PENGERTIAN SDLC: Fungsi, Metode dan 6 Tahapan SDLC

  •   Des 2023  •   7 min read  •   Comment

SDLC merupakan singkatan dari Systems development life cycle atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan siklus hidup pengembangan sistem.

SDLC berfungsi untuk membangun sebuah sistem informasi agar bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

SDLC terdiri dari beberapa tahapan, yang sering diajarkan pada mapel rekayasa perangkat lunak atau analis sistem, terdiri dari 6 tahapan, yaitu:

  • Planning (Perencanaan)
  • Analysis (Analisis)
  • Design (Desain)
  • Implementation
  • Testing & Integration (pengetesan dan pengintegrasian)
  • Maintenance (perawatan)

Dalam literatur lain kamu bisa menemukan SDLC yang terdiri dari 3,4,5,6,7 sampai 10 jenis.

Setiap tahapan tersebut berbeda penggunaannya tergantung dari teknik pengembangan yang digunakan nantinya.

Untuk itulah kali ini akan di bahas secara gamblang mengenai PENGERTIAN SDLC: Fungsi, Metode dan 6 Tahapan SDLC seperti berikut.

Pengertian SDLC

SDLC merupakan sebuah siklus yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara mudah.

Dalam pengertian lainnya, SDLC yaitu tahapan kerja yang bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan harapan pelanggan atau tujuan dari sistem tersebut.

SDLC menjadi kerangka yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memproses pengembangan sebuah perangkat lunak.

Sistem ini berisi rencana yang lengkap untuk mengembangkan, memelihara, dan menggantikan perangkat lunak tertentu.

Pengertian SDLC Menurut Ahli

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, AK., CA. (2017) SDLC yaitu sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang analis sistem untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirments, validation, training dan pemilik sistem.

Jadi bisa disimpulkan SDLC adalah sebuah siklus atau tahapan yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan suatu sistem informasi agar pengerjaan sistem berjalan secara terstruktur, efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Fungsi SDLC

Memang agak sulit untuk membuat sebuah perangkat lunak tanpa perancangan yang optimal.

Beberapa teknik dalam mengembangkan perangkat lunak kian dikembangkan sampai saat ini.

Masih banyak perdebatan tentang metode yang paling baik dan paling sesuai dalam semua tipe perangkat lunak.

Meski begitu, ada perencanaan lebih baik dibandingkan tidak ada perencanaan sama sekali.

Dilihat dari banyaknya sisi, SDLC memiliki beragam fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan.

SDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek secara jelas.

Fungsi lain dari SDLC yaitu dapat memberikan gambaran input dan output dari satu tahap menuju tahap selanjutnya dengan mudah.

Baca Juga: 196 Daftar Kode Telepon Negara Internasional, LENGKAP!!

Tahapan SDLC

SDLC berisi tahapan-tahapan yang dibuat untuk tujuan tertentu. Berikut ini 7 tahapan yang harus dilewati.

1. Tahapan Analisis Sistem

Tahapan pertama, adalah analisis sistem. Pada tahap ini, sistem akan dianalisis bagaimana bisa dijalankan nantinya.

Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, sampai pada pembaharuan yang dapat digunakan.

Bagian ini termasuk dalam bagian perencanaan, dan bagian lain termasuk dalam perencanaan yaitu alokasi sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan.

Dengan begitu, hasil dari tahap perencanaan adalah rencana proyek, jadwal, estimasi biaya, dan ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat bekerja maksimal pada tahap ini.

2. Tahapan Perancangan Sistem

Setelah persyaratan dimengerti, perancang dan pengembang bisa mulai mendesain software.

Tahapan ini menghasilkan prototype dan beberapa output lain seperti dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek tersebut.

Setelah spesifikasi, lalu dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan kelanjutannya.

Tahap ini yaitu tahap di mana semua hasil analisis dan pembahasan mengenai spesifikasi sistem digunakan menjadi rancangan atau cetak biru suatu sistem.

Tahap ini dinamakan sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan mulai dari implementasi, analisis sistem, sampai tenaga pendukung sistem yang akan dikembangkan.

3. Tahap Pembangunan Sistem

Pengembangan sistem adalah sebuah tahap di mana rancangan mulai dikerjakan, dibuat, atau diimplementasikan menjadi satu sistem yang utuh dan bisa digunakan.

Tahap ini memakan waktu yang cukup lama karena muncul kendala-kendala baru yang mungkin bisa menghambat jalannya pengembangan sistem.

Pada tahapan ini, perancangan bisa berubah karena satu atau banyak hal kapan saja.

Tahap selanjutnya yaitu memproduksi perangkat lunak di bawah proses pengembangan.

Menurut metodologi yang sudah dipakai, tahap ini bisa dilakukan dengan cepat.

Output yang dihasilkan pada tahap ini yaitu perangkat lunak yang berfungsi dan siap diuji.

4. Tahap Pengujian Sistem

Setelah sistem selesai dikembangkan, sistem harus melewati pengujian sebelum digunakan atau dikomersialisasikan.

Tahap pengujian sistem harus dijalankan untuk mencoba apakah sistem yang dibuat mampu bekerja optimal atau tidak.

Di tahap ini, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, seperti kemudahan dalam penggunaan sampai pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun mulai dari perancangan sistem yang dilakukan.

Jika ada kesalahan, tahap pertama sampai keempat harus diperbarui, diulangi, atau dirombak ulang.

Tahap tes SDLC adalah bagian paling penting dalam rangkaian pembuatan sebuah perangkat lunak.

Karena tidak akan mungkin mempublikasikan sebuah aplikasi tanpa melalui pengujian terlebih dahulu.

Beberapa tahapan pengujian yang harus dilalui, antara lain kualitas kode, tes fungsional, tes integrasi, tes performa, dan tes keamanan.

Untuk memastikan pengujian berjalan sesuai harapan dan tidak ada bagian yang terlewati, tes bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat Continuous Integration seperti Codeship.

Dari tahapan ini, akan dihasilkan perangkat lunak yang sudah dites dan siap untuk dibagikan ke dalam proses produksi.

5. Implementasi

Implementasi dan pemeliharaan menjadi tahap akhir dalam pembuatan SDLC.

Di tahap ini sistem sudah dibuat, diuji coba, dan dipastikan bisa bekerja secara optimal.

Setelah tahap pembuatan selesai, dilakukan implementasi dan pemeliharaan oleh user.

Pemeliharaan penting untuk memastikan jika sistem mampu bekerja dengan optimal setiap saat.

Untuk implementasi, langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut.

  • Melakukan survei dan penilaian terhadap kelayakan sistem yang sudah dibuat.
  • Menganalisis dan mempelajari sistem yang sudah ada dan sedang berjalan.
  • Melakukan pemecahan masalah dalam pengembangan sistem.
  • Menentukan penggunaan hardware dan software yang tepat.
  • Merancang dan mengembangkan sistem baru.
  • Memelihara dan meningkatkan sistem yang baru jika dibutuhkan.

Fase ini disebut sebagai tahap penyebaran, dan pada tahap ini, software disebarkan setelah melalui proses yang melibatkan banyak persetujuan manual.

Tahap ini dilakukan sebelum menurunkan software ke bagian produksi dan proses penyebaran bisa dilakukan menggunakan Application Release Automation (ARA) sebelum masuk ke proses produksi.

Output yang didapat dari tahap ini yaitu perangkat lunak yang siap untuk diproduksi secara massal.

6. Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem b dibuat sangat penting untuk referensi di masa depan, dimana pemeliharaan menjadi tahap akhir yang menjadi permulaan fase yang baru yaitu penggunaan.

SDLC belum selesai pada tahap ini, software yang dihasilkan harus tetap dipantau untuk memastikan sudah berjalan sempurna.

Kerusakan yang ditemukan pada proses produksi ini harus dilaporkan dan diselesaikan.

Jika ditemukan sebelum diproduksi massal, maka akan lebih baik daripada menyelesaikan dengan merombak semua dari awal menuju akhir.

Model Pengembangan SDLC

Model pengembangan sangat penting untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak.

Terdapat beberapa model pengembangan SDLC yang diikuti dengan berbagai organisasi, seperti:

1. Waterfall Model

Model yang melibatkan penyelesaian satu tahap secara lengkap sebelum melangkah pada tahap berikutnya.

Ketika satu tahap selesai dilakukan evaluasi untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan layak diteruskan pada tahap berikutnya.

Model Waterfall, disebut sebagai model klasik, memiliki beberapa tahap utama, seperti analisis dan rekayasa sistem, perancangan, penulisan program, pengujian, dan pemeliharaan.

2. V-Shaped Model

Model yang fokus pada proses eksekusi dengan cara berurutan, dan hampir sama denseperti gan model waterfall, tapi lebih menekankan pada tahap pengujian.

Prosedur pengujian pada model ini ditulis sebelum kode program dibuat.

3. Incremental Model

Model yang melibatkan beberapa siklus pengembangan, dimana siklus-siklus ini dibagi ke dalam pengulangan kecil.

Dan pengulangan tersebut diatur dengan mudah dan melalui beberapa tahap termasuk pengaturan, desain, penerapan, dan pengujian.

Baca Juga: METODE PROTOTYPE: Kelebihan, Kekurangan & 6 Tahapan Model

Kesimpulan

SDLC singkatan dari Systems development life cycle atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan siklus hidup pengembangan sistem.

SDLC merupakan sebuah siklus atau tahapan yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan suatu sistem informasi agar pengerjaan sistem berjalan secara terstruktur, efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

SDLC berfungsi untuk membangun sebuah sistem informasi agar bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

SDLC terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

  • Planning (Perencanaan)
  • Analysis (Analisis)
  • Design (Desain)
  • Implementation
  • Testing & Integration (pengetesan dan pengintegrasian)
  • Maintenance (perawatan)

Sehingga bisa dikatakan PENGERTIAN SDLC: Fungsi, Metode dan 6 Tahapan SDLC menjadi hal penting yang patut diketahui bagi pihak tertentu.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar