PENGERTIAN SISTEM EKONOMI: Fungsi, Macam Macam dan Sistem Ekonomi Indonesia

  •   Des 2023  •   17 min read  •   Comment

Setiap negara tentu saja memiliki kebijakan tersendiri untuk menentukan sistem ekonominya.

Dimana sistem tersebut diterapkan untuk menghadapi atau menyelesaikan segala permasalahan di bidang ekonomi.

Perbedaan metode tersebut bisa saja terjadi, karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh sebuah negara.

Sistem ekonomi sangat penting dalam sebuah negara, karena menjadi penentu perkembangan maju atau tidaknya negara tersebut.

Nah, itulah sebabnya kamu penting mengetahui pengertian sistem ekonomi: fungsi, macam macam dan sistem ekonomi indonesia berikut.

Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah semua tata cara yang digunakan dalam mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik dalam hal produksi, distribusi, konsumsi, dan juga investasi secara terintegrasi membentuk satu kesatuan yang utuh teratur dan dinamis sehingga mampu menghindari terjadinya kekacauan dalam bidang ekonomi.

McEachern mendefinisikan sistem ekonomi sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan mengenai apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Sistem ekonomi juga bisa dipahami sebagai perangkat yang digunakan sebuah negara untuk mengelola faktor ekonomi dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya melalui unit-unit dan lembaga-lembaga ekonomi untuk menghindari kekacauan di bidang ekonomi.

Dalam sebuah negara adanya sistem ekonomi sangat penting karena berfungsi sebagai pendorong sistem produksi.

Selain itu, sistem ekonomi juga berfungsi dalam menciptakan suatu mekanisme agar proses distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

Dengan kata lain, tanpa adanya sistem ekonomi yang baik, maka pertumbuhan ekonomi bisa terjaga dengan baik juga.

Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Ahli

Berikut ini beberapa pengertian sistem ekonomi menurut para ahli:

1. Dumairy (1966)

Sistem ekonomi yaitu sebuah sistem yang mengatur hubungan ekonomi antara manusia dan pembentukan kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.

Sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri, tapi berkaitan dengan pandangan, pola dan filsafat hidupnya.

Baca juga: PENGERTIAN MULTIMEDIA: Sejarah, Manfaat, Komponen & Contohnya

Dan juga yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.

2. Gilarso (1992)

Sistem ekonomi adalah cara yang digunakan untuk mengkoordinasikan perilaku keseluruhan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik itu produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, juga bisa menghindari terjadinya kekacauan.

3. Mc. Eachern

Sistem ekonomi bisa didefinisikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi yang menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa dibuat.

4. Chester A Bemand

Sistem ekonomi sebagai suatu kesatuan terpadu yang di dalamnya terdapat bagian-bagian dan masing-masing; bagian itu memiliki ciri dan batasnya sendiri.

5. Gregory Grossman dan M. Manu

Sistem ekonomi yaitu sekumpulan yang terdiri atas unit,  agen dan lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi tapi juga pada tingkat tertentu saling mempengaruhi.

6. M. Hatta

Sistem ekonomi yang baik harus berdasarkan pada asas kekeluargaan.

7. L. James Havery

Sistem ekonomi sebagai suatu prosedur logis dan rasional untuk bisa merancang sebuah rangkaian komponen yang saling berhubungan satu dan lainnya, dengan tujuan untuk mencapai suatu kesatuan dan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Macam-Macam Sistem Ekonomi

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI: Fungsi, Macam Macam dan Sistem Ekonomi Indonesia

Ada berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh sebuah negara. Penerapan sistem ini pastinya dengan harapan bisa sesuai dengan kondisi negaranya.

Dengan demikian, berbagai gejolak dan permasalahan ekonominya menemukan solusi yang paling tepat.

  • Sistem Ekonomi Tradisional. Sistem ekonomi ini mengadopsi kebiasaan dan tradisi masyarakatnya yang dilakukan secara turun temurun. Sistem ini bertumpu pada faktor produksi sederhana. Keunggulan sistem ekonomi ini yaitu memiliki semangat kejujuran dan kekeluargaan pada setiap orang untuk memenuhi semua kebutuhan dalam kehidupannya.
  • Sistem Ekonomi Kapitalis atau Liberal. Sistem ekonomi ini memberikan kebebasan tiada batas untuk semua komponen masyarakat di setiap kegiatan perekonomian, dan pemerintah tidak akan campur tangan untuk urusan tersebut. Tujuan yang melandasi sistem ekonomi adalah untuk mencari keuntungan pribadi, tanpa memerlukan pertimbangan dari pihak manapun.
  • Sistem Ekonomi Sosialis atau Terpusat. Sistem ekonomi ini bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalis. Oleh karena pemerintah memiliki kekuasaan dominan dalam mengatur seluruh kegiatan ekonomi. Sehingga masyarakat dibatasi dengan berbagai peraturan atas kegiatan ekonomi. Sejumlah negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis yaitu Tiongkok, Rusia, dan berbagai negara di Eropa Timur yang menjadi bekas pecahan negara Uni Soviet.
  • Sistem Ekonomi Campuran. Sesuai dengan istilahnya, maka konsep ini menganut banyak perpaduan sistem ekonomi. Pemerintah akan menerapkan peraturan yang membebaskan masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonominya, tapi tetap campur tangan di bidang perekonomiannya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar terhindar monopoli atau penguasaan ekonomi secara penuh oleh kelompok masyarakat tertentu.

Fungsi Sistem Ekonomi

Fungsi sistem ekonomi sangat penting dalam perekonomian sebuah negara.

Untuk itu, pemerintahnya harus tepat dalam menggunakan sistem ekonominya.

Dengan demikian, sebuah negara akan mengalami kemakmuran dan kemajuan pesat di bidang ekonomi. Dan, apa sajakah fungsi dari sistem ekonomi?

  • Sebagai penyedia dorongan dalam melangsungkan proses produksi.
  • Agar tercipta koordinasi tepat pada suatu aktivitas individu dalam bidang perekonomian.
  • Untuk mengatur pembagian hasil suatu produksi di seluruh anggota masyarakat, agar dapat berlangsung sesuai harapan.
  • Agar bisa menciptakan mekanisme tertentu, sehingga distribusi barang serta jasa bisa berlangsung dengan baik.

Baca juga: PENGERTIAN POLITIK: Konsep, Tujuan, Perilaku & Macam Macam Politik

Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem ekonomi liberal yang diterapkan di Indonesia jika negara ini baru berdiri.

Kemudian saat paham komunisme memasuki Tanah Air, maka berganti sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi sosialis.

Kemudian saat orde lama tumbang dan digantikan oleh pemerintahan orde baru maka sistem demokrasi ekonomi diusung. Oleh karena itu dianggap lebih cocok.

Sistem ekonomi Indonesia berganti lagi ketika order reformasi bergulir.

Pemerintah lebih mengusung sistem dengan landasan ekonomi kerakyatan atau ekonomi pancasila.

Sistem ini termasuk dalam jenis sistem ekonomi campuran.

Penting diingat kalau penerapan sistem ekonomi sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.

Faktor internal berupa kualitas sumber daya manusia, sumber daya alam, geografis, dan kondisi fisik.

Sedangkan faktor eksternalnya seperti keamanan global, politik dunia, kondisi perekonomian dunia dan perkembangan teknologi.

Dan, saat ini pemerintah Indonesia mengusung sistem ekonomi pancasila, karena memiliki makna demokrasi ekonomi.

Berikut ini beberapa karakteristik dari sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia.

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi di suatu negara dipengaruhi faktor internal dan eksternal.

Faktor internalnya bisa berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, letak geografis, dan kondisi fisik.

Sementara, faktor eksternalnya bisa berupa keamanan global, politik dunia, kondisi perekonomian dunia dan perkembangan teknologi.

Selanjutnya, kamu akan mengenal beberapa jenis sistem yang ada di dunia. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional sebagai sistem paling konvensional dengan dua elemen utama didalamnya yaitu menghargai tradisi dan minimnya jumlah limbah yang dihasilkan.

Sistem ekonomi tradisional identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil ekonomi berupa pertanian.

Cara transaksi yang digunakan dengan cara bertukar barang sebab hasil dari alam dan tenaga manusia yaitu modal utama di masyarakat saat itu.

Dalam sistem ekonomi tradisional Pemerintah tidak berhubungan langsung dalam aktivitas ekonomi, hanya berperan sebagai penjaga ketertiban.

Tujuan utama sistem ekonomi ini hanya sampai kepada kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya yang terpenuhi bukan mencari keuntungan.

Aktivitas ekonomi masih berhubungan dengan tradisi dan kebudayaan.

Cara produksi yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak memiliki struktur kerja, dan juga tidak menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal yang menjadi simbol kemajuan.

Masing-masing anggota perekonomian tradisional memiliki peran sehingga setiap anggota memiliki hubungan yang erat.

Jika pebisnis konvensional menggunakan sistem ekonomi ini, maka mereka harus berupaya menjaga bisnisnya tidak stagnan atau jalan di tempat, berikut ini beberapa kelebihan sistem ekonomi tradisional:

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :

  • Tujuan sistem ekonomi ini yaitu memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari keuntungan. Sehingga memiliki sifat kekeluargaannya yang sangat erat. Meski sifat kekeluargaan biasanya hanya muncul diantara orang-orang yang sudah saling mengenal dalam waktu lama. Ciri-ciri kentalnya sifat kekeluargaan ini yaitu adanya fenomena hutang piutang. Karena masing-masing anggota yang terlibat merasa bahwa batasan-batasan antara mereka bias sehingga fenomena utang piutang akhirnya muncul.
  • Jarang terjadi kecurangan atau saling menjegal demi keuntungan salah satu pihak. Karena memiliki sifat kekeluargaan, ancaman persaingan tidak sehat dapat ditekan seminimal mungkin terhadap berbagai jenis-jenis badan usaha yang ada. Persaingan tidak sehat adalah sebuah tindakan yang bisa merugikan banyak pihak. Namun, karena kegiatan produksi di dalam sistem ekonomi tradisional sangat terbatas, maka persaingan tidak sehat dapat dihindari keberadaannya.
  • Rendahnya tingkat kesenjangan ekonomi karena pendapatan antar individu cukup merata
  • Pemerintah hanya menjadi pengawas saja dan tidak melakukan monopoli.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Sulit diprediksinya kualitas dan kuantitas produksi sehingga dilakukan standarisasi karena mengandalkan hasil alam.
  • Efektivitas Kerja Rendah karena tidak adanya struktur kerja yang jelas sehingga segala aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol dan terevaluasi dengan baik. Tidak hanya itu, efektivitas kerja juga memiliki dampak yang cukup besar terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dimana jika efektifitasnya rendah maka bisa diartikan tingkat kesejahteraan masyarakat disana juga rendah, hal ini berlaku sebaliknya.
  • Pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan sangat lambat, karena berbeda dengan sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi tradisional berjalan apa adanya sehingga tidak inovatif dan cenderung tidak berkembang. Hal ini turut terjadi karena pola pikir masyarakat di sistem ekonomi tradisional yang umumnya sulit menerima perubahan.

2. Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando memiliki sistem yang terpusat, dan terdominasi.

Sebagian besar sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses produksi mulai dari peralatan sampai ke fasilitasnya.

Faktor dominasi jelas terlihat pada sumber daya berharga, karena sesuatu yang mampu menghasilkan keuntungan terbesar akan dikuasai oleh pemerintah dan sumber daya lainnya akan dikelola oleh rakyat.

Baca juga: PERTUMBUHAN EKONOMI: Pengertian, Teori & Cara Mengukurnya

Meski begitu jika pemerintah mampu membuat kebijakan yang tepat maka banyak keuntungan yang akan didapat seperti terciptanya pemerataan pembangunan dari pemanfaatan sumber daya milik negara tersebut.

Negara yang menerapkan sistem perekonomian ini seperti Korea Utara, Republik Rakyat Cina, Vietnam dan Kuba.

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando:

  • Pemerintah mudah melakukan pengawasan dan pengendalian harga barang di pasar, saat terjadi masalah akan lebih mudah diatasi karena pemerintah memiliki semua data terkait perekonomian.
  • Pemerintah bisa mengendalikan berbagai permasalahan ekonomi seperti tingginya pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan lain-lain karena berperan sebagai pengontrol. Dan juga dapat menjaga kondisi ekonomi lebih stabil karena semua dijalankan berdasarkan desainnya.
  • Tidak terjadi kesenjangan karena semua masyarakat memiliki kondisi ekonomi yang relatif stabil.
  • Pemerataan pendapatan tercapai dan lebih jarang mengalami krisis ekonomi Karena kesenjangan pendapatan, pengangguran, inflasi bisa ditangani dengan lebih baik, alhasil negara penganut sistem ini jarang mengalami krisis.
  • Mudah dikontrol aktivitas ekonominya tidak hanya pada produksi, tapi juga distribusi, dan konsumsi karena pemerintah paham betul tentang arus barang dan jasa.

Kekurangan Sistem Ekonomi Komando

  • Hak individu tidak diakui, karenanya walau seseorang memiliki kreativitas, hal ini tidak diperbolehkan. Pemerintah memonopoli perekonomian sampai kemudian pihak lain tidak diberikan kesempatan untuk ikut terlibat. Hal ini amat merugikan warga untuk meningkatkan kapasitas dirinya.
  • Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, walau pemerataan pendapatan bisa dicapai, tetapi bila ditilik secara global, perkembangan ekonomi cenderung lebih lambat. Karena perekonomian hanya dipegang oleh segelintir orang, maka kemajuan tidak kunjung dicapai.
  • Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila kualitas pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian. Tetapi, bila pemerintah tidak memiliki kualitas yang cukup tinggi, maka akan berimbas pada perekonomian. Karenanya pemerintah kemudian berusaha mencari pihak yang kompeten dalam urusan ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran atau dikenal dengan istilah dual economy karena mengkombinasikan sistem ekonomi pasar dan komando.

Hasilnya pemerintah dan pasar kemudian bekerja sama dalam mengelola sumber daya yang ada.

Pemerintah mengakui hak milik perorangan dengan catatan tidak merugikan kepentingan umum.

Pemerintah berperan memberikan batasan dan dapat melakukan intervensi, Pemerintah membuat perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian.

Persaingan kemudian terjadi di pasar dalam batas yang wajar dan bersih dimana pemerintah turut melakukan pengawasan.

Mekanisme pasar akan menentukan jenis dan jumlah barang yang diproduksi.

Pemerintah menguasai semua sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Pihak pemerintah dan swasta memiliki peran yang sama dalam kegiatan perekonomian.

Walau begitu sistem ini juga rawan mengalami masalah khususnya saat kekuatan pemerintah meningkat.

Hal Ini dipicu karena kontrol berlebih atau sulitnya akses dan perekonomian yang kurang fleksibel.

Selain itu pemerintah juga terlibat dalam mekanisme pasar lewat berbagai kebijakan ekonomi dan kebijakan moneter.

Kekurangan sistem ekonomi ini diantaranya Pemerintah yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibanding pihak swasta, selain itu pemerintah berperan aktif dalam perekonomian.

Tapi masalah ekonomi tetap terjadi seperti inflasi, pengangguran, dan sebagainya.

Pemerataan pendapatan juga sangat sulit untuk diwujudkan pada sistem ekonomi ini.

Pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat dibandingkan dengan sistem ekonomi liberal.

Pihak swasta tidak bisa memaksimalkan keuntungannya karena ada intervensi dari pemerintah juga pembatasan sumber produksi yang dikuasai antara pemerintah dan swasta sulit untuk ditentukan.

Negara yang menganut sistem perekonomian ini diantaranya seperti Indonesia, India, Filipina, Malaysia, Maroko, Perancis, Mesir dan Australia.

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran

  • Fluktuasi ekonomi menjadi lebih terjaga dan stabil.
  • Hak perekonomian individu bisa diakui serta didukung oleh pemerintah.
  • Dalam sektor ekonomi, pihak swasta dan pemerintah bisa dibedakan secara jelas.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

  • Jika pihak swasta lebih mendominasi, maka bisa memunculkan terjadinya suatu monopoli.
  • Jika pihak pemerintah yang lebih mendominasi, maka bisa menyebabkan terjadinya etatisme.

4. Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem yang masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi (Pekerja, pengusaha, modal dan sumber daya alam yang dimiliki oleh masyarakat namun pengelolaannya diatur oleh negara secara penuh).

Pemerintah berperan penuh dalam mengatur distribusi dan hasil produksi.

Di Indonesia terdapat satu bentuk ekonomi Pancasila yang berlandaskan kepada ideologi Pancasila dengan makna ekonomi demokrasi dan menganut asas kekeluargaan dan gotong royong dengan konsep dari, oleh dan untuk rakyat.

Dalam sistem Pancasila, koperasi juga dijadikan salah satu ujung tombak oleh pemerintah Indonesia dalam memajukan perekonomian.

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:

  • Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan oleh pemerintah sehingga pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
  • Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah bisa dilakukan secara merata.
  • Pemerintah juga bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu Pemerintah juga lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis;

  • Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
  • Tidak ada kebebasan dalam mempunyai sumber daya.
  • Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.

5. Sistem Ekonomi Pasar

Ekonomi pasar lebih identik dengan pasar bebas. Dalam sistem ini, organisasi yang dijalankan masyarakatlah yang menentukan bagaimana perekonomian akan berjalan, bagaimana pasokan dihasilkan hingga tuntutan apa saja yang diperlukan.

Sebenarnya, tidak ada satupun negara di dunia yang menerapkan sistem ini secara penuh. Keuntungan terbesar  dari sistem pasar ini yaitu terpisahnya pasar dan pemerintah.

Hal ini mengurangi dominasi pemerintah dan kemajuan serta inovasi bisa berkembang dengan lebih cepat.

Dengan adanya sistem ini, maka pengusaha juga harus bisa menyikapi dengan cepat berbagai resiko dari pasar bebas seperti kemungkinan adanya inflasi dan pahami dengan cepat penyebab dari inflasi tersebut.

6. Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal yaitu sebuah sebuah sistem ekonomi yang di mana semua anggota masyarakat diberikan kebebasan oleh negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Oleh karena itu, sistem ekonomi satu ini sering juga disebut dengan istilah sistem ekonomi kapitalis.

Sistem ekonomi liberal bisa dikatakan sebagai sistem ekonomi yang lebih mengutamakan untuk mendapatkan keuntungan, sehingga pengusaha akan selalu berusaha untuk produktif agar keuntungan tetap terjaga.

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

  • Mudah meningkatkan atau menumbuhkan produktivitas terhadap kualitas produk yang akan diproduksi dan dijual.
  • Pengusaha bisa meningkatkan jiwa kreativitasnya dengan cara berinovasi terhadap produk yang diproduksi.
  • Hanya berfokus pada keuntungan diri sendiri atau kelompok saja.
  • Keuntungan menjadi prioritas utama, sehingga bisa dijadikan sebagai motivasi dalam membangun usaha.

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

  • Bisa menciptakan suatu monopoli usaha, sehingga terjadi kesenjangan sosial, seperti kaya dan miskin.
  • Persaingan usaha menjadi tidak sehat atau tidak seimbang.
  • Ketidakstabilan dalam bidang perekonomian sering menjadi tidak stabil.

7. Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan yaitu sistem ekonomi yang berlandaskan demokrasi ekonomi.

Dimana, semua kegiatan ekonomi di bawah kendali setiap anggota masyarakat, sehingga kemakmuran dan kesejahteraan anggota masyarakat menjadi hal yang utama.

Baca juga: Macam Macam Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi, Lengkap!

Oleh karena itu, sistem ekonomi ini sering disebut juga dengan nama ekonomi pancasila.

Kelebihan Sistem Ekonomi Kerakyatan

  • Setiap sumber daya dan keuangan negara yang akan digunakan melalui proses musyawarah lembaga perwakilan rakyat terlebih dahulu.
  • Perekonomian disusun dengan cara kekeluargaan.
  • Setiap sumber daya bumi dan air dikuasai oleh negara dengan tujuan untuk memakmurkan rakyat.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kerakyatan

  • Dalam perekonomian, negara menjadi lebih dominan, sehingga bisa mematikan sektor perekonomian yang berada di luar kapasitas negara.
  • Bisa menyebabkan terjadinya monopoli di suatu kelompok tertentu.

Karakteristik Sistem Ekonomi di Indonesia

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI: Fungsi, Macam Macam dan Sistem Ekonomi Indonesia

Kegiatan ekonominya dianggap sebagai kegiatan gotong-royong atau bersama-sama, dengan mengedepankan unsur kekeluargaan.

Berbagai cabang produksi yang dianggap strategis dan berpengaruh terhadap hajat hidup rakyat, maka harus dikuasai atau dikelola oleh negara untuk kemakmuran rakyatnya.

Prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan harus diterapkan di seluruh kegiatan ekonomi.

Pemerintah melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan pihak swasta. Tujuannya agar tidak terjadi praktek kecurangan, seperti mafia perdagangan, monopoli yang sangat merugikan rakyat dan penipuan.

Sehingga, akan tercipta unsur keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Agar sistem ekonomi Pancasila bisa berjalan sesuai harapan, maka pemerintah menggalakkan program koperasi.

Tujuan dari langkah tersebut guna meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat secara luas.

Nah, dengan penjelasan di atas bisa dipahami jika berbagai aset yang dinilai sangat penting untuk keberlangsungan negara dan diperlukan oleh rakyat tidak bisa diserahkan kepada swasta.

Pemerintah Indonesia berhak menerapkan kebijakan, pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan terhadap barang strategis itu.

Jika kekayaan negara jatuh di pihak yang tidak bertanggung jawab, maka pemanfaatannya tidak bisa menjamin kemakmuran rakyat Indonesia secara menyeluruh.

Walau demikian, sistem ekonomi Pancasila tetap memberikan ruang bagi pihak swasta dalam berkiprah dalam sektor ekonomi.

Hal itu terwujud dengan adanya bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta.

Jadi negara mengelola berbagai barang yang berhubungan dengan kebutuhan rakyat. Tapi, swasta diperkenankan untuk mengelola suatu bisnis yang tetap diawasi oleh pemerintah, agar tidak terjadi tindakan eksploitasi secara berlebihan.

Sehingga generasi penerus bangsa ini juga bisa menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sembari tetap memelihara lingkungannya.

Tentunys pemberlakuan sistem ekonomi Pancasila memiliki dasar yang sangat kuat, yaitu UUD 1945 dan Pancasila.

Dengan begitu, setiap pihak harus tunduk dengan semua regulasi yang sudah ditetapkan. Sehingga tidak terjadi penyalahgunaan kebijakan dan wewenang. Dengan tujuan mencapai kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia nantinya.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi

Agar lebih mudah dalam memahami sistem ekonomi, maka kamu harus mengenali setiap ciri-cirinya. Ciri-ciri sistem ekonomi sebagai berikut.

1. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

  • Masih menggunakan alat-alat produksi yang sederhana
  • Sangat bergantung terhadap sumber daya alam
  • Transaksi jual beli identik dengan perilaku masyarakat sekitar
  • Sering diterapkan di masyarakat pedesaan

2. Ciri-ciri sistem ekonomi komando

  • Peraturan ekonomi diatur oleh pemerintah
  • Hampir semua jenis pekerjaan di bawah aturan pemerintah
  • Harga dari suatu produk juga ditentukan oleh pemerintah

3. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran

  • Sumber daya dan barang yang sangat berpotensi di bawah aturan dan diawasi pemerintah
  • Pihak swasta dapat peran dalam bidang ekonomi yang seimbang
  • Pemerintah membuat aturan agar menciptakan persaingan ekonomi yang sehat

4. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis

  • Setiap alat produksi di bawah pengawasan pemerintah
  • Produksi, konsum, hingga distribusi sudah diatur oleh pemerintah pusat
  • Hak milik usaha perseorangan terbatas

5. Ciri-ciri sistem ekonomi pasar

  • Setiap transaksi ekonomi dilakukan oleh masyarakat atau pihak swasta
  • Modal usaha adalah peran yang cukup penting
  • Tidak ada intervensi dari pemerintah
  • Usaha yang dibangun dikhususkan untuk mendapatkan laba
  • Setiap individu diberikan kebebasan dalam membeli barang apa saja

Baca juga: LEMBAGA SOSIAL: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh

6. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal

  • Pihak pemerintak memiliki keterbatasan dalam mencampuri transaksi ekonomi
  • Harga suatu produk lebih sering ditentukan oleh pasar bebas
  • Mengutamakan prinsip imbal hasil
  • Pelaku usaha bebas menentukan usahanya

7. Ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan

  • Tidak adanya penguasaan sebuah sumber daya alam oleh pihak-pihak tertentu
  • Setiap sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat ada di bawah pengawasan pemerintah
  • Pertumbuhan ekonomi selalu mengutamakan keadilan, sehingga menciptakan persaingan yang sehat
  • Konsumen bisa mendapatkan hak perlindungan

Kesimpulan

Sistem ekonomi merupakan semua tata cara yang digunakan dalam mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik dalam hal produksi, distribusi, konsumsi, dan juga investasi secara terintegrasi membentuk satu kesatuan yang utuh teratur dan dinamis sehingga mampu menghindari terjadinya kekacauan dalam bidang ekonomi.

Dimana, sistem ekonomi berfungsi untuk menciptakan suatu mekanisme agar proses distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

Dengan kata lain, tanpa adanya sistem ekonomi yang baik, maka pertumbuhan ekonomi dalam sebuah negara bisa terjaga dengan baik juga.

Karenanya penting memahami PENGERTIAN SISTEM EKONOMI: Fungsi, Macam Macam dan Sistem Ekonomi Indonesia secara utuh demi masa depan negar dan masyarakat itu sendiri.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar