Bearing merupakan sebuah bagian kecil sering dianggap sepele, justru peranannya dalam dunia permesinan sangat penting.
Bearing sering disamakan dengan pelumas karena fungsinya yang bisa mengurangi gesekan antara dua permukaan benda, hanya saja cara kerjanya yang berbeda.
Pelumas memakai cairan khusus pelicin, sedangkan Bearing menggunakan elemen gelinding (rolling element) seperti bola atau roller yang memiliki kontak permukaan yang kecil.
Kali ini artikel akan membahas mengenai Pengertian Bearing beserta hal yang berkaitan lainnya seperti berikut.
Pengertian Bearing
Bearing atau bantalan yaitu sebuah elemen mesin yang dipakai untuk mengurangi gesekan antara dua komponen sehingga bisa bergerak sesuai dengan tujuannya.
Komponen yang dimaksud ini lebih spesifik pada batang poros (shaft) dan lubang tempat poros berputar.
Dimana tidak ada Bearing, maka bisa saja lubang menjadi membesar atau batang poros yang mengecil karena adanya gesekan yang mengikis permukaan pada benda tersebut.
Dengan adanya bantalan Bearing, maka kontak antara shaft dan lubang shaft bisa diperantarai.
Perantara ini tentunya akan saling bergesekan.
Hanya, tidak sebesar gesekan ketika tanpa Bearing.
Sekarang ini, Bearing menjadi salah satu komponen mesin yang paling banyak dipakai karena bisa mempermudah hampir semua gerakan dan juga mengurangi gesekan.
Pada dasarnya, Bearing terbagi menjadi dua, jenis yaitu contact Bearing dan non-kontak Bearing.
Contact Bearing yaitu tipe Bearing yang memiliki mekanisme kontak dengan sebuah peralatan.
Hal ini mencakup mekanisme sliding (geser), rolling (gelinding), dan flexural (lentur).
Selain itu, Non-contact Bearing umumnya memanfaatkan fluida atau magnet sebagai mekanisme penghubung antara bagian luar dan dalam Bearing.
Kurangnya kontak mekanis pada tipe Bearing ini mengurangi adanya gesekan statis.
Baca juga: Cara Pasang Kapasitor Pompa Air, Kipas Angin, dan Lainnya
Fungsi Bearing
Bearing memiliki peranan penting pada sistem kerja mesin.
Walau kecil, Bearing sangat penting karena itu ada pelajaran khusus tentang desain dan pemilihan Bearing.
Berikut ini beberapa fungsi Bearing:
- Menjaga terjadinya gesekan diantara dua komponen ataupun 2 kerangka
- Mengatasi beban radial atau dan dorongan pada shaft (poros) yang berputar
- Mempermudah gerakan sehingga bisa lebih sesuai dengan keinginan atau juga dengan aturan
- Menjaga agar poros tidak langsung bergesekan dengan rumah poros
- Menghindari terjadinya benturan di saat dua komponen saling bersentuhan
- Menjaga agar gerakan mesin tetap berjalan dengan lebih stabil
Komponen Bagian Bearing
Bearing juga memiliki komponen-komponen yang secara fundamental sama dalam semua jenis Bearing.
Dimana bagian Bearing diantaranya yaitu:
- Inner ring dan outer ring. Inner ring yaitu sebuah bagian yang bersentuhan langsung dengan poros (shaft), sedangkan bagian yang diletakkan pada slot Bearing ialah outer ring. Secara khusus, keduanya terbuat dari bahan chrome alloy steel dengan kemurnian yang tinggi. Bahan ini memiliki kekerasan yang dibutuhkan sehingga mampu menahan beban berat dan bisa dipakai dalam jangka waktu panjang. Baik inner race dan outer race memiliki raceway sebagai jalur rolling element (elemen gelinding).
- Rolling element. Atau elemen gelinding bisa berbentuk bola, silinder, kerucut, bulatan dan lainnya. Bagian ini juga terbuat dari bahan khusus seperti chrome alloy steel, keramik dan plastik. Rolling element yang bergulir sesuai jalurnya di “raceway” dan dipisahkan oleh “cage”.
- Cage atau retainer. Cage berfungsi untuk memisahkan dan menjaga jarak elemen-elemen yang menggelinding (rolling elements). Cage umumnya terbuat dari baja, kuningan atau plastik. Cage yang berbahan logam padat bisa diproduksi dengan menggunakan teknik permesinan, sedangkan cage yang ditekan terbuat dari lembaran logam. Begitu pula, cage plastik bisa dibuat dari plastik padat atau cetakan injeksi.
- Seal atau shield. tidak semua jenis Bearing memiliki bagian satu ini. Yang berfungsi untuk menutup agar kotoran tidak masuk ke dalam.
Jenis Jenis Bearing
Setiap tipe Bearing memiliki aplikasinya masing-masing.
Berikut ini macam macam Bearing beserta aplikasinya:
1. Ball Bearings
Ball Bearing yaitu jenis Bearing yang sangat umum karena bisa menangani beban radial dan dorongan.
Hanya, tipe Bearing satu ini terbatas pada beban yang relatif kecil.
Jenis ball Bearing terdiri dari elemen bulat yang menggelinding, berada di antara inner dan outer ring.
Rolling element (elemen menggelinding) ini berfungsi sebagai pendukung bagi beban shaft (poros) yang berputar dan meminimalkan gesekan antara putaran poros dan bagian tetap mesin.
Bagian Bearing ini bisa diganti jika ada masalah. Ball Bearing juga sering dikenal dengan sebuatan rolling elements Bearing atau anti-friction Bearing. Berikut ini adalah pertimbangan dalam memilih ball Bearings:
- Pilihan utama dalam aplikasi putaran cepat dan presisi tinggi
- Berbagai macam bentuk standar
- Menangani beban radial dan dorongan dengan konfigurasi spesifik
2. Roller Bearings
Hal ini berbeda dengan ball Bearing, roller Bearing dibuat untuk bisa membawa beban yang lebih besar.
Distribusi beban tersebar pada area yang luas karena desain roller yang berbentuk silinder.
Kelemahannya, jenis Bearing ini tidak bisa menangani beban dorongan.
Roller Bearing terdiri dari elemen gelinding yang berada di antara inner ring dan outer ring.
Roller Bearing umum digunakan untuk menangani putaran poros dengan beban berat. Pertimbangan dalam memilih roller Bearing, yaitu:
- Kapasitas beban yang lebih besar dibandingkan ball Bearings
- Tidak dapat menahan beban dorongan
3. Ball thrust Bearings
Bearing ini dibuat untuk aplikasi yang dengan kecepatan putaran dan beban dorong yang rendah. Contoh penggunaan ball thrust Bearing yaitu ada pada penopang kursi putar.
Baca juga: Trafo: Pengertian, 8 Fungsi, dan Jenisnya (Lengkap)
4. Roller thrust Bearings
Bearing yang mirip dengan tipe Bearing ball thrust dimana hanya bisa dipakai pada aplikasi beban dorong.
Seperti yang sudah disebutkan, Bearing tipe roller mampu menahan beban yang lebih besar dari yang tipe ball.
Roller thrust Bearings biasa dipakai di berbagai aplikasi termasuk roda gigi heliks pada transmisi mobil.
5. Tapered roller Bearings
Bearing yang satu ini dapat mengatasi beban radial dan dorong yang sangat besar.
Berbentuk rolling element seperti meruncing (tapered) dan dipasang serong pada jalurnya.
Seringnya ditemukan pada transmisi mobil dimana terdapat beban besar.
Tapered roller juga umum ditemukan pada jenis Bearing lainnya. Dimana, tiap jenis sebetulnya bisa dipadukan. Contohnya, tapered roller thrust Bearing di atas.
6. Mounted Bearings
Mounted Bearings meliputi dari bantalan yang ditempatkan di komponen pemasangan (Bearing house). Pemasangan Bearing dengan baut memudahkan saat penggantian komponen.
Jenis Bearing Berdasarkan Cara Kerja
Meski memiliki tujuan yang sama, bentuk, jenis dan ukuran Bearing contohnya pada sepeda berbeda-beda.
Ada banyak bentuk dan mekanisme Bearing, berdasarkan cara kerjanya, Bearing bisa dibagi menjadi:
1. Cup and cone dan Loose Bearing
Salah satu Bearing yang paling mudah, sederhana dan murah, Bearing favorit dari Shimano.
Bearing ini memiliki cup (mangkok), dan cone (corong/penutup), memiliki satu sisi yang miring untuk menahan bola-bola di dalamnya.
Sistem yang sederhana ini memudahkan Bearing cup and cone untuk diservice dan dirawat, harga produksi yang murah, dan tahan lama jika diservice teratur.
Karena memiliki sisi miring dan melengkung, sehingga beban tidak akan terbeban hanya pada satu posisi, tapi akan meyebar lebih merata, dan membuat distribusi tekanan lebih meyebar baik dalam tekanan radial (atas-bawah) ataupun axial (samping).
Perputaran Bearing dan bola menjadi lebih lancar, dengan pelumas yang cukup.
Kekurangannya yaitu Bearing ini lebih mudah terdapat kotoran jika tidak tertutup atau diseal dengan baik, munculnya kotoran di antara bola akan membuat Bearing lebih kaku bergerak.
Perawatan yang rutin harus dilakukan untuk type Bearing ini. Bearing cup and cone juga harus ditutup dengan baik, rapat, dan sejajar terutama yang sering dibuka tutup, agar bola-bola bisa berputar dengan lancar.
Loose ball Bearing atau yang sering disebut gotri yaitu Bearing bersama bola-bola Bearing yang tidak memiliki dudukan atau tidak ada pembatas diantara bol-bola Bearing tersebut.
Sehingga antara bola Bearing nantinya bisa saling bergesekan. dan jenis cup and cone Bearing ini bisa terdiri dari loose ball atau caged Bearing.
2. Caged Bearing
Caged Bearing atau gotri sarangan memiliki dudukan atau rumah untuk meletakkan bola atau roller di dalam Bearing.
Yang bertujuan agar bola atau roller tidak saling bergesekan dan selalu diam di posisinya.
Bukan hanya itu, dudukan (retainer) ini berfungsi untuk menjaga bentuk bola.
Hanya penambahan dudukan yang membuat jumlah bola yang bisa diisi ke dalam Bearing berkurang, sehingga beban yang bisa ditahan juga lebih kecil dibanding Bearing tanpa dudukan.
Tapi dengan adanya caged pada Bearing bisa memberikan pengaturan posisi bola yang lebih baik.
Bola Bearing bisa diatur dalam 2 lapisan atau lebih, dengan posisi yang berbeda-beda, dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda juga.
3. Cartridge Bearing
Komponen modern sering memakai Bearing jenis cartridge atau sering disebut sebagai laher atau “Bearing” saja.
Bearing cartridge merupakan sebuah tipe Bearing yang tertutup dengan sangat rapat dan memiliki seal karet tambahan, untuk menghindari pengotor masuk kedalam Bearing, dan menjaga bola-bola Bearing akan tetap di posisi pasnya.
Dalam pemakaian dan kondisi normal, air, debu, pasir, dan kotoran lain agar tidak bisa masuk ke dalam Bearing ini, sehingga aman dari resiko karatan, dan keluarnya pelumas.
Hanya seal ini sangat rapat, membuat Bearing tidak bisa lebih dan sangat susah untuk diservice, apabila ada komponen yang rusak atau Bearing macet, Bearing tidak bisa diperbaiki dan lebih baik diganti dengan yang baru.
Kecuali kamu memiliki peralatan sepeda khusus untuk membuka Bearing yang rapat ini, biayanya lebih mahal saat harus di-service.
4. Roller/needle Bearing
Type Bearing satu ini tidak menggunakan bola, tapi memakai silinder yang berputar.
Bentuk silindernya juga bisa cukup bervariasi, ada yang tipis panjang seperti jarum (needle), atau yang mengerucut (cone/tapered), posisi miring, posisi tegak dan sebagainya.
Kelebihannya yaitu bisa menahan beban yang lebih besar dari Bearing dengan bola, karena permukaan yang menahan beban lebih besar.
Dimana tekanan akan tersebar di seluruh permukaan panjang silinder, hanya akibat lainnya, rolling resitance atau tingkat kelonceran Bearing ini tidak sebaik dan selancar Bearing bola.
Karena lebih banyak permukaan yang bergesek, perputaran Bearing menjadi lebih pelan.
Bearing jenis ini ada yang digunakan pada headset atau pedal sepeda, untuk memberikan putaran stang atau pedal yang tidak cukup bebas atau ringan.
Sehingga kontrol jadi lebih stabil, untuk sepeda, Bearing roller lebih sedikit digunakan karena daya tahannya tidak sebagus Bearing dengan bola.
Jenis Beban yang Diterima Bearing
Untuk memilih jenis Bearing yang pas, maka perlu memperhatikan beban yang akan diterima. Berikut ini jenis-jenis beban yang ada, antara lain :
1. Beban Radial
Adalah beban yang tegak lurus dengan poros yang dipasang pada Bearing.
Contohnya yaitu beban pada Bearing yang dipasang pada roda sepeda dan sepeda motor.
2. Beban Thrust / Dorongan
Adalah beban yang berasal dari samping Bearing.
Contohnya yaitu beban pada Bearing yang digunakan pada kursi dan meja putar.
3. Kombinasi
Adalah beban yang berasal dari samping dan atas Bearing.
Contohnya pada Bearing yang digunakan pada poros mobil.
Baca juga: Fungsi Akumulator : Pengertian, Fungsi, Sejarah, dan Jenis
Prinsip Kerja Bearing
Dari bahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja Bearing berkebalikan dengan roda gigi.
Roda gigi berfungsi untuk mentransmisikan putaran dari satu bagian ke bagian yang lainnya.
Dan kebalikannya, prinsip kerja Bearing yaitu untuk mencegah agar putaran tidak bertransmisi dari satu bagian ke bagian yang lain.
Untuk informasi yang lebih rinci, maka bisa membaca artikel di bawah ini.
Bagian-Bagian Bearing dan Fungsinya
Setiap bagian Bearing, akan memiliki fungsi dan perannya masing-masing.
Berikut ini bagian-bagian yang wajib diketahui, antara lain :
1. Outer Ring dengan jalur (raceway)
Ring yang ada di bagian paling luar.
Permukaannya bersentuhan langsung dengan ball atau roler dan komponen mesin yang lain.
Ring yang berfungsi untuk menahan bola atau roller tetap berputar di tempat yang sama.
Terbuat dari material yang keras, seperti baja atau chrome, yang kekuatannya akan mempengaruhi beban yang diterima dan masa pakainya.
Terkadang juga terbuat dari keramik dan plastik, meski lebih ringan. Perlu diingat jika bahan Bearing plastik tidak cocok untuk ditempatkan di temperatur dan tekanan tinggi.
2. Inner Ring dengan jalur (raceway)
Ring yang ada di bagian paling dalam.
Permukaannya bersentuhan langsung dengan ball atau roler dan poros. Umumnya terbuat dari bahan yang sama dengan outer ring.
3. Komponen yang berputar atau bergulir
Bagian ini memiliki bentuk yang bermacam-macam.
Ada yang berbentuk bola, roller atau silinder, cone atau needle yang keras.
Bagian yang bersentuhan langsung dengan outer dan inner ring.
Bagian ini bisa bergulir sesuai jalurnya ketika poros atau komponen berputar.
4. Cage atau sarang atau rumah.
Bagian yang berfungsi untuk menjaga jarak antara bola atau silinder. Dengan begitu nantinya bola atau roller tidak saling bertabrakan atau bergesekan satu dengan yang lainnya.
Sehingga putaran Bearing ini menjadi halus dan lancar.
5. Seal atau penutup
Bagian yang mungkin hanya ada di berbagai jenis Bearing saja.
Bagian satu ini memiliki fungsi dalam hal menutup agar kotoran tidak masuk ke dalam Bearing, dan menjaga pelumas tetap bersih nantinya.
Kesimpulan
Pengertian Bearing atau istilah lainnya disebut bantalan yaitu sebuah elemen mesin yang dipakai untuk mengurangi gesekan antara dua komponen sehingga bisa bergerak sesuai dengan tujuannya.
Pada dasarnya, Bearing terbagi menjadi dua, jenis yaitu contact Bearing dan non-kontak Bearing.
Sekarang ini, Bearing menjadi salah satu komponen mesin yang paling banyak dipakai karena bisa mempermudah hampir semua gerakan dan juga mengurangi gesekan.
Bearing juga terbagi menjadi beberapa jenis atau macam seperti penjelasan di atas, sehingga bisa diketahui Bearing jenis mana yang bisa digunakan sesuai kebutuhan nantinya.
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Mikrokontroler Adalah: 2 Fungsi, Komponen, & Cara Kerjanya
- Mesin Frais: Sejarah, Pengertian, Jenis, dan 18 Bagiannya
Daftar Isi: