Salah satu perangkat elektronika yang terbilang penting diketahui para teknisi listrik yaitu Inverter.
Dimana perangkat ini berfungsi mampu mengubah arus DC menjadi AC yang memiliki peran penting dalam rangkaian elektronika.
Istilah Inverter sering digunakan untuk menyebut rangkaian yang memiliki fungsi dalam mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak balik (AC).
Ada beragam jenis tipologi Inverter yang banyak digunakan, mulai dari Inverter yang outputnya hanya tegangan bolak balik (push-pull Inverter) sampai pada Inverter yang bisa menghasilkan tegangan sinus murni.
Ingin tahu lebih jelas mengenai hal ini, simak bahasan Skema AC Inverter berikut.
Pengertian Inverter
Inverter merupakan sebuah rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah tegangan searah “DC” menjadi tegangan bolak-balik “AC”.
Inverter adalah kebalikan dari coverter “adaptor” yang memiliki fungsi untuk mengubah tegangan bolak-balik “AC” menjadi tegangan searah “DC”.
Untuk sekarang terdapat berbagai jenis tipologi Inverter, mulai dari Inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik saja “push-puli Inverter” sampai pada Inverter yang bisa menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisasi.
Selain itu Inverter juga bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarnya fasanya, mulai dari satu fasa, tiga fasa, sampai dengan multifasa.
Baca juga: Encoding: Pengertian, Sejarah, & Terminologi (LENGKAP 2024)
Fungsi Inverter
Fungsi utama Inverter yaitu untuk mengubah aliran listrik searah (DC) menjadi arus listrik dengan aliran bolak-balik (AC).
Konversi DC ke AC ini dilakukan dengan memakai perangkat switching dan transformator.
Dengan Inverter ini, data hasil pengukuran tegangan dan frekuensi keluaran bisa dipakai sebagai sumber energi listrik dari tegangan listrik DC dengan keluaran tegangan menjadi tegangan AC sehingga bisa mencukupi kebutuhan energi listrik sesuai kebutuhan.
Inverter banyak digunakan dalam beragam peralatan industri seperti mesin cetak, kipas angin, pompa, ban berjalan, peralatan pengolahan makanan dan mesin konstruksi
Untuk lebih memahami mengenai apa saja fungsi Inverter, berikut ini penjelasan detail informasinya di point dibawah ini :
1. Mengubah Tegangan DC – AC
Inverter yaitu pengubah tegangan dari DC menjadi AC, sehingga bisa disebut dengan Inverter dc to ac.
Proses ini dilakukan dengan cara mengubah kecepatan pada motor AC. Hal ini dilakukan dengan mengubah frekuensi keluarannya.
2. Kontrol Variabel
Fungsi Inverter sebagai kontrol variabel bisa dipantau dari bidang otomatisasi industri yang umumnya dipasang pada proses linear, sehingga parameternya bisa berubah-ubah.
Yang dimaksud dengan linear adalah bentuknya yang mirip dengan grafik sinus yang membutuhkan putaran.
Jenis-Jenis Inverter
Untuk jenis-jenis Inverter yang ada di pasaran Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Car / Portable Inverter
Di dalam mobil, kamu ingin menggunakan tegangan AC untuk kebutuhan seperti charge HP, laptop, dan lainnya, maka dibutuhkan car Inverter.
Kekurangan dari car Inverter ini yaitu kapasitas outputnya kecil, tidak lebih dari 200W, karena satu dayanya diambil dari aki mobil yang jika dayanya diambil berbarengan dengan daya yang diambil untuk kebutuhan operasional mobil, maka aki mobil akan cepat rusak.
Dan juga Inverter ini hanya squre wave atau modified square wave saja, tidak ada pure sine wave.
2. Solar Inverter
Solar Inverter digunakan untuk mengubah tegangan DC dari solar panel ataupun baterai atau aki menjadi tegangan AC.
Sebagian Solar Inverter dilengkapi dengan battery charger, untuk mengcharge battery.
Teknologi untuk mengisi baterai pada Inverter, rata-rata termasuk kategori MPPT.
3. UPS “Interruptible Power Supply”
UPS merupakan gabungan dari rectifier dan Inverter serta stabilizer.
Rectifier adalah perangkat yang mengubah tegangan AC menjadi DC dan Inverter yaitu sebuah perangkat yang mengubah tegangan DC menjadi AC.
Rectifier berfungsi untuk mengisi tegangan ke baterai, sedangkan Inverter untuk mendischarge tegangan baterai ke tegangan PLN.
Dan stabilizer berfungsi untuk menstabilkan tegangan pada rectifier, sehingga baterai dapat berisi pada tegangan yang optimal.
4. Variable Speed Drive
Variable Speed Drive merupakan gabungan dari rectifier serta Inverter, tapi tidak diperlengkapi dengan baterai.
Tujuan dari konversi tegangan AC menjadi DC yaitu untuk dilakukan digitizing dari gelombang tegangan DC, agar dapat diatur frekuensinya dan setelah diatur, lalu dilakukan konversi kembali menjadi tegangan AC untuk menggerakkan perangkat listrik yang berjenis induksi, seperti motor listrik, dan lainnya.
Dengan adanya perubahan frekuensi, maka kecepatan putar dari rotor motor listrik bisa berubah dengan perbandingan lurus.
5. Skema Inverter
Skema Inverter berguna sebagai dasar untuk menyusun sebuah Inverter agar faedah didalamnya bisa digunakan. Berikut ini 3 macam skema Inverter sebagai berikut :
Skema Inverter gelombang kotak
Saat ini jenis skema Inverter yang paling tidak sedikit dipakai yaitu gelombang sinus dan modified sinus.
Karena pada kedua gelombang ini pemakaian listrik yang didapatkan menjadi lebih hemat dibandingkan dengan gelombang kotak.
Selain itu, pada gelombang kotak mempunyai output yang tidak cukup baik.
Seperti arus listrik pada kipas angin yang menggunakan skema Inverter gelombang kotak maka output atau suaranya menjadi kasar.
Hanya, keadaanya berbalik andai memilih gelombang sinus.
Cara Membuat Inverter
Tidak ada salahnya jika hendak membuat suatu Inverter.
Kini kamu bisa kan mencoba membuat Inverter simpel dari 12 volt menjadi 220 volt.
Sebelum membuatnya, pastikan telah menyiapkan alat dan komponen untuk merangkainya nanti. Berikut ini adalah beberapa komponen dan perangkat untuk membuat Inverter sederhana:
- 1 buah baterai
- 1 buah trafo CT
- 2 buah transistor
- 2 buah resistor
- 1 buah lampu neon 5 watt dan
- Kabel secukupnya
Dalam membuat Inverter ini, kamu akan berusaha untuk menghidupkan 1 buah lampu neon 5 watt.
Dengan menyediakan beberapa komponen diatas, kamu bisa mencoba menghidupkan suatu lampu tersebut.
Berikut ini adalah proses perakitan Inverter yang mudah:
- Bagi transistornya memerlukan 2 buah dengan tipe TIP31C jenis NPN atau TR 2N3055. Fungsi transistor bermanfaat sebagai pemicu untuk menbangkitkan arus listrik AC pada trafo.
- 2 buah resistor 15 Ohm sebagai driver transistor agar tetap bisa bekerja pada susunan inverternya.
- Kabel sekucupnya digunakan sebagai penghantar sinyal atau arus listrik.
- Untuk skemanya rangkaiannya kamu bisa gunakan dengan kebutuhan.
Rangkaian Inverter
Rangkaian Inverter berfungsi untuk bisa menyalurkan arus listrik ke seluruh rangkaiannya dalam masa yang berbeda.
Untuk susunannya, Inverter bisa menghasilkan sebuah konversi dari arus listrik DC ke AC dan juga sebaliknya.
Rangkaian Inverter DC to AC Sederhana
Contohnya dengan Inverter 12V DC-to-220V, dimana rangkaian ini bisa mengubah input tegangan DC 12V menjadi output AC 220V.
Komponen utama yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian DC to AC yaitu baterai 12V, transistor 2N2222, 2 buah MOSFET IRF 630, 2 buah kapasitor 2.2uf, 2 buah resistor 12kΩ, 2 buah resistor 680Ω dan transformer step up.
Setelah menyiapkan komponen-komponennya, kamu bisa coba rangkai dengan skema sesuai rangkaian yang dibutuhkan.
Cara Kerja Rangkaian
Sirkuit DC to AC bisa terdiri dari campuran 3 titik kerja yang memiliki porsi masing-masing, seperti amplifier, transistor dan oscillator.
Karena frekuensi AC yaitu 50Hz maka dibutuhkan oscillator untuk membangkitkan frekuensi.
Maka dipakai skema astable multivibrator yang bisa menghasilkan sinyal gelombang kotak 50Hz.
Oscillator bisa dibuat dengan memakai resistor ( contoh: R1,R2,R3,R4), kapasitor (C1&C2) dan transistor (T2&T3).
Baca juga: Sistem Sensor: Pengertian, Klasifikasi, dan Faktor
Skema AC Inverter
Contoh kasus, jika saklar S1 dan S2 di dalam kondisi aktif maka akan mengalir genre arus DC ke beban R berasal dari arah kiri ke kanan.
Kemudian jika saklar S3 dan S4 aktif, maka akan mengalir genre arus DC ke beban R berasal dari arah kanan ke kiri.
Saklar S1 dan S4 tidak boleh menutup pada sementara yang sejalan, dan juga dengan saklar S2 dan S3.
Hal ini dikarenakan jika saklar mati pada pas yang sejalan bisa membawa dampak terjadinya Short Circuit pada sumber Dc.
Dimana skema Inverter mengunakan rangkaian modulasi lebar pulsa PWM (Pulse Width Modulation) didalam proses konversi tegangan DC menjadi tegangan Ac.
Berikut ini tabel hasil tegangan keluaran pada pembentukan pasangan saklar pada skema Inverter diatas.
Saklar Tertutup | Tegangan Keluaran |
S1 dan S2 | +Vdc |
S3 dan S4 | -Vdc |
S1 dan S3 | 0 |
S2 dan S4 | 0 |
Rangkaian Inverter dipakai untuk mengalirkan kekuatan listrik menuju semua rangkaian dengan era yang bervariasi.
Pada suatu rangkaian listrik, Inverter bisa menghasilkan sebuah konversi yang bersumber berasal dari genre DC menuju Ac.
Hal itu juga sebaliknya. Dengan rangkaian ini, maka kamu bisa memanfaatkan faedah yang berasal dari Inverter yang ada di dalamnya.
Wajib dipahami, sebuah rangkaian tersusun atas skema. Adapun type-style skema penyusunnya diantaranya yaitu skema Inverter gelombang kotak, sinus, dan modified sinus. Skema yang paling mudah yaitu skema gelombang kotak.
Cara Kerja Inverter
Berikut ini adalah cara kerja dari Inverter, sebagai berikut:
1. Pada kabel
Karena kabel bermanfaat sebagai penghantar listrik, maka harus memakai daya yang cocok dengan komponen Inverter lainnya.
Akan sia-sia jika komponen sudah cocok dengan susunan inverternya sedangkan kabelnya tidak.
Maka output yang dikeluarkan akan tidak maksimal atau lebih kecil. Namun andai memakai kabel dengan daya yang sesuai, maka bisa menghasilkan output yang maksimal.
2. Pada Mofset
Mofset berperan sebagai komponen merubah arus listrik dimana tadinya DC menjadi AC.
Saat sumber daya listrik sudah masuk ke fuse atau skring selanjutnya akan dialirkan ke mofset dengan tegangan rendah yang berurut.
Setelah itu mofset akan merubah alirannya menjadi AC dan dialirkan ke Trafo untuk menurunkan tegangan listriknya.
3. Trafo
Trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik bertipe AC yang dialirkan oleh Mofset.
Untuk trafo ini, setelah kegunaannya dilakukan dan menerbitkan arus AC maka akan mengalirkannya ke Dioda.
4. Dioda
Dioda berfungsi untuk memberikan arus listrik AC dan akan diteruskan ke kapasitor.
Dimana, kapasitor yang akan mendukung saat ada daya kejut dan akan men-supplynya.
Arus listrik dari kapasitor ini akan diterima ke mofset tegangan tinggi guna berubah balik arus AC.
Arus listrik AC ini yang dikontrol oleh drive atau sebuah regulator gelombang.
Setelah arusnya melwati semua komponennya, maka akan terbit dayanya pas dengan jenis Inverter yang digunakan.
Rangkaian Inverter
Inverter adalah sebuah alat yang mampu mengubah atau mengkonversi arus listrik dari arus searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC).
Sumber listrik arus DC yang dikonversi oleh Inverter dari baterai, accumulator dan sollar cell menjadi ke arus AC untuk menyalakan lampu atau beberapa perangkat elektronik lainnya.
Pada dasarnya, membuat sebuah rangkaian Inverter sederhana sangat mudah. Skema rangkaian Inverter yang sederhana ini sangat cocok bagi orang yang hanya butuh menaikkan tegangan dari input 12 Volt saja.
Seperti dari aki (accumulator) dan kemudian dikonversikan menjadi tegangan output 220 Volt standar dari PLN
Sebelum mempraktekkan dalam pembuatan rangkaian Inverter, ada baiknya memahami dahulu diagram blok dari sebuah rangkaian Inverter sederhana sehingga akan tahu jga bagaimana cara kerja dan tentunya akan sangat memudahkan dalam membuat rangkaian Inverter sederhana ini.
Diagram Blok Inverter
Berikut penjelasannya:
1. Baterai
Arus dari baterai berfungsi menjadi supply utama dalam rangkaian Inverter sekaligus sebagai arus listrik yang akan dikonversikan ke arus listrik bolak balik (AC) seperti PLN.
Besarnya kapasitas baterai sangat menentukan lamanya waktu pemakaian Inverter.
Umumnya pada sebuah UPS dipakai sebuah baterai kering dengan tegangan 12 Volt DC 7 AH.
2. MOSFET Driver Circuit
Pada blok ini terdapat osilator yang berfungsi untuk membangkitkan multivibrator tak stabil yang dialirkan menuju penguat jenis MOSFET.
Transistor jenis FET ini sangat banyak dipakai pada jaringan Inverter seperti pada UPS.
Transistor jenis FET lebih unggul dengan transistor biasa, dimana pada MOSFET lebih kuat dan efisiensi karena hanya butuh yang kecil.
3. Step Up Transformer
Dan terdapat Step UP trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan yang berasal dari MOSFET.
Trafo yang sering dipakai pada sebuah rangkaian Inverter yaitu trafo jenis CT (Center Tap).
4. AC Power
Bagian ini adalah output dari trafo Inverter yang memiliki tegangan dengan besar antara 220 VDC sampai 230 VDC yang bisa langsung dihubungkan dengan beban listrik atau perangkat elektronik.
Rangkaian Inverter 12 V ke 220 V 1000 Watt Sederhana
Berikut skema rangkaian Inverter sederhana 12 Volt DC menjadi 220 Volt DC dengan 1000 Watt yang mudah di buat sendiri.
Meski rangkaian Inverter terlihat sederhana dan tidak membutuhkan banyak komponen elektronika, tapi daya Inverter yang dihasilkan memang mampu bekerja dengan cukup baik.
Baca juga: Receiver: Pengertian, 2 Proses, dan Contoh
Untuk sumber energinya, kamu dapat menggunakan sumber energi listrik DC 12 Volt yang berupa Aki (Accumulator) atau juga bisa yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Beberapa komponen yang dibutuhkan antara lain yaitu:
- 1 buah Trafo 12 Volt CT minimum 10 Amp atau lebih, kalau ada bekas yang berasal dari UPS atau dari elektronik lainnya juga gak papa.
- 2 buah transistor Mosfet IRFZxx seperti IRFZ44 atau juga persamaannya
- 2 buah Transistor NPN c945
- 1 buah kotak PCB
- 1 buah Resistor 470 ohm
- 2 buah Resistor 4k7 ohm
- 1 buah Kapasitor 10 uf
- 2 buah kapasitor 100 nf
- 1 buah IC 78L12
Selain bahan-bahan yang ada di atas, beberapa alat yang juga harus dipersiapkan dalam pengerjaan antara lain seperti solder timah, gunting, obeng, cutter dan sebagainya.
Sebuah rangkaian plipop dari 2 transistor C945 berfungsi sebagai pengumpan oscilator dengan F sekitar 50 s/d 60 Hz pada transistor Mosfet yang dikerjakan secara pushfull pada L sekunder Trafo CT 12V-220V.
Medan magnet yang dihasilkan dari On Off transistor Pushfull ini dipakai sebagai pembangkit listrik pada lilitan primer trafo tegangan output 220V AC dengan gelombang berbentuk kotak.
Kuat arus tegangan ini ditentukan dari kuat arus yang masuk pada TR power IRFZ44.
Dari skema rangkaian Inverter sederhana 1000 watt kamu dapat langsung melakukan pengerjaan :
- Mulail dengan merangkai setiap komponen pada PCB dengan mengikuti skema yang kamu miliki.
- Setelah selesai, hubungkan TR power ke traf CT 12 Volt 3 sampai 10 ampere.
- Masukkan tegangan sebesar 12V Dc dengan amperer yang kecil dahulu untuk mengecek apakah plipop dapat bekerja dengan normal atau tidak. Jika plipop tidak bekerja dengan normal, maka akan terjadi shortcircuit antara TR Mosfet dengan trafo, untuk itu pastikan plipop bekerja dengan baik.
- Untuk mengecek apakah rangkaian inveter sederhana 12 VDC ke 220 VDC 1000 watt telah bekerja dengan baik, coba pakai Inverter tersebut ada lampu dengan spesifikasi 220 V / 5 watt. Jika saat Inverter tersebut dinyalakan dan lampu bisa menyala, maka Inverter telah berhasil dibuat dan bisa dipakai.
- Untuk mendapatkan rangkaian Inverter yang lebih baik jugua maksimal, lalu tambahkan sekring atau fuse sebagai pengaman.
- Selesai dan rangkaian bisa dihasilkan.
Kesimpulan
Inverter merupakan sebuah rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah tegangan searah “DC” menjadi tegangan bolak-balik “AC”.
Inverter adalah kebalikan dari coverter “adaptor” yang memiliki fungsi untuk mengubah tegangan bolak-balik “AC” menjadi tegangan searah “DC”.
Fungsi utama Inverter yaitu untuk mengubah aliran listrik searah (DC) menjadi arus listrik dengan aliran bolak-balik (AC).
Inverter banyak digunakan dalam beragam peralatan industri seperti mesin cetak, kipas angin, pompa, ban berjalan, peralatan pengolahan makanan dan mesin konstruksi.
Di atas juga dijelaskan mengenai Skema AC Inverter yang lengkap dan mudah dibuat.
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Dinamo Adalah: Pengertian, 7 Komponen, & Fungsinya
- Mikrokontroler Adalah: 2 Fungsi, Komponen, & Cara Kerjanya
Daftar Isi: