Cara Membuat Bel Listrik Sederhana dan Prinsip Kerja

  •   Jan 2024  •   10 min read  •   Comment

Pernahkah kamu mengetahui cara kerja dari Bel Listrik Sederhana? Alat yang digunakan untuk mengeluarkan bunyi yang bertujuan tertentu.

Alat ini yaitu dikenal dengan nama bel listrik, dimana dalam cara membuat bel listrik sederhana ini ada dua bagian utama yang harus diperhatikan seperti, kumparan yang terbuat dari sebuah paku yang dililit kawat dan sumber bunyinya bisa menggunakan lonceng sepeda.

Buat yang ingin mencoba membuat bel listrik sederhana, maka bisa simak bahasan Bel Listrik Sederhana berikut selengkapnya.

Pengertian Bel Listrik Sederhana

Bel listrik sederhana merupakan sebuah alat yang bisa menghasilkan bunyi dengan menggunakan gaya elektromagnetik.

Suara tersebut dihasilkan dari benturan pemukul dan lonceng, pemukul yang bergerak dengan ditarik oleh lilitan yang berubah menjadi magnet ketika dialiri listrik.

Bel Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell yaitu sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.

Walau untuk saat ini banyak bel yang menggunakan sistem elektronik, bel listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnet juga masih banyak digunakan.

Baca juga: PTC Adalah : Pengertian, Karakteristik, Fungsi, dan Cara Kerja

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Untuk alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bel listrik sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang umumnya bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran kita.

Atau jika ada bahan yang tidak dtemukan dalam keadaan bekas, bahan tersebut masih bisa dibeli dengan harga murah.

Untuk sumber daya akan menggunakan listrik sekitar 9 hingga 18 volt, atau jika lebih dari itu kumparan yang dibuat bisa menjadi panas.

Sebaliknya jika terlalu kecil, maka kerja dari bel nantinya tidak akan optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali.

Berikut alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat sebuah bel listrik sederhana:

  • Selembar papan kayu yang berukuran 30 x 25 cm dan tebal sekitar 1 cm.
  • Kawat tembaga berdiameter 1 mm dan panjang kurang lebih 11 m.
  • Satu buah saklar atau bisa menggunakan saklar lampu rumah bekas.
  • Sumber daya listrik, bisa menggunakan satu buah baterai 9 volt, beberapa baterai dipasang seri dengan total tegangan 9-18 volt atau adaptor yang rentang tegangannya yaitu 9-18 volt.
  • Satu paku besi 9 inci (paku usuk).
  • Sekrup atau paku kecil (paku triplek) secukupnya.
  • Lembaran aluminium bisa menggunakan kemasan bekas minuman kaleng.
  • Sepotong kayu dengan diameter sekitar 1-1,5 cm (sebesar spidol besar).
  • Satu buah sekrup ukuran 1,5 inci.
  • Satu buah bel atau lonceng (bisa menggunakan bel sepeda bekas).
  • Pelat besi tipis berukuran 1×15 cm.
  • Pelat baja tipis berukuran 1 x 7 cm (bisa menggunakan cutter bekas).

Alat-alat Teknik, yaitu:

  • Tang
  • Tang pemotong
  • Palu
  • Obeng minus ukuran kecil
  • Obeng plus ukuran kecil
  • Pisau kecil atau pisau lipat
  • Gunting
  • Solder dan tinolnya
  • Penggaris
  • Pensil

Komponen dan Bagian Penting Bel Listrik

Bel listrik merupakan sebuah peralatan sederhana yang memiliki sifat kemagnetan.

Bel listrik memiliki beberapa bagian penting di dalamnya, di antaranya yaitu:

  • Bel memiliki fungsi sebagai sumber bunyi.
  • Besi lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas baja.
  • Interuptor yang memiliki fungsi untuk memutus arus listrik.
  • Besi U yang dililit kawat dan memiliki arah yang berlawanan.
  • Besi U yang sudah dililit dengan menggunakan kawat yang mengalami perubahan menjadi magnet ketika dialiri oleh arus listrik dan disebut dengan elektromagnetik.
  • Kawat yang dililitkan secara berlawanan, sehingga menghasilkan kutub-kutub magnet yang berlainan di bagian ujung besi.

Bel listrik memiliki bagian-bagian utama yang terdiri dari:

  • Besi U yang dililiti kawat dengan arah yang berlawanan.
  • Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik.
  • Besi lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas baja.
  • Bel sebagai sumber bunyi.
  • Besi U yang dililiti kawat yang berubah menjadi magnet pada saat dialiri arus listrik, disebut elektromagnet.
  • Kawat dililitkan secara berlawanan untuk menghasilkan kutub-kutub magnet yang berlainan pada ujung besi.

Baca juga: Tachometer: Sejarah, 5 Macam & Cara Kerja (LENGKAP)

Komponen Utama Bel Listrik

Bel Listrik memiliki Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen atau bagian utama yaitu :

  • Lonceng (Gong)
  • Pemukul (Striker)
  • Kumparan Elektromagnet
  • Armature
  • Spring
  • Interuptor (penghubung dan pemutus arus listrik)

Cara Membuat Bel Listrik Sederhana

Seperti judul yang disematkan, cara membuat bel listrik sederhana ini benar-benar sederhana.

Pengerjaan yang harus dilakukan tidak terlalu rumit, kamu hanya perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Pembuatan Kumparan

bel listrik sederhana

Langkah pertama yaitu dengan membuat kumparan yang nantinya berperan sebagai sumber medan magnet.

Caranya dengan melilitkan kawat tembaga ke paku paku ukuran 9 inci. Atau silakan sesuaikan banyaknya lilitan dengan kebutuhanmu.

Jumlah lilitan minimal untuk membuat kumparan dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci dan sumber tegangan 9-18 volt yaitu sekitar 200-300 lilitan.

Jika ingin menghasilkan medan magnet yang lebih kuat, kamu bisa menambah jumlah lilitannya, namun daya listrik yang dibutuhkan akan lebih banyak.

2. Pembuatan Pemukul Bel

bel listrik sederhana

Lempengan baja akan digunakan sebagai pegas dan lempengan besi sebagai lengan pemukul.

Untuk dudukan yang nantinya menjadi tempat pemukul lonceng menempel di papan.

Dudukan dibuat dari besi siku-siku tipis atau bisa dibuat dari membengkokkan lempeng besi.

Pasang siku-siku tersebut ke papan dengan sekrup atau bisa dipaku, gunakan beberapa buah sekrup agar lebih kuat.

Kemudian satukan lempengan baja dan lempengan besi pemukul ke dudukan dengan menggunakan sekrup, agar lebih kuat maka bisa mensolder keduanya ke sekrup agar lebih tahan.

Kemudian solder kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung pada interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).

3. Proses Perangkaian

bel listrik sederhana

  1. Siapkan papan sebagai tempat menempel semua komponen yang akan dirangkai.
  2. Pasang baterai atau sumber daya lain dekat dengan saklar, dan sambungkan sumbu positif baterai ke saklar dan negatif ke kumparan.
  3. Tempelkan kumparan yang sebelumnya sudah dibuat ke papan. Kamu bisa menempelkan dngan menggunakan penahan yang dibuat dari lembar alumunium dari kaleng bekas minuman.
  4. Dan potong dan lipat, kemudian simpan aluminum tersebut di atas kumparan dan paku atau sekrup yang tiap ujungnya ke papan.
  5. Pasang paku yang lebih kecil sebagai interuptor dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu.
  6. Sekrup atau paku penahan tersebut agar kuat menyatu bersamaan dengan papan, dan solder kawat tembaga dari saklar ke interuptor.
  7. Pasang saklar di dekat baterai, lalu solder kawat tembaga untuk menghubungkan saklar dengan baterai.
  8. Kemudian pasang pemukul di dudukannya.
  9. Terakhir pasang bel atau lonceng di tempat yang bisa dijangkau oleh pemukul ketika bergerak oleh tarikan medan magnet.

Atau cara yang mudah yaitu:

  1. Langkah pertama yaitu dengan pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan bergantung dari kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat tapi membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, maka lilitan dibuat lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm untuk paku 9 inci yaitu sekitar 200-300 lilitan.
  2. Di bagian lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada saat bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, lalu disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang digunakan berjumlah 2 buah supaya lebih kokoh. Di bagian tersebut kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor atau sekrup berukuran 1,5 inci.
  3. Di bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan agar kumparan tidak bergeser saat didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan di papan. Penahan ini bisa dibuat dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari aluminium.
  4. Pasang baterai dekat dengan saklar, lalu sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu positif dengan saklar.
  5. Bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan di dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan bisa dilakukan dengan menggunakan sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan kuat, dan tidak goyang.
  6. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) di bagian atas. Agar tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang di kedua ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
  7. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut agar menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.
  8. Letakkan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
  9. Pasang bel atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan.

Cara Kerja Bel Listrik

Setelah bel berhasil dibuat maka cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan langsung saja diperbaiki.

Saat saklar ditekan (dalam keadaan on) sampai menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor atau sekrup pada batang kayu melalui kawat tembaga.

Lalu arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan atau paku yang dililitkan kawat tembaga.

Adanya arus listrik yang mengalir lewat kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam atau besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja.

Di lempengan logam atau besi ini lalu dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel.

Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel atau lonceng hingga berbunyi.

Di saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir.

Baca juga: Penggunaan Daya Listrik Televisi Berapa Watt ? Ini Jawabannya

Dengan berhentinya arus listrik menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Hasilnya, lempengan baja kembali ke posisi awal.

Lempengan baja akan kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik juga akan mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali.

Demikian seterusnya sampai saklar dimatikan atau dalam kondisi off.

Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri oleh arus listrik akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu untuk menarik Armature.

Armature yang lepas tersebut akan mengayun kembali pada posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik bisa mengalir lagi pada Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature.

Itulah siklus proses yang berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga akan menghasilkan suara yang berkesinambungan atau secara terus menerus.

Dan suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti apabila Switch (S1) dimatikan.

Kegunaan Bel Listrik

Karakteristik bunyi dari bel listrik dan cara kerjanya, membuat alat ini  bisa difungsikan dengan beberapa kegunaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tanda Peringatan

Berdasarkan prinsip kerjanya yang bisa membuat lonceng bisa berbunyi lebih mudah hanya dengan menekan sakelar dan intensitas suara lonceng yang rapat dan nyaring maka bel listrik sangat efektif digunakan untuk tanda peringatan.

Contoh penggunaannya pada alarm kebakaran, alarm pencuri dan lain sebagainya

2. Penanda Kedatangan Kereta

Sama seperti fungsinya sebagai peringatan, bunyi dering ini  yang intens dalam membuat bel listrik seringkali digunakan di perlintasan kereta api yang dibunyikan sebagai penanda saat ada kereta api yang lewat.

3. Sebagai Bel Rumah

Dahulu sebelum ada bel yang bekerja secara wireless seperti saat ini, bel listrik digunakan oleh pemilik rumah sebagai penanda datangnya tamu.

4. Sebagai Bel Sekolah

Bel listrik juga sering digunakan sebagai bel sekolah untuk memberitahu pergantian jam pelajaran atau waktu istirahat dan pulang.

5. Membuat Ritme

Bel listrik juga bisa menghasilkan nada dan ritme dengan berbagai penyesuaian. Dan seiring pengembangannya, bel listrik juga bisa memainkan nada atau lagu yang menarik.

Kesimpulan

Bel listrik sederhana merupakan sebuah alat yang bisa menghasilkan bunyi dengan menggunakan gaya elektromagnetik.

Bel Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell yaitu sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.

Untuk alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bel listrik sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang umumnya bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran kita.

Pada umumnya bel listrik berfungsi untuk isyarat dalam memberi peringatan atau informasi bagi pengguna.

Pada fungsi sederhananya dalam kehidupan sehari-hari, Bel Listrik Sederhana ini sering digunakan sebagai bel rumah dan bel sekolah.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar