Osiloskop – Osiloskop (oscilloscope) atau yang sering dikenal dengan CRO (Cathrode Ray Oscilloscope = Osiloskop Sinar Katoda) merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Alat ini juga bisa mengukur frekuensi dan fase tegangan listrik, juga menampilkan bentuk sinyal dari tegangan tersebut.
Multimeter pun juga berfungsi untuk mengukur tegangan, akan tetapi tidak bisa untuk mengamati bentuk dari sinyal tegangan.
Inilah salah satu keunggulan Osiloskop dibanding dengan Multimeter.
Bagi kamu yang masih bingung dengan Osiloskop, baca artikel yang satu ini ya!
Pengertian Osiloskop
Oscilloscope adalah alat ukur elektronika yang berfungsi untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar bisa dilihat dan dipelajari.
Alat ukut ini bisa dimanfaatkan untuk merekam sinyal tegangan dari waktu ke waktu.
Penganalisisan logika akan merekam hingga 16 sinyal logika independen untuk sinyal digital.
Serangkaian komponen masukan dan keluaran logika yang disedehanakan bisa mempermudah penyidikan rangkaian digital.
Fungsi Osiloskop
Berikut beberapa fungsi dari oscilloscope, yaitu:
- Mampu menyelidiki gejala atau peristiwa yang bersifat periodik
- Mampu mengamati bentuk gelombang kotak dari tegangan listrik
- Mampu menganalisis gelombang di dalam rangkaian elektronika
- Mampu mengamati amplitudo tegangan, frekuensi, dan periode dari sinyal yang tidak diketahui
- Mampu mengetahui amplitudo modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio maupun generator pembangkit sinyal
- Mampu menganalisis karakteristik besaran yang berubah – ubah terhadap waktu yang terlihat pada layar monitor
- Mampu mengetahui beda fasa antara sinyal keluaran dan masukan
- Mampu mengukur tegangan arus satu arah maupun arus bolak-balik dan menghitung frekuensi.
Baca Juga: Receiver: Pengertian, 2 Proses, dan Contoh
Bagian – Bagian Osiloskop
Berikut bagian – bagian pada osiloskop dan fungsinya:
No. | Bagian Osiloskop | Fungsi |
1 | Volt atau div |
|
2 | CH1 (Input X) |
|
3 | AC-DC |
|
4 | Ground |
|
5 | Posisi Y |
|
6 | Variabel |
|
7 | Selektor pilih |
|
8 | Layar |
|
9 | Inten |
|
10 | Rotatin |
|
11 | Fokus |
|
12 | Position X |
|
13 | Sweep time/div |
|
14 | Mode |
|
15 | Variabel |
|
16 | Level |
|
17 | Exi Trigger |
|
18 | Power |
|
19 | Cal 0,5 Vp-p |
|
20 | Ground |
|
21 | CH2 ( input Y ) |
|
]Prinsip Kerja Osiloskop
Prinsip kerja alat ukur ini ialah menggunakan layar katoda.
Dalam oscilloscope ada tabung panjang yang disebut sebagai tabung sinar katoda atau Cathode Ray Tube (CRT).
Nah, prinsip kerjanya ada 2 tipe yaitu tipe Analog (ART – Analog Real Time Oscilloscpe) dan tipe digital (DSO – Digital Storage Oscilloscope).
Masing – masing tipe memliki kelebihannya tersendiri, berikut penjelasannya:
Osiloskop Analog
Oscilloscope Analog memakai tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas elektron dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur, dan dilayarnya langsung ditampilkan bentuk gelombanya.
Osiloskop tipe waktu nyata analog atau ART menggambarkan bentuk gelombang listrik melalui gerakan pancaran elektron (electron beam) dengan tabung sinar katoda.
Pada prinsipnya, osiloskop tipe ini mempunyai keunggulan, yaitu:
- Harganya relatif lebih murah dibanding dengan osiloskop digital
- Memiliki sifat yang real-time dan pengaturannya cukup mudah karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dan peragaan di layar
- Mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang yang kompleks sepertiL sinyal video di TV
Namun, keterbatasan Osiloskop Analog ini adalah tidak bisa menangkap bagian gelombang sebelum terjadi event picu dan ada kedipan (flicker) di layar untuk gelombang dengan frekuensi rendah (10 – 20 Hz).
Nah, keterbatasan tersebut bisa diatasi oleh Osiloskop Digital.
2. Osiloskop Digital
Osiloskop Digital mengambil bentuk gelombang yang diukur dengan menggunakan ADC (ANalog to Digital Converter) untuk mengkonversikan besaran tegangan yang diambil menjadi besaran digital.
Dalam osiloskop tipe ini, gelombang yang ditampilkan lebih dulu disampling dan didigitalisasikan.
Setelah itu, oscilloscope akan menyimpan nilai – nilai tegangan bersama dengan skala waktu gelombangnya di memori.
Pada prinsipnya, alat ukur tipe digital ini hanya mengambil dan menyimpan banyak nilai dan kemudian berhenti.
Ia akan menulang proses ini lagi sampai dihentikan.
Oscilloscope tipe digital ini akan memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas – tugas akusisi gelombang serta pengukurannya.
Penyimpan gelombang tersebut membantu para insinyur dan teknisi dan menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal penting.
Bila kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien bisa menemukan adanya keanehan atau kondisi – kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.
Cara Penggunaan Osiloskop
Beriku langkah – langkah cara menggunakan osiloskop, yaitu:
- Pertama, kalibrasi dengan cara menghubungkan oscilloscope pada jaringan listrik kemudian hidupkan. Amati tampilan pada layar monitor yang muncul garis lurus mendatar (bila tidak ada sinyal yang masuk).
- Kemudian, atur fokus, intensitas, kemiringan, posisi X, posisi Y lalu amati hasil pengukuran.
- Setelah itu, gunakan tegangan referensi di oscilloscope agar bisa melakukan kalibrasi. Ada dua tegangan yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan 0,2 vpp persegi 2 vpp dengan frekuensi 1 KHz.
- Selanjutnya, masukkan probe di terminal acuan dan akan muncul tegangan persegi yang kemudian akan tertera di layar monitor.
- Bila yang diacuan ialah tegangan 2 vpp, maka posisi 1 Volt/div (satur kotak vertikal mewakili tegangan 1 Volt) akan ada nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak 2 kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms( harus ada satu gelombang untuk satu kotak.
Baca Juga: Encoding: Pengertian, Sejarah, & Terminologi (LENGKAP 2024)
Cara Membaca Skala dan Hasil
Setelah dilakukan pengukuran, diketahui dari pembacaan data:
- volt/div = 20V
- time/div = 2ms
- Panjang Gelombang = 1 kotak
- Tinggi gelombang = 4 kotak
Maka hasilnya diperoleh:
- Vpp (tegangan puncak ke puncak) = tinggi gelombang x volt/div = 4×20 = 80 Volt
- Vm (tegangan maksimum/puncak) = 0.5 x Vpp = 0.5 x 80 = 40 Volt
- 1 (Periode) = Panjang Gelombang x time/div = 1 kotak x 2ms = 2ms
- Frekuensi = 1/T = 1/2 = 500 Hz
Tingkat ketelitian tergantung dari spesifikasi oscilloscope, semakin mahal harga oscilloscope maka semakin banyak feature yang didapatkan sehingga pengukuran lenih presisi.
Kalibrasi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat inspeksi, alat pengukuran, dan alat pengujian.
Tujuan Kalibrasi
Tujuan dari kegiatan kalibrasi ini adalah untuk:
- Menentukan penyimpangan (deviasi) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur, dan
- Menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional
Dapat ditarik kesimpulan, tujuan kalibrasi adalah untuk mendapatkan hasil yang akurat ketika melakukan pengukuran.
Manfaat Kalibrasi
Adapun manfaat kalibrasi adalah untuk menjaga kondisi alat ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya.
Cara Merawat Osiloskop
Berikut lima cara merawat oscilloscope, yakni:
- Usahakan oscilloscope bekerja di temperatur 0 – 40 derajat Celsius dengan kelembapan 85% RH Max
- Jangan disimpan atau digunakan di area medan magnet
- Jangan menggunakan osiloskop pada pencahayaan berupa bintik pada waktu yg lama dengan intensitas tinggi
- Simpanlah oscilloscope di tempat dengan suhu ruangan 5 – 35 derajat Celcius dengan kelembapan 85% RH Max, dan
- Hindarkan dari cahaya matahari langsung dan usahakan tetap ada sirkulasi udara di ruangan atau tempat penyimpanan oscilloscope
Baca Juga: Sistem Sensor: Pengertian, Klasifikasi, dan Faktor
Kesimpulan
Fungsi oscilloscope ialah untuk menganalisa bentuk sinyal yang diamati.
Langkah pertama untuk menggunakan osiloskop ialah dengan melakukan pengkalibrasian, lalu menyetel fokus, intensitas, kemiringan, posisi X, posisi Y, setelah itu tempelkan probe ke terminal tegangan acuan yang muncul tegangan persegi di layar.
Layar oscilloscope dibagi menjadi 10 kotak dalam arah horizontal dan 8 kotak skala besar dalam arah vertikal.
Ingin tahu informasi mengenai komponen dan alak elektronik lainnya? Yuk, baca artikel – artikel yang ada di carakami.com!
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Mikrokontroler Adalah: 2 Fungsi, Komponen, & Cara Kerjanya
- Vending Machine Adalah: Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
Daftar Isi: