PENGERTIAN SEJARAH: Konsep, Ruang Lingkup, Cara Berpikir & Sumber

  •   Okt 2024  •   11 min read  •   Comment

Sejarah adalah sebuah peristiwa yang sudah terjadi pada masa lalu yang kebenarannya bisa dibuktikan dari peninggalan-peninggalan yang masih ada saat ini sebagai sumber informasi valid.

Sejarah memiliki 3 aspek penting, seperti masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.

Dan ketiganya akan terus berkesinambungan dalam membentuk catatan peristiwa panjang untuk generasi yang akan datang sebagai bahan pembelajaran.

Karena itu sejarah tidak aka bisa pudar dari sebuah negara, karena sejarah menjadi cikal bakal berdirinya sebuah negara.

Baca juga: KERAJAAN DEMAK: Letak, Sejarah, Silsilah, & Peninggalan Kerajaan Demak

Untuk itulah penting mengetahui PENGERTIAN SEJARAH: Konsep, Ruang Lingkup, Cara Berpikir & Sumber, seperti berikut.

Pengertian Sejarah

Secara etimologi, sejarah berasal dari kata shajarah – syajaratun yang artinya pohon.

Sejarah bisa diartikan sebagai pertumbuhan atau perkembangan dari sebuah pohon, yang mana sejarah menjadi akarnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah bisa berarti asal-usul (keturunan) silsilah.

Definisi kedua menjelaskan sejarah sebagai kejadian dan peristiwa yang memang benar terjadi di masa lampau.

Sejarah juga bisa diartikan sebagai pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau.

Pengertian yang satu ini menganggap sejarah sebagai sebuah ilmu.

Sejarah sangat berperan bagi kehidupan manusia, terutama sebagai referensi dalam kehidupan di masa depan.

Ruang Lingkup Sejarah

Ruang lingkup sejarah dibagi menjadi 4, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah, dan juga sejarah sebagai seni. Berikut ini penjelasan dari setiap ruang lingkup sejarah.

1. Sejarah Sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa erat kaitannya dengan sesuatu yang sudah terjadi, di mana hal tersebut benar-benar ada. Hal ini menyangkut kejadian penting, nyata, dan juga aktual.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki karakteristik, yaitu bersifat abadi (tidak bisa berubah), hanya terjadi sekali saja, dan mempunyai pengaruh yang timbul dari berlangsungnya peristiwa sejarah yang bersangkutan.

Sejarah hanya membahas peristiwa penting di masa lampau yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia.

Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa yaitu: kemerdekaan Indonesia, sejarah berdirinya PBB, atau peristiwa sumpah pemuda.

2. Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu memiliki fungsi membahas mengenai kebenaran dari sejarah itu sendiri secara objektif.

Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah mempelajari kenyataan dan kebenaran dengan mengadakan penelitian mengenai peristiwa sejarah.

Selain itu, sejarah juga bisa diartikan sebagai pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah.

Sejarah sebagai ilmu memang bisa menjadi sarana untuk pendidikan karena dapat menambah wawasan pengetahuan.

Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri: bersifat empiris, memiliki objek, memiliki teori, serta memiliki metode dan generalisasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

Contoh dari ruang lingkup sejarah yang satu ini menjadi sebuah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa sejarah, baik melalui fosil, prasasti, situs kuno, dan bukti ilmiah sejarah lainnya.

3. Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah berhubungan dengan penulisan peristiwa oleh seseorang, yang mana ide dari tulisan tersebut diambil dari sejarah.

Baca juga: KERAJAAN SINGASARI: Letak, Sejarah, Silsilah, & 6 Peninggalan

Sejarah dimaknai sebagai rangkaian cerita dan kisah berupa narasi yang disusun berdasarkan ingatan dan tafsiran manusia.

Kisah sejarah ini bisa disajikan baik secara lisan maupun tertulis.

Kisah sejarah secara lisan disampaikan pada ceramah-ceramah dan pidato.

Sementara itu, kisah tertulis bisa disampaikan dalam bentuk cerita pendek, majalah, atau bahkan buku.

Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai kisah seperti buku tentang sejarah wali songo, artikel terbentuknya PBB, dan ceramah pemuka agama tentang sejarah yang biasanya dibawakan di acara keagamaan.

4. Sejarah Sebagai Seni

Pengertian sejarah sebagai seni hampir sama dengan sejarah sebagai kisah.

Hanya saja, sebagai seni, sejarah ditulis dan diceritakan kembali dengan memiliki sifat seni di dalamnya.

Hal ini menyangkut keindahan bahasa dan juga seni penulisannya.

Sekalipun bisa menjadi sebuah seni, sejarah bukan merupakan seni secara mutlak. Hal ini karena penulisannya melalui proses penelitian secara ilmiah sebelum dituangkan dalam tulisan yang indah secara kebahasaan.

Contoh dari sejarah sebagai seni, seperti adanya relief di situs-situs bersejarah atau candi, patung-patung di kuil, serta seni pahat yang ada di candi.

Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah

PENGERTIAN SEJARAH:

Sejarah mengenal 2 dimensi, yaitu spasial dan temporal.

Spasial berarti ruang, yang adalah tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.

Sementara itu, temporal artinya waktu, yang berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa sejarah.

Istilah ruang dan waktu dan ruang waktu kadang digunakan dalam dua konteks yang berbeda.

Konteks pertama diartikan bahwa ruang dan waktu tidak dapat terpisahkan.

Baca juga: 22 Kerajaan Islam di Indonesia dan Penjelasan Singkat

Konteks yang satunya menyatakan jika konsep ruang dan waktu hanya sebatas fisis saja.

Dalam sejarah, ruang dan waktu memiliki keterkaitan yang erat.

Ruang menjadi tempat terjadinya berbagai peristiwa sejarah dalam berdasarkan waktu.

Oleh sebab itu, penelaahan peristiwa sejarah berdasarkan dimensi waktu tidak dapat terlepas dari dimensi ruang sejarah.

Waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa sejarah itu terjadi.

Sedangkah ruang tentu saja menitikberatkan pada di mana peristiwa itu terjadi.

Konsep ruang dan waktu menjadi unsur yang tidak dapat dipisahkan, baik dari suatu peristiwa maupun perubahannya dalam sejarah.

Semua aktivitas manusia mesti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.

Perjalanan manusia sebagai pelaku sejarah tidak bisa dilepaskan dari unsur ruang dan waktu, sebab perjalanan manusia itu sendiri menjadi perjalanan waktu pada suatu tempat yang ditinggali oleh manusia itu sendiri.

Sumber Sejarah

Sumber sejarah digunakan untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan keadaan pada suatu zaman.

Berikut ini adalah beberapa contoh sumber sejarah.

1. Artefak

Artefak yaitu sebuah benda peninggalan buatan manusia di masa lampau yang dapat dipindahkan. Artefak bisa berupa sendok, piring, kendi, tombak, perhiasan, dan lain sejenisnya.

Artefak yang sudah ditemukan biasanya akan disimpan dalam museum.

2. Fosil

Fosil diartikan sebagai sisa makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, dan juga manusia, yang telah menjadi mineral atau batu.

Fosil ini terjadi karena beberapa hal seperti tertimbun, terjebak di dalam getah, dan terperosok ke sumur ter (aspal).

Fosil biasanya berumur lebih dari 10.000 tahun.

Akan tetapi, ada juga hewan zaman dahulu yang masih hidup di masa kini seperti komodo. Komodo disebut juga dengan fosil hidup.

Sebagai sumber sejarah, fosil bisa bermanfaat untuk mengetahui kondisi waktu, keadaan geografi, serta kondisi tempat pada zaman dahulu.

3. Bukti tekstual

Sumber sejarah yang satu ini adalah peninggalan yang berupa tulisan. Bentuk tulisan ini bermacam jenis dan tidak melulu menggunakan kertas. Media yang digunakan bisa berupa daun lontar, batu, hingga kulit hewan.

Tulisan dalam media tersebut biasanya berisi satu atau beberapa hal penting pada masa bukti tekstual tersebut dibuat.

Sumber ini tidak hanya berupa tulisan saja, tetapi bia pula berupa susunan gambar untuk berkomunikasi.

Contoh dari bukti tekstual ini yaitu huruf hieroglyph yang digunakan bangsa Mesir kuno.

4. Kebendaan

Sumber sejarah ini berupa semua benda yang merupakan hasil karya manusia, baik bentuk bangunan, sarkofagus, maupun monumen.

Hal yang membedakannya dengan artefak yaitu artefak berukuran lebih kecil dan dapat dipindahkan.

Kebendaan lebih bersifat umum dan mencakup semua benda peninggalan yang pernah dibuat manusia.

Di Indonesia sendiri contohnya, ada peninggalan berupa candi seperti Borobudur yang bercorak Buddha dan Prambanan yang bercorak Hindu.

Piramida Mesir menjadi contoh lain dari sumber sejarah berupa kebendaan.

Piramida adalah sebuah bangunan sejarah yang juga merupakan sebuah makam.

Tahap Penelitian Sejarah

PENGERTIAN SEJARAH:

Untuk memastikan sebuah peristiwa sejarah, tentu butuh penelitian terhadap peristiwa tersebut.

Hasil penelitian akan menentukan benar tidaknya suatu peristiwa sejarah.

Dalam melakukan penelitian sejarah, ada langkah atau tahapan yang harus dilakukan yaitu.

Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian sejarah.

1. Mencari Topik

Topik yang dipilih untuk diteliti harus layak untuk dijadikan penelitian.

Topik sebaiknya bukan merupakan duplikasi dari penelitian yang sudah ada.

2. Heuristik

Heuristik artinya menemukan.

Tahap ini menjadi tahap untuk mengumpulkan sumber atau data yang relevan dengan topik penelitian.

Baca juga: Profil Negara ASEAN dan Keterangannya, TERLENGKAP! (Gambar Bendera & Penjelasan)

Ini diperlukan untuk mengetahui bentuk peristiwa sejarah di masa lampau.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya menggunakan metode kepustakaan, mengunjungi situs sejarah, dan melakukan wawancara untuk melengkapi data sehingga diperoleh data yang baik.

Sumber sejarah sendiri bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sumber sejarah primer dan sekunder.

Sumber primer adalah sumber asli, atau sumber yang dibuat oleh tangan pertama, atau sumber yang dibuat ketika peristiwa itu terjadi.

Sementara, sumber sekunder yaitu sumber yang sudah dibuat oleh pihak kedua, seperti tesis, buku, dan lain-lain.

3. Verifikasi Atau Kritik

Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah.

Langkah ini artinya memeriksa dan menguji kebenaran laporan tentang peristiwa sejarah.

Dan penilaian ini menyangkut pada dua aspek yaitu aspek ekstern dan intern.

Aspek ekstern membahas apakah sumber itu asli atau palsu, sementara aspek intern menguji apakah isi yang terdapat dalam sumber itu bisa memberikan informasi yang diperlukan atau tidak.

4. Interpretasi

Interpretasi adalah langkah yang harus dilakukan setelah melakukan verifikasi.

Interpretasi artinya menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan dan dapat diterima (masuk akal).

Proses interpretasi bersifat selektif karena tidak semua fakta dapat dimasukkan ke dalam cerita sejarah.

Peneliti harus memilih data yang relevan dengan topik dan mendukung kebenaran sejarah itu sendiri.

5. Historiografi

Historiografi artinya penulisan sejarah.

Langkah ini menjadi tahap paling akhir dalam penelitian untuk penulisan sejarah.

Dimana menulis sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran tersendiri.

Menulis sejarah tidak hanya sekedar menyusun fakta hasil penelitian.

Tapi lebih dari itu, penyusun harus menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian.

Cara Berpikir Sejarah

Kamu bisa berperan layaknya sejarawan dengan menerapkan cara berpikir sejarah dalam menggali sebuah kebenaran dari rangkaian peristiwa sejarah.

Berpikir sejarah bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.

1. Berpikir Diakronik

Diakronik bisa diartikan memanjang dalam waktu, tetapi terbatas dalam ruang.

Berpikir diakronik diartikan sebagai berpikir secara kronologis atau urutan dalam menganalisis sesuatu.

Kronologi dalam peristiwa sejarah bisa membantu merekonstruksi kembali rangkaian peristiwa sejarah.

Selain itu, berpikir diakronik bisa membantu membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama pada tempat yang berbeda.

Melalui cara berpikir ini, sejarah berusaha menganalisis perubahan sesuatu dari waktu ke waktu. Ini bisa memungkinkan seseorang untuk menilai jika perubahan itu terjadi sepanjang masa.

Contoh dari cara berpikir ini yaitu mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Memahami peristiwa ini haruslah dengan menelusuri perjuangan para pahlawan sejak dalam masa pendudukan Belanda.

Dengan demikian, berpikir diakronik sangat menekankan pada proses terjadinya peristiwa.

2. Berpikir Sinkronik

Berpikir sinkronik artinya berpikir meluas dalam ruang, akan tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan ini biasanya lebih banyak dipakai dalam ilmu-ilmu sosial.

Sinkronis ini lebih menekankan pada struktur atau ruang.

Pendekatan sinkronik menganalisis suatu hal tertentu pada saat khusus saja.

Artinya, pendekatan ini tidak berusaha membuat kesimpulan mengenai perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada saat ini.

Contoh dari cara berpikir ini yaitu peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menguraikan berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya.

Unsur Sejarah

Sejarah terdiri dari 3 unsur antara lain yaitu:

  • Ruang, yaitu tempat terjadinya suatu peristiwa yang menjadi bukti peristiwa sejarah menjadi nyata.
  • Waktu, yaitu unsur sejarah yang memegang peranan penting sebagai sifat kronologis dalam kajian sejarah sehingga dikenal dengan konsep periodisasi.
  • Manusia, yaitu unsur sejarah yang menjadi sentral atau pemegang peran karena peristiwa sejarah bisa berlangsung secara kompleks tergantung dari akal manusia dengan lingkungan yang ada.

Hubungan Sejarah dengan Ilmu

Untuk memahami ruang lingkup sejarah, kamu juga perlu mengetahui hubungan sejarah dengan ilmu. Hubungan persamaan dan perbedaan antara sejarah dengan ilmu yaitu:

1. Persamaan Sejarah dengan Ilmu

Persamaan sejarah dengan ilmu pengetahuan yaitu berdasarkan dari pengalaman, pengamatan dan penyerapan.

Baca juga: 22 Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan Penjelasan Singkat

Sama-sama memiliki dasar teori dan metode.

2. Perbedaan sejarah dengan ilmu

Perbedaan sejarah sebagai ilmu pengetahuan yaitu bisa dipahami jika sejarah terikat oleh:

  • Sejarah terikat oleh waktu, karena waktu memegang peranan penting yang harus terdapat dalam sejarah. Hanya ilmu pengetahuan tidak terikat oleh waktu karena bukan hal yang penting dari ilmu pengetahuan
  • Sejarah terikat oleh tempat, karena memiliki sifat yang unik dan einmalig atau terjadi hanya sekali. Sifat unik ini terikat oleh tempat atau spesial.
  • Sejarah terikat oleh kekhususan, karena tempat dan waktu membuat sejarah menjadi unik dan khusus.

Sehingga , ruang lingkup sejarah adalah pemahaman yang menjadi sejarah sebagai ilmu pengetahuan.

Ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai ilmu, dan sejarah sebagai seni memiliki arti masing masing yang saling berkaitan.

Dengan adanya peristiwa penting dimasa lalu atau sejarah dan memahami ruang lingkup sejarah, kamu dapat mengetahui sebuah kisah yang dapat kita jadikan ilmu dan kita apresiasi segi seni nya.

Sejarah memiliki banyak manfaat salah satunya dengan adanya sejarah kita bisa membuat sebuah perubahan yang lebih baik, lebih maju, dan lebih berkembang.

Kesimpulan

Sejarah juga bisa diartikan sebagai pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Pengertian yang satu ini menganggap sejarah sebagai sebuah ilmu.

Dalam sebuah negara tentu memiliki sejarah tempo dulu yang membuat negara tersebut bisa berdiri dengan baik, dan negara tidak bisa terlepas dari pengalaman dan sejarah.

Untuk itulah penting mengetahui seberapa jauh kamu memahami PENGERTIAN SEJARAH: Konsep, Ruang Lingkup, Cara Berpikir & Sumber seperti penjelasan di atas.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar