6 Skema Power Supply CT, Variable, & dengan Potensiometer

  •   Agu 2024  •   7 min read  •   Comment

Skema Power SupplyPower supply biasanya ditemukan di peralatan, rumah, dan bahkan bangunan komersial.

Misalnya kapal yang menyala, komputer yang sedang dan sebagainya.

Karena kelebihannya yang berbeda, power supply ini memiliki model yang berbeda.

Namun, hampir semua power supply bekerja dengan cara yang sama, yaitu menghasilkan tegangan dan mengubahnya menjadi daya DC.

Sebelumnya sudah pernah membahas mengenai power supply, sekarang akan membahas macam – macam skema power supply.

1. Skema Power Supply

Berikut penjelasan mengenai 3 skema power supply, yakni:

1.1 Skema Power Supply CT

Skema Power Supply CT

Skema power supply CT ini juga sering disebut dengan balanced power supply.

Power supply CT biasanya memiliki catu daya 12 volt, oleh karena itu catu daya ini juga disebut sebagai catu daya 12V.

Sirkuit ini karenanya dapat memasok perangkat elektronik lain dengan 12 volt.

Ada juga beberapa jenis catu daya 12 volt, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Skema power supply 12 volt 10 ampere tanpa trafo
  • Skema power supply 12 volt 5 ampere tanpa trafo, dan
  • Skema power supply 12 volt tanpa trafo

Walaupun batas daya yang digunakan hanya 12V, namun menggunakan daya CT dirasa sudah cukup.

Apalagi jika digunakan hanya untuk keperluan sehari-hari, misalnya kebutuhan rumah tangga.

1.1.1 Skema Power Supply CT 12 Volt

Ada dua buah dioda yang berfungsi sebagai penyearah gelombang penuh dan bagian Center Tap (CT) yang berfungsi sebagai ground.

Sistem ini dapat dicoba jika ingin merakit power supply CT 12V sederhana.

1.1.2 Diagram Dual Power Supply 15 Volt untuk Preamplifier

Sistem yang kuat ini untuk kamu yang membuat preamplifier dengan kontrol volume penuh.

Sehingga kebanyakan orang memilih IC 7815 dan 7915 untuk merakit power supply ini.

Alasannya adalah:

  • Murah – Sebagian besar IC seri 78xx dan 79xx dijual dengan harga yang terjangkau
  • Mudah Digunakan – Hanya memiliki 3 pin yaitu input, ground dan output, dan
  • Kualitas Bagus – Rangkaian IC ini dapat mempertahankan voltase konstan dan dilengkapi dengan proteksi kelebihan beban.
1.1.2.1 Cara Kerja Diagram Dual Power Supply 15 Volt

Bagaimana cara kerja sistem catu daya 15V ganda ini?

  1. Saat merakit, pastikan tegangan transformator adalah 240V/220V.
  2. Arus di sekunder tengah harus 15V hingga 18V pada 1 ampere atau lebih.
  3. Sumber daya ganda 15V ini ditenagai oleh transformator, kemudian AC 220V diterapkan ke belitan primer.
  4. Kemudian menghasilkan 3 tegangan rel, yaitu: Belitan sekunder 15 VAC, 15 VAC, dan 0 V.
  5. Arus kemudian mengalir melalui penyearah jembatan gelombang penuh yang terdiri dari empat dioda 1A dengan nilai 100 PIV.
  6. Setelah itu, arus mengalir lagi ke dua kapasitor C1, C2 (2200 uF / 15V) sebagai filter rel ganda dan memberikan +21VDC, OV, -21VDC.
  7. Sementara C3 & C4 memfilter sinyal noise 0,22uF dengan tegangan DC, tegangan DC ini kemudian diumpankan ke dua rangkaian regulator DC.
  8. Kapasitor C5, C6, C7, C8 digunakan untuk menyeimbangkan dan memfilter arus keluaran DC. Meskipun LED1 adalah lampu yang kuat dengan R1 sebagai pembatas arus.

1.1.3 Skema Regulator Power Supply 78xx

Mengapa kamu harus memilih pengontrol 78xx?

Alasannya sederhana, IC 78xx dapat dirangkai sebagai power supply teregulasi (catu daya yang dapat menjaga kestabilan tegangan) dan memberikan tegangan keluaran antara: 5V, 6V, 9V, 10V, 12V, 15V, 18V, 24V dengan arus maksimum 1,5A.

Komponen yang digunakan dalam sistem regulasi PSU juga cukup banyak tersedia di pasaran.

Model di atas menggunakan IC seri 78XX atau 7800.

Kamu juga dapat dengan mudah mengatur tegangan keluaran sesuai dengan seri IC berikut:

  • 6V dengan menggunakan IC-7806
  • 8V dengan menggunakan IC-7808
  • 9V dengan menggunakan IC-7809
  • 10V dengan menggunakan IC-7810
  • 12V dengan menggunakan IC-7812
  • 15V dengan menggunakan IC-7815
  • 18V dengan menggunakan IC-7818
  • 24V dengan menggunakan IC-7824, dan
  • 5V dengan menggunakan IC-7805 (Regulator Tegangan 5V)

1.1.1.4 Skema Power Supply 0-50v, 3A

Regulator ini adalah rangkaian catu daya 0-50V yang dapat disesuaikan yang memungkinkan kamu dengan mudah mengatur tegangan output dari 0V ke 50V dengan arus minimal 3A.

Namun yang terpenting adalah perlindungan anti tegangan, yang langsung mati jika terjadi korsleting.

Sistem tenaga ini sangat cocok untuk berbagai percobaan elektronik, karena rangkaian ini menggunakan IC LM723 yang memiliki kinerja yang cukup baik.

1.1.4.1 Cara Kerja Power Supply 0-50v, 3A

Berikut cara kerja catu daya ini:

  1. Pertama, tegangan AC disuplai oleh transformator T1 melalui dioda D1-D4 ke penyearah, lalu ke tegangan DC.
  2. Kedua, kapasitor filter C1 yang menyaring tegangan DC menjadi lebih halus sebelum menuju R1, R2 – TR5.
  3. Setelah itu, IC1 mengontrol tegangan pada pin OUT dengan mengatur VR1, yang dapat mengatur tegangan antara 0 dan 50 volt.
  4. Kemudian, R1 dan R2 untuk membatasi arus lebih, kedua resistor ini bekerja sama dengan dua transistor TR1 dan TR2.
  5. Lalu, saat arus kelebihan beban, TR1 dan TR2 menyala.
  6. Kemudian tegangan output muncul pada kabel E TR2 melalui LED1 ke pin 2 IC1.
  7. Terakhir, LED1 akan sebagai lampu alarm.

1.1.5 Skema Power Supply 3A, 0-30v

Tidak jauh berbeda dengan power supply sebelumnya, sebaiknya kamu juga mencoba power supply yang bisa diatur 0-30V/3A ini.

Karena kamu dapat mengatur tegangan keluaran dari 0V ke 30V dengan arus 3A dan memiliki perlindungan yang berlebihan.

Selain itu, dengan IC regulator UA723 dan transistor daya TIP3055, sangat efisien, sehingga dapat disebut catu daya sederhana terbaik dengan biaya perakitan rendah.

Mengapa kamu perlu merakit diagram catu daya 0-30V, 3A yang dapat disesuaikan? Inilah alasannya:

  • Desain yang modern.
  • Tegangan output yang bisa disesuaikan: 0-30VDC.
  • Dapat menghasilkan tegangan output yang memberikan daya hingga 3 Ampere, dan
  • Harganya terjangkau
1.1.5.1 Cara Kerja Power Supply 3A, 0-30v

Berikut cara kerjanya:

  1. Pertama ia bisa mengurangi tegangan AC, Tegangan listrik diumpankan ke transformator, yang mengurangi tegangan dari tegangan AC tinggi ke tegangan AC rendah.
  2. Kemudian, ia sebagai penyearah AC-DC, yang dimana tegangan AC rendah mengalir ke jembatan dioda (D1-D4)
  3. Lalu, DCV tidak diatur, C1 bertindak sebagai kapasitor filter, sehingga tegangan pulsa menjadi arus searah (DC) yang stabil.
  4. Terakhir, Sirkuit Pengontrol DC, yang dimana tegangan yang disaring oleh C1 kemudian mencapai IC1 dan berbagai komponen lainnya. Komponen-komponen ini menjaga tegangan konstan, meskipun beban saat ini kelebihan beban, tegangan tetap stabil.

Baca Juga: Thermal Overload Relay, Fungsi, 9 Bagian & Cara Mengaturnya

1.2 Skema Power Supply Variabel

Skema Power Supply Variabel

Pada rangkaian catu daya yang dapat disesuaikan, tegangan keluaran dapat diatur dan diubah sesuai dengan kebutuhanmu.

Rangkaian power supply ini biasanya menggunakan IC tipe LM317.

Sedangkan untuk tegangan output nilainya antara 12,5-15 VDC pada 1 Ampere.

1.2.1 Cara Kerja Rangkaian Power Supply Variabel

Berikut langkah kerja skema rangkaian power supply variabel, di antaranya:

  1. Pertama, tegangan sumber berasal dari baterai, catu daya, atau adaptor switching yang mengoperasikan pin 1 IC sebagai input.
  2. Lalu, arus ini mengalir melalui C1 dan C2, yang bertindak sebagai filter untuk gelombang noise dari tegangan input.
  3. Kemudian, tegangan output ditentukan oleh nilai R2 sesuai aturan rumus VO = 1.25V (1+R2/R1).
  4. Setelah itu, tegangan keluaran melewati arus ke terminal keluaran DC melalui C3 sebagai filter untuk noise pada beban.
  5. Lalu, tegangan keluaran IC dihubungkan ke basis transistor TIP 41, menyebabkan transistor tersebut jenuh (gain maksimum). Arus listrik besar mengalir dari kolektor ke emitor pada tegangan yang sama dengan basis minus 0,6 V.
  6. Terakhir, kapasitor C3 bertindak sebagai filter dan melindungi dari gelombang noise yang dihasilkan oleh beban.

Baca Juga: Solenoid Adalah: Fungsi, 2 Jenis, & Cara Kerjanya

1.3 Skema Power Supply Menggunakan Potensiometer

Skema Power Supply Menggunakan Potensiometer

Rangkaian power supply yang dilengkapi potensiometer ini dimaksudkan agar memiliki tegangan yang dapat disuplai sesuai kebutuhan.

Karena itu, catu daya dapat diatur secara independen, dan tegangannya biasanya 1 sampai 35 volt.

Baca Juga: AC Berapa Watt, Cara Menghitung Watt & 8 Harga AC Low Watt

Kesimpulan

Skema power supply disebut juga dengan perangkat catu daya yang fungsi utamanya adalah menyuplai energi listrik

Gunakan arus searah saat listrik dibutuhkan di rumah.

Oleh karena itu perlu dilakukan konversi tegangan AC menjadi tegangan DC.

Fungsi catu daya ini adalah untuk mengubah tegangan AC dari catu daya utama menjadi daya DC yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik.

Ini memungkinkan berbagai perangkat elektronik berfungsi sebagaimana mestinya karena mereka mendapatkan daya yang mereka butuhkan.

Yuk, baca artikel seputar elektronik lainnya DISINI!

Orang juga bertanya

Fiana is an Europeanist, freelance writer, and write SEO friendly content.

Tinggalkan komentar