Decoder: Pengertian, 3 Jenis, Aplikasi dan Cara Kerjanya

  •   Okt 2024  •   5 min read  •   Comment

Decoder merupakan rangkaian yang mampu merubah kode menjadi satu set sinyal dan mengapa disebutnya sebagai ‘decoder’? Karena alat ini mampu melakukan kebalikan dari pengkodean.

Dalam berbagai elektronika digital, alat ini mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan salah satu teknik transfer data dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Selain itu, alat ini juga mampu mengubah input data sebanyak n bit menjadi output sebanyak 2n data.

Oleh karena itu, decorder berfungsi sebagai decoding atau menerjemahkan informasi yang disembunyikan oleh encoder.

Ingin tahu lebih banyak tentang decoder? Yuk, scroll-down artikel ini!

Pengertian Decoder

Alat ini juga dapat diartikan sebagai serangkaian logika yang berguna untuk menerima masukkan atau input binary dan mengaktifkan salah satu output dengan berdasarkan ukuran pada binary tersebut.

Salah satu fungsi utama yang dimiliki oleh alat ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam menyatakan seven segment.

Alasan tersebutlah yang membuatmu lebih menggunakan alat ini ketika ingin menyalakan seven segmen.

Beberapa rangkaian yang memakai alat ini adalah rangkaian 3 x 8 atau 3 bit 8 output line, 4 x 6 atau 4 input 16 output line, decoder jenis BCD to 7 segmen dengan 4 bit input dan 8 output line, juga decoder jenis BCD to Decimal yang mempunyai 4 bit input dan 10 output line.

Selain itu, salah satu IC dari alat ini yang paling sering dipakai adalah 74138 yang telah dilengkapi dengan 3 input bit 8 output line yang mempunyai nilai input 1 di tiap output-linenya.

Di samping itu, pengertian alat ini ini tidak jauh berbeda dengan demultiplexer, tapi yang membedakan ialah alat ini tidak memakai data input. Jadi, input yang ada hanya menggunakan untuk data control saja.

Definisi lain dari alat ini juga bisa dibentuk dari susunan dari gerbang logika dasar atau juga memakai IC dan dijual banyak di pasaran.

Baca Juga: Jenis Kabel Listrik Beserta Gambarnya, Terlengkap!!

Jenis – Jenis Decoder

Berikut tiga jenis decoder berdasarkan jumlah input dan output yang terjadi, yaitu:

1. Decoder Biner 2 ke 4

Decoder 2 ke 4

Jenis yang pertama adalah decoder biner 2 ke 4 yang mempunyai 2 input biner dan 4 output barcode.

Diagram blok dan diagram lainnya ditunjukkan pada gambar di atas, A dan B merupakan 2 input dan output yang dihasilkan adalah salah satu dari kedua input tersebut.

Diagram rangkaian tersebut mempunyai dua inverter yang akan menyediakan kelengkapan dari dua input A dan B.

Tiap gerbang AND akan menghasilkan salah satu properti input sebagai output.

Ketika enable (EN) diatus dalam logika 1, salah satu output (Y, Y1, Y2, Y3) akan aktif untuk input yang diberikan, dan utput yang lainnya akan mempunyai logika 0 atau LOW.

Tabel Kebenaran Decoder

Nah, dapat dilihat dari Tabel Kebenaran decoder 2 ke 4 yang ada di atas, operasi dari decoder dapat lebih dipahami.

Saat kedua input A dan B ialah 0, Y akan aktif “HIGH” atau logika 1 dan pin output yang tersisa akan menjadi “LOW” atau logika 0.

Tabel Kebenaran merupakan tabel matematika yang mencantumkan output dari rangkaian logika digital tertentu untuk semua kemungkinan kombinasi inputnya.

Begitu juga pin output Y1 akan berada pada logika 1 untuk A = 0 dan B = 1. Output bercode yang dihasilkan oleh input A = 1 dan B = 1 adalah “1000”, di mana pin Y3 berada di logika 1 dan pin yang tersisa berada di logika 0.

Dengan menggunakan cara yang sama, maka decoder biner 3 ke 8 dan decoder 4 ke 16 bisa dibangun.

Saat jumlah input decoder bertambah, jumlah output yang dikodekan pun meningkat dengan rumus 2n. N merupakah jumlah input yang diberikan.

2. Decoder Bertingkat

Decoder biner ini juga dapat ditumpuk untuk membentuk rangkaian yang lebih besar.

Dengan menggunakan dua decoder 2 input, 4 decoder input bisa dibangun dengan menyatukannya.

Demikian pula dengan menggabungkan dua decoder 3 ke 8, decoder biner 4 ke 16 dan seterusnya bisa dibangun.

Dapat dilihat pada contoh desain decoder 4 ke 16 dengan menyatukan dua decoder 3 ke 8 di gambar bawah ini.

Decoder 4 ke 16

Nah, untuk merancang decoder 4 ke 16, dibutuhkan 4 input biner (A, B, C, dan D).

Tiga input A, B, C diberikan sebagai input ke dua decoder biner 3 dan 8, dan Input keempat D diberikan sebagain input enable (EN) ke kedua decoder.

Seperti yang dapat dilihat dari diagram di atas ketika input D = 0, decoder di atas akan dinyalakan dan yang di bawah akan dinonaktifkan. Juga sebaliknya, ketika D = 1, itu akan  menyalakan decoder bagian bawah dan menonaktifkan decoder bagian atas.

3. Decoder dengan Output Sedikit

Dalam praktiknya, banyak beberapa aplikasi yang hanya memakai output yang sedikit. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi karena sesuai kebutuhan dari aplikasi itu.

Salah satu contoh dari aplikasi ini ialah pada Binary Coded Decimal atau BCD dalam decoder seven segmen.

Alat ini padahal memiliki 4 input yang dimana bisa menghasilkan output sebanyak 24 atau 16 output.

Namun, pada alat ini hanya memakai 7 output aktif untuk mengatur display.

Hal ini tidak sama seperti yang kita bayangkan, seperti contohnya komponen yang menggunakannya ialah TTL7447.

Baca Juga: Refrigerant: Pengertian, Karakteristik, 5 Jenis (Lengkap)

Penggunaan Gerbang NAND dan AND

Rangkaian alat ini juga bisa dibangun dengan memakai gerbang AND karena keluarannya adalah “HIGH” dan yang terjadi hanya bila semua masukkannya “HIGH”.

Output seperti itu disebut dengan “output aktif HIGH”.

Bila kamu tidak memakai gerbang AND, maka alternatif lainnya ialah memakai gerbang NAND.

Pada pemakaian gerbang NAND, output-nya kebalikan dari gerbang AND/

Output-nya menjadi “LOW” hanya ketika semua input-nya “HIGH”.

Output seperti itu biasanya disebut sebagai “output aktif LOW”.

Gerbang NAND jauh lebih populer digunakan dibanding dengan gerbang AND.

Hal tersebut dikarenakan harganya yang murah dan bisa menggantikan fungsi gerbang AND dengan sempurna.

Aplikasi / Kegunaan Decoder

Berikut beberapa aplikasi atau kegunaan dari alat ini, yaitu:

  • Di tiap komunikasi nirkabel, keamanan data ialah salah satu fokus utama, alat ini dirancang untuk memberikan keamanan pada komunikasi data dengan membangun enkripsi standan dan algoritma deskripsi.
  • Alat ini digunakan dalam sistem audio untuk mengubah audio analog menjadi digital.
  • Alat ini digunakan sebagai dekompresor, yaitu untuk mengubah data terkompresi seperti gambar dan video ke dalam bentuk dekompresi.
  • Alat ini juga bisa digunakan sebagai rangkaian elektronik yang mengubah instruksi komputer menjadi sinyal kontrol CPU.

Kesimpulan

Decoder merupakan alat yang dipakai untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga dapat menerima informasi aslinya.

Alat ini juga bisa diartikan sebagai rangkaian logika yang ditugaskan untuk menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar