Cara Setting RPM Genset, Bagian Penting yang Harus Diperhatikan

  •   Jan 2024  •   13 min read  •   Comment

Di mesin Genset, RPM sangat penting terhadap frekuensi tegangan listrik yang dihasilkan.

Oleh karena itu, butuh melakukan setting yang tepat agar tegangan arus listrik Genset tetap stabil.

Mesin Genset yang dipakai terus-menerus, biasanya frekuensi tegangannya akan berubah menjadi tidak stabil.

Hal itu bisa disebabkan oleh performa mesin yang jarang di-service. Sehingga, RPM mesin penggerak Genset menurun tanpa disadari.

Dan hal ini biasanya akan diikuti dengan penurunan Hz (Hertz) Genset. Karena kedua satuan tersebut saling berhubungan dalam pengaturan frekuensi.

Untuk menyetel RPM Genset, bisa melakukan service pada mesin penggeraknya dahulu, agar tenaga dan putaran mesin menjadi stabil.

Setelah melakukan service Genset, baru mengatur Hz dan frekuensi tegangan listriknya, informasi jelasnya simak bahasan Cara Setting RPM Genset berikut.

Mengenal RPM Pada Genset

RPM yaitu kependekan dari revolution per minute, yaitu satuan yang digunakan untuk mengetahui frekuensi tegangan secara umum.

RPM ini memiliki peran penting di dalam kerja Genset.

Jika nilai RPM menurun, ditunjukkan dengan penurunan HZ (Hertz) pada generator, maka besar nilai tegangan yang dihasilkan Genset juga akan terpengaruh. Dan juga sebaliknya.

Baca juga: Alat Pneumatik : Pengertian, Jenis, dan Cara Kerja Lengkap

Kadang nilai RPM yang tidak ada di posisi standar yaitu penyebab kerusakan pada Genset. ‘

Atau penyebab kerusakan pada beban yang disambungkan di Genset, seperti alat-alat elektronik di rumah atau kantor.

Hal ini karena output dari Genset yang tidak memenuhi kebutuhan input alat-alat tersebut.

Perubahan nilai RPM bisa mempengaruhi stabilitas output dari Genset itu sendiri.

Terkadang turunnya nilai RPM disebabkan karena pemakaian dalam jangka waktu lama dan tanpa disadari.

karena itu penting untuk tahu cara mengecek dan juga mempelajari cara setingnya agar lebih mudah menjaga Genset atau alat elektronik dari kerusakan yang tidak diinginkan.

Cara Setting RPM Genset

Cara Setting RPM Genset

Sebagai bagian dari perawatan rutin pastikan untuk menjaga nilai RPM di kondisi yang baik.

Hal ini penting dilakukan supaya putaran mesin yang menggerakkan generator dalam performa seharusnya sehingga tidak sulit untuk generator mempertahankan outputnya dalam keadaan stabil di tegangan 220 Volt.

Cara setting RPM Genset dicirikan oleh Hz dapat dilakukan dengan mengatur baut stasioner yang ada di karburator.

Kamu bisa menggunakan Hz parameter untuk mengetahui hasil pengaturan.

Nilai Hz yang baik untuk Genset yaitu sebesar 50 sampai 60 Hz.

Jika kurang atau lebih maka kamu harus terus melakukan pengaturan hingga mencapai angka standar tersebut.

Jika ingin memperbesar nilai Hz, kamu harus memutar baut stasioner ke arah kanan.

Sementara untuk memperkecilnya maka yang harus dilakukan yaitu kebalikannya, dengan memutar baut ke arah kiri.

Dan, pastikan nilai Hz ada di antara angka 50 hingga 60 Hz.

Nah, selain nilai Hz, stabilitas tegangan output juga bisa diatur secara manual agar ada di angka 220 Volt.

Caranya dengan memutar baut governor yang biasanya ada.

Baca juga: Bagian Bagian MCB : Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Lengkap

Tetapi untuk memulai penyetingan di frekuensi tegangan listriknya, kamu bisa memulai pengaturan ulang pada settingan baut governor yang berada di dekat penyimpanan bensin.

Saat mengatur baut tersebut dapat mengecek hasil pengaturan dengan multimeter.

Setel multimeter-mu di ACV 250 Volt lalu lihat nilai tegangannya, pastikan ada di 220 volt.

Apabila kurang atau lebih dari nila standar tersebut, maka kamu harus mengatur ulang baut governor hingga mencapai nilai standarnya.

Seperti cara setting nilai Hz tadi, di sini putaran baut ke kanan akan menaikkan nilai tegangan dan putaran ke kiri menurunkannya.

Tetapi cara setting RPM Genset ini berbeda saat perangkat kamu menggunakan AVR.

Bukan dari baut governor, kamu bisa melakukan pengaturan tegangan listrik keluaran dari AVR.

Caranya dengan memutar baut mungil yang ada di komponen tersebut. Dan putar ke kanan atau kiri hingga angka voltasenya sesuai berada di 220 Volt.

Dimana tujuan awal adalah untuk menjaga tegangan output dari Genset tetap stabil di 220 Volt.

Hanya cara yang sama juga bisa digunakan untuk menaikkan output Genset ketika menemukan perangkat elektronik yang bekerja dengan input tegangan di atas standar, contohnya 230 Volt.

Cara ini juga banyak digunakan untuk memperbaiki Genset tidak keluar arus listrik.

Hal ini mungkin saja dikarenakan oleh nilai voltase yang rendah, sehingga kamu bisa mencoba menaikkannya lewat baut governor atau baut mungil di AVR.

Faktor Penyebab Genset Tidak Stabil

Cara Setting RPM Genset

Seperti dibahas di atas, masalah tegangan output yang tidak stabil bisa dikarenakan beberapa hal.

Berikut hal-hal yang bisa menjadi penyebab tegangan Genset tidak stabil yaitu:

1. Putaran Mesin Genset Tidak Stabil

Kamu bisa mengetahui ketika mesin dioperasikan, maka coba perhatikan suara mesinnya.

Apabila mesin dalam kondisi tidak stabil, maka suaranya akan terdengar naik-turun.

Putaran mesin yang normal yaitu 1500 RPM, jika kecepatan putaran melebihi atau kurang dari angka tersebut maka mesin tersebut dalam kondisi tidak normal.

2. Governor yang Bermasalah

Governor yaitu sebuah bagian yang mengatur aliran bahan bakar ke mesin Genset.

Komponen ini bekerja dengan respon putaran mesin, jika putaran mesin melambat maka Governor akan membuka secara otomatis dalam melepaskan lebih banyak bahan bakar.

Sebaliknya, saat putaran mesin terlalu cepat, maka Governor akan memperkecil aliran bahan bakar ke Genset.

Terkadang, saat putaran mesin mulai tidak stabil, masalahnya ada pada Governor yang rusak.

Hal ini akan berimbas juga ke tegangan Genset yang menjadi tidak stabil atau naik turun.

Baca juga: 2 Cara Pasang Kapasitor Pompa Air Submersible Lengkap

3. Masalah Pada Generator

Jika sudah mengecek bagian mesin dan ternyata normal.

Maka lanjut dengan mengecek generator, karena kerusakan di bagian ini bisa menyebabkan tegangan Genset tidak stabil atau naik-turun.

Generator bertanggung jawab dalam mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik.

Karena itu saat bagian ini rusak akan berpengaruh pada output tegangan listrik yang dihasilkan.

4. Kerusakan Kabel

Periksa kabel keluaran Genset, pastikan tidak ada yang terkelupas atau pun bocor.

Kemungkinan besar tegangan output tidak stabil saat kabel mengalami kerusakan.

5. Sambungan serta Terminal Kabel

Cek setiap sambungan-sambungan kabel, baik di bagian mesin Genset, kabel-kabel Governor, kabel keluaran Genset, terminal kabel dalam AVR, dan sambungan gulungan pada generator dan lainnya.

Pastikan semua sambungan atau terminal kabel dalam kondisi terhubung dengan baik dan tidak longgar.

Sambungan atau terminal kabel yang longgar juga bisa menjadi salah satu penyebab tegangan listrik Genset tidak stabil.

6. Masalah Pada AVR Genset

Hal lain yang bisa menjadi penyebab ketidakstabilannya tegangan Genset yaitu masalah di bagian AVR.

Seperti diketahui, AVR berfungsi dalam mengatur tegangan Genset agar selalu stabil.

Kamu bisa mencoba melakukan pengaturan ulang pada AVR agar tegangan bisa lebih stabil dan tidak naik-turun.

Apabila pengaturan pada AVR sudah dilakukan, Tetapi tegangan masih belum stabil, maka bisa menjadi komponen tersebut rusak dan membutuhkan penggantian baru.

Cara Mengatasi Tegangan Genset Tidak Stabil

Melihat dari penyebabnya di atas, kamu bisa mengatasi masalah tidak stabilnya tegangan Genset dengan beberapa cara berikut ini:

1. Pastikan Bagian Bahan Bakar Genset Sudah Sesuai

Mesin membutuhkan bahan bakar agar bisa bekerja dengan baik, karena salah satu penyebab tegangan tidak stabil yaitu putaran mesin yang kurang baik maka cara pertama yang bisa dilakukan adalah memeriksa supply bahan bakar ke mesin.

Periksa apakah bahan bakar yang mengalir pada mesin dalam keadaan bersih atau kotor.

Lalu, coba bersihkan saringan bahan bakar.

Jika ada penyumbatan, maka langsung betulkan saluran bahan bakar yang tersumbat tersebut.

Jika telah memastikan bahan bakar mesin Genset baik-baik saja, tetapi putaran mesin Genset masih tidak normal, maka pastikan pengatur bahan bakar yaitu Governor berfungsi dengan baik.

Maka cara mengatasi tegangan Genset tidak stabil selanjutnya yaitu memeriksa bagian governor.

2. Periksa Bagian Governor Genset

Seperti yang dibahas, jika governor bermasalah, maka mesin Genset tidak akan bekerja dengan normal.

Karena bagian ini berfungsi mengatur supply bahan bakar ke mesin.

Maka untuk mengatasi masalah tidak stabilnya tegangan Genset salah satunya yaitu dengan mengecek bagian governor.

Tidak hanya governor, rangkaian sistem penyalur bahan bakar yaitu MPU dan actuator valve juga harus dipastikan dalam kondis baik.

Kestabilan putaran mesin akan dipengaruhi dari kerja komponen-komponen tersebut, karena bisa mengatur cepat putaran mesin dengan cara memperbesar atau memperkecil aliran bahan bakar secara otomatis sesuai dengan kebutuhan mesin.

Baca juga: Rotary Encoder Adalah : Pengertian, Cara Kerja dan 2 Jenis Lengkap

3. Pastikan Kabel Masih Dalam Kondisi Baik

Dan penyebab lain dari tidak stabilnya tegangan Genset yaitu kondisi kabel dan sambungan.

Karena itu cek setiap kabel dan sambungan yang ada pada Genset. Silakan perbaiki jika menemukan kerusakan pada kabel.

4. Periksa dan Ganti Avr Genset

Terakhir yaitu bagian AVR atau Automatic Voltage Regulator.

Coba cek komponen ini, dengan lakukan pengaturan tegangan pada AVR, jika sudah pengaturan sudah benar Tetapi tegangan masih tidak stabil maka kemungkinan besar AVR di Genset rusak dan harus diganti.

Bagian-Bagian pengecekan Genset

Simak penjelasannya:

1. Radiator

Radiator adalah bagian dari Diesel Genset yang berfungsi sebagai pemindah atau pelepas kalor mesin.

Dalam pengecekan Genset, konstruksi radiator terdiri dari pipa pipa tipis yang disusun sejajar dan satu sama lain dan dilekatkan sirip sirip plat tipis.

Konstruksi yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan dari air yang lewat pipa radiator, dibantu dengan hembusan angin dari kipas radiator yang melalui kisi kisi dan sirip sirip radiator saat proses perpindahan atau pembuangan berlangsung, hal ini bisa dirasakan bahwa udara yang keluar dari radiator terasa hangat ataukah panas.

2. Water Pump

Water pump yaitu sebuah bagian dari Diesel Genset yang berfungsi menyalurkan air pendingin ( cooling water ) dari engine ke radiator dan kembali ke engine lagi.

Saat pengecekan Genset, Water pump digerakkan oleh putaran mesin itu sendiri melalui mekanisme pulley yang disambung dengan V-belt.

3. Dinamo Starter

Dinamo starter bagian dari Diesel Genset yang berfungsi untuk penggerak awal dari mesin.

Dimana melewati mekanisme roda gigi dan pinion dynamo starter ini menggerakkan Flywheel.

Dari mula putaran di poros akan menghasilkan kompresi diruang bakar dan putaran injection pump yang bisa mengabutkan bahan bakar.

Setelah terjadi pembakaran dan menghasilkan gerakan berputar, dynamo akan lepas dari gigi flywheel.

Dikarenakan arus start yang tinggi hingga sampai 100 Ampere atau lebih maka butuh solenoid, solenoid ini terdapat kontak yang memiliki rating yang cukup besar hingga mampu mengalirkan arus sesaat sampai 200 A atau lebih.

Seporos dengan solenoid ini terdapat mekanisme penggerak pinion yang akan tersambung dengan flywheel di awal start dan akan terlepas di akhir startnya.

4. Alternator Charging

Alternator charging yaitu sebuah bagian dari Diesel Genset yang berfungsi sebagai pengisi battery accu sewaktu mesin berjalan.

Alternator charging dilihat dari konstruksinya mirip generator 3 phase dimana statornya terlilit kumparan 3 Phase Tetapi tegangannya kecil antara 12 – 15 V atau 24 – 28 V .

Keluaran 3 phase ini disearahkan dengan 6 buah dioda sehingga terbentuk terminal positif dan negative.

Tegangan DC ini dikontrol oleh regulator dan keluaran dari regulator akan mengatur exsitasinya.

Regulator berfungsi untuk mengatur arus charging agar tidak berlebihan, jika aki belum penuh alternator ini akan mengisi dengan laju arus yang cukup besar dan akan mengurangi laju arus pengisian apabila aki sudah akan penuh.

Di dalam terminal alternator terdapat terminal yang bisa dipakai untuk indikasi sinyal bahwa alternator dalam keadaan mengisi.

5. Turbocharger

Turbocharger yaitu sebuah bagian dari Diesel Genset yang berfungsi untuk membantu menaikkan tekanan udara di dalam saluran udara masuk.

Karena Turbocharger adalah sebuah compressor yang digerakkan oleh turbin gas buang.

Dengan naikknya tekanan didalam saluran udara masuk kandungan udara yang berartinya arti kandungan oksigen akan lebih padat.

Dengan kandungan oksigen yang lebih padat maka jumlah bahan bakar yang bisa terbakar akan lebih banyak, sehingga tenaga mesin yang memakai Turbocharger ini akan meningkat dari 20 sampai 35 % dari daya sebelum menggunakan Turbocharger.

Baca juga: Cara Kerja Sensor dan Jenisnya Lengkap

6. Injection Pump

Injection pump yaitu bagian dari Diesel Genset yang berfungsi sebagai pompa injeksi ke ruang bakar melewati nozel.

Dalam pengecekan Genset, pompa injeksi ini memiliki tekanan kerja yang tinggi sampai mencapai bar.

Tekanan kerja yang tinggi inilah hingga bahan bakar solar bisa dikabutkan diruang bakar.

Injection pump terdiri dari plunger – plunger yang digerakkan lewat mekanisme cam yang berputar.

Plunger – plunger ini yang memompa bahan bakar ke ruang silinder sesuai urutan firing order.

Injection pump ini diputar oleh mesin melalui mekanisme roda gigi.

Di dalam injection pump terdapat pengaturan pemasukan bahan bakar sehingga kecepatan atau speed bisa diatur .

7. Engine Control Panel

Engine Control Panel yaitu bagian dari Diesel Genset yang berfungsi sebagai Proteksi, Monitoring, command.

Saat pengecekan Genset harus diperiksa proteksinya, proteksi yang dimaksud yaitu memberikan pengamanan terhadap mesin antara lain high water temperature switch, low oil pressure switch, overspeed relay.

Di Genset yang kapasitas besar proteksi didalamnya lebih banyak dan lengkap karena sdh dalam bentuk modul kontrol.

Monitoring adalah pembacaan parameter Volt, Ampere, Frekuensi, jam kerja, suhu air dan tekanan oli.

Command yang dimaksud yaitu untuk perintah start engine, stop engine dan emergency stop.

8. Air Filter

Air filter yaitu bagian dari Diesel Genset yang berfungsi untuk menyaring atau memfilter udara yang masuk.

Udara yang ada di sekitar kta mengandung partikel partikel debu, jika debu – debu dibiarkan masuk kedalam ruang bakar tanpa difilter terlebih dahulu maka akan berakibat ruang bakar cepat kotor dan hitam karena sebagian dari debu ini akan melekat dan hangus menempel pada kepala silinder.

Dan lama kelamaan performa mesin akan cepat turun karena ruang bakar kotor dan saluran masuk dan buang akan terhambat .

Dalam pengecekan Genset, filter – filter hal utama yang harus di cek bisa berdasarkan kondisi pemakaian (250 jam) atau waktu interval pergantian ( selama 4-6 bulan sekali) .

9. Fuel Filter

Fuel filter yaitu bagian dari Diesel Genset yang berfungsi menyaring kotoran kotoran yang ikut terbawa dalam bahan bakar bisa berupa pasir, serbuk besi atau kotoran lain yang berbahaya untuk mesin.

Akibat jika terdapat kotoran yang tidak tersaring yaitu mesin akan turun performanya karena saluran injeksi pump ke nosel injector akan buntu dan akan mengganggu kelancaran pengabutan bahan bakar nantinya.

Dalam pengecekan Genset , filter – filter hal utama yang wajib di cek bisa berdasarkan kondisi pemakaian (250 jam) atau waktu interval pergantian ( selama 4-6 bulan sekali) .

10. Oil Filter

Oil Filter yaitu bagian dari Diesel Genset untuk menyaring kotoran kotoran yang bersirkulasi, karena penggunaan oli akan menjadi hitam dan serbuk – serbuk yang ikut terbawa akibat perputaran mesin.

Hal ini untuk menghindari adanya kerusakan mesin terutama pada dinding silinder agar tidak tergores.

Dalam pengecekan Genset , filter – filter hal utama yang wajib di cek berdasarkan dari kondisi pemakaian (250 jam) atau waktu interval pergantian ( selama 4-6 bulan sekali).

14 Alat Mengukur Massa Jenis Zat Padat, Cair, dan Gas Lengkap

11. Prelubrication Pump

Prelubrication pump atau disebut priming pump yaitu perlengkapan tambahan untuk Diesel Genset yang berfungsi memberikan pelumasan pada mesin dalam keadaan berhenti atau standby.

Pelumasan yang dimaksud yaitu mensirkulasikan minyak pelumas ke semua bagian mesin dengan mekanisme pompa oli yang digerakkan oleh motor listrik.

Dimana pompa ini disetting jika setiap 6 jam sekali pompa oli akan hidup selama 6 menit.

Dengan kondisi jika kondisi mesin sudah terlumasi maka jika suatu saat dibutuhkan untuk hidup bisa dibebani dan tidak khawatir kerusakan pada mesin karena oli belum melumasinya.

Selain itu juga untuk mengkondisikan jika oli tidak mengendap dan mengembun jika dibandingkan tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama.

12. Water Separator

Water Separator yaitu sebuah peralatan tambahan bagi Diesel Genset sebagai pemisah antara bahan bakar dan kandungan air.

Kandungan air jika ikut masuk dalam system bahan bakar bisa membahayakan untuk mesin dan bisa rusak.

Tangki tangki penampungan bahan bakar yang dibiarkan lama bisa mengakibatkan pengembunan baik pagi atau malam, peristiwa yang memungkinkan terbentuk tetes tetes air yang mengendap ditangki bahan bakar.

Untuk menghindari air sampai masuk ke engine maka saluran bahan bakar sebelum ke engine akan ditambahkan water separator.

Kesimpulan

RPM yaitu kependekan dari revolution per minute, yaitu satuan yang digunakan untuk mengetahui frekuensi tegangan secara umum.

RPM ini memiliki peran penting di dalam kerja Genset. Jika nilai RPM menurun, ditunjukkan dengan penurunan HZ (Hertz) pada generator, maka besar nilai tegangan yang dihasilkan Genset juga akan terpengaruh. Dan juga sebaliknya.

Cara Setting RPM Genset dicirikan oleh Hz dapat dilakukan dengan mengatur baut stasioner yang ada di karburator.

Kamu bisa menggunakan Hz parameter untuk mengetahui hasil pengaturan. Nilai Hz yang baik untuk Genset yaitu sebesar 50 sampai 60 Hz.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar