Cara Mengatasi Humidifier Tidak Keluar Uap – Selain membuat udara menjadi lebih lembab, Humidifier juga bisa mencegah penyebaran virus di udara, mengurangi dengkur, mengatasi kulit kering, juga dapat membuat udara lebih hangat.
Dari sisi pandang struktural bangunan, Humidifier bisa mencegah kerusakan pada produk berbahana kayu seperti pecah dan sebagainya.
Ketika cuaca panas, matahari bersinar terik di luar, tapu suasana di dalam ruangan terasa pengap sehingga mudah kegerahan. Hal ini membuat siapa saja akan segera menyalakan AC supaya ruangan menjadi lebih sejuk.
Namun, penggunaan AC secara berlebihan dan berkepanjangan tentu membawa efek yang kurang baik bagi tubuh.
Contohnya, kelembaban udara menurun sehingga kelembapan kulit menjadi berkurang. Kulit menjadi lebih cepat kering dan bisa mengalami iritasi.
Untuk itulah kamu bisa coba memasang Humidifier untuk mengatasi masalah ini, tapi bagaimana jika humifier yang dimiliki tidak bisa mengeluarkan uap.
Humidifier bisa digunakan untuk melembabkan udara di dalam rumah tanpa membuat kulit menjadi kering, untuk penjelasan yang lebih rinci simak bahasan Humidifier Tidak Keluar Uap berikut.
Pengertian Humidifier
Humidifier yaitu sebuah alat untuk membantu melembabkan udara dalam sebuah ruangan dengan cara menyemprotkan uap air ke udara.
Uap air yang dihasilkan akan membantu menambah kelembaban udara.
Dengan begitu, udara di ruangan tidak akan terlalu kering dan juga bisa mencegah iritasi yang dikarenakan oleh udara kering seperti iritasi pada hidung, mata, kulit, dan lain-lain.
Baca juga: Prinsip Kerja Mesin Frais : Ulasan Lengkap
Fungsi Humidifier
Seperti yang dijelaskan di atas, Humidifier berfungsi untuk menambah kadar air pada udara sehingga mencegah hal hal yang tidak dibutuhkan, baik dari sudut pandang struktur bangunan dan juga kesehatan.
Tujuan dari pemasangannya yaitu agar udara tidak terlalu kering.
Dengan adanya alat ini di ruangan memiliki kualitas udara di yang bisa ditingkatkan.
Walau fungsi utamanya yaitu untuk meningkatkan kelembaban, terdapat beberapa tipe dengan fungsi khususnya masing-masing yaitu:
1. Steam Vaporizer
Alat ini bekerja dengan cara memanaskan air untuk menghasilkan uap hangat yang memiliki efek untuk membunuh bakteri di udara.
Walau sistem steam memiliki banyak keunggulan, konsumsi energinya relatif tinggi. Selain itu, alat jenis ini mudah untuk menghantarkan panas, sehingga harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
2. Ultrasonic Humidifier
Jenis yang bekerja dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk menyebarkan air dan mengubahnya menjadi uap air.
Jika dibandingkan sistem uap, jenis ini bisa menghemat listrik. Kekurangannya, bakteri bisa berkembang dalam air, sehingga harus disertai dengan fungsi sterilisasi.
3. Evaporator
Alat yang bekerja dengan metode penguapan yang menggunakan angin untuk melewati filter berisi air dan uap air.
Keunggulan dari jenis alat ini yaitu sederhana dan harganya tapi, jenis ini membutuhkan banyak pasokan energi.
4. Impeller Humidifier
Pada umumnya menggunakan alat yang berputar dan tidak panas untuk menguapkan air sehingga bisa melembabkan ruangan menjadi lebih sejuk.
5. Central Humidifier
Cara menggunakan alat tipe ini yaitu dengan menghubungkannya ke AC sentral di rumah atau kantor untuk menambah kelembaban ke semua ruangan.
Humidifier untuk Mengatur Level Kelembaban Udara di Rumah
Udara yang sangat kering dan lembab bisa mempengaruhi kesehatan dan kondisi rumah.
Udara yang terlalu lembab bisa mendorong pertumbuhan jamur dan menyebabkan masalah kesehatan, dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada rumah.
Jika kamu pernah menderita asma atau penyakit pernapasan lainnya, udara kering bisa memperburuk keadaan.
Kelembaban bisa menghangatkan udara rumah , menghemat uang untuk perawatan barang di rumah.
Udara yang lembab bisa mengurangi listrik statis.
Jika udara di rumah kering, mungkin memperhatikan bahwa menyentuh kain tertentu, orang lain, atau hewan peliharaan dapat menyebabkan iritasi.
Kelembaban yang dihasilkan Humidifier di udara bisa membantu meringankan gangguan ini.
Alat pengatur kelembaban yang juga dapat membantu melindungi kayu di rumah.
Kayu yang terpapar udara kering bisa menyusut, pecah, dan retak.
Ini menjadi hal buruk untuk furnitur kayu , dan pintu dan trim di rumah.
Nah, selain dari bantuan alat ini tentunya memilih lokasi rumah dengan kualitas udara yang baik penting bagi keluarga tentunya.
Manfaat Humidifier
Bagi yang berada di negara tropis seperti Indonesia, memiliki alat pengatur kelembaban di rumah menjadi hal yang sangat penting.
Ini adalah manfaat dan fakta penting mengapa harus memiliki alat ini di rumah.
1. Humidifier Mampu Mencegah Kulit Kering dan Iritasi Kulit
Udara yang terlalu kering bisa menyebabkan kulit terasa gatal, bersisik, dan pecah-pecah.
Tentunya ini akan membuat kamu merasa tidak nyaman. Kamu bisa menggunakan lotion atau pelembab, namun kadang-kadang cara ini tidak cukup untuk menghidrasi kulit.
Solusinya yaitu dengan memasang alat ini di rumah.
Alat penambah kelembaban udara ini akan membantu menjaga kelembaban ruangan di batas ideal.
Penggunaan Humidifier bersama dengan lotion akan membantu mempertahankan kelembaban kulit dan mengurangi iritasi.
Baca juga: Kulkas Perubahan Energi Listrik Menjadi Apa? Ini Jawaban dan Penjelasan Lengkap
2. Humidifier Membantu Menjaga Kesehatan Rambut dan Kulit Kepala
Sama seperti kulit tubuh, kulit kepala juga bisa menjadi kering ketika kekurangan kelembaban. Ini bisa menyebabkan kulit kepala gatal dan iritasi.
Selain kulit kepala, rambut juga membutuhkan kelembaban. Jika terlalu lama terkena udara kering, rambut bisa saja menjadi kering dan rapuh.
Bisa saja rambut mengalami kerontokan parah dan berujung pada kebutaan jika kulit kepala dan rambut terus-menerus kekurangan kelembaban.
Coba menjaga tingkat kelembaban dengan menggunakan alat ini di rumah untuk membantu mencegah hal ini.
3. Humidifier Membantu Meringankan Gejala Flu dan Asma
Udara kering bisa memperburuk gejala flu, seperti hidung tersumbat dan sulit bernapas.
Sementara itu, penggunaan alat ini bisa membantu meringankan gejala flu.
Alat ini akan membantu meningkatkan kelembaban udara dalam ruangan dan membuat hidung terasa lebih nyaman.
Jika kamu terserang flu atau pilek, maka bisa menggunakan perangkat ini saat tidur untuk membantu pulih lebih cepat.
Selain melonggarkan hidung tersumbat, penggunaan pengatur kelembaban bisa membantu melumasi saluran hidung dan membuat lebih mudah bernapas dan bisa tidur lelap.
Jika kamu menderita alergi atau asma, udara kering akan membuat gejalanya memburuk.
Dan menggunakan alat ini akan membantu menyaring alergen dan menghilangkan ketidaknyamanan karena gejala alergi yang menyerang saluran pernapasan.
4. Humidifier Membantu Mencegah Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan bisa disebabkan karena kadar kelembapan di ruangan yang sangat rendah.
Jika ingin mencegah radang tenggorokan, maka bisa mencoba menggunakan alat ini karena alat ini bisa meningkatkan kelembaban udara dalam ruangan.
Udara yang terjaga kelembabannya akan mempercepat pemulihan radang tenggorokan.
5. Humidifier Membantu Mencegah Iritasi Mata
Ketika udara terlalu kering, debu dan partikel-partikel kecil akan mudah berterbangan di udara.
Debu juga akan mudah memasuki mata dan menyebabkan iritasi.
Dengan menggunakan perangkat ini, kelembaban udara di dalam ruangan bisa terjaga dan akan membantu menghambat penyebaran partikel debu di udara.
7. Humidifier Mengurangi Peradangan pada Dinding Sinus
Saat udara yang dihirup terlalu kering, lendir di hidung dan sinus tidak akan mengalir dengan baik.
Sehingga sinus tidak akan mengalir sebagaimana harusnya.
Kemacetan ini kemudian bisa menyebabkan nyeri sinus dan sinusitis.
Jika menambahkan kelembaban ke udara dengan alat ini baik untuk kesehatan sinus.
Menggunakannya bisa membantu mengatasi hidung tersumbat karena memberikan lebih banyak kelembaban.
7. Humidifier Menjaga Kesehatan Cilium Anda
Menggunakan alat pengatur kelembaban bisa untuk menjaga kesehatan Cilium.
Hidung dan tenggorokan menjadi garis pertahanan pertama tubuh dalam memerangi polutan dan mikroba yang terkandung di udara.
Karena tugasnya adalah menyaring, melembabkan, dan memanaskan udara sebelum memasuki bagian yang lebih sensitif dari sistem pernapasan dan membuat nya menjadi rusak.
Bagian penting dari mekanisme pertahanan ini yaitu lapisan struktur berbentuk rambut kecil, yang disebut Cilium.
Polutan yang terbawa udara, seperti partikel, alergen, virus, dan bakteri, ditangkap oleh selaput lendir yang lengket dan dikeluarkan dari udara.
Lapisan lendir menjebak dan membersihkan sebagian besar penyusup potensial ke dalam saluran udara dan berfungsi sebagai “pengangkat karpet bergerak” yang defensif.
9. Humidifier Melembabkan Tanaman Hias
Manfaat yang tidak kalah penting, yaitu alat ini juga bisa memberikan manfaat bagi tanaman hias yang ada di rumah.
Udara lembab bisa baik untuk tanaman hias. Untuk bertahan hidup dan berkembang, tanaman membutuhkan air dari tanah dan udara.
Udara kering bisa membuat tanaman menjadi layu.
Alat ini bisa mendukung pertumbuhan tanaman dengan menyediakan tingkat kelembaban yang cukup pada ruangan yang ada.
10. Mencegah Penyebaran Virus Pada Udara
Studi terbaru menemukakan jika mengatur tingkat humiditas dalam ruangan setidaknya 43% dapat secara drastis mengurangi 85% potensi penyebaran virus lewat udara.
Karena itulah peneliti saat ini mempertimbangkan untuk menyesuaikan tingkat kelembaban di banyak rumah sakit sebagai salah satu cara untuk melindungi dokter, perawat, dan pengunjung.
Kelembaban memiliki kemampuan untuk mencegah pergerakan kuman. Ketika bergabung dengan uap air di udara, kuman dan virus menjadi terlalu berat dan terjatuh.
Tidak heran Humidifier diklaim bisa membantu mencegah penyebaran penyakit, termasuk influenza. Ini salah satu fungsi Humidifier dalam bidang kesehatan.
Baca juga: Penemu Mesin Uap: Sejarah dan Perkembangannya Terbaru 2024
11. Mencegah Dengkur
Menggunakan Humidifier untuk menambah kelembapan udara tidak hanya membuat tidur lebih lebih nyaman, namun juga bisa membantu mengurangi dengkuran.
Selain itu, menyalakan pelembab udara sepanjang hari bisa membuat tenggorokan tetap lembab sehingga mencegah iritasi yang umumnya terjadi saat mendengkur.
12. Mencegah Kulit Kering
Faktanya, 50 sampai 60% tubuh manusia memang terdiri dari air. Ketika kondisi kering, kelembaban pada tubuh akan menurun sehingga kulit terasa kering, bibir pecah-pecah, dan mungkin mata menjadi merah.
Tubuh manusia membutuhkan jumlah air yang tepat agar bisa merasa nyaman dan baik.
Menjalankan Humidifier bisa mencegah kulit kering. Kelembaban optimal akan mengatasi kulit kering atau gatal, bibir terkelupas dan pecah-pecah, dan juga iritasi mata kering.
13. Membuat Udara Lebih Hangat
Penelitian menunjukkan jika udara yang dilembabkan sebenarnya terasa lebih hangat daripada udara kering.
Dengan jumlah kadar air yang lebih banyak di udara, keringat akan menguap lebih lambat sehingga membuat orang-orang bisa merasa lebih hangat.
Dehingga, pemilik rumah mungkin bisa menghemat tagihan listrik jika memakai pemanas ruangan.
14. Meredakan Gejala Alergi
Menggunakan Humidifier modern menjadi cara yang tepat untuk meringankan gejala alergi.
Berbeda dengan model lama, Humidifier terbaru bisa diatur agar tingkat humiditas sesuai kebutuhan.
Di sisi lain, penderita alergi cenderung merasa lebih nyaman dengan kelembaban tinggi karena bisa membantu menenangkan tenggorokan dan saluran hidung.
15. Mencegah Listrik Statis
Listrik statis tidak hanya menyeterum penggunanya, tapi juga bisa merusak perangkat elektronik, bahkan menimbulkan percikan api.
Udara yang dilembabkan dengan benar bisa mengatasi sebagian besar masalah terkait dengan listrik statis.
Baca juga: Fungsi Turbin : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Penggunaan
Resiko Penggunaan Humidifier
Humidifier menjadi pilihan tepat untuk menambah tingkat kelembaban udara.
Tapi Humidifier juga memiliki resiko di saat yang sama. Berikut contohnya:
1. Humidifier Kotor
Humidifier dasarnya mengubah air menjadi uap udara yang bisa dihirup.
Jika tanki penyimpanan air pada Humidifier tersebut kotor, maka uap udara yang keluar dari Humidifier juga menjadi kotor.
Untuk itu penting untuk membersihkan tanki Humidifier secara berkala dan sesuai dengan arahan manufaktur.
Air sebaiknya tidak disimpan terlalu lama di dalam tangki. Jika Humidifier menggunakan filter, sebaiknya juga diganti secara rutin.
2. Terlalu Lembab
Kelembapan yang berlebihan maka akan memperburuk kondisi dan membuat kita kesulitan bernafas.
Menurut EPA (Environmental Protection Agency), tingkat humiditas dalam ruangan sebaiknya berkisar 30 sampai 50 persen. Kelembapan di atas 60% dianggap sangat tinggin dan beresiko.
3. Menggunakan Air Sadah Atau Air Keran
Produsen Humidifier merekomendasikan hanya memakai air murni dan bersih dalam pelembab udara.
Air keran tanpa difilter mengandung lebih banyak kadar mineral yang bisa menumpuk di dalam mesin pelembap, menyebabkannya lebih cepat aus dari yang diperkirakan.
Humidifier juga bisa menyemburkan mineral ini ke udara, dan seseorang bisa saja menghirupnya.
Partikel juga bisa mengendap di sekitar ruangan sebagai debu.
4. Risiko Lainnya
Walau menggunakan pelembab udara bisa membantu mengatasi sinus kering, ternyata Humidifier juga dapat menyebabkan kerusakan.
Tungau debu dan pertumbuhan jamur, seperti, yang menjadi lebih cepat di lingkungan yang lembab.
Seseorang yang alergi terhadap debu dan jamur, dan penderita asma sangat tidak disarankan menggunakan pelembap udara karena bisa memperburuk kondisi nantinya.
Pengguna Humidifier sebaiknya tidak terlalu dekat dengan mesin.
Dan awasi anak jika nanti meletakkan pelembab udara di ruangan mereka.
Cara Memperbaiki Humidifier Tidak Keluar Uap
Jika pelembab udara menyala sebagaimana mestinya tapi tidak mengeluarkan uap, maka harus mencari tahu dulu penyebabnya.
Setelah itu, baru bisa coba memperbaiki Humidifier tergantung kerusakannya.
Cara paling mudah yaitu dengan mendiamkan Humidifier beberapa saat.
Jika cara ini belum juga berhasil, maka ada beberapa kiat jitu yang bisa dicoba praktekkan.
1. Humidifier tidak mengeluarkan uap, atau asap keluar namun dalam jumlah kecil padahal lampu daya indikator menyala.
Coba perhatikan hal berikut ini:
- Jumlah air dalam tanki kurang
- Air dalam tanki terlalu penuh
- Bagian membran rusak sehingga perlu diganti
- Jika mesin pelembab udara berisik, maka coba cek dan bersihkan transducernya kalau kotor
2. Jika semprotan uap Humidifier berbau tidak sedap,
maka bisa saja:
- Bau plastik baru beberapa model humidifier
- Air kotor, sehingga reservoir atau penyimpanan air harus dibilas
- Membran kotor, perlu dibilas lalu dikeringkan
3. Sensor piezoloeketrik yang aus juga bisa menjadi penyebab Humidifier tidak mengeluarkan asap.
Umumnya hal ini ditandai dengan keluarnya air mancur dari Humidifier.
Baca juga: Alat Pendingin Mesin Mobil: 12 Komponen dan Cara Kerjanya
4. Coba cek bagian evaporator pelembab.
Jika bermasalah, segera ganti dengan yang baru.
- Humidifer tidak keluar asap
- Bongkar humidifer yang tidak keluar asap
- Bersihkan bagian humidifier yang tersumbat
5. Coba bongkar Humidifier dan bersihkan bagian yang terlihat kotor
Biasanya bagian tersebut terlihat kotor, dipenuhi air dan tersumbat. Setelah selesai, pasang kembali komponennya.
Cara lainnya yaitu dengan mengikuti langkah di bawah ini:
- Cek sensor di humidifier
- Cek tegangan controller nya dengan multimeter jika punya
- Cek soketnya, apakah terhubung dengan benar
- Pasang kembali sesuai urutan
6. Jika menggunakan humidifer tipe evaporative, maka segera cek filternya karena masalah umumnya terjadi di bagian tertentu
Akan tetapi, penyumbatan juga bisa terjadi pada Humidifier model ultrasonik dan steam, terutama jika memakai air yang banyak kotoran.
7. Penyebab lainnya Humidifier yang tidak mengeluarkan asap yaitu karena adanya endapan mineral yang dapat menyumbat sistem terlepas dari modelnya.
Itu karena produsen merekomendasikan penggunaan air suling. Membersihkan tangki dan alasnya secara menyeluruh akan menghilangkan penumpukan yang ada.
8. Kamu mungkin harus menunggu.
Butuh waktu agar elemen pemanas untuk bisa menghasilkan efek yang diinginkan, terutama jika elemen pemanas ditutupi dengan endapan mineral.
Menunggu 4 sampai 5 menit bisa memperbaiki masalah ini, tetapi penting juga untuk memeriksa tingkat humiditas sebenarnya di area tersebut.
Mengapa Humidifier Harus Rutin Dibersihkan?
Menurut survei yang dilakukan banyak rumah tangga yang menggunakan Humidifier tidak membersihkan alat ini setiap hari.
Setidaknya satu dari 4 orang hanya membersihkannya 2 kali sebulan, bahkan kurang dari ituhal itu
Padahal, meski kelihatannya mudah, Humidifier harus dibersihkan secara berkala. Mengapa demikian?
Humidifier yang jarang dibersihkan bisa menjadi tempat favorit bagi debu, bakteri, dan jamur untuk hinggap.
Bisa dibayangkan jika Humidifier dipenuhi oleh partikel-partikel asing tersebut. Akibatnya, Humidifier yang kotor akan melepaskan debu-debu dan partikel asing ke udara dan menjadi beresiko pada kesehatan.
Udara yang terkontaminasi karena Humidifier kotor bisa memperparah kondisi orang-orang yang mengidap asma serta alergi.
Tapi, tidak hanya pada pengidap asma, orang-orang yang sehat juga dapat terganggu kondisi kesehatannya oleh kualitas udara yang buruk.
Mulai dari gejala-gejala mirip flu hingga infeksi paru-paru, ada banyak gangguan kesehatan mengancam orang-orang sehat dari Humidifier yang kotor.
Maka dari itu, penting untuk memelihara kebersihan Humidifier untuk kesehatan pernapasan dan menjaga kualitas udara di rumah.
Kesimpulan
Humidifier yaitu sebuah alat untuk membantu melembabkan udara dalam sebuah ruangan dengan cara menyemprotkan uap air ke udara.
Uap air yang dihasilkan akan membantu menambah kelembaban udara. Dengan begitu, udara di ruangan tidak akan terlalu kering dan juga bisa mencegah iritasi yang dikarenakan oleh udara kering seperti iritasi pada hidung, mata, kulit, dan lain-lain.
Humidifier berfungsi untuk menambah kadar air pada udara sehingga mencegah hal hal yang tidak dibutuhkan, baik dari sudut pandang struktur bangunan dan juga kesehatan.
Tujuan dari pemasangannya yaitu agar udara tidak terlalu kering. Dengan adanya alat ini di ruangan memiliki kualitas udara di yang bisa ditingkatkan.
Selain itu, ada cara untuk mengatasi Humidifier Tidak Keluar Uap seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi.
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Vending Machine Adalah: Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Pengertian, Jenis dan 4 Fungsi Check Valve Kompresor Angin Lengkap
Daftar Isi: