IC Adalah: Sejarah, Pengertian, dan 3 Jenisnya

  •   Agu 2023  •   12 min read  •   Comment

IC Adalah – Tahukah kamu apa itu IC ?

Biasanya komponen ini sering ditemukan di rangkaian elektronika.

IC atau Integrated Circuit termasuk komponen yang sangat vital atau penting dalam rangkaian tersebut.

Carakami.com akan membahas seputar “IC Adalah: Sejarah, Pengertian, dan 3 Jenisnya

Simak baik – baik informasi lengkapnya hanya di carakami.com, ya!

Sejarah IC

Teknologi Sirkuit Terpadu atau Integrated Circuit pertama kali dipublikasikan pada 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja di Texas Instrument.

Satu setengah tahun kemudian, Robert Noyce berhasil memfabrikasi IC menggunakan sistem interkoneksi di chip silikon.

Integrated Circuit ialah salah satu perkembangan teknologi yang sangat signifikan pada abad ke-20.

Sebelum ditemukan IC, peralatan elektronik pada zaman itu menggunakan tabung vakum sebagai komponen utama.

Kemudian diganti oleh transistor yang mempunyai ukuran yang lebih kecil.

Namun untuk merangkai rangkaian elektronik yang kompleks maka membutuhkan komponen transistor dalam jumlah yang banyak.

Jadi, ukuran perangkat elektronika yang dihasilkan pun memiliki ukuran besar dan kurang pas untuk dibawa berpergian.

Teknologi IC memungkinkan perancang rangkaian elektronika membuat peralatan elektronika yang lebih ringan, lebih kecil, dan harganya lebih terjangkau.

Konsumsi daya listrik IC juga lebih rendah dibanding transistor.

Oleh sebab itu,

Tanpa teknologi IC, mungkin kini tidak bisa menikmati peralatan elektronika yang portable seperti MP3 Player, tablet, PC, console game portable, kamera digital, dan peralatan elektronika lainnya yang bentukan kecil dan mudah dibawa berpergian.

Nah, dibawah ini ialah simbol dari IC:

IC Adalah

Baca Juga: Transistor: Pengertian, Simbol, dan 4 Karaktertistiknya

Awal dibuat Integrated Circuit ini hanya dapat memuat beberapa transistor dalam satu chip saja.

Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yaitu proses produksi yang belum efisien dan ukurannya yang terlalu besar.

Karena jumlah penggunaan transistor yang masih sedikit, maka untuk membuat proses desain IC menjadi lebih mudah.

Akan tetapi, saat ini IC mengimplementasikan penggunaan CAD.

Carakami.com akan mengulas generasi IC yang dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti dibawah ini:

1. Small Scale Integration (SSI)

Seperti namanya, IC kelompok skala kecil ini hanya memuat beberapa transistor saja yaitu hanya memuat sekitar 100 komponen dalam satu chip.

2. Medium Scale Integration (MSI)

Medium Scale Integration mempunyai jumlah transistor yang lebih banyak.

Itulah alasan IC MSI dapat memuat ratusan transistor sekaligus dalam satu kemasan IC.

3. Large Scale Integration (LSI)

Integrated Circuit kelompok ketiga ini dikembangkan di tahun 1970.

Kelompok ini merupakan microprocessor pertama yang berhasil dikembangan dan berhasil membuat kalkulator sebagai alat elektronik pertamanya.

Large Scale Integration (LSI) mampu memuat banyak transistor yaitu sekitar 4.000 hingga 100.000 komponen elektronik dalam kemasannya.

4. Very Large Scale Integration (VLSI)

Very Large Scale Integration termasuk jenis IC dengan skala besar, ia mampu menampung komponen elektronik sebanyak 100.000 sampai 1.000.000.

5. Ultra Large Scale Integration (ULSI)

Ultra Large Scale Intergration termasuk IC jenis baru yang berhasil diciptakan dan lebih ekonomis.

Dalam IC ini, ia mampu menampung lebih dari 1 juta transistor untuk mendukung kinerja komponen elektronika.

IC Adalah

IC Adalah singkatan dari  >IC yang berarti komponen elektronik yang didalamnya ada kumpulan resistor, dioda, kapasitor, dan transistor.

Keempat elemen diatas saling berhubungan dan terangkai, lalu diintegrasikan dalam IC.

Berdasarkan pengertian tersebut,  IC bisa disebut dengan istilah Sirkuit Terpadu.

Integrated Circuit membuat perangkat elektronik menjadi jauh lebih praktis, modern, dan ringkas.

Komponen ini berfungsi untuk mengendalikan rangkaian elektronika.

Biasanya, IC berbahan yang memiliki sifat semikonduktor, seperti silikon.

Aplikasi dan Fungsi IC (Integrated Circuit)

Aplikasi dan fungsi IC dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. IC Linear

Integrated Circuit Linear atau Integrated Circuit Analog sebagian besar berfungsi sebagai:

  • Power Amplifier / Penguat Daya
  • Signal Amplifier / Penguat Sinyal
  • Operational Amplifier / Penguat Operasional
  • Microwave Amplifier / Penguat Sinyal Mikro
  • RF and IF Amplifier / Penguat RF dan IF
  • Voltage Comparator
  • Multiplier
  • Radio Receiver / Penerima Frekuensi Radio, dan
  • Voltage Regulator / Regulator Tegangan

2. IC Digital

Integrated Circuit Digital ialah rangkaian switching dengan tegangan input dan output-nya hanya memiliki 2 level yaitu Tinggi dan Rendah atau dalam menggunakan kode binary dengan lambang “1” dan “0”.

Berikut beberapa fungsi dari IC Digital :

  • Flip-flop
  • Logic Gates / Gerbang Logika
  • Timer
  • Counter
  • Multiplexer
  • Calculator
  • Memory
  • Clock
  • Microprocessor / Mikroprosesor, dan
  • Microcontroller

Perlu diingat, bahwa IC Adalah komponen elektronika aktif yang sensitif terhadap pengaruh atau Electrostatic Discharge (ESD).

Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan khusus untuk mencegah adanya kerusakan pada IC tersebut.

3. Mixed IC

Mixed Integrated Circuit ialah jenis IC yang terdiri dari gabungan antara jenis IC Digital dan Analog.

Adapun fungsi utama IC ini ialah untuk melakukan konversi sinyal analog ke sinyal digital, dan sebaliknya.

Seiring berkembangnya zaman, Mixed IC bisa digunakan untuk keperluan integrasi sinyal digital dan fungsi RF.

Pengelompokkan IC

Dibawah ini adalah pengelompokkan IC berdasarkan komponen, teknik pembuatan, dan package.

1. IC Berdasarkan Komponen

Integrated Circuit dibedakan berdasarkan komponennya yang dibedakan menjadi lima bidang yaitu:

  • Small Scale Intergration (SSI)
  • Medium Scale Intergration (MSI
  • Large Scale Intergration (MSI)
  • Very Large Scale Intergration (VLSI), dan
  • Ultra Large Scale Intergration (ULSI)

2. IC Berdasarkan Teknik Pembuatannya

Berikut tiga IC berdasarkan teknik pembuatanya:

2.1 IC Monolitik

Jenis IC ini terbuat dari proses integrasi chip tunggal dengan komponen aktif dan pasif.

Integrated Circuit ini memakai silikon dnegan bahan bersifat semikonduktor.

Konsep IC Monolitik adalah untuk menghasilkan komponen yang berfungsi tinggi dengan biaya produksi rendah.

Penempatan IC Monolitik biasanya ada di beberapa rangkaian elektronika, seperti: IC Regulator, Amplifier, dan TV.

2.2 Thick and Thin Film IC

Thick and Thin Film IC diproduksi dengan ukuran lebih besar, bahkan lebih besar dibanding dari generasi IC sebelumnya.

Adapun cara kerja IC ini ialah dengan integrasi komponen pasit (resistor) dan kapasitor dalam chip, sedangkan untuk komponen aktif dapat dikatakan tidak bisa diintegrasikan.

Untuk teknik pembuatanya, Thick dibuat dengan teknip katoda sputter atau penguapan, sedangkan Thin Film IC dibuat dengan teknik sablon.

2.3 IC Hybrid

Integrated Circuit Hybrid ialah gabungan dari beberapa IC atau Integrated Circuit yang terkumpul dalam 1 PCB (Papan Rangkaian).

Biasanya, IC Hybrid ada di kommputer.

Di beberapa rangkaian besar bisa diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan kecil.

Disisi lain, IC kecil bisa membuat hingga ribuan komputer.

Berikut beberapa bentuk IC serta namanya:

  • IC berbentuk sisir dinamakan IC Single Inline
  • IC berbentuk segiempat dengan kaki berada pada keempat sisinya biasanya digunakna pada CPU komputer
  • Dua Line atau DIL berbentuk bulat dan dual in line, kakinya diberi nomor unrut dengan urutan sesuai arah jaurm jam, kaki nomor satu diberi tanda titik / takikan. Tiap IC ditandai dengan nomor tipe. Nomor tersebut menunjukkan jenis IC. Contohnya: IC SN 7400 dengan IC HD 7400.

3. IC Berdasarkan Package

Integrated Circuit pun dibedakan berdasarkan package atau paketnya yang dikelompokkan menjadi 5 jenis, di antaranya:

3.1 Single In-Line Package (SIP)

Single in Line Package atau SIP ialah paket IC yang didalamnya ada satu baris PIN koneksi atau yang biasa disebut dengan inline pin tunggal.

3.2 Dual In-Line Package (DIP)

Dual in Line Package atau DIP ini berbentuk persegi panjang dan umumnya memiliki dua deret pin paralel.

Pin koneksi tersebut digunakan untuk media penghubung listrik.

IC ini umumnya diletakkan pada lubang papan sirkuit atau dimasukkan dalam soket.

3.3 Small Outline Packages (SOP)

Small Outline Packages mirip dengan DIP, namun bentuk SOP terlihat lebih tipis dan ramping.

Biasanya IC ini dipasang di sisi alter bagian bawah PCB.

3.4 Quad Flat Packages (QFP)

Quad Flat Package atau QFP ialah gabungan dari Thin Quad Flat Package daan Low Quad Flat Packages.

Jenis IC ini mempunyai pin pada keempat sisi dengan bentuk membentang seperti sayap.

Pin yang ada di IC QFP biasanya berjumlah 32 hingga 304, dan dari segi ukurannya pun terbilang kecil.

3.5 Ball Grid Eyes (BGA)

Ball Grid Eyes atau BGA berbentuk lingkaran.

Jenis IC ini biasanya dipasang secara permanen di perangkat elektronik, contoh pemakaiannya ialah diterapkan untuk komponen dalam microprocessor.

Baca Juga: Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay

Jenis IC

Berikut 3 jenis IC beserta penjelasannya:

1. IC C-MOS

Complementary with MOSFET atau IC-CMOS ini berisi rangkaian yang berupa gabungan dari beberapa komponen MOSFET untuk membentuk gerbang – gerbang dengan fungsi logic seperti IC-TTL.

Di dalam satu kemasan IC C-MOOS bisa berisi beberapa macam gerbang yang bisa melakukan berbagai macam fungsi logis.

Berikut contohnya:

  1. AND
  2. NAND
  3. OR
  4. NOR
  5. XOR
  6. Decoders
  7. Encoders
  8. Multiflexer, dan
  9. Memory

Jenis pertama ini kerap kali disebut dengan complementary-symmetry metal–oxide–semiconductor atau COSMOS (semikonduktor–logam–oksida komplementer-simetris).

Kata “komplementer simetris” merujuk pada kenyataan yang biasanya didesain digital berbasis CMOS dengan pasnagan komplemnter, dan simetris dari MOSFET semikonduktor tipe – P  dan semikonduktor tipe – N untuk fungsi logika.

Dua karakter CMOS ialah kekebalan desahnya yang tinggi juga penggunaan daya statis yang rendah.

Daya hanya diambil ketika transisto dalam CMOS pindah di antara kondisi hidup dan mati.

Akibatnya, peranti CMOS tidak menimbulkan bahan sebanyak sirkuit logika lainnya, seperti logika transistor atau TTL atau logika NMOS yang hanya memakai peranti Tipe N dan Tipe P.

CMOS memungkinkan chip logika dnegan kepadatan tinggi yang dibuat.

Kalimat “metal–oxide–semiconductor” atau semikonduktor–logam–oksida merupakan sebutan pada struktur fisik di beberapa transistor efek medan yang memiliki gerbang elektrode logam yang terletak di atas isolator oksida logam, dan ada di atas bahan semikonduktor.

Alumunium dipakai pertama kali, namun sekarang dipakai bahan polisilikon.

Gerbang logam lain dibuat bersamaan kedatangan material dielektrik permitivitas tinggi dalam proses pembuatan CMOS, seperti yang dipublikasikan oleh IBM dan Intel untuk node 45 nanometer dan lebih kecil.

2.TTL (Transistor Transistor Logic)

Integrated Circuit yang paling banyak dipakai saat ini ialah IC Digital yang biasanya digunakan di peralatan komputer, kalkulator, dan sistem kontrol elektronik.

Integrated Circuit Digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic atau bilangan dasar 2, artinya hanya mengenal dua kondisi satau 1 (on) dan 0 (off).

Jenis IC Digital memiliki dua jenis, yaitu TTL dan CMOS.

Jenis IC-TTL dibuat dengan transistor sebagai komponen utama dan berfungsi di berbagai variasi logic, sehingga dinamakan transistor.

Transistor Logic dalam kemasan IC memiliki beberapa macam gerbang atau gate yang mampu melakukan berbagai fungsi logic seperti:

  • NAND
  • AND
  • OR
  • NOR
  • XOR
  • Decoder
  • Encoder
  • Memory, dan
  • Mulriflexer

Pin atau kaki IC memiliki jumlah yang bervariasi, yaitu: 8,14,16,24 dan 40.

Transistor Transistor Logic sangat cocok dibuat sebagai Sirkuit Terpadu, karena masukan gerbang bisa disatukan ke sebuah daerah dasar untuk membentuk transistor multi emotir.

Piranti yang rumit memungkinkan menambah biaya sirkuit bila dibuat dari transistor terpisah, namun dengan menggabungkan beberapa sirkuit kecil menjadi piranti yang lebih rumit memungkinkan mengurangi implementasi pada IC.

Seperti halnya logika yang memakai transistor dwikutub lainnya, arus kecil harus diambil dari masukan guna memastikan taraf logika yang benar.

Arus yang diambil tersebut harus dalam kapasitas tingkat sebelumnya, sehingga mampu membatasi gerbang yang bisa disambungkan atau fanout.

Standarisasi taraf logika Transistor Transistor Logic penting, karena papan sirkuit yang rumit sering memakai Integrated Circuit Transistor Transistor Logic (IC TTL) yang dibuat oleh berbagai pabrik dan dipilih berdasarkan harga dan kesiapan, kecocokan yang harus meyakinkan, dua papan sirkuit dari jalur perakitan memungkinkan memiliki campuran merk yang beda untuk posisi yang sama di papan.

Dalam batas bisa dipakai yang cukup luas, gerbang logika bisa dianggap sebagai peranti Boolean ideal tanpa khawatir dengan batasan elektronik.

3. IC Linear

Perbedaan yang paling mendasar dari Integrated Circuit Linear dan Digital adalah fungisnya.

Integrated Circuit Digital bekerja dengan sinyal kotak yang hanya ada 2 kondisi yaitu “0” atau “1”, juga berfungsi sebagai saklar atau switch.

Sedangkan Integrated Circuit Linear biasanya menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai penguat atau amplifier.

Integrated Circuit Linear tidak berfungsi secara logic seperti IC TTL atau C-MOS.

Integrated Circuit Linear ini memiliki desain untuk dikerjakan sebagai penguatan tegangan.

Dalam kemasan Integrated Circuit  Linier ada rangkaian linier, dimana cara kerja rangkaianya bersifat proposiornal atau mengeluarkan output yang sebanding dengan inputnya.

Contoh Integrated Circuit  Linear ialah jenis Op-Amp.

Integrated Circuit Linear merupkaan jenis IC yang hanya bisa bekerja pada sinyal yang berbentuk gelombang continue.

Integrated Circuit Linear atau yang biasa disebut dengan Integrated Circuit Analog berungsi sebagai:

  • Power Amplifier / Penguat Daya
  • Microwave Amplifier / Penguat Sinyal Mikro
  • RF and IF Amplifier / Penguat RF dan IF
  • Voltage Regulator / Regulator Tegangan
  • Voltage Comparator
  • Multiplier
  • Radio Receiver / Penerima Frekuensi Radio
  • Signal Amplifier / Penguat Sinyal
  • Operational Amplifier / Op Amp / Penguat Operasional

Baca Juga: Gambar Transistor NPN: Pengertian, Cara Kerja dan Simbol

Contoh IC pada Peralatan Elektronika

IC pada peralatan elektronika memiliki beraneka ragam bentuk dan fungsi. Berikut beberapa contoh IC dalam peralatan elektronika.

1. IC Timer 555

IC Timer 55 berfungsi untuk penunda waktu dan oscilator, atau pewaktu yang menentukan besaran nilai tahanan juga kondensator dalam tiap rangkaian.

2. IC Op-Amp

IC Op-Amp atau IC Amplifier Operasional termasuk dalam jenis IC Analgo.

IC ini menggunakan 2 jenis umpan balik, yaitu:

  • Umpan balik positif, untuk menambah penguatan, dan
  • Umpan balik negatif, untuk mengurangi penguatan

3. IC Silinder

IC Silinder adalah IC yang sering dipakai untuk rangkaian penguat pesawat Citizen Band atau CB dan Held Tranceived (HT).

IC ini mampu meningkatkan ketahanannya lebih lama dibanding dengan jenis IC lainnya.

4. IC Power Adaptor

IC Power Adaptor umumnya digunakan untuk komponen utama dalam rangkaian power adaptor.

IC ini biasanya dipakai untuk sub rangkaian regulator, dan fungsi utamanya ialah untuk menstabilan tegangan atau voltage.

5. IC Digital

IC Digital merupakan jenis IC yang dapat dikatakan sebagai versi IC yang paling populer, karena IC ini paling banyak digunakan pada rangkaian elektronika.

IC ini biasanya memilii satu titik elektroniks yang didalamnya memiliki kaki IC dan binary digit dengan lambang “1” dan “0”.

Kelebihan dan Kekurangan IC

IC Adalah komponen penting di rangkaian elektronika dan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Integrated Circuit ini?

Kelebihan IC

Berikut beberapa kelebihan Integrated Circuit, diantaranya:

  • Memiliki ukuran kecil dan ringkas serta praktis
  • Beratnya pun ringan
  • Bisa diproduksi dalam jumlah banyak
  • Harga Integrated Circuit murah
  • Mampu menghemat penggunaan daya listrik
  • Cocok untuk sistem operasi yang mempunyai sinyal rendah
  • Gampang untuk diperbaiki dan diganti
  • Bisa digunakan untuk melakukan fungsi dan sistem kerja yang rumit

Kekurangan IC

Berikut beberapa kekurangan Integrated Circuit, diantaranya:

  • Hanya bisa digunakan di sistem tegangan rendah
  • Integrated Circuit sensitif terhadap elektrostatik discharge
  • Komponen ini tidak tahan terhadap suhu tinggi
  • Membutuhkan pendingin atau kipas untuk menurunkan suhu Integrated Circuit, dan
  • Komponen ini pun harus ditangani secara hati – hati

Cara Kerja IC (Integrated Circuit)

Cara Kerja Integrated Circuit ialah menerima masukkan yang berupa logika dan mengeluarkan berupa sinyal keluaran logic.

Sel logika tersebut mampu diimplementasikan secara elektronis dengan transistor atau dioda.

Tetapi, bisa juga dibangun dengan susuanan komponen yang menggunakan sifat – sifat elektromagentik atau relay.

Tiap sel logika umumnya memiliki beberapa masukan, biasanya antara 2 sampai 10 masukan.

Namun, ada juga sel – sel logika yang memiliki keluaran yang berjumlah 1 atau 2, tergantung dari jenis fungsinya.

Baca Juga: Power Supply: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, & 7 Komponennya

Kesimpulan

Pengertian IC Adalah komponen yang memiliki peran penting dan berisi transistor, dioda, kapasitor, dan resistor yang mampu mengendalikan rangkaian elektronik.

Elektronik yang mempunyai teknologi Integrated Circuit ini mempunyai desain yang lebih compact dan bisa mengerjakan sistem kerja yang rumit.

Pengertian IC adalah komponen penting berisi transistor, dioda, dan kapasitor yang dapat digunakan untuk mengendalikan rangkaian elektronik.

Perangkat elektronik yang memiliki teknologi IC memiliki tampilan yang lebih ringkas dan dapat mengerjakan sistem kerja yang rumit.

Yuk, baca artikel – artikel lainnya di carakami.com!

Orang juga bertanya

Fiana is an Europeanist, freelance writer, and write SEO friendly content.

Tinggalkan komentar