Alat Pendingin Mesin Mobil: 12 Komponen dan Cara Kerjanya

  •   Jan 2024  •   12 min read  •   Comment

Tiap kendaraan roda empat atau lebih seperti mobil pasti dilengkapi dengan alat pendingin mesin mobil.

Alat tersebut sering disebut dengan cooling system dan langsung tersambung ke mesin.

Sesuai namanya, alat ini berfungsi untuk mendinginkan mesin mobil.

Cooling system ini bekerja untuk membuat suhu mesin mobil tetap stabil.

Setidaknya ada 12 komponen pada alat pendingin mesin mobil, berikut 12 Komponen dan Cara Kerjanya.

Apa itu Alat Pendingin Mesin Mobil?

Saat mesin mobil berjalan, maka akan menghasilkan suhu panas yang tinggi.

Mesin mobil dengan suhu panas tersebut harus tetap terjaga agar kondisinya tetap stabil.

Tiap mobil sudah pasti dilengkapi dengan alat pendingin mesin mobil yang memiliki peran untuk menjaga temperatur mobil.

Alat pendingin mesin mobil akan memindahkan panas mesin ke komponen lainnya.

Kenapa Alat Pendingin Mesin Mobil Harus Tetap Terjaga?

Alat pendingin mesin mobil harus tetap terjaga karena mesin mobil bekerja dari proses pembakaran bahan bakar yang pastinya menghasilkan panas.

Komponen – komponen di mesin mobil yang besar ini terbuar dari alumunium atau besi akan bergerak dan bergesekkan dan menghasilkan panas.

Bila mesin mobilmu terlalu panas, maka dapat menyebabkan kerusakan di mesin tersebut, karena tiap panas di bahan – bahan alumunium atau besi akan memuai bila terkena panas.

Mesin yang memuai terlalu berlebihan, tidak dapat bekerja secara normal.

Jadi, alat pendingin mesin mobil ini cukup penting untuk memindahkan panas dari mesin mobil ke komponen lainnya, berikut sistem kerjanya:

  • Proses pendinginan pada mesin mobil dengan alat akan berjalan secara berkala selama mesin mobil nyala.
  • Lalu, panas pada mesin mobil akan dibawa menuju radiator yang berisi cairan.
  • Ketika telah masuk ke bagian radiator, suhunya akan turun.

Komponen-komponen Alat Pendingin Mesin Mobil

Mengenal alat pendingin mesin mobil lebih lanjut, ada sekitar 8 komponen pada alat tersebut. Berikut komponen-komponen pada alat pendingin mesin mobil:

1. Radiator

Komponen pertama dari alat pendingin mesin mobil ini adalah radiator.

Alat pendingin mesin mobil ini berfungsi untuk mendinginkan air pendingin mesin yang sudah digunakan, yang nantinya radiator akan membuang panas melalui kisi – kisi radiator, berikut proses kerjanya:

  • Pertama, air yang sudah dipakai untuk mendinginkan mesin, didinginkan kembali oleh radiator dan dibuang lewat kisi – kisi radiator.
  • Kemudian, proses pendinginan air akan jadi panas akibat dipakai untuk mendinginkan mesin bermula dari upper tank. Uppter tank berfungsi untuk menampung air panas sisa pendinginan mesin.
  • Setelah itu, air panas akan turun melalui pipa – pipa kecil di tengah kisi – kisi, pipa itu berperan untuk membantu proses pendinginan air.
  • Terakhir, air akan ditampung di lower tank dan diputar lagi untuk mendinginkan mesin.

Itulah empat langkah proses kerja dari komponen alat pendingin mesin mobil secara kontinyu.

2. Pompa Air

Komponen kedua dari alat pendingin mesin mobil ini adalah Pompa Air.

Alat pendingin mesin mobil ini berfungsi untuk pengantar sirkulasi air dari lower tank pada radiator ke mesin.

Pengaliran kembali itu bertujuan agar air radiator tetap menjalankan fungsinya sebagai pendingin mesin.

Cara kerja dari alat pendingin mesin mobil ini menyesuaikan dengan putaran mesin.

Hal tersebut diakibatkan oleh pulley pada komponen ini yang tersambung dengan V-Belt.

V-Belt merupakan penghubung komponen pompa air dengan mesin.

3. Thermostat

Komponen ketiga dari alat pendingin mesin mobil ini adalah thermostat.

Thermostat ini berfungsi sebagai pengatur sirkulasi air pendingin mesin.

Ada dua jenis thermostat, yaitu:

  • Thermostat dengan katup by pass, dan
  • Thermostat tanpa katup by pass

Alat pendingin mesin mobil ini akan bekerja hanya ketika saat panas mesin sudah mencapai panas tertentu.

Nah, apabila panas mesin kendaraanmu belum mencapai suhu kerja thermostat, maka alat pendingin mesin mobil ini berfungsi untuk menjaga air agar tidak melakukan sirkulasi.

Bila mesin kendaraan sudah mencapai suhu kerja thermostat, maka secara otomatis akan membuka salurannya.

Dengan begitu, cairan pendingin mesin dapat melakukan sirkulasi lalu mengaliri radiator.

4. Kipas Radiator

Komponen selanjutnya adalah kipas radiator yang berperan untuk memberi aliran udara pada radiator.

Aliran udara tersebut sangat dibutuhkan dalam proses pendinginan air atau cairan dalam radiator.

Nah, berbeda dengan kipas pada umumnya, komponen ini tidak meniupkan udara, namun menyerap udara.

Intinya, kipas radiator ini bekerja menyerap udara dari radiator, dan kemudian dihembuskan ke arah mesin.

Udara dingin yang dihasilkan dialirkan melalui kisi – kisi radiator ketika mobil berhenti.

5. Radiator Cap

Komponen selanjutnya bernama radiator cap atau penutup radiator yang memiliki peran penting di sistem pendinginan.

Komponen tersebut berperan untuk meningkatkan dan menjaga titik didih air agar tidak mencapai suhu 100 derajat celcius.

Radiator Cap ini bertugas untuk menjaga kestabilan tekanan di sistem radiator.

6. Tabung Reservoir

Komponen keenam ini bernama tabung reservoir yang berperan untuk menampung uang yang dihasilkan dari radiator ketika suhu mesin sedang tinggi.

Nah, ketika tekanan pada upper tank radiator meningkat atau ketika relief valve terbuka, tabung reservoir ini menyimpan air yang dihasilkan, dan air tampungan itu akan diputar kembali.

Ketika kevakuman terjadi di upper tank radiator atau katup vacuum bekerja, maka air akan dialirkan kembali.

7. Selang Radiator

Komponen ketujuh bernama selang radiator yang berfungsi untuk menghubungkan radiator dengan blok mesin.

Ada dua jenis selang radiator, yaitu:

  • Selang atas, dan
  • Selang bawah

Selang atas berperan untuk mengalirkan air panas akibat penyerapan suhu mesin menuju radiator.

Selang bawah berperan untuk mengalirkan air yang sudah mengalami proses pendinginan dalam radiator menuju mesin untuk menyerap panas.

8. Tangki Cadangan Radiator

Komponen selanjutnya ini bernama tangki cadangan radiator yang digunakan sebagai penampungan air yang harus keluar dari proses pendinginan.

Pada kondisi di mana suhu mesin meningkat, maka tekanan pada sistem pendingin juga terus bertambah.

Tekanan ini yang membuat adanya air yang harus dikeluarkan dari sistem untuk mengurangi tekanan.

Air yang sudah keluar dari sistem ini akan ditampung oleh tangki cadangan radiator.

9. Pipa Radiator

Komponen selanjutnya bernama pipa radiator yang berperan untuk menghubungkan dan mendistribusikan coolant.

Alat pendingin mesin mobil ini menjadi penghubung blok mesin dan radiator agar dapat mengalirkan cairan radiator panas kembali ke raditor, dan sebaliknya.

10. Engine Coolant Temperature Sensor

Komponen kesepuluh ini bernama engine coolant temperature sensor yang berperan untuk membaca air radiator atau temperature coolant yang ada di mesin.

Coolant akan menyerap panas yang terjadi di silinder saat mesin sedang nyala, dan penyerapan ini akan membuat kendaraan bergerak dan beroperasi tanpa panas yang berlebihan.

Pada mobil modern, ada sensor atau logo indikator di bagian dashboard yang akan memberitahu apakah mesin tersebut panas atau tidak.

Sehingga lebih mudah memahami bagian kerusakan pada komponen pendingin ini.

Komponen ini juga dinilai sangat penting karena berfungsi untuk mendeteksi kinerja komponen seperti overflow tank, water pump, kipas pendingin, radiator, dan komponen – komponen pada alat pendingin mesin mobil lainnya.

11. Temperature Gauge

Komponen selanjutnya bernama temperatur gauge yang berfungsi untuk mengukur suhu pada sistem pembakaran mesin.

Sensor akan memberikan informasi sesudah merespon unit kontrol mesin.

12. Coolant

Komponen yang terakhir ini bernama coolant yang merupakan cairan khusus untuk radiator.

Fungsi dari coolant ini adalah untuk mendinginkan mesin melalui sistem radiator.

Baca Juga: Fungsi Saklar beserta 4 Jenisnya yang Wajib Kamu Tahu!

Cara Kerja Alat Pendingin Mesin Mobil

Cara kerja dari alat pendingin mesin mobil yang diperjualkan di Indonesia ini cukup berbeda dengan alat pendingin mesin mobil di negara sub-tropis.

Berikut cara kerja alat pendingin mesin mobil yang ada di Indonesia, di antaranya:

  1. Ketika pertama kali kamu menyalakan mesin mobil, putaran mesin pun akan memutar pompa air pada alat pendingin mesin mobil, yaitu komponen untuk sirkulasi pendinginan ke seluruh sistem.
  2. Selanjutnya, bila mesin mobil ternyata belum mencapai suhu tertentu, thermostat masih dalam keadaan tertutup dan sirkulasi pada pompoa air hanya berputar – putar dan tidak dialirkan ke bagian radiator.
  3. Setelah itu, bila mesin sudah pada suhu tinggi, maka kalor pada mesin akan tersalurkan ke alat pendingin mesin mobil, dan kipas radiator mulai berputar, lalu thermostat pada alat pendingin mesin mobil mulai bekerja.
  4. Lalu, air akan mengalir ke radiator melalui selang bagian atas dan radiator bekerja dengan memanfaatkan aliran udara dari kipas radiator.
  5. Terakhir, temperatur air akan turun secara pelan – pelan dan keluar dari radiator menuju alat yang bernama watre jacket yang menyelubungi mesin agar tetap dingin. Lalu air akan kembali ke radiator dan proses ini akan terjadi secara berulang – ulang.

Perawatan Alat Pendingin Mesin Mobil

Perawatan dari alat pendingin mesin mobil ini juga harus dilakukan secara berkala, berikut perawatannya:

  • Jagalah jumlah air radiator di tabung dan pastikan tetap berada di antara batas bawah dan atas.
  • Pakailah air radiator yang tepat.
  • Gantilah tutup radiator dan kipas bila alat pendingin mesin mobil sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.

Salah satu alasan mengapa kamu harus melakukan perawatan pada alat pendingin mesin mobil secara berkala adalah agar mesin mobil memiliki umur yang panjang, alias awet.

Baca Juga: Vios Modifikasi: 15+ Ide Modifikasi Paling Kece dan Keren!

Solusi Mobil Mati Mendadak Saat Overheat

Apakah kamu pernah mengalami mobil mati secara mendadak?

Mungkin salah satu penyebabnya adalah overheat atau suhu mesin mengalami suhu panas yang terlalu berlebihan.

Kamu bisa gunakan solusi – solusi di bawah ini bila mobilmu mati akibat overheat:

Pinggirkan Mobil

Solusi yang pertama ketika mobilmu mengalami overheat, kamu bisa meminggirkan mobilmu di tempat yang aman.

Kamu juga bisa melihat pada indikator suhu melalui lampu khusus atau jarum pada panel dashboard.

Bila sudah ekstrim, pada sebagian mobil akan menghasilkan isyarat bunyi atau mesin akan terasa tersendar.

Kamu bisa langsung pinggirkan di tempat yang aman, dan hindari tempat ramai untuk keselamatan.

Pasang Segitiga Pengaman dan Kunci Pintu

Solusi selanjurnya ialah kamu bisa memasang tanda segitiga pengaman dan kunci pintu mobilmu.

Segitiga pengaman tersebut sangat dibutuhkan bila mobilmu berhenti di pinggir jalan.

Pasanglah alat ini dengan jarak minimal 5 meter dari mobil.

Matikan Mesin Mobil

Solusi selanjutnya ialah kamu bisa mastikan mesin mobilmu, tapi jangan langsung buka tutup radiatornya.

Setelah kamu meminggirkan mobil, kamu bisa buka kap mesin namun jangan buka tutup radiator terburu – buru.

Karena hawa dan tekanan ekstrim tinggi dapat membuat cairan radiator muncrat dan dapat menyebabkan cidera.

Setidaknya, tunggulah minimal 30 menit.

Perhatikan Simbol Lampu Indikator

Mesin yang terlalu panas sebenarnya dapat dideteksi dari lampu indikator yang ada di speedometer.

Indikator suhu mesin pada panel instrumen mempunyai logo seperti alat termometer, ada yang berbentuk lampu peringatan warna merah dan biru, dan ada juga yang model jarum.

Indikator suhu radiator yang menyala berwarna biru atau merah memiliki makna yang berbeda.

Bila warnanya biru, artinya suhu mesin dalam keadaan dingin, dan bila berwarna merah artinya suhu mesin sedang overheat.

Tanda suhu mesin ideal ialah saat mesin dalam keadaaan nyala dan lampu indikator suhu radiator dalam keadaan mati.

Ada juga indikator suhu yang model jarum, bila jarum menunjuk ke huruf ‘H’ maka artinya Hot, dan bila tandanya ‘C’ maka artinya Cold.

Totalnya ada 14 indikator yang ada di mobil, yaitu:

  • Rem Parkir
  • Pengisian Aki
  • Check Engine
  • Tekanan Oli Mesin
  • ABS
  • Minyak Rem
  • Transmisi Otomatis
  • Electric Power Steering
  • Airbag
  • Immobilizer
  • Pintu Mobil
  • Bahan Bakar, dan
  • Keyless Entry

Cek Kondisi Radiator

Bila suhu mesin sudah dingin, kamu bisa buka tutup radiator dan cek jumlah cairan radiator dan tabung reservoir-nya.

Jangan lupa pakai lap atau kain untuk melapisi tanganmu saat membuka tutu radiator.

Ketika membuka tutup radiator, putar tutup radiator hingga setengah membuka untuk membuang tekanan dan uap panas sekaligus mengecek apakah sudah aman untuk membuka radiator atau belum.

Tambahkan Cairan Radiator Jika Volumenya Berkurang

Nah, bila cairan radiator ternyata berkurangm isi cairan khusus untuk radiator atau coolant.

Tetapi, bila kamu jauh dari toko kelengkapan mobil, kamu bisa isi kembali dengan air mineral kemasan saja.

Isi tabung reservoir dan radiator hingga penuh, dan bila masih ada sisa air kamu bisa siramkan di bagian radiator untuk mempercepat pendinginan.

Tetapi kamu harus lakukan dengan hati – hati agar tidak membasahi komponen lainnya, ya!

Cek Bagian Lain, Pastikan Tidak Ada Kebocoran

Solusi selanjutnya, kamu bisa cek komponen lain dan pastikan tidak ada kebocoran, khususnya pada bagian radiator dan selangnya.

Bila ternyata ada kebocoran, akan sulit untuk menambalnya tanpa bantuan yang ahli.

Sedangkan bila tidak ada kebocoran, tidak disarankan untuk memaksakan menghidupkan dan mengendarai mobil.

Segeralah hubungi pihak towing untuk membawa mobilmu ke bengkel.

Jika Suhu Sudah Normal, Lanjutkan Perjalanan

Bila tabung reservoir dan radiator telah terisi coolant dan tida ada yang bocor atau komponen yang mati, kamu bisa lanjutkan perjalanan.

Cobalah putar kunci kontak ke posisi “ACC” dan lihat apakah jarum penunjuk suhu atau lampu indikator telah aman.

Kamu bisa coba nyalakan mesin, namun bil bila mesin tidak mau hidup juga, segera hubungi pihak derek.

Baca Juga: Spesifikasi Diameter Seher Tiger Terlengkap

Tips Cek Mobil Bekas Sebelum Membeli

Alat Pendingin Mesin Mobil

Berikut beberapa tips sebelum kamu membeli mobil bekas, di antaranya:

Cek Bagian Mesin

Tujuan utama membeli mobil bekas pastinya adalah harganya yang terjangkau dibanding dengan mobil baru.

Namun, kamu juga perlu kejelian ketika memilih mobil bekas terutama pada bagian mesin, jangan sampai mesinnya pernah rusak dikarenakan overheat.

Bila mobil bekas pilihanmu pernah overheat, biasanya akan turun mesin.

Ruang Mesin Bersih

Kamu bisa cek kondisi ruang mesin, biasanya ruang mesin pada mobil yang pernah turun mesin biasanya terlalu bersih.

Hal tersebut ketika mobil melakukan overhaul, mesin akan diangkat untuk diperiksa dan diperbaiki.

Nah, saat perbaikan, ruang mesin pun akan dibersihkan.

Tapi bukan berarti semua mobil bekas yang ruang mesinnya bersih termasuk mobil turun mesin.

Kamu perlu mempertanyakan kebiasaan si pemilik, dan jangan ragu untuk bertanya ke pemilik sebelum mengambil keputusan untuk membeli mobil.

Terdapat Goresan di Lubang Baut

Ciri – ciri mobil yang pernah turun mesih bisa dilihat dari kondisi baut – baut di ruang mesinnya.

Ceklah baut yang menempel pada blok mesin, apakah masih presisi dan utuh.

Karena, baut blok mesin di mobil yang pernah overhaul akan memiliki banyak goresan halus.

Kondisi tersebut diakibatkan karena mekanik harus membuka baut – baut tersebut, dan ada kalanya baut sulit dibuka karena usia pemakaian hingga akhirnya menimbulkan goresan halus pada baut.

Terdapat Seal Silikon

Tips terakhir, ialah penggunaan segel atau seal silikon di mesin mobil.

Mesin mobil yang tidak pernah turun mesin tidak akan menggunakan seal silikon.

Karena proses perakitan dan penyatuan seluruh komponen mobil pada dasarnya dilakukan secara otomatis dengan bantuan robot ketika di pabriknya.

Kesimpulan

Nah, jadi kamu sekarang sudah tahukan setidaknya ada 12 alat pendingin mesin mobil beserta pengertiannya.

Sebelum kamu membeli mobil bekas, kamu juga harus ingat – ingat tips yang telah dicantumkan di artikel ini, ya!

Orang juga bertanya

English private teacher, seo writter, english translator, and content writer.

Tinggalkan komentar