Fungsi Fuse Pada Sistem Rangkaian Kelistrikan Adalah? Ini Jawabannya

  •   Jan 2024  •   10 min read  •   Comment

Bisa dikatakan memang tidak dapat menyepelekan begitu saja setiap komponen yang ada pada sistem kelistrikan.

Karena meski kecil dan terlihat sepele namun suatu komponen memiliki fungsi yang penting.

Contohnya seperti Fuse, benda kecil yang sering ada di sistem kelistrikan ini memiliki peranan cukup bermanfaat.

Fungsi Fuse pada sistem rangkaian kelistrikan penting dibutuhkan terutama untuk bagian keamanan.

Nah sebelum membahas lebih jauh, perlu kamua ketahui mengenai Fungsi Fuse Pada Sistem Rangkaian Kelistrikan Adalah berikut.

Pengertian Fuse

Fuse atau orang lebih sering menyebutnya dengan sekring merupakan sebuah komponen yang dipasang sebagai prosedur keamanan, di mana alat ini akan bereaksi dengan memutuskan diri saat terjadi kelebihan muatan arus.

Fuse pada dasarnya terbuat dari kawat yang akan putus jika dialiri listrik dengan muatan melebihi nilai maksimumnya.

Sifat Fuse inilah yang bisa mencegah kerusakan lebih lanjut akibat dari lonjakan muatan listrik tersebut.

Secara umumnya, Fuse dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda secara bentuk dan cara menggunakannya.

Baca juga: Apa Saja Komponen Genset dan Fungsinya ? Ini Jawabannya

Kedua jenis ini adalah tube Fuse (sekring tabung) dan blade Fuse (sekring pisau).

Tube Fuse sering ditemukan pada alat elektronik rumah tangga dan kendaraan lama.

Dan penggunaan blade Fuse lebih sering untuk kendaraan bermotor modern.

Blade Fuse dipakai dengan cara ditancapkan pada Fuse box, dan tube Fuse langsung disambungkan pada kabel di sistem rangkaian kelistrikan.

Fungsi Fuse

Kamu bisa temukan Fuse atau sekring hampir di semua rangkaian listrik, mulai dari peralatan elektronik sehari-hari, kelistrikan kendaraan bermotor bahkan pada sistem pengamanan listrik PLN yang ada di rumah-rumah.

Dimana ini karena fungsi yang dimilikinya, berikut ini beberapa diantaranya:

1. Membatasi Jumlah Aliran Listrik

Seperti yangn sudah dibahas sebelumnya, kawat Fuse akan terputus jika dialiri oleh listrik yang melebihi kapasitas maksimumnya.

Jadi, dengan adanya Fuse pada input tegangan suatu rangkaian listrik, rangkaian tersebut tidak akan dialiri oleh muatan berlebih.

Fuse akan membatasi jumlah aliran listrik ke rangkaian yang ada.

2. Mencegah Kerusakan Komponen

Cara kerja Fuse yang memutus aliran listrik saat nilainya di atas batas maksimum akan mencegah kerusakan pada sebuah rangkaian listrik.

Hal ini terjadi karena komponen penyusun rangkaian tersebut terlindungi dari aliran listrik di atas kapasitas maksimal yang bisa terima.

3. Mencegah Terjadinya Kebakaran

Saar terjadi hubung singkat atau korslet pada alat elektronik atau sistem listrik rumah dan lainnya sekring atau Fuse akan otomatis akan terputus.

Seperti yang diketahui bahwa banyak kebakaran rumah karena adanya korsleting.

Baca juga: Mesin Frais Horizontal : Cara Kerja, Kegunaan, Kelebihan dan Kekurangan

Korsleting membuat arus yang mengalir di rangkaian meningkat tinggi dalam waktu sangat singkat, sehingga membuat kabel penghantar sangat panas.

Jika hal ini dibiarkan, kabel akan terbakar dan akan merambat ke sekitarnya.

Fuse bisa mencegah hal ini karena komponen kecil ini secara otomatis terputus jika arus listrik yang mengalir terlalu besar.

4. Membantu Mengidentifikasi Arus Listrik Maksimum

Nilai arus listrik maksimal pada blade Fuse ditandai dengan kode warna tertentu yang bertujuan memudahkan proses pergantian Fuse saat nanti putus.

Di sisi lain kode warna ini juga dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi berapa jumlah arus listrik maksimum sebuah rangkaian listrik.

Berikut ini adalah kode warna dan nilai arus maksimumnya:

  • Cokelat; 7.5 ampere
  • Merah; 10 ampere
  • Biru; 15 ampere
  • Kuning; 20 ampere
  • Putih; 25 ampere
  • Hijau; 30 ampere
  • Orange; 45 ampere

5. Sebagai Patokan ketika Rangkaian Bermasalah

Saat sekring terputus menandakan adanya overload atau short circuit.

Sehingga, putusnya Fuse atau sekring bisa digunakan sebagai patokan adanya kerusakan pada komponen di rangkaian listrik.

Contohnya ketika sudah mengganti Fuse namun Fuse tersebut kembali putus saat rangkaian diberi daya listrik, maka cek apakah ada korsleting di salah satu komponen pada rangkaian tersebut.

Saat komponen yang mengalami masalah diganti, maka Fuse juga diganti rangkaian akan kembali menyala dan berfungsi seperti sebelumnya.

Simbol Fuse dan Cara Pemasangan Fuse

fungsi fuse pada sistem rangkaian kelistrikan adalah Simbol Fuse dan Cara Pemasangan Fuse

Bentuk Fuse atau Sekering yang paling sering dijumpai yaitu pada berbentuk tabung (silinder) dan juga Pisau (Blade Type).

Fuse yang berbentuk tabung atau silinder ini sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga.

Sedangkan jika Fuse yang berbentuk Pisau (blade) lebih sering digunakan pada bidang Otomotif (kendaraan bermotor).

Nilai Fuse atau Sekering sering tertera pada badan Fuse itu sendiri maupun diukir pada Terminal Fuse.

Untuk nilai Fuse atau Sekering itu diantaranya terdiri dari :

  • Arus Listrik dalam satuan Ampere (A)
  • miliAmpere (mA)
  • Tegangan dalam satuan Volt (V)
  • miliVolt (mV).

Di dalam Rangkaian Eletronika atau Listrik, Fuse atau Sekering sering dilambangkan dengan huruf “F”.

Jenis-Jenis Fuse

Berdasarkan fungsinya Fuse atau Sekering tersebut bisa dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:

1. Fuse Tipe Blade/wedge

Fuse Tipe Blade/wedge

Fuse blade yaitu salah satu jenis sekering yang paling sering dan banyak digunakan. Karena sekering tipe blade ini dibuat dengan elemen metal dan lebih kompak dan juga rumah pelindung yang tembus pandang.

Sehingga pada saat putus akan terlihat dan juga Fuse ini memiliki warna dalam mempermudah.

Selain dari itu Fuse tipe ini juga memiliki beberapa keuntungan, antara lain :

  • Lebih ringan
  • Bagian yang berhubungan lebih luas
  • Tidak mudah pecah dan anti shock (terbakar)
  • Lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus

Sekring yang pemasangannya dengan cara ditancapkan oleh karena itu dinamakan sekring tancap.

Jenis sekring ini memiliki warna yang berbeda sesuai dengan kapasitas dan kegunaannya.

Pengenalan warna dan kapasitasnya sangat penting untuk menghindari kerusakan pada sekring.

Warna-warna tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Warna oranye mewakili 5 Ampere
  • Warna merah mewakili 10 Ampere
  • Warna biru mewakili 15 Ampere
  • Warna kuning mewakili sekring 20 Ampere
  • Warna bening atau warna ungu mewakili 25 Ampere
  • Warna hijau mewakili 30 Ampere.

Baca juga: Kulkas Energi Listrik Menjadi Energi Apa ?

2. Fuse Cartridge/glass

Fuse Cartridge glass

Fuse cartridge atau glass yaitu sekring dikenali dengan berdasarkan kapasitas pada masing-masing jenis.

Untuk tipe cartridge dapat dilihat di ujung logam penutup tabung kaca yang menampilkan angka penunjuk kapasitas sekring.

Fusible Link

Untuk Fuse dan fusible link memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai pengaman rangkaian listrik.

Hanya, fusible link ini memiliki rangka yang lebih besar dari sekering lainnya.

Pada fusible link yang juga bisa dijadikan ukuran untuk melihat nilai kapasitas besarnya arus. Dan warna-warna fusible link antara lain yaitu:

  • Warna Pink : 30A
  • Warna Hijau : 40A
  • Warna Merah : 50A
  • Warna Kuning : 60A
  • Warna Hitam : 80A
  • Warna Biru : 100A

Dalam memilih sekring , mengingat jenisnya ada banyak, maka harus berhati-hati. Sesuaikan pilihan sekring dengan batasan listrik pada motor yang dipakai.

Sebagai contohnya, jika batasan listriknya 10A, jangan pasang sekring 5A karena sekring akan sering putus.

Dan jangan pasang sekring 10A pada batasan 5A karena arus listrik akan berlebih dan merusak komponen yang membutuhkan listrik.

Prinsip Kerja Fuse

Fuse menjadi alat perlindungan yang paling umum. Fuse atau sekring dipasang dalam rangkaian listrik.

Di saat aliran arus melebihi beban maksimumnya maka Fuse akan putus atau juga meledak.

Elemen di dalam Fuse atau sekring mencair, membuka rangkaian dan juga mencegah komponen lain rusak karena arus yang berlebih.

Ukuran elemen metal pada Fuse membedakan nilainya. Harus diingat kelebihan arus tersebut menyebabkan kelebihan panas, dan panasnya itulah yang menyebabkan rangkaian putus bukan karena arusnya.

Faktor Penyebab Fuse Rusak

Berikut ini adalah faktor penyebab Fuse menjadi rusak, antara lain yaitu:

1. Over load

Overload yaitu arus yang mengalir pada sebuah rangkaian lebih dari kapasitas maksimal Fuse.

2. Short Circuit

Short Crircuit yaitu adanya hubungan singkat dirangkaian sehingga arus yang mengalir ke Fuse tersebut melebihi kapasitas Fuse.

Baca juga: Piston Adalah: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja

Cara Mengukur Fuse dengan Multimeter Digital

fungsi fuse pada sistem rangkaian kelistrikan adalah

Fuse memiiki bungkusan transparan yang terbuat dari Kaca atau juga Plastik. Sehingga dapat melihat langsung apakah kawat halus Fuse itu dalam keadaan putus atau tidak.

Hanya ada juga jenis Fuse yang bungkusannya menutupi kawat halus yang berada di dalamnya, sehingga membuat sulit untuk bisa melihat isi daripada Fuse tersebut.

Oleh karena itu, perlu mengukur Fuse dengan Multimeter.

Untuk busa mengetahui apakah Fuse tersebut masih dalam kondisi baik atau sudah terputus.

Berikut ini adalah cara mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital yaitu:

  1. Atur posisi pada Saklar Multimeter di posisi Ohm (Ω)
  2. Dan hubungkan Probe Multimeter pada tiap-tiap Terminal Fuse atau Sekering.
  3. Sekering tersebut tidak memiliki polaritas, sehingga posisi Probe Merah serta Probe Hitam tidak akan dipermasalahkan.
  4. Pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter ialah “0” Ohm. Kondisi itu menandakan Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short).
  5. Jika Display Multimeter itu menunjukan “Tak Terhingga”, maka Fuse dinyatakan sudah rusak atau putus atau terbakar.

Fuse yang sudah putus, harus segera diganti dengan Fuse yang memiliki spesifikasinya yang sama.

Apabila spesifikasi Fuse yang diganti berbeda, maka fungsi dari Fuse sebagai pengaman ini tidak akan bisa berfungsi dengan secara maksimal.

Bisa dikatakan Fuse tersebut tidak akan bisa melindungi Rangkaian atau Peralatan Elektronika dan juga peralatan listrik dengan maksimal.

Ada 2 jenis sekring yang dipakai pada sepeda motor, yaitu sekring tabung (tube Fuse) dan sekring tancap (Fuse blade).

1. Sekring Tabung (tube Fuse)

Sekring tabung banyak dipakai pada mobil dan motor lawas. Sekring ini memudahkan pengendara atau mekanik dilihat kondisinya putus atau tidak, karena kawat pengamannya terbungkus tabung kaca bening.

2. Sekring Tancap ( Fuse blade )

Untuk sekring tancap, digunakan pada kendaraan modern. Bernama sekring tancap karena pemasangannya dengan cara ditancapkan.

Sekring tancap memiliki beragam warna yang berbeda sesuai dengan kapasitasnya.

Berikut ini warna sekring tancap sesuai dengan spesifikasinya:

  • Oranye – 5 Ampere (A)
  • Merah – 10A
  • Biru – 15A
  • Kuning – 20A
  • Bening atau ungu – 25A
  • Hijau – 30A

Dengan sekring, rangkaian kelistrikan menjadi terjamin keamanannya jika terjadi hubungan arus pendek atau aliran arus listrik berlebih yang dikarenakan oleh banyak faktor.

Hal yang juga perlu diperhatikan saat mengganti sekring lama dengan sekring baru dan memiliki ukuran lebih tinggi sangat memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem kelistrikan.

Untuk mencegah terjadinya korsleting dan masalah lain pada sepeda motor, maka pengguna sepeda motor perlu melakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala.

Setiap komponen yang ada dalam kendaraan tidak dapat diremehkan keberadaannya, seminim apapun itu.

Walau ukurannya kecil, namun komponen ini sangat penting untuk menjaga kinerja pada kendaraan bermotor agar tetap stabil.

Sekring atau Fuse menjadi alat yang berfungsi sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik jika terjadi kelebihan muatan arus.

Jadi fungsi sekring yaitu untuk mengamankan komponen lain yang perlu dialiri dengan listrik.

Perlu diingat bahwa dalam kendaraan seperti mobil, semua komponen memiliki rangkaian kelistrikan secara sendiri.

Karena itu, keputusan untuk memposisikan Fuse dalam suatu rangkaian listrik akan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Saat komponen mengalami kerusakan, kamu dapat langsung mengecek bagian sekring apakah aliran listrik terputus atau tidak.

Seringkali short circuit menyebabkan Fuse menjadi rusak dan berhenti bekerja, sehingga bisa menimbulkan berbagai gangguan listrik lainnya.

Baca juga: Hidrometer: Sejarah, Pengertian, 4 Fungsi, & Cara Penggunaan

Fuse Dan Fungsinya Pada Sistem Kelistrikan

Meski kecil dan terlihat sepele terkadang komponen memiliki fungsi yang krusial.

Contohnya yaitu Fuse, benda kecil yang sering ada di sistem kelistrikan yang mempunyai peranan cukup penting.

Fuse sendiri terbuat dari kawat yang akan putus jika dialiri listrik dengan muatan melebihi nilai maksimumnya.

Sifat Fuse inilah yang bisa mencegah kerusakan lebih lanjut akibat dari lonjakan muatan listrik tersebut.

Seperti yang disinggung sebelumnya, kawat Fuse akan terputus apabila dialiri oleh listrik yang melebihi kapasitas maksimumnya.

Hal yang terjadi karena komponen penyusun rangkaian tersebut terlindungi dari aliran listrik di atas kapasitas maksimal yang bisa terima.

Sehingga, putusnya Fuse atau sekring bisa digunakan sebagai patokan adanya kerusakan pada komponen di suatu rangkaian listrik.

Meski kecil komponen ini sangat penting untuk menjaga keamanan rangkaian dan pengguna jika terjadi overload atau korsleting.

Cara kerja Fuse, jika dalam sebuah rangkaian elektonik atau rangkaian listrik terjadi arus lebih maka sekering (Fuse) akan putus sehingga arus listrik tidak akan mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen elektronika lain.

Kelebihan arus dapat disebabkan karena adanya hubung singkat atau karena kelebihan beban output.

Banyak terjadi kebakaran karena hubungan singkat akibat sekering tidak berfungsi, rusak, atau bisa karena tidak dipasang.

Kesimpulan

Fuse atau orang lebih sering menyebutnya dengan sekring merupakan sebuah komponen yang dipasang sebagai prosedur keamanan, di mana alat ini akan bereaksi dengan memutuskan diri saat terjadi kelebihan muatan arus.

Fuse pada dasarnya terbuat dari kawat yang akan putus jika dialiri listrik dengan muatan melebihi nilai maksimumnya.

Sifat Fuse inilah yang bisa mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut akibat dari lonjakan muatan listrik tersebut.

Bentuk Fuse atau Sekering yang paling sering dijumpai yaitu pada berbentuk tabung (silinder) dan juga Pisau (Blade Type).

Fungsi Fuse Pada Sistem Rangkaian Kelistrikan Adalah penting untuk menjaga keamanan rangkaian dan pengguna jika terjadi overload atau korsleting seperti penjelasan di atas sebelumnya.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar