Encoder Decoder adalah: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Tujuan Lengkap

  •   Des 2023  •   11 min read  •   Comment

Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia elektronika modern menjadi pertumbuhan yang sangat cepat sejak ditemukannya komponen transistor.

Tidak lama setelah itu juga bermunculan komponen-komponen elektronik yang lainnya seperti mosfet.

Titik awalpertama naiknya perkembangan dunia elektronika ketika dikeluarkannya mikroprosesor yang menjadi sentral bagi hampir semua jenis peralatan elektronik.

Mikroprosesor terdiri dari beberapa jenis mulai dari mikroprosesor 4 bit, mikroprosesor 8 bit, sampai sekarang ini mikroprosesor 64 bit.

Mikroprosesor sering dipakai sebagai pengolah data atau pemroses (data processing) di perangkat-perangkat elektronika modern.

Mikroprosesor bisa menerima input atau perintah dari manusia dan memberikan output berupa informasi yang dapat dimengerti oleh manusia.

Untuk bisa saling mengerti antara bahasa manusia dan bahasa mesin maka terdapat sebuah proses yang sering disebut dengan istilah Encoder dan Decoder.

Lebih jelas mengenai istilah ini, simak bahasan Encoder Decoder adalah: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Tujuan Lengkap berikut.

Pengertian Encoder

Secara umum, Encoder yaitu sebuah perangkat atau proses yang mengubah data dari satu format menjadi format lainnya.

Baca juga: Spesifikasi Diameter Piston Tiger: STD & Oversize 0-200

Dalam dunia elektronika digital, encoder adalah sebuah rangkaian yang yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa input menjadi menjadi bit-bit biner yang dimengerti oleh perangkat pemroses data.

Encoder terdiri dari beberapa input line, tetapi hanya salah satu dari input tersebut yang diaktifkan dalam waktu tertentu yang selanjutnya bisa menghasilkan kode output berupa jumlah bit biner.

Dimana secara sederhana encoder bisa diartikan membuat kode atau sandi.

Baca juga: Decoder: Pengertian, 3 Jenis, Aplikasi dan Cara Kerjanya

1. Encoder dalam Logika Digital

Pada dasarnya, encoder dalam logika digital yaitu sebuah rangkaian kombinasional yang kebalikan dengan decoder.

Perangkat ini memiliki maksimum 2n jalur input dengan berupa jalur output, sebab mengkode informasi dari input 2n menjadi kode n-bit.

Perangkat ini bisa menghasilkan kode biner yang jumlahnya setara dengan input yang merupakan Aktif Tinggi.

Oleh sebab itu, perangkat ini mengkodekan 2n jalur input dengan n bit.

Pada perangkat yang sifatnya sederhana, bisa diasumsikan hanya tersedia pada satu jalur input yang aktif pada satu waktu.

2. Encoder Pada Mesin

Selain dalam logika digital, encoder juga adalah salah satu peralatan yang kerap digunakan pada mesin di hampir semua industri.

Dilihat dari cara penggunaannya, memiliki pengertian sebuah sensor gerak mekanis yang mampu menghasilkan sinyal digital dalam merespons adanya gerakan.

Jika dalam perangkat elektro mekanis, perangkat ini bisa memberikan informasi pada pengguna sistem kontrol geraknya mengenai posisi, kecepatan, dan juga arah.

Terdapat dua jenis encoder pada mesin, yaitu linear dan rotary.

Jenis linier merespons adanya gerakan di sepanjang jalur, sementara jenis rotary merespon adanya gerakan rotasi atau berputar.

Selain dikategorikan berdasarkan sarana keluarannya, perangkat ini juga bisa dikelompokkan berdasarkan sinyal yang dihasilkannya, seperti incremental encoders atau absolute encoders.

Pengertian Decoder

Setelah melewati proses encoding atau pengkodean, maka dibutuhkan pula proses atau rangkaian yang digunakan untuk mengembalikan kode-kode bit dalam biner menjadi informasi yang bisa dimengerti.

Untuk melakukan proses tersebut dibutuhkan sebuah rangkaian yang disebut decoder. Decoder merupakan rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan input kode binernya.

Secara sederhana decoder bisa dikatakan sebagai pemecah sandi atau kode.

Sebagai contoh seperti encoder diatas, decoder biner ke oktal yang memiliki 3 buah jalur input atau masukan dan 8 buah jalur output atau keluaran.

Jenis-Jenis Encoder dan Fungsinya

Adalah:

  • 4 to 2 Encoder
  • 4 to 2 Encoder
  • 4 to 2 Encoder

Encoder 4 to 2 ini terdiri dari 4 input Y3, Y2, Y1 dan Y0 dan dua output A1 dan A0. Di mana setiap salah satu dari input mendapat logic 1 maka akan menghasilkan kondisi kedua output tertentu.

Berikut ini truth table atau tabel kebenaran dari tipe encoder 4 to 2:

  • Tabel kebenaran 4 to 2 encoder
  • Tabel kebenaran 4 to 2 encoder

Jadi, persamaan logika untuk masing-masing output A1 dan A0 yaitu:

  • A1 = Y3 + Y2
  • A0 = Y3 + Y1

Jika diimplementasikan ke dalam rangkaian logika menggunakan 2 gerbang OR, maka akan menjadi rangkaian seperti di bawah ini:

Rangkaian gerbang logika 4 to 2 encoder

  • 8 to 3 Encoder (Octal to Binary)
  • 8 to 3 encoder
  • 8 to 3 encoder

Seperti namanya, encoder 8 to 3 memiliki 8 input yang dimulai dari Y0,Y1,Y2 sampai Y7 dan 3 output A2, A1 dan A0.

Setiap satu input mewakili satu digit oktal dan tiga output menghasilkan kode biner yang sesuai dengan nilai inputnya.

Tabel kebenaran dari encoder 8 to 3 adalah sebagai berikut:

  • Tabel kebenaran 8 to 3 encoder
  • Tabel kebenaran 8 to 3 encoder

Persamaan logika untuk setiap output A1, A2 dan A0 yaitu sebagai berikut:

  • A2 = Y7 + Y6 + Y5 + Y4
  • A1 = Y7 + Y6 + Y3 + Y2
  • A0 = Y7 + Y5 + Y3 + Y1

Persamaan di atas bisa dikonversi ke rangkaian logika menggunakan 3 gerbang OR, sebagai berikut:

  • Rangkaian gerbang logika 8 to 3 encoder
  • Rangkaian gerbang logika 8 to 3 encoder

Decimal to BCD Encoder (10 to 4 Encoder)

Decimal to BCD Encoder terdiri dari 10 input dan 4 output. Setiap input mewakili bilangan desimal tertentu dan 4 outputnya mewakili kode BCD (kode biner untuk bilangan desimal) yang sesuai dengan masukan yang diberikan input.

Persamaan logika untuk masing-masing output A3, A2, A1 dan A0 yaitu sebagai berikut:

  •  A3 = Y9 + Y8
  •  A2 = Y7 + Y6 + Y5 +Y4
  •  A1 = Y7 + Y6 + Y3 +Y2
  •  A0 = Y9 + Y7 +Y5 +Y3 + Y1

Persamaan di atas bisa diimplementasikan ke dalam rangkaian logika menggunakan empat gerbang OR, seperti berikut:

Rangkaian Gerbang Logika Decimal to BCD encoder

Diantaranya, yaitu:

1. Priority Encoder

Encoder Decoder adalah

Priority Encoder yaitu rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Jadi, jika di waktu yang  sama ada dua atau lebih input bernilai “1”, maka output hanya akan menghasilkan keluaran sesuai dengan input yang mempunyai prioritas tertinggi.

Priority Encoder ini memiliki 4 input: Y3, Y2, Y1 & Y0 dan 2 output: A1 & A0. Urutan prioritasnya yaitu Y3 memiliki prioritas tertinggi dan Y0 adalah yang terendah.

2. Gerbang Logika Priority Encoder

Nah keberadaan dari priority encoder ini menjadi obat dari kekurangan encoder normal yang jika semua outputnya bernilai 0 menjadi ambigu dan jika lebih dari satu input bernilai 1, maka encoder akan menghasilkan output yang bisa menjadi kurang tepat.

Cara Kerja Encoder

Cara kerja Encoder sendiri yaitu dengan menggunakan berbagai jenis teknologi untuk menghasilkan sinyal.

Termasuk : mekanik, magnetik, resistif dan optik (ini yang paling umum).

Dalam pengindraan optik, Encoder memberikan umpan balik berdasarkan gangguan cahaya.

Sinar cahaya yang dipancarkan dari LED melewati Code Disk yang berbentuk dengan garis-garis buram (seperti jari-jari pada roda sepeda).

Saat poros Encoder berputar, sinar cahaya dari LED terputus oleh garis-garis buram pada Code Disk sebelum diambil oleh Fotodetektor Assembly.

Ini akan menghasilkan sinyal pulsa dengan : Menyala = on, tidak menyala = off. Sinyal selanjutnya akan dikirim ke counter atau pengontrol, yang kemudian akan mengirim sinyal untuk menghasilkan fungsi yang diinginkan.

Pentingnya Sebuah Encoder

Seperti yang sudah dijelaskan encoder yaitu sebuah perangkat yang dapat mengubah gerakan menjadi sinyal listrik yang bisa dibaca oleh beberapa jenis perangkat kontrol dalam sistem kontrol gerak, seperti counter atau PLC.

Encoder yaitu sbeuah peralatan yang dapat mengirimkan sinyal umpan balik yang dapat digunakan untuk menentukan posisi, jumlah, kecepatan maupun arah.

Perangkat kontrol bisa menggunakan informasi ini untuk mengirim perintah untuk fungsi tertentu. Sebagai contoh :

  • Dalam aplikasi peralatan pemotong otomatis, sebuah encoder dengan roda pengukur dapat memberi tahu perangkat kontrol berapa banyak bahan yang sudah diumpankan. Sehingga perangkat kontrol tahu kapan harus memotong.
  • Dalam sistem aplikasi label servo presisi, sinyal encoder digunakan oleh PLC untuk mengontrol waktu dan kecepatan rotasinya.
  • Dalam aplikasi percetakan, umpan balik atau feedback dari encoder mengaktifkan print head untuk membuat tanda pada lokasi tertentu.
  • Pada sebuah crane, encoder yang dipasang pada poros motor dapat memberikan umpan balik posisi sehingga crane tahu kapan harus mengambil atau melepaskan bebannya.
  • Dan masih banyak lagi, seperti pada penggunaan encoder pada observatorium, rel kereta api, tangga berjalan, dll.

Baca juga: Spesifikasi Diameter Piston Tiger: STD & Oversize 0-200

Contoh Encoder beserta Fungsinya

Berikut ini adalah contoh Encoder dan penerapan Encoder dalam kegiatan sehari-hari, beserta fungsi-fungsinya :

1. Media

Software untuk encoding audio, video, teks ke dalam format standar:

Kompresor yang mengkodekan data (misalnya, audio atau video atau gambar) ke dalam bentuk yang lebih kecil.

  • Encoder audio yang mengkonversi audio analog ke sinyal audio digital
  • Video encoder mengkonversi video analog ke sinyal video digital
  • Encoder email yang mengamankan alamat email
  • Encoder phtml mempertahankan kode script logika dalam format yang aman yang transparan untuk pengunjung di situs web.
  • Sebuah multiplexer yang menggabungkan beberapa input menjadi satu output

Baca juga: Gran Max Pick Up Modif Simple Semua Warna [Eksterior & Interior]

2. Mempermudah suatu Pekerjaan

  • Data Entry Encoder yang bisa memasukkan data dari survei telepon dalam format kode ke dalam database.
  • Data Entry Encoder yang dapat memasukkan jumlah pembayaran dari dokumen tender hukum dari lembaga keuangan ke dalam database.
  • Encoder manual yang bisa secara manual memindai kode tag pada bagasi yang tidak terjawab oleh sistem otomatis.

3. Software Encoding Medis

EncoderPro pencarian ICD-9-CM, CPT, dan HCPCS Tingkat II kode medis, untuk meningkatkan akurasi dan memungkinkan kemudahan dalam audit kepatuhan.

4. Transduser

  • Transduser (seperti encoders optik atau magnet) yang bisa merasakan posisi atau orientasi untuk dipakai sebagai referensi atau feedback yang aktif untuk mengontrol posisi, seperti
  • Rotary encoder mengkonversi posisi rotary ke analog (contohnya, quadrature analog) atau digital (contohnya, quadrature digital, 32-bit paralel, atau USB) sinyal elektronik.
  • Encoder linier untuk mengkonversi posisi linear ke sinyal elektronik.
  • Encoders bisa bernilai mutlak atau incremental. Sinyal dari encoder yang mutlak tidak memberikan posisi yang ambigu karena tidak  memerlukan informasi tentangposisi sebelumnya.
  • Sedangkan, sinyal dari encoder inkremental yaitu sebuah siklus, sehingga bernilai ambigu, dan membutuhkan penghitungan secara siklus untuk mempertahankan posisi absolut dalam suatu rentang perjalanan.

Keduanya bisa memberikan akurasi yang sama, tetapi encoder mutlak lebih kuat untuk gangguan dalam sinyal transduser.

5. Telekomunikasi

Encoder dalam komunikasi jarak jauh yaitu sebuah perangkat yang digunakan untuk mengubah sinyal (seperti bitstream) atau data ke dalam kode.

6. Sirkuit Elektronik

Sebuah encoder sederhana yang memberikan kode biner ke saluran masukan aktif.

Encoders prioritas, menetapkan prioritas input  (seperti permintaan interupsi) oleh output  kode biner yang mewakili prioritas tertinggi dari input yang aktif.

Fungsi Penting

Setelah tahu pengertian-pengertian encoder baik secara umum ataupun secara khusus di bidang yang spesifik, juga bagaimana cara kerjanya, hal lain yang tidak boleh dilewatkan untuk diketahui adalah fungsi penting dari encoder.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perangkat ini adalah perangkat yang bisa mengubah gerakan menjadi sinyal listrik.

Sinyal listrik inilah yang kemudian bisa dibaca oleh beragam jenis perangkat kontrol di sistem kontrol gerak, mulai dari counter atau PLC.

Perangkat ini bisa menjadi alat untuk mengirimkan sinyal feedback alias umpan balik, yang berguna untuk menentukan jumlah, posisi, kecepatan, sampai arah.

Beberapa contoh fungsi penting encoder yang diaplikasikan pada mesin seperti:

1. Peralatan pemotong otomatis

Di sebuah aplikasi peralatan pemotong yang bersifat otomatis, sebuah encoder dipasangkan pada roda pengukur sehingga bisa memberi informasi pada perangkat kontrol mengenai berapa banyak bahan yang telah diumpankan.

Informasi ini yang menjadi patokan bagi perangkat kontrol agar tahu kapan harus memotong.

2. Label servo presisi

Sementara pada sistem aplikasi label servo presisi, sinyal yang dihasilkan dari peralatan encoder ini dipergunakan oleh PLC dalam mengontrol waktu serta kecepatan dari rotasinya.

3. Percetakan

Tidak hanya pada industri-industri besar, untuk industri skala menengah seperti industri percetakan, encoder juga dibutuhkan.

Umpan balik atau feedback yang dihasilkan perangkat ini bisa digunakan untuk mengaktifkan bagian print head dalam membuat tanda pada lokasi tertentu.

4. Crane

Tentu siapa saja sudah tidak asing lagi dengan alat berat bernama crane ini. Tahukah jika crane ternyata juga memanfaatkan fungsinya dalam cara kerjanya.

Encoder pada crane dipasang di bagian poros motor, berfungsi untuk memberikan umpan balik alias feedback berupa informasi posisi sehingga crane dapat menentukan kapan harus mengambil ataupun sebaliknya, melepaskan bebannya.

5. Alat-alat lain

Selain keempat alat diatas, encoder juga digunakan pada aneka ragam alat dan juga tempat, seperti digunakan pada observatorium, tangga berjalan alias eskalator, dan juga rel kereta api.

Kesimpulan

Secara umum, Encoder yaitu sebuah perangkat atau proses yang mengubah data dari satu format menjadi format lainnya.

Dalam dunia elektronika digital encoder adalah sebuah rangkaian yang yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa input menjadi menjadi bit-bit biner yang dimengerti oleh perangkat pemroses data.

Encoder terdiri dari beberapa input line, tetapi hanya salah satu dari input tersebut yang diaktifkan dalam waktu tertentu yang selanjutnya bisa menghasilkan kode output berupa jumlah bit biner.

Cara kerja Encoder sendiri yaitu dengan menggunakan berbagai jenis teknologi untuk menghasilkan sinyal.

Termasuk mekanik, magnetik, resistif dan optik (ini yang paling umum). Dalam pengindraan optik, Encoder memberikan umpan balik berdasarkan gangguan cahaya.

Setelah melewati proses encoding atau pengkodean, maka dibutuhkan pula proses atau rangkaian yang digunakan untuk mengembalikan kode-kode bit dalam biner menjadi informasi yang bisa dimengerti.

Untuk melakukan proses tersebut dibutuhkan sebuah rangkaian yang disebut decoder. Decoder merupakan rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan input kode binernya.

Secara sederhana decoder bisa dikatakan sebagai pemecah sandi atau kode.

Karena itu buat yang bergelut di dunia seperti ini penting memahami mengenai Encoder Decoder adalah: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Tujuan Lengkap seperti penjelasan di atas.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar