Fuse atau dalam bahasa Indonesia dinamakan dengan Sekering merupakan sebuah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika dan juga perangkat listrik.
Fuse (Sekering) pada umumnya terdiri dari kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri Arus Listrik yang berlebihan atau terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik atau Elektronika.
Dengan putusnya Fuse (sekering), Arus listrik yang berlebihan tidak akan masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang ada dalam rangkaian Elektronika tadi.
Karena fungsinya yang bisa melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
Nah, ingin tahu mengenai Fungsi Fuse Pada Kelistrikan Yakni Untuk simak bahasannya berikut.
Pengertian Fuse
Fuse orang lebih sering menyebutnya dengan nama sekring merupakan sebuah komponen yang dipasang sebagai prosedur keamanan, di mana alat ini akan bereaksi dengan memutuskan diri saat terjadi kelebihan muatan arus.
Fuse sendiri pada umumnya terbuat dari kawat yang akan putus jika dialiri listrik dengan muatan melebihi nilai maksimumnya.
Fuse memiliki sifat yang bisa mencegah kerusakan lebih lanjut akibat dari lonjakan muatan listrik tersebut.
Secara umumnya, fuse dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda secara bentuk dan juga cara menggunakannya.
Kedua jenis ini adalah tube fuse (sekring tabung) dan blade fuse (sekring pisau).
Baca juga: Pengertian, Jenis dan 4 Fungsi Check Valve Kompresor Angin Lengkap
Tube fuse sering ditemukan pada alat elektronik rumah tangga dan juga kendaraan lama.
Dan untuk penggunaan blade fuse lebih sering untuk kendaraan bermotor modern.
Blade fuse dipakai dengan cara ditancapkan pada fuse box, sedangkan tube fuse langsung disambungkan di kabel di sistem rangkaian kelistrikan.
Kamu bisa temukan fuse atau sekring hampir di semua rangkaian listrik, mulai dari peralatan elektronik sehari-hari, kelistrikan kendaraan bermotor dan bahkan di sistem pengamanan listrik PLN yang ada.
Hal ini karena fungsi yang dimilikinya, berikut ini beberapa diantaranya:
Fungsi Fuse
Di bawah ini adalah beberapa fungsi fuse, yaitu:
1. Membatasi Jumlah Aliran Listrik
Seperti yang sudah disinggung diatas, kawat fuse akan terputus jika dialiri oleh listrik yang melebihi kapasitas maksimumnya.
Karena, dengan adanya fuse pada input tegangan suatu rangkaian listrik, maka rangkaian tersebut tidak akan dialiri oleh muatan berlebih.
Dimana fuse akan membatasi jumlah aliran listrik ke rangkaian tersebut.
2. Mencegah Kerusakan Komponen
Cara kerja fuse yang memutus aliran listrik saat nilainya di atas batas maksimum akan mencegah kerusakan pada suatu rangkaian listrik.
Hal ini terjadi karena komponen-komponen penyusun rangkaian terlindungi dari aliran listrik di atas kapasitas maksimal yang bisa terima.
3. Mencegah Terjadinya Kebakaran
Saat terjadi hubung singkat atau korslet pada alat elektronik atau sistem listrik rumah dan lainnya sekring atau fuse akan otomatis terputus.
Seperti yang kamu tahu bahwa banyak kebakaran rumah diakibatkan oleh korsleting.
Korsleting membuat arus yang mengalir di rangkaian meningkat tinggi dalam waktu sangat singkat, sehingga membuat kabel penghantar menjadi panas.
Jika hal ini dibiarkan saja, maka kabel akan terbakar dan akan merambat ke sekitarnya.
Fuse mampu mencegah hal ini karena komponen kecil yang secara otomatis terputus jika arus listrik yang mengalir terlalu besar.
Baca juga: Cara Kerja Sensor dan Jenisnya Lengkap
4. Membantu Mengidentifikasi Arus Listrik Maksimum
Nilai arus listrik maksimal pada blade fuse ditandai dengan kode warna tertentu yang bertujuan agar memudahkan proses pergantian fuse saat putus.
Di sisi lain kode warna ini juga bisa membantu dalam mengidentifikasi berapa jumlah arus listrik maksimum sebuah rangkaian listrik.
Berikut adalah kode warna dan nilai arus maksimumnya yaitu:
- Cokelat; 7.5 ampere
- Merah; 10 ampere
- Biru; 15 ampere
- Kuning; 20 ampere
- Putih; 25 ampere
- Hijau; 30 ampere
- Orange; 45 ampere
5. Sebagai Patokan saat Rangkaian Bermasalah
Saat sekring terputus artinya adanya overload atau short circuit.
Sehingga, putusnya fuse atau sekring bisa digunakan sebagai patokan adanya kerusakan pada komponen di sebuah rangkaian listrik.
Contohnya ketika kamu sudah mengganti fuse tapi fuse tersebut kembali putus saat rangkaian diberi daya listrik, maka periksa apakah ada korsleting di salah satu komponen di rangkaian tersebut.
Saat komponen yang mengalami masalah diganti, maka fuse diganti rangkaian akan kembali menyala dan berfungsi seperti kondisi normal.
Simbol Fuse
Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:
Bentuk Fuse (Sekering) yang paling banyak ditemukan yaitu berbentuk tabung (silinder) dan Pisau (Blade Type).
Fuse yang berbentuk tabung atau silinder sering ditemukan pada peralatan listrik Rumah Tangga sedangkan Fuse yang berbentuk Pisau (blade) lebih sering dipakai di bidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse sering tertera pada badan Fuse itu sendiri atau diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse diantaranya terdiri dari Arus Listrik (dalam satuan Ampere (A) atau miliAmpere (mA) dan Tegangan (dalam satuan Volt (V) ataupun miliVolt (mV).
Dalam Rangkaian Eletronika dan juga Listrik, Fuse atau Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.
Cara Mengukur Fuse (Sekering) dengan Multimeter Digital
Pada umumnya Fuse memiliki bungkusan transparan yang dibuat dari Kaca maupun Plastik sehingga dapat melihat langsung apakah Kawat halus Fuse tersebut putus atau tidak.
Hanya saja ada juga jenis Fuse yang bungkusannya menutupi Kawat halus di dalamnya sehingga sulit untuk melihat isi daripada Fuse tersebut.
Oleh karena itu, kamu perlu mengukur Fuse dengan Multimeter untuk mengetahui apakah Fuse tersebut masih baik atau sudah terputus.
Berikut ini adalah cara untuk mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital :
- Aturlah posisi Saklar Multimeter padi da posisi Ohm (Ω).
- Hubungkan Probe Multimeter pada masing-masing Terminal Fuse atau Sekering. Fuse atau Sekering tidak memiliki polaritas, jadi posisi Probe Merah dan Probe Hitam tidak dipermasalahkan.
- Pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi ini menandakan Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short).
- Jika Display Multimeter menunjukan “Tak Terhingga”, maka Fuse dinyatakan telah putus atau terbakar.
- Fuse yang sudah putus harus diganti dengan Fuse yang spesifikasinya yang sama. Jika Spesifikasi Fuse yang diganti tersebut berbeda, maka fungsi Fuse yang sebagai pengaman ini tidak bisa berfungsi secara maksimal atau tidak dapat melindungi Rangkaian atau Peralatan Elektronika ataupun peralatan listrik dengan baik.
Cara pemasangan Fuse
Bentuk Fuse atau Sekering yang paling sering ditemukan yaitu pada berbentuk tabung (silinder) serta Pisau (Blade Type).
Fuse yang berbentuk tabung atau silinder ini sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga.
Sedangkan jika Fuse yang berbentuk Pisau (blade) lebih sering digunakan pada bidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse atau Sekering umumny tertera di badan Fuse itu sendiri maupun diukir pada Terminal Fuse. Adapun nilai Fuse atau Sekering itu diantaranya terdiri dari :
- Arus Listrik dalam satuan Ampere (A)
- miliAmpere (mA)
- Tegangan dalam satuan Volt (V)
- miliVolt (mV).
Didalam Rangkaian Eletronika atau Listrik, Fuse atau Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.
Jenis-Jenis Fuse
Berdasarkan fungsinya Fuse atau Sekering tersebut bisa dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1. Fuse tipe blade/wedge
Fuse blade adalah salah satu jenis sekering yang paling sering dan banyak dipakai.
Karena sekering tipe blade ini dibuat dengan elemen metal dan lebih kompak dan juga rumah pelindung yang tembus pandang.
Sehingga pada saat putus akan terlihat dan juga fuse yang memiliki warna untuk mempermudah.
Selain dari itu fuse tipe ini juga memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
- Lebih ringan
- Bagian yang berhubungan lebih luas
- Tidak mudah pecah dan anti shock (terbakar)
- Lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus
2. Fuse cartridge/glass
Fuse cartridge/glass yaitu sebuah sekring diidentifikasikan dengan berdasarkan kapasitas pada masing-masing jenis.
Untuk tipe cartridge bisa dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang menampilkan angka penunjuk kapasitas sekring.
Prinsip Kerja Fuse
Fuse yaitu alat perlindungan yang paling umum.
Fuse atau sekring dipasang dalam rangkaian listrik.
Di saat aliran arus melebihi beban maksimumnya maka si fuse akan putus atau juga meletus.
Elemen di dalam fuse atau sekring mencair, membuka rangkaian dan juga mencegah komponen lain rusak karena arus yang berlebih.
Ukuran elemen metal pada fuse akan membedakan nilainya.
Harus diingat kelebihan arus bisa menyebabkan kelebihan panas, dan panasnya yang menyebabkan rangkaian putus bukan karena arusnya.
Baca juga: Dioda 4148 Berapa Volt ? Fungsi, Cara Kerja dan Karakteristik
Faktor Penyebab Fuse Rusak
Berikut ini beberapa faktor penyebab fuse menjadi rusak, antara lain:
1. Over Load
Overload yaitu arus yang mengalir pada sebuah rangkaian lebih dari kapasitas maksimal fuse.
2. Short Circuit
Short Crircuit adalah adanya hubungan singkat dirangkaian sehingga arus yang mengalir ke fuse tersebut melebihi kapasitas fuse.
Jenis-jenis Fuse Motor
Fuse atau sekring, khususnya pada motor keluaran terbaru tersedia dalam beberapa varian dengan fungsi yang berbeda.
Di antara varian ini seperti sekring utama, sekring pengapian, sekring lampu, serta sekring kipas tambahan, tergantung model dan kebutuhan motor.
Sedangkan secara garis besar, ada 2 jenis sekring pada motor yaitu sekring tabung (tube) dan sekring tancap (fulse blade).
Penggunaan kedua sekring ini berbeda, dan berikut lebih jelasnya:
1. Sekring Tabung (tube fuse)
Sekring tabung banyak digunakan untuk motor keluaran lama.
Sekring ini akan memudahkan pengendara untuk melihat apakah sekring putus atau tidak karena terdapat tabung bening yang membungkus kawat pengamannya.
Jenis sekring ini pada kendaraan keluaran baru sudah jarang dipakai karena membutuhkan ruang yang cukup besar.
Selain itu, timah dalam sekring lebih mudah meleleh jika soket kendur atau mudah lepas ketika terdapat getaran mesin akibat aliran listrik berlebih.
2. Sekring Tancap (fulse blade)
Sekring tancap adalah sekring yang sekarang banyak dipakai pada motor keluaran baru.
Sekring ini pemasangannya dengan cara ditancapkan, oleh sebabitu dinamakan sekring tancap.
Jenis sekring memiliki warna yang berbeda sesuai dengan kapasitas dan fungsinya.
Pengenalan warna dan kapasitasnya penting untuk menghindari kerusakan pada sekring. Warna-warna tersebut antara lain sebagai berikut:
- Warna oranye mewakili 5 Ampere
- Warna merah mewakili 10 Ampere
- Warna biru mewakili 15 Ampere
- Warna kuning mewakili sekring 20 Ampere
- Warna bening atau warna ungu mewakili 25 Ampere
- Warna hijau mewakili 30 Ampere.
Dalam memilih sekring, karena jenisnya ada banyak, maka harus berhati-hati. Sesuaikan pilihan sekring dengan batasan listrik pada motor yang digunakan.
Sebagai contohnya, jika batasan listriknya 10A, jangan gunakan sekring 5A karena sekring akan sering putus.
Jangan gunakan sekring 10A pada batasan 5A karena arus listrik akan berlebih dan merusak komponen yang membutuhkan listrik.
Fungsi Fuse Pada Motor
Fuse memiliki fungsi yang penting pada motor. Fungsi fuse motor yaitu untuk memutus aliran listrik jika terjadi korsleting listrik secara mendadak pada komponen-komponen motor yang lain.
Selain itu, sekring akan melindungi komponen elektrik agar tidak terjadi kerusakan. Dan fungsi selanjutnya yaitu untuk menjadi sensor saat ada ketidaknormalan pada sistem kelistrikan.
Karena fungsinya penting, maka gunakan sekring yang sesuai dan bawa sekring cadangan jika akan berpergian jauh.
Dengan adanya sekring motor, rangkaian listrik menjadi terjamin keamanannya saat terjadi korsleting atau aliran arus listrik berlebih yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Kesimpulan
Fuse orang lebih sering menyebutnya dengan nama sekring merupakan sebuah komponen yang dipasang sebagai prosedur keamanan, di mana alat ini akan bereaksi dengan memutuskan diri saat terjadi kelebihan muatan arus.
Fuse sendiri pada umumnya terbuat dari kawat yang akan putus jika dialiri listrik dengan muatan melebihi nilai maksimumnya.
Fuse memiliki sifat yang bisa mencegah kerusakan lebih lanjut akibat dari lonjakan muatan listrik tersebut.
Fungsi Fuse Pada Kelistrikan Yakni Untuk sendiri seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu untuk memberikan keamanan agar tidak terjadi konsleting listrik pada pemakaiannya.
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Vending Machine Adalah: Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
- Fungsi Fuse Pada Sistem Rangkaian Kelistrikan Adalah? Ini Jawabannya
Daftar Isi: