Pengertian keterampilan yaitu sbeuah kemampuan untuk menggunakan pikiran, ide dan juga kreativitas dalam melakukan suatu hal sehingga sesuatu tersebut bisa bermanfaat atau mempunyai nilai.
Sedangkan teknis secara sederhana yaitu bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersifat teknik.
Keterampilan teknis jika digabungkan memiliki pengertian yaitu teknik yang digunakan atau dimiliki untuk membuat sesuatu dapat lebih berguna dan bermanfaat.
Kemampuan teknis berkaitan dengan hardskill, sedangkan kemampuan non teknis umumnya dapat berhubungan dengan soft skill.
Keduanya memang saling berkaitan satu sama lainnya, untuk itu lebih jelasnya simak bahasan mengenai contoh keterampilan teknis: soft skill & hard skill dalam dunia kerja berikut.
Pengertian Soft Skill
Soft skill merupakan sebuah perkembangan dari EQ, dan berhubungan dengan kemampuan dalam bersosialiasi.
Kemampuan bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain ini bisa dikembangkan agar menjadi lebih maksimal.
Selain kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, soft skill juga membahas tentang bagaimana berhubungan dengan dirinya sendiri.
Soft skill yang baik ditunjang dengan kinerja otak kanan yang baik.
Cara mengembangkan soft skill berbeda dengan hard skill, karena soft skill lebih berkaitan dengan bakat, hobby, ataupun karakter dari seseorang.
Baca juga: INTERAKSI SOSIAL: Pengertian, Syarat, Macam Macam, Contoh dan Gambarnya, LENGKAP!
Cara meningkatkan soft skill belum tentu bisa didapatkan di dunia pendidikan seperti sekolah atau universitas.
Cara mendapatkannya yaitu orang tersebut harus memiliki kemauan untuk memotivasi dirinya agar menjadi lebih baik, kemauan untuk introspeksi diri, dan mendengarkan kritikan dan juga masukan dari lingkungan sekitar.
Singkatnya pengalaman hidup akan mengambil peran lebih besar untuk meningkatkan kemampuan ini dalam bidang pekerjaan.
Jenis Jenis Soft Skill dan Contohnya
Jenis jenis soft skill dan contohnya secara umum dibagi kedalam 2 kategori, yaitu kemampuan interpersonal atau kemampuan yang mampu mengatur dirinya sendiri.
Contoh kemampuan interpersonal seperti tanggung jawab, pengendalian diri, integritas, dan kepercayaan diri.
Kategori yang kedua yaitu kemampuan interpersonal atau kemampuan untuk bersosialisasi.
Contohnya yaitu kemampuan beradaptasi dengan orang lain, berbagai ilmu pada orang lain, negosiasi, bekerja dalam tim, dan kemampuan memimpin.
Jadi pengembangan soft skill harus bersifat secara menyeluruh, karena tidak akan bisa bersosialisasi dengan baik dengan orang lain, jika bersosialisasi kepada sendiri saja tidak mampu.
Kemampuan memecahkan masalah dan juga berpikir secara kritis menjadi bagian dari soft skill, dan hal ini yang merupakan mahakarya dan inti dari sebuah softskill.
Bisa disebut mahakarya karena kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis menjadi gabungan dari kemampuan interpersonal, dan juga kemampuan interpersonal.
Kemampuan memecahkan masalah inilah yang membuat seseorang tidak akan hanya bekerja seperti mesin tapi membutuhka hal yang berbeda.
Pengertian Hard Skill
Hard skill yaitu sebuah kemampuan kemampuan teknis yang meliputi ilmu pengetahuan, ilmu teknologi, dan juga berbagai jenis kemampuan dan keterampilan lainnya yang terkait bidang ilmu yang ditekuni.
Hard skill berhubungan dengan IQ yang membutuhkan kinerja otak kiri yang baik, dan untuk mengembangkan hard skill dibutuhkan soft skill yang baik.
Ada kondisi dimana seseorang bisa mengembangkan hard skill yang baik namun tidak diiringi dengan soft skill yang baik, maka hal itu adalah sesuatu yang berbahaya.
Orang yang seperti itu akan cenderung menggunakan kepintarannya untuk membodohi orang lain, dan melakukan tindakan tindakan yang mengarah pada destruktif.
Bukti nyata dari pengembangan hard skill dan soft skill yaitu seorang siswa yang malas (tidak mampu mengatur dirinya sendiri) maka bisa dipastikan siswa tersebut akan sudah mendapatkan pengembangan hard skill, karena kemungkinan besar ia akan sering terlambat masuk sekolah, dan juga sering bolos.
Jika siswa tersebut pada akhirnya tetap bisa menguasai suatu hard skill di bidang ilmu tertentu, maka ilmu itu belum tentu bisa berguna bagi orang banyak atau bahkan justru bisa merusak, karena tidak didasari oleh nilai nilai kejujuran, berpikir kritis, dan kepedulian terhadap sesama.
Contoh dari kasus ini seperti seorang koruptor yang adalah seorang yang mungkin ahli dalam hal keuangan, namun kepintaran itu ia gunakan hanya untuk kepentingan diri sendiri, dan bisa merugikan orang lain.
Contoh Hardskill
Hard skill yang dimiliki seseorang umumnya cenderung berfokus kepada satu titik saja atau satu bidang ilmu saja dan ini berbeda dengan contoh softskill yang secara lengkap harus bisa dimiliki oleh seseorang.
Baca juga: KOMUNIKASI DARING: Fungsi, 2 Jenis & Contoh Dalam Jaringan
Contohnya yaitu kemampuan bermain sepak bola, kemampuan bernyanyi, kemampuan akuntansi, kemampuan menggambar, dan lain lain.
Seorang pemain sepak bola yang hebat kemungkinan hanya akan ahli dalam bermain bola saja, dan belum tentu bisa menjadi seorang penyanyi hebat, begitu juga sebaliknya.
Jadi hard skill harus bersifat terfokus pada satu bidang ilmu saja agar bisa berkembang lebih optimal.
Hard skill bisa dikembangkan dalam sebuah kursus, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan atau pelatihan lainnya.
Sehingga bisa dibilang bahwa semua jenis bidang ilmu merupakan bagian atau contoh dari hard skill.
Bahkan sebenarnya kemampuan kasar sekalipun seperti pekerjaan kuli panggul sudah menjadi contoh dari hard skill yang didapat dengan cara belajar untuk mengangkat beban berat tanpa jatuh kepada senior atau temannya.
Apa Pentingnya Hardskill dan Softskill Dalam Dunia Kerja?
Hard skill dan soft skill penting untuk dimiliki dalam dunia kerja secara seimbang, hal ini berbeda jenis pekerjaan, maka akan berbeda pula jenis hard skill dan soft skill yang dibutuhkan, dan begitu juga proposinya.
Sebagai contoh pekerjaan seorang direktur akan membutuhkan komposisi soft skill dan hard skill yang harus seimbang, dibandingkan pekerjaan kasar seperti kuli panggul contohnya yang lebih banyak proporsi hard skill ketimbang soft skill-nya.
Berikut ini adalah beberapa kumpulan soft skill dan juga hard skill yang sangat dibutuhkan secara seimbang dalam dunia kerja.
1. Pentingnya Soft Skill
- Pertama seseorang harus memiliki kemampuan berkomunikasi agar mampu berbaur dengan semua rekan kerjanya.
- Kedua adalah fleksibilitas sangat penting karena hal ini bisa membuat seseorang tidak memaksakan kehendaknya sendiri dalam sebuah rapat.
- Ketiga yaitu kemampuan untuk memimpin karena semua organisasi membutuhkan sosok pemimpin sejati.
- Walaupun seseorang belum dapat jabatan pemimpin, namun kemampuan memimpin harus tetap dimiliki, karena bagaimanapun setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.
- Keempat yaitu kemampuan untuk memotivasi, baik diri sendiri dan orang lain. Kemampuan ini berkaitan dengan kata kata yang akan keluar dari mulut seseorang, seseorang dengan motivasi rendah hanya akan mengeluarkan kata kata skeptic dan menjatuhkan semangat rekannya.
- Kelima yaitu kesabaran, dengan kesabaran yang baik, seseorang bisa menjadi pembawa damai di tengah lingkungan kerjanya. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat lingkungan kerja bisa mengalami kondisi stress yang sangat berat.
- Terakhir yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah baik itu masalah pribadi dan masalah organisasi. Sudah tidak dapat dipungkiri jika dunia ini tidak lepas dari masalah, dan hari esok sudah memiliki jenis masalah lain yang berbeda dari pada hari ini.
2. Pentingnya Hard Skill
Apapun bidang ilmunya, hard skill yaitu hard skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang.
- Pertama tama seseorang harus memiliki kemampuan Bahasa asing. Contohnya adalah Bahasa Inggris, mau tidak mau, dunia yang semakin terglobalisasi menuntut akan hal ini.
- Kedua yaitu sertifikat atau lisensi di bidang ilmu yang dipelajari. Dengan adanya lisensi maka seseorang bisa lebih dipercaya untuk menghandle proyek proyek besar di masa depan.
- Ketiga yaitu seseorang harus menjadi orang yang selalu up to date akan perkembangan jaman. Hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat cepat berkembang. Jadi agar tidak kalah bersaing seseorang juga harus mampu dan selalu berusaha untuk mempelajari perkembangan terbaru dari bidang ilmu yang ditekuni.
Baca juga: PENGERTIAN KOMUNIKASI: Komponen, Proses, Jenis & 3 Model Komunikasi
Contoh Hard Skill dalam CV
1.Kemampuan menganalisis data
Analisis data yaitu contoh kemampuan seseorang untuk meneliti, mengamati, dan memahami berbagai jenis data untuk menemukan solusi bagi permasalahan bisnis.
Orang dengan data yang kuat mampu menggunakan informasi yang didapat ini untuk membantu sebuah perusahaan mengembangkan strategi.
Contoh skill analisa data dalam CV meliputi:
Research, Data Visualization, Data Management, Forecasting dan lainnya.
2. Skill Desain dan Marketing
Skill dalam marketing dan desain yaitu contoh skill yang selalu diperlukan banyak organisasi.
Apalagi seiring pemasaran yang serba online, skill desain dan digital marketing semakin populer dikalangan anak muda.
Contoh keterampilan desain dan marketing dalam CV meliputi:
Social Media Marketing, UI/UX Design, Graphic Design, SEO, Copywriting, Adobe Photoshop, Adobe Premiere Pro dan lainnya.
3. Skill Mengoperasikan Komputer
Zaman yang berkembang, mayoritas pekerjaan membutuhkan setidaknya keterampilan komputer dasar.
Tidak harus dipungkiri juga jika sekarang muncul banyak pekerjaan di bidang teknologi informasi.
Keterampilan komputer dalam CV meliputi:
Microsoft Office Suite (Word, Excel, Powerpoint), QuickBooks, Java Script, CSS/HTML, dan lainnya.
4. Skill Teknis
Keterampilan teknis dalam CV yang bisa ditulis adalah skill dalam bidang tertentu dan biasanya terkait dengan bidang teknik dan sains.
Skill ini mengharuskan untuk menggunakan software atau alat untuk mengerjakan pekerjaan.
Contoh skill teknis dalam CV meliputi:
CAD, ERP, platform CRM, Prototyping, Drafting, STEM, dan lainnya.
5. Skill Manajemen
Kebanyakan skill manajerial memang adalah soft skill.
Namun juga membutuhkan beberapa hard skill agar bisa melangsungkan tugas dengan efektif.
Skill manajemen dalam CV meliputi:
Recruiting, Public Speaking, Project Management, Negosiasi, Logistik, Product Management dan lainnya.
Contoh Soft Skill dalam CV
Kebanyakan dari pelamar kerja menuliskan keterampilan teknis atau hard skill pada CV, namun lupa salah satu hal yang paling penting, yaitu soft skill.
Padahal, menurut studi kesuksesan seseorang berasal dari memiliki soft skill dan juga kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dan lainnya datang dari pengetahuan dan keterampilan teknis atau hard skills.
1.Kemampuan Komunikasi
Keterampilan komunikasi dalam CV penting karena dalam dunia kerja, kamu perlu berkomunikasi dengan berbagai macam orang baik klien, pelanggan, ataupun rekan kerja.
HRD akan menginginkan karyawan yang tidak hanya bisa mengomunikasikan ide-ide mereka sendiri, tetapi juga dapat mendengarkan pendapat orang lain dengan penuh empati.
Baca juga: 24 Alat Komunikasi Tradisional dan Modern, LENGKAP!
2. Kepemimpinan / Leadership
Soft skill untuk CV yang satu ini mengacu pada kemampuan dalam memberikan bimbingan dan pelatihan.
HRD lebih suka mempekerjakan kandidat yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
3. Kreatif dan Inovatif
Kreativitas yaitu soft skill yang diperlukan dalam CV karena skill ini bisa membantu perusahaan mengembangkan solusi inovatif bagi masalah yang ada.
Apalagi untuk yang ingin bekerja di perusahaan start up, kreatifitas kamu akan diuji karena kamu akan diberikan banyak kesempatan dalam mengembangkan ide dan memajukan perusahaan.
4. Kerjasama Tim
HRD akan tertarik dengan CV yang mengandung kemampuan kerjasama yang baik.
Dalam dunia kerja, kamu harus bisa bekerja secara efektif dengan orang-orang sekitar.
5. Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah menjadi skill dalam berpikir dan menemukan solusi.
Skill pada CV yang satu ini akan selalu berharga bagi setiap perusahaan karena setiap tempat kerja tentu memiliki masalah yang perlu ditangani.
6. Perhatian Terhadap Detail
Detail oriented yaitu keahlian di CV lain yang tidak kalah penting.
Memberi perhatian bahkan pada detail kecil menjadi hal yang membedakan kandidat yang memiliki dedikasi kuat dan kandidat yang hanya ingin menyelesaikan tanggung jawab.
7. Kemampuan Adaptasi
Kemampuan beradaptasi dalam CV menunjukkan seberapa baik kamu bisa menyesuaikan diri kedalam situasi baru.
Perusahaan dan lingkungan kerja akan terus berubah, anggota tim baru yang masuk, pergantian struktur organisasi, perusahaan dibeli atau dijual, dan lainnya.
Oleh karena itu, skill adaptasi akan dipandang sangat penting dalam CV lamaran kerja.
Cara untuk Menulis Skill pada CV
Dimama ada bermacam-macam cara untuk menulis skill pada CV, pastikan kamu memilih format yang paling tepat untuk mendeskripsikan kualifikasi yang dimiliki untuk pekerjaan yang dilamar nantinya, seperti:
1. Menggunakan bullet points/ Menulis satu per satu
Cara ini menjadi cara paling mudah untuk menuliskan skill pada CV.
Dengan menggunakan format ini, CV yang ditulis bisa menangkap perhatian rekruter secara cepat, namun rekruter tidak bisa mengetahui seberapa dalam kemampuan yang dimiliki.
2. Skill dengan penjelasan lanjutan
Format yang kedua mirip-mirip dengan format pertama, namun ditambahkan dengan kalimat yang menjelaskan keahlian yang dimiliki.
Penjelasan lanjutan memberi kredibilitas pada keterampilan yang dimiliki dan menunjukkan kepada rekruter bagaimana keterampilan yang dimiliki bisa menguntungkan bagi perusahaan.
3. Mengintegrasikan dengan pengalaman kerja
Format penulisan skill pada CV yang satu ini menggabungkan pengalaman kerja dengan skill yang dimiliki.
Di setiap bullet point akan dituliskan pengalaman kerja dan juga skill yang menunjukkan kompetensi dan kualifikasi profesional yang mudah untuk diukur.
4. Penulisan skill pada CV berdasarkan kategori
Format penulisan skill yang terakhir yaitu pengelompokkan berdasarkan kategori.
Format ini sangat cocok dipakai ketika melamar pekerjaan yang mengharuskan untuk memiliki keahlian yang luas.
Tips Saat Menulis Skill pada CV
Dibawah adalah hal paling penting saat menuliskan keahlian yang dimiliki seseorang dalam CV, yaitu:
- Tuliskan skill yang relevan di CV dengan pekerjaan yang kamu daftar dan pastikan kamu sudah membaca job description dari pekerjaan yang dilamar dengan baik.
- Jangan tulis terlalu banyak skill, cukup masukkan sampai 10 skill yang paling utama saja, jangan lupa tambahkan level keahlian tersebut.
- Riset terlebih dahulu skill yang paling dibutuhkan oleh perusahaan, taruh pada CV jika kamu memilikinya.
- Tuliskan 2-3 skill utama pada deskripsi diri/ karir objektif saja.
- Jujur dan jangan menuliskan skill yang tidak kamu miliki, karena saat wawancara dan bekerja, kamu harus membuktikan apa yang dituliskan sebelumnya.
Kesimpulan
Softskill yaitu sebuah perkembangan dari EQ, dan berhubungan dengan kemampuan dalam bersosialiasi.
Kemampuan bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain ini bisa dikembangkan agar menjadi lebih maksimal.
Selain kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, soft skill juga membahs tentang bagaimana berhubungan dengan dirinya sendiri.
Soft skill yang baik ditunjang dengan kinerja otak kanan yang baik.
Hardskill yang dimiliki seseorang cenderung berfokus kepada satu titik saja atau satu bidang ilmu saja dan ini berbeda dengan contoh soft skill yang secara lengkap harus bisa dimiliki oleh seseorang.
Contohnya kemampuan bermain sepak bola, kemampuan bernyanyi, kemampuan akuntansi, kemampuan menggambar, dan lain lain.
Karenanya cukup penting memahami mengenai contoh keterampilan teknis: soft skill & hard skill dalam dunia kerja yang ingin digeluti.
Orang juga bertanya
- 170+ Macam-Macam Profesi Pekerjaan dan Tugasnya, LENGKAP!!
- Skema Inverter DC to AC, 4 Jenis dan Ukurannya Lengkap
- Resonator Knalpot Motor dan Mobil, 3 Fungsi & Harga Knalpot
- ARTIFICIAL INTELLIGENCE: Pengertian, Tujuan & Contohnya
- PENGERTIAN BLOG: Fungsi, Sejarah, Manfaat, Jenis Jenis & Contohnya
- Fridge Artinya: 7 Komponen & Pertanyaan Seputar Kulkas
- INTERAKSI SOSIAL: Pengertian, Syarat, Macam Macam, Contoh dan Gambarnya, LENGKAP!
Daftar Isi: