinggi ke perangkat elektronik dan sistem komputer, meskipun terjadi gangguan listrik.

Pada UPS online, sistem pemasok daya alternatif selalu siap untuk mengambil alih dan memastikan bahwa daya listrik tetap berlangsung saat terjadi gangguan listrik.

Uninterruptible Power Supply online juga memiliki baterai built-in yang dapat memberikan daya untuk perangkat elektronik dan sistem komputer selama beberapa detik hingga beberapa menit saat terjadi pemadaman listrik atau gangguan listrik lainnya.

Uninterruptible Power Supply online sangat efektif dalam melindungi perangkat elektronik dan sistem komputer dari kerusakan akibat gangguan listrik, dan memastikan bahwa perangkat tetap bekerja dengan baik dan aman selama waktu yang lama.

Uninterruptible Power Supply online juga memastikan bahwa data dan informasi yang tersimpan dalam perangkat elektronik dan sistem komputer tidak hilang saat terjadi gangguan listrik.

3. Harga Uninterruptible Power Supply (UPS)

Harga Uninterruptible Power Supply (UPS) bervariasi tergantung pada ukuran dan spesifikasi dari produk tersebut. UPS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe, seperti:

  • Standalone UPS: Harga untuk tipe ini berkisar antara Rp 1.000.000 hingga Rp 5.000.000.
  • Rackmount UPS: Harga untuk tipe ini berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 20.000.000.
  • Online UPS: Harga untuk tipe ini berkisar antara Rp 5.000.000 hingga Rp 50.000.000.
  • Three-phase UPS: Harga untuk tipe ini berkisar antara Rp 20.000.000 hingga Rp 100.000.000.

Perlu diingat bahwa harga yang tercantum di sini mungkin berbeda dari harga yang ada di pasaran, tergantung pada negara dan wilayah tempat tinggalmu.

Sebagai catatan, harga yang diterima akan berbeda berdasarkan jenis UPS yang kamu pilih, kapasitas daya dan fitur tambahan yang kamu butuhkan.

Alangkah baiknya jika kamu membandingkan harga dari beberapa sumber dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan budget-mu.

4. Variable Speed Drive

Variable Speed Drive (VSD) adalah sistem yang digunakan untuk mengontrol kecepatan mesin atau motor listrik.

Variable Speed Drive bekerja dengan mengubah frekuensi AC yang masuk ke motor, sehingga memungkinkan penyesuaian kecepatan secara elektronik.

Ini berbeda dari sistem pengendalian kecepatan mekanik, di mana kecepatan motor dikontrol dengan mengubah pulley atau gear.

Fungsi Variable Speed Drive

Variable Speed Drive (VSD) memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:

  • Pengendalian kecepatan: VSD memungkinkan penyesuaian kecepatan mesin secara elektronik, sehingga mempermudah pengendalian proses.
  • Efisiensi energi: VSD membantu mengurangi daya yang tidak diperlukan dan meningkatkan efisiensi energi dengan memastikan bahwa mesin bekerja pada kecepatan yang sesuai dengan beban.
  • Meningkatkan hidup panjang mesin: VSD membantu meminimalkan stres pada mesin dan komponen, sehingga meningkatkan umur pakai mesin.
  • Fleksibilitas: VSD memungkinkan penyesuaian kecepatan mesin secara real-time, sehingga mempermudah adaptasi terhadap perubahan beban atau kondisi lainnya.
  • Kontrol proses: VSD mempermudah pengendalian proses dengan mengontrol kecepatan mesin dengan presisi dan stabil.
  • Kontrol suhu: VSD membantu mengontrol suhu dengan memastikan bahwa mesin bekerja pada kecepatan yang sesuai dengan beban, sehingga mengurangi panas yang tidak diperlukan.
  • Meningkatkan kualitas produk: VSD membantu memastikan kinerja mesin yang stabil dan efisien, sehingga mempermudah pencapaian standar kualitas produk yang berlaku.
  • Peningkatan keamanan: VSD membantu mengurangi risiko kerusakan mesin dan komponen, sehingga meningkatkan keamanan mesin dan lingkungan kerja.

Dengan berbagai fungsi ini, Variable Speed Drive sangat penting bagi berbagai aplikasi industri, seperti pengendalian kecepatan pada conveyor, pompa, ventilator, dan mesin-mesin produksi lainnya.

Variable Speed Drive membantu memastikan kinerja mesin yang efisien, stabil, dan sesuai dengan standar kualitas dan efisiensi energi yang berlaku.

Baca Juga: Solenoid Adalah: Fungsi, 2 Jenis, & Cara Kerjanya

Macam – macam Variable Speed Drive

Berikut tiga macam Variable Speed Drive beserta penjelasannya, di antaranya:

1. Variable Voltage Inverter (VVI)

Variable Voltage Inverter (VVI) adalah sistem elektronik yang digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC dan kembali mengubahnya menjadi tegangan AC dengan tegangan yang berbeda.

Variable Voltage Inverter memungkinkan penyesuaian tegangan output secara elektronik, sehingga mempermudah pengendalian proses.

VVI memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Efisiensi energi: VVI membantu mengurangi daya yang tidak diperlukan dan meningkatkan efisiensi energi dengan memastikan bahwa tegangan output sesuai dengan kebutuhan proses.
  • Kontrol tegangan presisi: VVI memungkinkan penyesuaian tegangan output secara presisi dan stabil, sehingga mempermudah pengendalian proses.
  • Fleksibilitas: VVI memungkinkan penyesuaian tegangan output secara real-time, sehingga mempermudah adaptasi terhadap perubahan beban atau kondisi lainnya.
  • Meningkatkan hidup panjang mesin: VVI membantu meminimalkan stres pada mesin dan komponen, sehingga meningkatkan umur pakai mesin.

VVI digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengendalian tegangan pada motor listrik, sistem iluminasi, dan mesin-mesin produksi lainnya.

Alat ini sangat penting untuk memastikan kinerja mesin yang efisien dan stabil, serta untuk memenuhi standar kualitas dan efisiensi energi yang berlaku.

2. Current Source Inverter (CSI)

Current Source Inverter (CSI) adalah sistem konversi daya yang mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC dengan memodulasi arus output.

Current Source Inverter memiliki beberapa karakteristik unik, seperti kapabilitas mengendalikan arus secara presisi dan kapabilitas mengendalikan harmonika arus yang dihasilkan.

Fungsi utama dari CSI adalah sebagai berikut:

  • Kontrol arus presisi: CSI memungkinkan penyesuaian arus output secara presisi dan stabil, sehingga mempermudah pengendalian proses.
  • Efisiensi energi: CSI membantu mengurangi daya yang tidak diperlukan dan meningkatkan efisiensi energi dengan memastikan bahwa arus output sesuai dengan kebutuhan proses.
  • Fleksibilitas: CSI memungkinkan penyesuaian arus output secara real-time, sehingga mempermudah adaptasi terhadap perubahan beban atau kondisi lainnya.
  • Meningkatkan hidup panjang mesin: CSI membantu meminimalkan stres pada mesin dan komponen, sehingga meningkatkan umur pakai mesin.
  • Kontrol harmonika arus: CSI membantu mengontrol jumlah dan frekuensi harmonika arus yang dihasilkan, sehingga memenuhi standar kualitas dan keamanan listrik yang berlaku.

CSI digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengendalian arus pada motor listrik, sistem iluminasi, dan mesin-mesin produksi lainnya.

Alat ini sangat penting untuk memastikan kinerja mesin yang efisien dan stabil, serta untuk memenuhi standar kualitas dan efisiensi energi yang berlaku.

3. Pulse Width Modulation

Pulse Width Modulation (PWM) adalah metode elektronik untuk memodulasi sinyal analog menjadi sinyal digital.

Dalam PWM, amplitudo sinyal tetap sama, namun lebar pulsa sinyal dimodulasi untuk mewakili informasi analog.

Pulse Width Modulation digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengendalian motor listrik, pengendalian tegangan dan arus, serta kontrol suhu dan kelembaban.

Berikut adalah beberapa manfaat dari PWM:

  • Efisiensi energi: PWM membantu mengurangi daya yang tidak diperlukan dan meningkatkan efisiensi energi dengan memastikan bahwa daya yang digunakan sesuai dengan kebutuhan proses.
  • Kontrol presisi: PWM memungkinkan penyesuaian daya secara presisi dan stabil, sehingga mempermudah pengendalian proses.
  • Fleksibilitas: PWM memungkinkan penyesuaian daya secara real-time, sehingga mempermudah adaptasi terhadap perubahan beban atau kondisi lainnya.
  • Meningkatkan hidup panjang mesin: PWM membantu meminimalkan stres pada mesin dan komponen, sehingga meningkatkan umur pakai mesin.
  • Kualitas sinyal yang baik: PWM menghasilkan sinyal digital yang berkualitas baik dan mudah diolah oleh sistem kontrol.

PWM sangat penting bagi berbagai industri, seperti industri otomotif, industri listrik, dan industri produksi.

Alat ini memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan efisien dan stabil, serta memenuhi standar kualitas dan efisiensi energi yang berlaku.

Cara Kerja Variable Speed Drive

Variable Speed Drive (VSD) adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengontrol kecepatan motor listrik.

Prinsip kerjanya adalah dengan memodulasi tegangan dan frekuensi yang diterima oleh motor listrik, sehingga motor dapat bekerja pada berbagai kecepatan.

Berikut adalah tahapan kerja VSD:

  1. Pertama, VSD menerima input tegangan AC dari sumber listrik.
  2. Kemudian, VSD mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC melalui proses konversi.
  3. Setelah itu, VSD memodulasi tegangan dan frekuensi DC sehingga dapat mengatur kecepatan motor listrik.
  4. Lalu, VSD mengirimkan tegangan AC yang dimodulasi ke motor listrik.
  5. Terakhir, VSD dapat mengontrol kecepatan motor listrik dengan memodulasi tegangan dan frekuensi AC yang diterima oleh motor.

Dengan menggunakan VSD, kamu dapat memodulasi kecepatan motor listrik sesuai dengan kebutuhan, sehingga memperbaiki efisiensi dan mengurangi biaya operasi.

Harga Variable Speed Drive

Harga Variable Speed Drive (VSD) bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti ukuran, daya, dan fitur tambahan.

Rata-rata, harga VSD berkisar antara beberapa ribu hingga puluhan ribu dolar, tergantung pada kapasitas dan fitur yang dibutuhkan.

VSD dengan daya yang lebih kecil, seperti untuk aplikasi rumah tangga, biasanya lebih murah dibandingkan dengan VSD untuk aplikasi industri.

Sedangkan VSD untuk aplikasi industri yang membutuhkan daya besar dan fitur yang lebih kompleks, biasanya lebih mahal.

Sebagai contoh, harga VSD dengan daya 0,75 kW hingga 22 kW berkisar antara $500 hingga $5000, sementara VSD dengan daya lebih besar, seperti 75 kW hingga 250 kW, bisa mencapai puluhan ribu dolar.

Untuk harga yang lebih akurat, disarankan untuk menghubungi distributor atau pemasok VSD terdekat untuk mengetahui harga dan spesifikasi produk yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Baca Juga: Gearbox Mesin Cuci: 2 Fungsi, Cara Kerja & Harga

Kumpulan Gambar Skema Inverter

Berikut ini adalah kumpulan diagram inverter yang bisa dijadikan referensi untuk membuat inverter atau membuat diagram sendiri dengan melihat diagram di bawah ini.

1. Skema Inverter 20 watt

Berikut gambar skema inverter 20 watt:

Skema Inverter DC to AC\

2. Skema Inverter 60 watt

Berikut gambar skema inverter 60 watt:

Skema Inverter DC to AC

3. Skema Inverter 100 watt

Berikut gambar skema inverter 100 watt:

Skema Inverter DC to AC

4. Skema Inverter 5000 watt

Berikut gambar skema inverter 5000 watt:

Skema Inverter DC to AC

5. Skema Inverter DC To AC 1,5 V Ke 4,5 V

Berikut gambar skema inverter DC to AC 1,5 volt ke 4,5 volt:

Skema Inverter DC to AC

Baca Juga: Fridge Artinya: 7 Komponen & Pertanyaan Seputar Kulkas

Kesimpulan

Demikian semoga pembahasan tentang sistem inverter DC-AC yang akan dibagikan oleh para teknisi TV dapat bermanfaat dan juga bermanfaat serta memberikan pemahaman kepada para pembaca.

Orang juga bertanya

Fiana is an Europeanist, freelance writer, and write SEO friendly content.

Tinggalkan komentar