Sekarang ini hadir banyak alat yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah listrik tersedia pada sebuah komponen atau tidak.
Dimana terdapat alat khusus yang digunakan untuk mengetahuinya, seperti contoh Galvanometer.
Galvanometer adalah sebuah alat yang memiliki prinsip kerja untuk menentukan apakah sebuah komponen terdapat arus listrik atau tidak.
Untuk kali ini akan dibahas mengenai Fungsi Galvanometer secara lengkap seperti penjelasan berikut.
Pengertian Galvanometer
Secara umum, pengertian Galvanometer yaitu sebuah alat yang dipakai untuk mengukur besaran arus listrik lewat gerakan jarum magnet berdasarkan pembelokan atau perpindahan kumparan.
Rumus Galvanometer yaitu R = (V/Ig) – G ,
dengan I = arus defleksi skala penuh dalam voltmeter, V = nilai beda potensial yang akan diukur oleh voltmeter, dan G = hambatan Galvanometer.
Jenis alat ukur yang ini adalah komponen elektromekanis, yang dipakai untuk mengukur apakah terdapat arus listrik dalam sebuah komponen atau tidak.
Prinsip kerjanya cukup mudah, dimana alat ini akan menghasilkan lendutan putar yang merespon arus listrik kecil.
Dan lendutan tersebut akan mengalir lewat koil medan magnet yang tersedia di dalamnya, sehingga terjadi aliran yang konstan.
Sebelumnya cara kerja Galvanometer cukup sederhana tanpa adanya kalibrasi, sekarang alat ini memiliki fungsi yang lebih rumit dengan kemampuan kalibrasi terbaik.
Baca juga: Penemu Mesin Uap: Sejarah dan Perkembangannya Terbaru 2024
Sejarah Galvanometer
Sejarah Galvanometer dimulai dari tahun tahun 1820, yang dimana konsep Galvanometer awalnya di buat oleh Hans Christian Oersted.
Saat pertama kali diperkenalkan konsep alat ini yaitu untuk mengetahui arus listrik namun dalam jumlahan yang kecil.
Dan alat Galvanometer ini dikalibrasi oleh Andre-Marie Ampere yang juga menamai alat ini dengan nama yaitu Galvanometer.
Prinsip Kerja Galvanometer
Prinsip kerja alat ini cukp mudah dipahami, Galvanometer memiliki koil yang posisinya bisa berubah atau melewati skala yang sudah dikalibrasi.
Saat dipakai, pegas torsi yang berukuran kecil pada Galvanometer ini akan menarik koil sehingga jarum akan menunjukkan posisi yaitu nol.
ketika arus satu arah melewati koil, maka bagian ini akan menimbulkan medan magnet yang kerjanya bertolak belakang dengan magnet permanen.
Setelah itu koil akan berputar dan jarum penunjuk pun akan bergerak karena terdorong oleh koil tersebut.
Penggunaan Galvanometer
Dalam pemakaian Galvanometer di bedakan menjadi dua waktu yang berbeda yaitu pada abad ke-20 dan di era modern yang dimana memiliki fungsi berbeda, dan berikut perbedannya dari kurun waktunya masing-masing.
1. Galvanometer di Awal abad ke-20
Di masa awal abad ke-20 Galvanometer banyak di gunakan untuk mendeteksi kesalahan sebuah kabel pada sistem telekomunikasi.
Dengan menggunakan Galvanometer maka kesalahan akan terdeteksi seperti kabel yang terputus namun tidak bisa ditemukan dengan kasat mata maka orang-orang pada waktu itu menggunakan Galvanometer untuk menemukannya.
Di waktu itu banyak orang yang juga mengaplikasikan mekanisme kerja Galvanometer tersebut.
Pada abad ini, alat pengukur galvano kian berkembang, karena tidak hanya berfungsi sebagai pengukur arus listrik saja, tapi juga bisa mendeteksi kabel yang putus dan kesalahan instalasi lain.
Baca juga: Pompa Rotary : Pengertian dan Jenis
2. Mengenal Galvanometer : Dari Fungsi Hingga Jenis-Jenisnya
Di era modern atau masa kini penggunaan Galvanometer semakin luas karena sekarang banyak alat yang dilengkapi dengan sistem Galvanometer namun tidak terlihat.
Umumnya Galvanometer di gunakan pada bagian sistem control atau sebuah bagian penentuan posisi.
Kamu bisa ambil contoh sebuah pemrosesan bahan yang menggunakan tenaga laser dengan daya tinggi. Dengan demikian akivitas kerja terbantu oleh Galvanometer dengan sistem loop yang tertutup.
Jenis Galvanometer ini sering digunakan pada beberapa aktivitas lain seperti pengelasan yang menggunakan sinar laser, pengukuran sistem laser, dan aktivitas-aktivitas lain.
Jika hal di atas menggunakan sistem loop tertutup maka untuk jenis loop terbuka umumnya dipakai dalam sebuah sistem ruang, mesin cetak atau percetakan, dan alat pemindai barcode.
Di era modern ini Galvanometer tidak hanya dipakai untuk mengukur arus tegangan listrik saja.
Namun prinsip kerja alat ini juga digunakan pada beberapa alat lain yang tidak menggunakan energi listrik di dalam cara kerja alat tersebut.
Berbagai Fungsi Alat ukur Galvano
Nah setelah mengetahui beda penggunaan Galvanometer menurut dua waktu yang berbeda, lalu akan membahas tentang fungsi dari Galvanometer ini secara rinci dan berikut rinciannya berikut ini.
Fungsi Galvanometer yaitu sebagai aktuator, dan memiliki cara kerja lewat sebuah lendutan putar karena adanya arus tegangan listrik yang mengalir melewati koil di medan magnet konstan di dalam Galvanometer tersebut.
Dan berjalannya waktu Galvanometer mulai menggunakan sistem kalibrasi, sehingga pada zaman kini Galvanometer digunakan sebagai alat ukur.
Lalu berkembang menjadi alat ukur yang umum dengan sebutan Amperemeter yang memiliki fungsi sama seperti Galvanometer adalah untuk mengukur kuat arus listrik di sebuah rangkaian listrik.
Bagian Bagian Galvanometer
Antara Galvanometer analog dan digital, dimana keduanya memiliki komponen yang sama di dalamnya. Ia
Yang hanya dibedakan dengan adanya layar monitor yang bisa memunculkan hitungan secara otomatis, yang tidak dimiliki oleh model Galvanometer analog.
Ada beberapa bagian lain yang bisa didapatkan dalam Galvanometer, diantara bagian bagian Galvanometer tersebut yaitu:
- Skala yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik pada sebuah komponen elektronika.
- Adanya jarum yang tersambung dengan kumparan, besi lunak, dan pegas spiral.
- Terdapat saki sebagai mulaan angka perhitungan.
- Terdapat medan magnet untuk mengukur tegangan dan menentukan apakah tersedia arus listrik disana.
Jenis Galvanometer
Jenis jenis Galvanometer terdiri dari dua, yaitu model analog dan dan model digital. Keduanya memiliki fungsi yang sama, hanya saja dengan model hasil perhitungan yang berbeda karena dengan Galvanometer digital, kamu bisa membaca hasil secara langsung.
Dan menurut sejarah perkembangan alat ukur Galvanometer, tersedia beberapa jenis dari Galvanometer, yang ditemukan secara bertahap mulai dari awal perkembangannya di abad ke-19, diantaranya yaitu:
1. Tangent
Yaitu jenis pertama dari galvometer, digunakan untuk menentukan apakah ada arus listrik di suatu komponen dan mengukurnya.
Terdapat jarum kompas pada alat ukur satu ini, dan bisa menentukan medan magnet yang tidak diketahui oleh medan magnet bumi.
2. Astatic
Jenis Galvanometer selanjutnya yaitu astatic, yang berfungsi secara mandiri dan tidak membutuhkan medan magnet bumi atau bidang bumi yang lain.
Dan ditemukan pada tahun 1825 dan masih bisa digunakan hingga sekarang, tentunya dengan pengubahan dan perkembangan.
3. Mirror
Yaitu jenis dari Galvanometer yang memiliki sensitifitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan Galvanometer pada umumnya.
Karena fungsi Galvanometer yaitu untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik, alat ini bisa juga mendeteksi arus listrik bahkan jika tegangannya sangat kecil.
4. Ballistic
Yaitu jenis ballistic, yang merupakan alat ukur dengan kemampuan baca lebih baik jika dibandingkan dengan jenis Galvanometer yang lain.
Ballistic masih sulit didapatkan secara bebas, sehingga informasi mengenainya masih belum lengkap atau dalam tahap perkembangan.
Baca juga: Cara Modif Kijang Super Modif Simple
Fungsi Galvanometer
Fungsi Galvanometer yang utama yaitu untuk mengukur tegangan dan arus listrik dengan besaran yang rendah atau kecil, sehingga bisa diketahui apakah alat yang diukur mampu memiliki tegangan listrik atau tidak dan memilikinya atau tidak.
Karena fungsinya sama seperti amperemeter, maka cara pemakaiannya juga kurang lebih sama.
Alat ukur ini tidak bisa dipakai untuk mengukur komponen dengan tegangan listrik yang besar, karena memang dibuat untuk pengukuran yang sedang dan kecil.
Komponen yang ada didalamnya dibuat sedemikian rupa sehingga bisa menentukan apakah komponen tersebut bisa memiliki tegangan listrik atau tidak, dan jika ada berapa nilai maksimal yang akan digunakan.
Selain bia digunakan untuk mengukur arus listrik, juga dapat dipakai untuk menentukan perbedaan potensial listrik secara lengkap.
Dimana fungsi utama dari Galvanometer sudah dijelaskan di atas, yaitu untuk mendeteksi keberadaan listrik pada sebuah komponen atau sirkuit.
Dan dari fungsi ini bisa memperoleh beberapa kegunaan lainnya dari Galvanometer, yaitu:
1. Sebagai Alat Bantu dalam Berbagai Percobaan
Prinsip kerja dari Galvanometer begitu erat kaitannya dengan GGL induksi, sehingga alat ini bisa dipakai untuk alat percobaan hukum induksi Faraday.
Selain itu, Galvanometer juga adalah wujud dari percobaan yang membuktikan adanya elektromagnetisme yang menjelaskan bahwa arus listrik bisa dihasilkan melalui medan magnet.
Tidak hanya itu dengan menggunakan Galvanometer yang dipadukan dengan sebuah antena dan penyearah juga bisa membuktikan adanya medan listrik pada arus bolak-balik.
Dan jika memadukannya dengan penyearah gelimband dan kumparan kecil, Galvanometer bisa dipakai untuk membuktikan adanya gelombang stasioner listrik.
2. Komponen Amperemeter dan Voltmeter
Amperemeter yaitu sebuah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
Dan voltmeter berfungsi untuk mengukur tegangan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa salah satu komponen penyusun amperemeter dan voltmeter ini yaitu Galvanometer.
Alat ini bisa dipakai untuk mengukur kuat arus dan tegangan pada listrik searah (DC) pada nilai pengukuran yang kecil.
Pemakaian Galvanometer bisa memperbesar batas ukur amperemeter dan voltmeter, karena Skala pengukurannya yang cukup kecil. Hanya Galvanometer juga rentan terhadap penyimpangan.
3. Komponen ohmmeter
Alat ukur lain yang juga sering dipakai di dalam dunia elektronika bernama Ohmmeter yang berfungsi mengukur hambatan listrik atau resistansi.
Ohmmeter menggunakan Galvanometer yang dipakai untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada sebuah hambatan listrik.
Bagian-bagian Galvanometer
Untuk bagian-bagian yang menyusunnya yaitu sebagai berikut:
1. Moving Coil
Pada Galvanometer, bagian yang mengalirkan arus bernama moving coil atau kumparan yang bisa bergerak.
Kumparan ini bisa berupa lingkaran atau persegi panjang yang dibuat dari lilitan kawat tembaga.
Kumparan dipasang vertikal ditengah kedua kutub magnet permanen sehingga sesuai dengan hukum Lorentz, dan akan bergerak memutar searah jarum jam.
2. Suspension
Kumparan pada Galvanometer bisa berdiri seimbang karena ditahan oleh suspensi atau pegas yang terbuat dari pita flat tembaga atau terkadang emas.
Suspensi dipasang dibagian atas dan bawah kumparan. Suspensi bagian atas akan terhubung ke port untuk arus positif dan kumparan bawah ke port ground. Sehingga kumparan bisa menerima arus dari si suspensi.
3. Cermin
Suspensi yang terintegrasi dengan cermin kecil yang memantulkan cahaya dan ditempatkan pada skala untuk mengukur defleksi.
4. Kepala Torsi
Bagian satu ini jika dilihat dari luar seperti lubang baut minus. Dan dengan memutar bagian ini menggunakan obeng kecil maka bisa mengatur posisi koil atau mengkalibrasi Galvanometer ke titik 0.
5. Jarum penunjuk (pointer) dan skala
Yaitu jarum penunjuk yang dipakai untuk menunjuk skala pengukuran. Jarum penunjuk ini akan berputar mengikuti putaran dari moving coil.
Juga sebagai penampil ukurannya ada skala yang bisa dibaca ketika proses pengukuran dilakukan.
Cara Kerja Galvanometer
Setelah tahu bagian-bagian dari Galvanometer, kamu akan lebih mudah memahami cara kerja dari alat ini. Berikut ini adalah urutan bagaimana Galvanometer mendeteksi dan menunjukkan nilai arus listrik:
- Moving coil atau kumparan yang bisa bergerak bebas menjadi penggerak dari jarum penunjuk.
- Saat moving coil mendapat arus yang dialirkan melalui suspensi, maka akan menghasilkan induksi magnetik antara kumparan dengan magnet tetap yang terpasang di Galvanometer.
- Koil akan berputar dan menggerakkan pegas dan juga jarum penunjuk, sehingga kamu bisa tahu langsung apakah terdapat arus listrik pada titik yang diukur.
Prinsip Kerja Galvanometer
Setelah tahu fungsi dari alat ukur tersebut, ada baiknya juga mengetahui bagaimana prinsip kerjanya.
Prinsip kerja yang dipakai oleh alat Galvanometer yaitu mengikuti Gaya Lorentz. Arah gaya lorentz kerap tegak lurus dengan arah dari kuat arus listrik dan induksi magnetik.
Berikut ini adalah urutan bagaimana cara kerja sebuah Galvanometer, diantaranya:
Terdapat koil kecil di dalam Galvanometer, yang nantinya menjadi tempat lintasan skala yang telah dikalibrasi.
Akan terdapat pegas torsi kecil di dalamnya, sehingga bisa menunjukkan posisi yang lebih presisi di angka nol.
Arus listrik yang ada pada sebuah komponen akan mengalir melalui koil yang tersedia, kemudian menghasilkan medan magnet.
Medan magnet inilah yang akan memastikan apakah terdapat arus listrik pada komponen tersebut.
Koil akan berputar, dan mendorong pegas dan menggerakkan petunjuk, dan pengguna bisa mengetahui langsung apakah terdapat arus listrik di komponen yang diperiksa.
Arah gerak jarum Galvanometer dipengaruhi oleh kecepatan magnet yang dimasukkan di sekitar solenoida.
Hal ini karena pada ujung kumparan terdapat arus listrik sehingga saat berdekatan dengan kutub magnet, kumparan akan mengalami gaya gerak listrik induksi elektromagnetik (GGL Induksi).
Cara memakai Galvanometer kurang lebih sama dengan voltmeter dan multimeter, yaitu dengan memasangkan tuas dan jack dari alat ukur tersebut ke komponen yang akan diukur.
Baca juga: Spesifikasi Diameter Seher Tiger Terlengkap
Dimana jarum yang ada di Galvanometer akan bergerak dan menentukan arus yang ada pada listrik tersebut.
Mengenak prinsip kerja alat ini tidak sesulit yang dibayangkan. Prinsip kerja alat ini memiliki koil yang posisinya lewat skala yang dikalibrasi.
Saat digunakan, pegas torsi kecil akan menarik koil sehingga jarum akan menunjukkan posisi nol.
Saat arus searah melewati koil, maka bagian ini akan menimbulkan medan magnet yang kerjanya akan berlawanan dengan magnet permanen.
Kemudian koil akan berputar dan mendorong pegas untuk menggerakan jarum penunjuk yang ada di alat ini.
Magnet bisa ditemukan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Jarum kompas yaitu dari magnet permanen.Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang isinya informasi.
TV dan monitor komputer memakai elektromagnetik untuk menghasilkan gambar.
Mikrofon dan speaker memakai kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan suara.
Kebanyakan speaker tergantung pada teknologi ini, tetapi ada juga yang mekmakai konsep yang berbeda.
Mikrophon standar berbasis pada konsep yang sama, tapi menyongsang. Mikrophon memiliki kon atau selaput yang terlekat pada gelongan kabel.
Gelung itu ada dalam megnet berbentuk khusus. Jika suara mengegarkan selaput maka gelung itu turut bergetar dan menghasilkan voltage saat melalui medan magnet. Voltage dalam kabel ini yaitu sinyal listrik yang mewakili suara asal.
Media rekaman magnetik, Tape VHS yang mengandung golongan tape bermagnet. Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan bermagnet pada tape.
Kaset audio kompak mengandung magnet dalam menghasilkan audio.
Motor listrik dan generator: Motor listrik (layaknya speaker) tergantung pada kombinasi eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker, mengganti energi listrik ke dalam energi mekanis. Generator merubah energi mekanis ke energi listrik.
Transformator atau trafo : Transformator adalah sebuah perangkat yang mengkonversi energi listrik antara 2 perangkat yang terpisah dengan memakai listrik lewat konektor magnet.
Kesimpulan
Secara umum, pengertian Galvanometer yaitu sebuah alat yang dipakai untuk mengukur besaran arus listrik lewat gerakan jarum magnet berdasarkan pembelokan atau perpindahan kumparan.
Rumus Galvanometer yaitu R = (V/Ig) – G , dengan I = arus defleksi skala penuh dalam voltmeter, V = nilai beda potensial yang akan diukur oleh voltmeter, dan G = hambatan Galvanometer.
Jenis alat ukur yang ini adalah komponen elektromekanis, yang dipakai untuk mengukur apakah terdapat arus listrik dalam sebuah komponen atau tidak.
Selain itu, juga dijelaskan mengenai Fungsi Galvanometer yang bisa diketahui dari uraian di atas.
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Boiler Adalah: Pengertian, 11 Komponen & Perawatannya
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Pengertian, Jenis dan 4 Fungsi Check Valve Kompresor Angin Lengkap
- Vending Machine Adalah: Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
Daftar Isi: