Sistem Sensor: Pengertian, Klasifikasi, dan Faktor

  •   Jan 2024  •   11 min read  •   Comment

Saat ini ada banyak jenis sensor yang bisa ditemukan di berbagai kehidupan.

Di kehidupan sehari-hari, banyak kegiatan otomatisasi yang dapat didapatkan dan tentunya semua alat tersebut sudah dilengkapi dengan perangkat yang disebut sebagai Sensor.

Contoh-contoh kegiatan otomatisasi seperti menghidupkan TV dengan Remote Control, Lampu yang bisa menyala, CCTV yang dapat bergerak, Alat pemantauan cuaca, Alat pengukur suhu, Alat yang dipakai untuk mendeteksi terjadinya kebakaran, mengambil Foto dengan Kamera dan banyak lagi lainnya.

Penggunaan sensor di perangkat-perangkat elektronik telah diaplikasikan di hampir semua bidang di kehidupan sehari-hari mulai dari perangkat pribadi, layanan kesehatan, keamanan, industri, hiburan, transportasi, militer, alat rumah tangga sampai pada sektor pertanian.

Dengan semakin besarnya penggunaan Sensor di dalam Teknologi masa kini, maka pengetahuan tentang sensor ini menjadi sangat penting dan wajib untuk dipahami apa sebenarnya yang dilakukan Sistem Sensor dan jenis-jenis sensor tersebut.

Pengertian Sensor

Sensor merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya.

Setelah melihat terjadinya perubahan, Input yang diketahui akan dikonversi menjadi Output yang bisa dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri atau ditransmisikan secara elektronik lewat jaringan untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang berguna bagi penggunanya.

Sensor pada dasarnya bisa termasuk sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal listrik atau resistansi yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik.

Baca juga: Encoding: Pengertian, Sejarah, & Terminologi (LENGKAP 2024)

Klasifikasi Jenis-jenis Sensor

Jenis sistem sensor

Sensor-sensor yang digunakan di perangkat elektronik pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori utama yaitu :

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua klasifikasi sensor tersebut.

1. Sensor Pasif dan Sensor Aktif

  • Sensor Pasif

Sensor Pasif yaitu jenis sensor yang bisa menghasilkan sinyal output tanpa membutuhkan pasokan listrik dari eksternal.

Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.

  •  Sensor Aktif (Active Sensor)

Sensor Aktif yaitu jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat beroperasi.

Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi seperti dengan efek eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).

2.Sensor Analog dan Sensor Digital

  • Sensor Analog

Sensor Analog yaitu sebuah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau berkelanjutan.

Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan sensor analog sebanding dengan pengukuran.

Beragam parameter Analog ini diantaranya yaitu suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya.

Contoh Sensor Analog ini diantaranya seperti akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.

  • Sensor Digital

Sensor Digital yaitu sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan bisa direpresentasikan dalam “bit”.

Sebuah sensor digital umumnya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar.

Sinyal yang diukur diwakili dalam format digital.

Output digital bisa dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF).

Sinyal fisik yang diterima akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal.

Kabel dipakai untuk transmisi jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini diantaranya seperti akselerometer digital (digital accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

Jenis-jenis Sensor

Berikut ini adalah jenis-jenis Sensor berdasarkan penggunaannya, yaitu:

1. Akselerometer (Accelerometer)

Sensor Akselerometer merupakan sebuah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi, guncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra.

Akselerometer analog dapat digolongkan menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas.

Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan dari jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer. Selain Akselerometer Analog, Akselerometer ini juga termasuk digital.

2. Sensor Cahaya (Light Sensor)

Sensor Cahaya atau Light Sensor yaitu Sensor analog yang berfungsi untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut.

Sensor cahaya analog ini bisa dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

Light dependent resistor atau LDR bisa digunakan sebagai sensor cahaya analog yang dapat berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya.

Resistansi LDR akan meningkat jika intensitas cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun jika intensitas cahaya yang diterimanya bertambah.

3. Sensor Suara (Sound Sensor)

Sensor Suara yaitu Sensor analog yang berfungsi untuk merasakan tingkat suara.

Sensor suara analog bisa menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara.

Proses ini membutuhkan beberapa sirkuit, dan memakai mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan sinyal output analog.

4. Sensor Tekanan (Pressure Sensor)

Sensor Tekanan atau Pressure Sensor yaitu sebuah sensor yang berfungsi untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor.

Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan.

Sensor piezoelektrik menjadi salah satu jenis sensor tekanan yang bisa menghasilkan sinyal tegangan keluaran yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.

5. Sensor Suhu (Temperature Sensor)

Sensor Suhu atau Temperature Sensor yaitu sbeuah Sensor tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital dan juga analog.

Baca juga: Fungsi Flip Flop: Pengertian, Sejarah, dan Jenis

Ada banyak jenis sensor suhu yang berfungsi untuk aplikasi yang berbeda. Salah satu Sensor Suhu yaitu Termistor, yaitu resistor peka termal yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu.

Jika Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.

6. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)

Sensor Ultrasonik yaitu jenis sensor non-kontak yang bisa digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda.

Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan dari sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia.

Dengan menggunakan gelombang suara, maka Sensor Ultrasonik bisa mengukur jarak suatu objek (mirip dengan SONAR).

Sifat Doppler dari gelombang suara bisa digunakan untuk mengukur kecepatan suatu objek.

7. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor Giroskop yaitu sebuah sensor yang berfungsi untuk merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi.

Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop yaitu jika Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak bisa.

8. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor yaitu sebuah sensor yang bisa mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya.

Sensor Efek Hall ini sering dipakai sebagai sensor untuk :

  • mendeteksi kedekatan (proximity),
  • mendeteksi posisi (positioning),
  • mendeteksi kecepatan (speed),
  • mendeteksi pergerakan arah (directional)
  • dan mendeteksi arus listrik (current sensing).

9. Sel Beban (Load Cell)

Sel Beban atau Load Cell yaitu jenis sensor yang berfungsi untuk mengukur berat.

Input dari Load Cell ini yaitu gaya atau tekanan sedangkan outputnya adalah nilai tegangan listrik.

Ada banyak jenis Load Cell, diantaranya adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell dan Compression Load Cell.

10. Proximity Sensor

Sensor ini bisa dikatakan sebagai sensor “kedekatan”, adalah sebuah sensor yang dapat mengukur jarak antara 2 benda yang berdekatan. Metode proximity sensor bisa melalui beragam cara seperti optik menggunakan infra merah atau laser atau juga gelombang ultrasonic.

Selain itu jika melihat pada kategori induksi, maka sensor ini juga bisa bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.

11. Sensor Suhu

Jenis sensor ini yaitu yang paling mudah dijumpai di berbagai peralatan rumah tangga di sekitar.

Mulai dari AC, kulkas, dan berbagai peralatan lainnya. Untuk sensor suhu, perubahan suhu sesuai dengan perubahan sifat fisiknya seperti resistansi atau tegangan.

Ada beragam jenis sensor suhu seperti IC (LM35), Termistor, Termokopel, RTD (Perangkat Suhu Resistif), dan lainnya.

12. Sensor Ultra Sonic

Sensor yang bekerja secara non kontak yaitu tidak bersentuhan dengan benda secara langsung.

Hal ini karena sensor ultra sonic bersifat mirip dengan penerima sinyal radio, yaitu membaca gelombang ultra sonic yang ada di sekitarnya.

Sensor ini bekerja dengan cara sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada jangkauan suara manusia.

Contoh paling umum untuk sensor ini yaitu SONAR (sound navigation and ranging).

13. Sensor Radiasi

Sensor Radiasi yaitu sebuah perangkat elektronik yang mendeteksi keberadaan partikel alfa, beta, atau gamma dan memberikan sinyal ke penghitung dan perangkat tampilan.

Spesifikasi utama meliputi jenis sensor dan energi minimum dan maksimum yang bisa dideteksi.

Sensor ini sangat penting untuk orang yang bekerja di lingkungan yang banyak berkaitan dengan radioaktif sehingga penting untuk keselamatan jiwa.

14. Sensor Pencitraan

Sensor yang bisa mendeteksi keberadaan objek atau warna dalam bidang pandangnya dan mengubah informasi ini menjadi gambar visual untuk ditampilkan.

Sama dengan sensor cahaya tapi lebih kompleks dan memiliki fungsi yang lebih spesifik lagi.

15. Sensor Tekanan

Sensor ini yaitu sebuah perangkat elektro-mekanis yang mendeteksi gaya per satuan luas dalam gas atau cairan dan memberikan sinyal ke input perangkat kontrol dan tampilan.

Sensor tekanan sering menggunakan diafragma dan jembatan pengukur regangan dalam mendeteksi dan mengukur gaya yang diberikan pada area unit.

16. Sensor Logam

Kamu tentu pasti sering melihat jenis sensor ini. Detektor ini yaitu sebuah perangkat elektronik atau elektro-mekanis yang dipakai untuk merasakan keberadaan logam dalam berbagai situasi mulai dari paket hingga manusia.

Detektor logam bisa bersifat permanen atau portabel dan mengandalkan beberapa teknologi sensor dengan elektromagnetik yang populer.

Baca juga: Receiver: Pengertian, 2 Proses, dan Contoh

17. Sensor Kelembapan

Sensor kelembaban atau humidity yaitu sebuah perangkat elektronik yang mengukur jumlah air di udara dan mengubah pengukuran tersebut menjadi sinyal yang bisa digunakan sebagai input.

Sensor ini banyak digunakan dalam industri agrikultur.

18. Sensor Inframerah

Jenis-jenis sensor selanjutnya yaitu berupa sensor inframerah. Sensor inframerah atau IR adalah sebuah sensor berbasis cahaya yang dipakai dalam berbagai aplikasi seperti kedekatan dan deteksi objek.

Umumnya, sensor IR dipakai sebagai sensor jarak di hampir semua ponsel.

Ada 2 jenis Sensor Inframerah yaitu Jenis Transmisi dan Jenis Reflektif. Untuk Sensor IR Tipe Transmissive, pemancar IR (biasanya LED IR) dan detektor IR (biasanya Foto Diode) diposisikan saling berhadapan sehingga saat sebuah objek lewat di antara keduanya, sensor mendeteksi objek tersebut.

Jenis sensor IR lainnya yaitu sensor IR tipe reflektif. Dimana, pemancar dan detektor diposisikan berdekatan satu sama lain menghadap objek.

Saat sebuah objek datang di depan sensor, cahaya inframerah dari pemancar IR dipantulkan dan dideteksi oleh penerima.

19. Sensor Asap dan Gas

Jenis-jenis sensor yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu sensor asap dan gas.

Ini adalah jenis sensor yang sering digunakan dalam usaha keselamatan. Hampir semua kantor dan industri dilengkapi dengan berbagai detektor asap, yang mendeteksi adanya asap akibat kebakaran, dengan cara membunyikan alarm.

Di laboratorium, sensor asap dan gas dipakai untuk mendeteksi gas yang berbeda seperti LPG, Propana, Butana, Metana.

Saat ini, sensor asap yang bisa mendeteksi asap dan juga gas juga dipasang di sebagian besar rumah sebagai tindakan pengamanan atau preventif.

20. Sensor Sentuh

Jenis-jenis sensor yang tidak kalah unik yaitu sensor sentuh. Mungkin sebagian dari pengguna tidak menyadari jika perangkat elektronik seperti laptop, tablet, atau ponsel pintar memakai sensor sentuh di dalamnya.

Sensor ini bekerja mendeteksi sentuhan jari atau stylus. Sering sensor sentuh dikelompokkan ke dalam tipe resistif dan kapasitif.

Hampir semua sensor sentuh modern menjadi tipe kapasitif karena lebih akurat dan memiliki rasio sinyal terhadap noise yang lebih baik.

Faktor Penting pada Sistem Sensor

Faktor Penting pada Sensor

Seperti juga perangkat elektronik atau komponen elektronik, sensor memiliki berbagai nilai dan atribut yang menentukan kualitas dan implementasi dari sensor untuk dipakai dalam berbagai sistem.

Kamu akan lihat atribut apa saja yang penting untuk dilihat dari sebuah sensor, seperti:

1. Jenis

Sudah jelas jika jenis sensor akan menentukan penerapan dan penggunaannya.

Hanya perlu diingat jika jenis ini harus diperhatikan secara spesifik, karena seperti dilihat sebelumnya ada sensor yang memiliki kemiripan fungsi tapi akan berbeda tergantung dari penerapannya.

2. Aplikasi

Aplikasi dari sensor itu sendiri sudah harus jelas sebelum dipakai.

Jika dipakai dalam lingkungan yang berat maka sensor yang dipilih juga harus memiliki ketahanan dan tidak mudah memberikan adanya kesalahan.

2. Waktu Respon

Sensor memiliki waktu respons yang berbeda, hal ini penting untuk diperhatikan karena jika dibutuhkan waktu respon yang cepat maka sensor yang dipakai juga harus sesuai.

Perbedaan waktu respon bisa mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

Contoh Penerapan Sensor

Dan sekarang kamu akan melihat di industri dan bidang apa saja sensor digunakan dan jenis sensor apa saja yang bermain dalam industri itu. Berikut ini adalah aplikasi penerapan sensor:

1. Otomotif

Bisa dilihat langsung di kendaraan yang digunakan, sensor banyak dipakai dalam mobil masa kini. Yang paling mudah yaitu proximity sensor untuk kebutuhan parkir.

2. Rumah Tangga

Sensor sering bekerja secara tersamarkan lewat berbagai perabot rumah tangga. Akan tetapi sensor juga bisa digunakan secara langsung sesuai fungsinya, contohnya untuk smoke detector pada dapur rumah.

3. Industri Pabrik

Terdapat banyak jenis sensor yang bisa digunakan dalam satu jenis industri saja mengingat begitu canggihnya otomatisasi saat ini. Dengan adanya sensor banyak pekerjaan manual bisa diganti secara otomatis.

4. Kesehatan

Dalam kondisi seperti pandemi covid 19 kini kamu bisa melihat penerapan sensor yang ada dimana-mana dalam kaitannya dengan kesehatan seperti alat thermo gun.

Berbeda dari termometer klasik, thermo gun bisa mendeteksi suhu tanpa kontak fisik dan menjadi contoh sederhana penerapan sensor di dalam dunia kesehatan.

Kesimpulan

Sensor merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya.

Sensor pada dasarnya bisa termasuk sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal listrik atau resistansi yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik.

Ada banyak hal yang berkaitan dengan sensor termasuk jenis dan yang sudah dijelaskan di atas mengenai Sistem Sensor secara lengkap.

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar