Mengukur dan mengatur humidity level atau tingkat kelembapan bisa dikatakan sangat penting, khususnya di tempat bekerja dan tinggal.
Tingkat humiditas bisa berdampak jika tidak diatur dengan benar.
Contohnya, kandungan uap air pada biji plastik bisa menyebabkan kegagalan pada proses ekstrusi dari segi manufaktur.
Sementara itu, tingkat kelembaban yang kurang pas dapat mengakibatkan penurunan kualitas pada makanan. Belum lagi timbulnya korosi yang terjadi karena proses oksidasi pada logam.
Kenyamanan dan performa pekerja secara statistik juga dipengaruhi dari kadar air pada udara. Dari segi medis, tingkat kelembapan yang tidak tepat bisa mengakibatkan penurunan pada fungsi paru-paru.
Itulah beberapa contoh kasus dan alasan kenapa penanganan tepat terkait tingkat humiditas udara tempat tinggal dan bekerja sangat penting.
Pembahasan Humidity Artinya pada artikel ini lebih lengkapnya akan di ulas seperti berikut.
Pengertian Humidity (Humiditas)
Humidity artinya kelembaban bisa didefinisikan sebagai jumlah kandungan uap air yang ada di udara.
Baca juga: Fungsi Solenoida : Pengertian, Cara Kerja, Fungsi dan Jenis
Humiditas terbagi menjadi tiga, yaitu absolute humidity, relative humidity dan specific humidity.
1. Absolute Humidity (AH)
Kelembaban absolut yaitu jumlah massa uap air yang terkandung pada suatu volume udara tertentu, terlepas dari suhu udara yang ada.
Kelembapan absolut pada atmosfer berkisar dari hampir nol sampai sekitar 30 gram/m3 saat udara sedang dalam kondisi jenuh pada 30 derajat Celcius.
Humiditas absolut dalam bentuk matematika bisa diekspresikan:
Dimana, Mh20 = massa air, dan Vnet = Net volume udara
2. Relative Humidity (RH)
Kelembapan relatif yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dengan jumlah kapasitas uap air yang maksimal bisa dikandung oleh udara pada temperatur tertentu.
Relative humidity sering ditampilkan dalam bentuk persentase.
Contohnya, 50% RH (Relative humidity) artinya sebuah udara mengandung setengah kadar air dari maksimal yang bisa dikandungnya, pada suhu tertentu, dimana beda suhu, maka beda RH.
Humiditas relatif juga bisa diekspresikan sebagai rasio antara Water Vapour Pressure (Pw) atau tekanan uap air dengan Saturated Water Vapour Pressure (Pws) atau tekanan jenuh uap air.
3. Spesific Humidity
Kadar air yaitu perbandingan antara massa uap air (Mv) dengan massa total udara keseluruhan(Ma), termasuk udara kering.
Diantara ketiga jenis humidity yang sudah disebutkan di atas, Relative Humidity adalah istilah yang paling sering dipakai.
Sehingga, semakin panas suatu udara, maka semakin banyak uap air yang dikandungnya. Contohnya, 20 C bisa menampung 18 grams air per m3 udara. Ketika suhu udara naik ke 25 C , maka bisa menampung 22 gram air per m3 udara.
Apabila temperatur 25 C dan per m3 udaranya mengandung 22 gram air, maka RH dikatakan 100%. Jika menampung 11 gram air, maka RH nya 50%. Jika tidak ada uap air terkandung, maka 0% RH.
RH memiliki peranan penting dalam menentukan tingkat kenyamanan penghuni bangunan.
Apabila RH 100%, maka air tidak akan berevaporasi lagi, karena udara sudah di titik jenuh dengan kelembaban.
Semakin rendah RH, semakin mudah air akan berevaporasi.
Saat RH 100%, maka siapa saja akan merasa lebih panas dari biasanya karena cairan keringat tidak akan menguap atau tetap dalam bentuk cair.
Begitu sebaliknya, kamu akan merasa lebih sejuk dengan RH yang lebih rendah.
Selain RH, ada juga istilah yang bernama dew point atau titik embun.
Parameter ini memiliki hubungan erat dengan humidity.
Titik Embun (Dew Point)
Selain ketiga besaran di atas, pada beberapa aplikasi nilai kelembaban udara juga wajar ditunjukkan dengan nilai dew point.
Dew point atau titik embun yaitu temperatur saat udara mulai terjadi kondensasi (mengembun).
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa dew point memiliki hubungan yang dekat dengan parameter humiditas relatif.
Humiditas relatif akan bernilai 100% jika temperatur udara sama dengan nilai titik embunnya.
Tapi jika dibandingkan dengan humiditas relatif, banyak aplikasi menganggap jika nilai dew point lebih akurat menunjukkan parameter humiditas.
Alasan utama hal ini yaitu karena nilai dew point lebih absolut (menggunakan satuan K, °F, atau °C) ketimbang nilai kelembaban relatif.
Pentingnya Pengendalian Humidity
Desain konvensional HVAC (Heating, Ventilating, Air-Conditioning) yang berfokus dalam mempertahankan hawa sejuk di dalam ruangan, padahal mengatasi kelembaban juga sangat penting.
Udara lembab atau kering yang berlebih bisa menghasilkan dampak buruk, jadi sangat direkomendasikan untuk mempertahankan tingkat humiditas pada tingkat yang sedang.
Agensi Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) setuju jika kisaran optimal tingkat kelembaban dalam ruangan mulai dari 30% sampai 60%.
Dari banyak kasus, sistem pemanas dan pendingin sudah dilengkapi dengan fitur pengatur kadar uap air.
Apabila tidak mencukupi, maka butuh yang namanya humidifier.
Karena hal ini berkaitan dengan energi, sebaiknya kamu membeli peralatan tambahan setelah mendengar pendapat ahli, jangan asal membeli jika tidak ingin membuang energi.
Baca juga: Chiller Artinya: Pengertian dan Jenis-Jenis
Masalah Akibat Terlalu Lembab
Berikut ini masalah yang bisa timbul berkaitan dengan humidity, yaitu:
1. Masalah Kelebihan Humidity
Tingginya kadar uap air pada udara bisa menyebabkan banyak masalah baik untuk bangunan dan penghuninya.
Kandungan air bisa merusak bahan konstruksi pada bangunan, bahkan ketidak nyamanan dan masalah pada kesehatan.
Beberapa kasus karena tingkat humiditas yang berlebih. Seperti, kondensasi pada permukaan besi dapat menyebabkan karatan.
Sistem perpipaan model lama yang terbuat dari besi cor itu rentan terhadap karat. Kelembaban juga bisa menumpuk di ruang dalam dinding.
Kayu dan cat sangat rentan pada kerusakan akibat kelembapan yang menumpuk.
Ruangan ber-AC dengan kelebihan kadar uap air akan terasa seperti kulkas.
Akan terasa kurang nyaman jika berlama-lama.
Inilah yang sering terjadi, Air Conditioner mendinginkan udara terlalu cepat sementara tingkat kelembaban tidak turunkan secara efektif.
2. Masalah Akibat Kurang Lembap
Sama juga berlebihan, kekurangan kelembaban juga menyebabkan ketidak nyamanan dan masalah pada kesehatan.
Kandungan air pada udara seharusnya dikurangkan sesuai kebutuhan, tidak sampai membuat Relative Humidity (RH) menurun secara drastis bahkan dibawah tingkat yang dianjurkan.
Beberapa masalah bisa muncul karena udara yang sangat kering. Contohnya, kayu cenderung rusak saat tingkat kelembaban rendah, dan cat mulai berjatuhan dari permukaan dinding.
Rendahnya kelembaban juga bisa menaikkan kemungkinan terjadinya arus listrik statis yang berpotensi merusak alat elektronik lainnya.
Udara kering bisa juga mengiritasi kulit, mata dan sistem pernafasan.
Kisaran Optimal Relative Humidity (RH)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, alat humidifikasi dan dehumidifikasi bisa digunakan untuk mempertahankan tingkat humiditas pada udara. Tapi, ada harga dan biaya operasi.
Jika bangunan memiliki masalah kelembapan karena AC yang berlebihan, menambahkan dehumidifikasi bukan satu solusi yang paling efektif.
Baca juga: Decoder: Pengertian, 3 Jenis, Aplikasi dan Cara Kerjanya
Sebaliknya, pengguna harus mempertimbangkan untuk mengupgrade AC.
Kamu bisa mendapatkan AC baru dengan kapasitas yang memadai dan efisiensi energi yang lebih baik dan hemat listrik.
Kesimpulan
Humidity yaitu kelembaban atau kelembapan bisa didefinisikan sebagai jumlah kandungan uap air yang ada di udara.
Sistem HVAC yang baik tidak hanya mengendalikan suhu ruangan saja, tapi juga Relative Humidity (RH).
Tingkat kadar air yang sedang, sangat dianjurkan. Itu karena udara lembab dan kering yang berlebih bisa merusak bahan dan menimbulkan masalah pada kesehatan.
Untuk mencapai hasil terbaik, maka pertimbangkan pendapat ahli atau perhatikan penggunaan peralatan pelembab udara yang digunakan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, melalui bahasan Humidity Artinya semua lebih paham akan artinya kelembaban udara.
Orang juga bertanya
- 170+ Macam-Macam Profesi Pekerjaan dan Tugasnya, LENGKAP!!
- Resonator Knalpot Motor dan Mobil, 3 Fungsi & Harga Knalpot
- Skema Inverter DC to AC, 4 Jenis dan Ukurannya Lengkap
- ARTIFICIAL INTELLIGENCE: Pengertian, Tujuan & Contohnya
- PENGERTIAN SISTEM EKONOMI: Fungsi, Macam Macam dan Sistem Ekonomi Indonesia
- 25 Macam Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya (Hardware)
- PENGERTIAN BLOG: Fungsi, Sejarah, Manfaat, Jenis Jenis & Contohnya
Daftar Isi: