Fungsi Variable Resistor: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenis

  •   Jan 2024  •   8 min read  •   Comment

Fungsi Variable Resistor  – Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari arus lemah listrik yang berfungsi untuk mengontrol partikel yang bermuatan tegangan listrik.

Misalnya seperti komputer yang di dalamnya bermuatan listrik, lampu yang memiliki aliran listrik.

Beberapa komponen inti elektronika tersebut menjalankan fungsinya masing-masing supaya rangkaian elektronika bisa bekerja.

Ragam resistor perlu diketahui agar kamu bisa menggunakannya dengan tepat.

Karena, masing-masing komponen elektronika, termasuk resistor bekerja dengan cara saling mendukung komponen lainnya agar rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Pengertian Variabel Resistor

Seperti yang disebutkan di atas, variabel resistor yaitu salah satu jenis komponen tahanan atau resistor.

Fungsi dari resistor jenis ini sama saja dengan komponen resistor pada umumnya.

Hanya, resistor memiliki fitur yang sangat berbeda.

Nilai hambatan pada resistor variabel bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.

Hal ini, karena ada mekanisme pada komponen yang membuatnya bisa merubah nilai hambatannya.

Karena fitur uniknya, komponen ini cocok digunakan untuk komponen dengan sifat tegangan tidak tetap.

Karena perubahan nilai hambatan bisa mengikuti naik dan turunnya tegangan pada komponen yang dipakai.

Resistor sendiri bisa dibagi menjadi beberapa jenis lagi.

Jenis-jenis ini digolongkan berdasarkan dari cara atau mekanisme perubahan nilai hambatan pada resistor.

Beberapa jenisnya seperti Trimmer Potentiometer, Rotary Potentiometer, dan lainnya.

Baca juga: Fungsi Fuse Pada Sistem Rangkaian Kelistrikan Adalah ? Ini Jawabannya

Cara Kerja Variabel Resistor

Sebagai komponen resistor, dimana resistor tidak tetap, hanya memiliki fungsi dan mekanisme yang tidak jauh berbeda dengan resistor jenis yang lain.

Fungsi utamanya yaitu untuk menghambat arus listrik yang melewati komponenya.

Sebuah arus listrik mengalir dari kedua kutub dengan melewati jalur resistor.

Komponen akan menghambat listrik yang melaluinya.

Besarnya listrik yang dihambat akan sesuai dengan besarnya nilai hambatan yang ada pada resistor.

Listrik yang dihambat tidak hanya bisa disimpan di dalam resistor.

Tapi, dialirkan lagi ke kutub asalnya, untuk lalu dialirkan kembali pada perangkat elektronika yang lain.

Terutama, pada perangkat yang memiliki tegangan yang tergolong rendah.

Untuk cara kerja komponen ini perbedaannya hanya ada pada mekanisme yang digunakannya saja.

Resistor jenis ini harus ditentukan dahulu nilai hambatannya sehingga aliran listrik yang dihambat bisa menyesuaikan dengan nilai yang sudah ditentukan.

Fungsi Utama dari Variabel Resistor

fungsi variable resistor

Fungsi dari komponen resistor tidak akan bisa digantikan dengan komponen yang lainnya.

Hal ini yang membuat posisi resistor sangat penting untuk perangkat elektronika.  Dimana, fungsi dari resistor tidak hanya sekedar menghambat aliran listrik saja.

Berikut ini beberapa fungsi dari resistor yang perlu dipahami:

1. Membagi Tegangan Listrik Sesuai Dengan yang Dibutuhkan

Pada cara kerja resistor tidak tetap,  bisa diketahui apabila resistor juga akan membagi arus listrik pada komponen yang membutuhkan tegangan yang lebih kecil.

Dengan demikian, setiap komponen akan memiliki aliran arus listrik yang sesuai yang dibutuhkan.

2. Mengatur agar Arus Listrik yang Masuk Sesuai

Tidak hanya menghambat, variabel resistor memiliki fungsi untuk mengatur aliran listrik tersebut.

Sehingga, setiap komponen bisa mendapatkan arus listrik dengan jumlahnya yang sesuai.

Karena, jika komponen mendapatkan arus listrik yang kurang, maka komponen tidak bisa menyala.

Apabila berlebihan tentu saja, hal ini tidak baik untuk perangkat.

3. Melakukan Pembatasan Arus Listrik

Komponen resistor memiliki tanggung jawab dalam membatasi arus listrik yang melewatinya.

Khususnya pada resistor tidak tetap, para pengguna bisa mengatur sendiri seberapa besar nilai tahanan yang bisa dihambat oleh resistor.

Sehingga, arus listrik yang besarannya tidak dibutuhkan akan dihambat. Jadi, tidak merusak perangkat elektronika nantinya.

Nilai Resistor Variabel

Berbeda dengan fixed resistor yang berkaki 2, resistor variabel ini memiliki tiga kaki. Dua kaki pinggir dan satu kaki tengah.

Nilai resistansi default di kedua kaki pinggir adalah nilai yang tertulis pada body resistor variabel.

Contohnya, tertera nilai 10kΩ maka resistansi di kaki pinggir baik kiri dan kanan selalu tetap yaitu sebesar 10kΩ.

Lalu nilai resistansi bisa berubah dengan acuan kaki tengah dengan kaki kanan dan posisi kaki tengah terhadap kaki kiri.

Agar mudah dipahami, contohnya resistor bernilai 10kΩ yang dipakai adalah rotary potensiometer, di mana perubahan nilai resistansi dilakukan dengan cara memutar handle.

Jika putaran handle sudah ke kanan maka nilai resistansi kaki tengah ke kanan akan bernilai maksimal yaitu 10kΩ, dan kaki tengah ke kiri nol.

Sebaliknya, apabila putaran handle maksimal ke arah kiri, maka nilai resistansi kaki tengah ke kiri 10kΩ dan nilai resistansi kaki tengah ke kanan yaitu nol.

Jika tidak ada putaran, maka posisi handle ditengah nilai resistansi akan sama 10kΩ baik kanan dan kiri.

Bisa diartikan, jika putaran handle dominan ke kanan, maka nilai resistansi kaki tengah ke kaki kanan akan lebih besar dari kaki tengah ke kaki kiri, dan juga sebaliknya.

Karena kakinya berjumlah 3, simbol dari resistor variabel digambarkan mirip simbol resistor dengan tanda panah di tengahnya.

Tanda panah tersebut mewakili kaki ketiga yang ada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki-kaki pinggir.

Baca juga: Berapa Dimensi Mesin Cuci Front Loading ?

Jenis-jenis Resistor Variabel (Resistor Tidak Tetap)

Dilihat dari perbedaan cara mengatur atau mengubah besar nilai resistansinya, resistor variabel dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

1. Rotary Potensiometer

Fungsi Variable Resistor

Sudah disinggung di atas, bahwa rotary potensiometer yaitu resistor variabel yang besar nilai resistansinya diatur dengan cara memutar handle langsung oleh tangan manusia.

Dimans, rotary potensiometer ini sering disingkat dengan “potensio.”

Penggunaan resistor variabel jenis ini cocok untuk pengaturan yang bersifat dinamis dan butuh diubah selama pemakaian.

Contohnya pengaturan volume dan pengaturan nada bass, middle dan treble pada audio amplifier.

Dimana, di alat-alat elektronik ditambahkan knob potensio pada handle agar bisa diputar lebih mudah.

Sesuai namanya, Rotary Potentiometer menggunakan mekanisme putar untuk mengubah nilai hambatannya.

Jenis resistor ini termasuk sangat mudah digunakan dan digunakan pada komponen elektronika.

Karena hambatannya bisa diubah hanya dengan memutar knop dengan tangan. Jadi tidak perlu alat berat atau alat tertentu untuk memutar knop putar pada jenis resistor ini.

Karena kemudahan mekanisme dan besaran nilai hambatan bisa diubah.

Hal ini membuat Rotary Potentiometer cocok dengan komponen yang memiliki sifat dinamis. Karena nilai hambatan bisa diubah meski perangkat atau komponen sedang digunakan.

2. Trimmer Potensiometer

Fungsi Variable Resistor :

Trimmer potensiometer atau sering disingkat dengan trimpot yaitu jenis resistor variabel yang cara mengatur besar resistansinya diputar dengan menggunakan obeng.

Bagian yang memutar pada trimpot berbentuk lubang obeng dengan tanda plus atau minus seperti pada kepala skrup.

Penggunaan trimpot pada bagian yang pengaturannya bersifat semi tetap, sehingga tidak sering diubah selama pemakaian oleh penggunanya.

Aplikasi dari komponen ini bisa ditemukan di pengaturan tegangan B+ pada power supply SMPS.

Mekanisme yang dipakai oleh Trimmer Potentiometer tidak jauh berbeda dengan jenis resistor yang di atas.

Baca juga: Cara Kerja Resistor : Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

Jenis variabel resistor satu ini juga menggunakan mekanisme putar di dalam merubah nilai hambatannya.

Tapi, berbeda dengan jenis yang sebelumnya, mekanisme Trimmer Potentiometer tidak bisa diubah dengan mudah. Untuk memutarnya, para pengguna harus memutar sekrup dengan peralatan tertentu.

Atau bisa menggunakan obeng tergantung jenis sekrup yang dipakai. Hal ini karena mekanisme putar pada resistor ini dibuat dengan lebih rapat dan erat.

Tidak seperti jenis Rotary yang mudah diputar, resistor jenis ini juga digunakan untuk komponen yang memiliki sifat dinamis. Tapi, yang lebih lama masa penggunaannya.

3. Rheostat

Jenis-jenis Resistor Variabel

Rheostat yaitu jenis Variable Resistor yang mampu beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat dibuat dari uliran kawat resistif yang berdiameter besar.

Cara mengubah dan mengatur nilai resistansinya yaitu dengan menggeser pada bagian atas kepala rheostat.

4. Thermistor (Thermal Resistor)

Jenis Thermistor (Thermal Resistor) ini terdapat 2 macam yaitu  Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

5. LDR (Light Dependent Resistor)

Dengan cara kerjanya, maka LDR (Light Dependent Resistor) sering dipakai pada beberapa lampu yang bisa mati dan hidup secara otomatis.

Baca juga: Resistor Variabel : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Simbol

Fungsi-Fungsi Resistor

Dari macam-macam resistor yang ada tentu mempunyai fungsi yang sesuai dengan cara kerja masing-masing dalam rangkaian elektronika, berikut ini adalah beberapa fungsi dari resistor:

  • Sebagai Pembatas Arus listrik.
  • Sebagai Pembagi Tegangan listrik.
  • Sebagai Pengatur Arus listrik.
  • Sebagai Penurun Tegangan listrik.
  • Sebagai standar di dalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
  • Sebagai pengatur tegangan output pada power supply.
  • Sebagai pembagi tegangan listrik.
  • Sebagai Pengatur Arus listrik
  • Sebagai aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.
  • Untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini seperti DC Measuring equipment, dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.

Transistor selain dari beberapa fungsi diatas pada umumnya juga bisa di difungsikan sebagai pengatur daya pada macam-macam saklar.

Fungsi utama resistor juga sebagai penghambat arus listrik. Hanya, fungsi resistor ini tidak hanya itu saja, ada berbagai fungsi lainnya yang sangat penting untuk komponen pada elektronika.

Kesimpulan

Variabel resistor yaitu salah satu jenis komponen tahanan atau resistor. Fungsi dari resistor jenis ini sama saja dengan komponen resistor pada umumnya.

Hanya, resistor memiliki fitur yang sangat berbeda. Nilai hambatan pada resistor variabel bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.

Sebagai komponen resistor, dimana resistor tidak tetap, hanya memiliki fungsi dan mekanisme yang tidak jauh berbeda dengan resistor jenis yang lain.

Fungsi Variable Resistor utamanya yaitu untuk menghambat arus listrik yang melewati komponenya dan hal lain yang berkaitan dengan resistor sudah dijelaskan seperti bahasan di atas.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar