Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah

  •   Agu 2024  •   45 min read  •   Comment

Conveyor Adalah – Mesin kompayer atau conveyor adalah alat sederhana yang bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.

Mesin kompayer ini merupakan alat angkut barang untuk kapasitas kecil hingga besar.

Conveyor bisa dijadikan alat transportasi yang cepat dan efisien.

Ada banyak jenis – jenis mesin kompayer ini, dan fungsi serta komponennya pun berbeda – beda.

Simak ulasan lengkap mengenai mesin kompayer pada artikel ini.

1. Conveyor Adalah

Sistem kompayer atau conveyor adalah sistem mekanis atau perangkat yang berguna untuk memindahkan atau mengangkut material kecil hingga besar dari satu tempat ke tempat lainnya.

2. Bagian – Bagian Conveyor

Berikut beberapa bagian conveyor:

BagianFungsi
BeltBerfungsi untuk membawa material yang diangkut pada mesin penggerak
IdlerBerfungsi sebagai penyangga untuk menahan belt
Centering DeviceBerfungsi untuk mencegah agar belt tidak melaju dari rollernya terlalu kencang
Unit PenggerakBerfungsi agar tenaga penggerak yang digunakan bisa pindah ke belt
Bending the BeltPulley terakhir dan pertengahan, lalu susunan roller, sifat dan kelenturan dari belt
PengumpanBerfungsi sebagi pemuatan material ke bagian atas belt dengan kecepatan teratur
TrippersBerfungsi sebagai penempatan muatan yang tumpah di suatu tempat tertentu
Pembersih BeltLetaknya ada di ujung bawah agar material tidak melekat di belt
SkirtBerfungsi sebagai pembatas yang dipasang di bagian kanan dan kiri belt
HoldbackBerfungsi untuk mencegah agar belt tidak kembali berputar ke arah bawah secara tiba – tiba
KerangkaBerfungsi sebagai penyangga semua susunan mesin conveyor belt
Motor PenggerakBerfungsi untuk menjalankan belt conveyor sesuai kebutuhannya

3. Fungsi Conveyor

Adapun fungsi mesin kompayer ini ialah:

  • Dapat memindahkan barang dengan kemiringan tertentu
  • Bisa bekerja secara terus menerus
  • Kecepatan mesin yang bisa dikontrol, dan
  • Dapat bergerak ke dua arah

Baca Juga: Turbocharger: Pengertian, 3 Jenis, & Fungsi (Terlengkap!)

4. Macam – Macam Conveyor

Ada 17 macam mesin kompayer yang sering digunakan, berikut jenis – jenis beserta penjelasannya:

4.1 Roller Conveyor

Conveyor Adalah Jenis conveyor yang memiliki bentuk seperti roll disebut dengan Roller Conveyor.

Jarak antara satu roll dengan roller lainnya memberikan material untuk meluncur di permukaan roll saat roll tersebut berotasi.

Barang yang diletakkan di atas roll conveyor akan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya sesuai tujuan yang telah ditetapkan, dan seringkali memanfaatkan gaya gravitasi atau memakai mesin atau motor guna membantu roller tersebut berputar.

4.1.1 Sejarah Roller Conveyor

Di bawah ini merupakan alur sejarah roller conveyor:

4.1.1.1 Sejarah Roller Conveyor Tahun 1908

Conveyor ini pertama kali dipatenkan pada 1908 di Indiana, tepatnya di perusahaan Logan.

Pada tahun 1908, mesin kompayer ini dimanfaatkan guna mempermudah pemindahan material agar berjalan lancar dengan bantuan ball bearings pada bagian dalam roll tersebut.

Meskipun sekarang mesin kompayer roll ini sudah banyak dipakai pada berbagai industri, akan tetapi pada awal kemunculannya roller conveyor butuh waktu hingga 5 tahun agar banyak digunakan di berbagai industri.

4.1.1.2 Sejarah Roller Conveyor Tahun 1913

Sistem kompayer roll ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan mobil Ford yaitu Henry Ford yang mulai memakai sistem kompayer pada sistem perakitan mobilnya di tahun 1913-an.

4.1.1.3 Sejarah Roller Conveyor Tahun 1920

Di tahun 1920-an, kompayer ini mulai banyak dipakai untuk memindahkan material jarak jauh setelah adanya perkembangan yang memungkinkan sistem kompayer roll ini untuk mengangkat beban material yang lebih berat dengan ukuran yang lebih besar.

Perkembangannya pun semakin pesat saat adanya kekurangan bahan baku untuk sistem kompayer roll, karena adanya kelangkaan material akibat perang dunia kedua.

Hal tersebut mendorong kita untuk mengembangkan teknologi dalam pembuatan sistem kompayer roll.

Perkembangan itulah yang memungkinkan kita sekarang bisa menggunakan material seperti polymers sebagai bahan baku dalam pembuatan roller conveyor.

Perkembangan itulah yang memungkinkan untuk menekan biaya proses pembuatan sistem roller conveyor.

4.1.1.4 Sejarah Roller Conveyor Tahun 1970 – Sekarang

Sejak tahun 1970 sampai sekarang, sistem kompayer roll sudah mengalami perkembangan begitu pesat dalam hal inovasi dan teknologinya.

Salah satunya ialah mulai digunakan roller conveyor yang memakai sensor guna melakukan proses pendistribusian material dengan kebutuhan kompleks.

Sampai sekarang masih ada berbagai variasi sistem kompayer yang bertujuan agar kegiatan produksi pada industri bisa dalam konfisi yang efisien dan efektif dengan mengurangi waktu yang diperlukan dan mengoptimalkan kinerja.

4.1.2 Fungsi Roller Conveyor

Roller Conveyor berfungsi sebagai penunjang tingkat produktivitas ada tempat pergudangan, pusat distribusi, fasilitas produksi, dan tempat fasilitas lainnya yang menangani perpindahan material yang kaku seperti kardus.

Meskipun sebagian besar sistem kompater pada tipe gravity roller conveyor memakai roller dengan diameter 3.5 cm sampai 5 cm, tetapi pada kenyataannya untuk kegiatan yang berat kita pun bisa memakai ukuran roller dengan diameter 6.5 cm sampai 9 cm.

Dikarenakan berat dari roller yang cukup ringan, biasanya roller mudah diatur sesuai dengan sistem yang diinginkan dengan cara membelinya secara online.

Gravity roller conveyor pun bisa digunakan untuk sementara maupun permanen, namun pastikan bahwa pemilihan gravity roller conveyor-nya sudah tepat, ya!

4.1.3 Komponen Utama Roller Conveyor

Berikut beberapa komponen utama pada roller conveyor, yaitu:

Komponen UtamaFungsi
Kerangka Badan / BodyBerfungsi untuk menopang roller agar posisinya tidak berpindah
Tiang PenyanggaBerfungsi sebagai pondasi badan roller conveyor
Motor PenggerakBerfungsi untuk menggerakkan drive roller agar bisa bergerak atau berputar sesuai kecepatan yang sudah diatur sebelumnya oleh operator
RollerBerfungsi untuk memindahkan barang yang diangkut.

Usahakan desain roller ini harus diupayakan tidak membuat getaran ketika berjalan agar tidak merusak batang.

Komponen roller ialah:

  • Pipa
  • Snap Ring
  • Poros
  • Rumah Bearing
  • Bantalan
  • Seal, dan
  • C-Ring
Sistem TransmisiDibedakan menjadi 2, yaitu:

  • Transmisi motor penggerak dengan driver roller
  • Transmisi drive roller dengan roller lainnya

4.1.4 Tipe Roller Conveyor

Ada berbagai macam tipe roller conveyor yang dibedakan dari desain dan sebagainya, berikut penjelasannya:

4.1.4.1 Gravity Roller Conveyor

Gravity Roller Conveyor merupakan desain roller conveyor yang paling simpel.

Tipe roller conveyor ini terdiri dari kerangka atau frame guna menahan gravity roll agar bisa berputar secara bebas.

Perpindahan material pun mengandalkan gravitasi guna meluncurkan material di atas roller conveyor tersebut.

Gravity Roller Conveyor umumnya dipakai untuk memindahkan material dengan bahan yang ringan dan beban sedang yang tidak membutuhkan motor untuk memindahkan materialnya.

Jadi, memberikan nilai ekonomis yang baik bagi penggunannya.

Nah, dalam pemakaiannya, kamu bisa menambahkan beberapa material tambahan guna menunjang kegiatannya seperti hanging brackets, support, roda peluncur, pop-up stop, dan sebagainya.

Umumnya material tambahan tersebut terbuat dari alumunium, plastik, maupun baja.

4.1.4.2 Belt Driven Roller Conveyor

Belt Driven Roller Conveyor ini didesain khusus agar bisa menggunakan belt untuk bisa menggerakkan tiap roller yang ada.

Desainnya memungkinkan untuk mengontrol gerakkan material yang akan dipindahkan nantinya.

Desain Belt Driven Roller Conveyor ini lebih disukai dibanding belt conveyor pada umumnya saat material yang dipindahkan harus diberhentikkan pada titik tertentu, material harus dibalikkan kembali, dan saat melakukan proses loading.

Bentuk dari belt yang dipakai disesuaikan dengan desain yang dipakai, apakah belt-nya harus berbentuk V atau lurus yang diperlukan pada desain roller conveyor tersebut.

Ada beberapa desain Belt Driven Roller Conveyor yang bisa digunakan untuk memindahkan material dengan ukuran lebar yang lebih lebar dibanding ukuran frame yang dipakai, karena umumnya desain roller ini posisinya akan lebih tinggi dari frame yang dipakai.

Pada berbagai desain karet belt yang ada di bawah roller conveyor wajib dijauhkan dari kelembaban, panas yang berlebihan, ataupun debu yang bisa menurunkan kinerja dari Belt Driven Roller Conveyor.

Umumnya, roller conveyor jenis ini lebih banyak digunakan untuk memindahkan material dengan beban yang sedang hingga berat, juga yang bersih dan kering.

Dimana materialnya terkadang harus untuk diberhentikkan atau dibalikkan kembali.

4.1.4.3 Chain Driven Roller Conveyor

Chain Driven Roller Conveyor memiliki desain mirip dengan desain Belt Driven Roller Conveyor.

Hanya saja bila Belt Driven Roller Conveyor menggunakan karet belt untuk menggerakkan roller conveyor, namun Chain Driven Roller Conveyor menggunakan chain atau rantai untuk menggerakkannya.

Kamu bisa menggunakan sistem kompayer jenis ini saat kamu melakukan pemindahan material dengan kondisi yang berat juga kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan untuk menggunakan Belt Driven Roller Conveyor.

Chain atau rantai pada roller conveyor akan terhubung antara satu roller dengan roller yang lain dengan kondisi chain akan terpasang pada kedua sproket dari tiap roller conveyor.

Desain sistem kompayer ini cocok untuk melakukan pekerjaan yang nantinya memerlukan kamu untuk bergerak dalam 2 arah dengan kondisi yang berat secara pemindahan tenaga pada desain ini sangat tinggi.

4.1.4.4 Lineshaft Roller Conveyor

Lineshaft Roller Conveyor didesain dengan menggunakan line shaft yang berputar agar bisa membantu roller conveyor mengoperasikan tugasnya.

Tiap roller akan tersambung dengan line shaft yang berputar.

Tiap roller pada Lineshaft Roller Conveyor secara terpisah akan terhubung pada line shaft dengan bantuan drive spools dan urethane belt.

Jadi, desain ini umumnya akan lebih tenang dalam proses kegiatannya dan lebih mudah untuk dirawat.

Lineshaft bisa memiliki panjang lebih dari 30 meter dengan gabungan antara roller yang melengkung dan lurus yang mampu meningkatkan tingkat efisiensi dari sistem kompayer yang digunakan.

Nah, kamu bisa melakukan penyortiran yang bisa diputar balikkan dengan beban yang ringan hingga sedang dengan Lineshaft Roller Conveyor ini.

4.1.4.5 Zero Pressure Roller Conveyor

Demi mencegah penumpukkan pada sistem kompayer, kini sudah ada teknologi yang bisa mencegah terjadinya penumpukkan tersebut.

Zero Pressure Roller Conveyor didesain untuk mencegah penumpukkan tersebut.

Sistem kompayer desain ini memakai sistem pengontrolan dengan teknologi tinggi dengan menggunakan motor dan sensor untuk memberikan tenaga dan menghilangkan tenaga di bagian “zero pressure” sesuai dengan sistem yang sudah dibuat.

Dengan melakukan hal tersebut, terciptalah jalan antar material yang dinamakan buffer zone yang memungkinkan kamu untuk mencegah terjadinya penumpukkan material pada sistem roll conveyor.

Di beberapa bagian roller ada motor yang terhubung dengan sistem pengontrolan dan sensor yang mampu untuk mendeteksi saat material sudah masuk dan keluar dari area yang sudah ditetapkan.

Kamu juga bisa menambahkan sensor ini secara terpisah saat sistem kompayer belum memiliki sensor.

Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian sensor ialah pemilihan durasi, konsistensi yang diperlukan, dan tingkat pergerakkan.

Meskipun desain ini lebih rumit, tapi desain ini bisa memberikan hasil kinerja yang efisien dan efektif karena bisa mengatur aliran dari material sehingga proses perpindahan bisa berjalan dengan lancar.

4.1.4.6 Idler Heavy Duty Roller Conveyor

Sistem kompayer jenis Idler Heavy Duty ini memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan gravity roller conveyor.

Desain ini lebih cocok dimanfaatkan untuk membawa material yang memiliki beban berat.

Umumnya, desain ini akan dimanfaatkan sebagai penopang sistem belt conveyor pada industri yang membawa material yang berat, seperti stone crusher plant untuk membawa batu yang sudah dihancurkan dengan mesin stone crusher, kemudian dibawa ke mesin vibrating screen untuk disorti dengan wiremesh screen ayakan batu.

Tanpa adanya sistem kompayer jenis ini, belt conveyor tidak mungkin bisa bertahan untuk membawa material yang mempunyai beban berat dalam jarak jauh.

4.1.5 Fitur – Fitur Roller Conveyor

Terkadang kita membutuhkan fitur – fitur tambahan untuk menunjang kegiatan pendistribusian material.

Nah, di bawah ini ada berbagai macam fitur roller conveyor yang bisa kamu gunakan, yaitu:

4.1.5.1 Double-Row Roller Conveyor

Double-Row Roller Conveyor bisa dimanfaatkan untuk proses pemindahan material dengan ukuran besar dan beban yang berat.

Dibanding dengan memakai 1 jenis roller dengan ukuran panjang dan diameter besar, desain ini bisa menggunakan 2 roller dengan ukuran setengah dari panjang roller besar.

Untuk mendukung bagian dalam pertemuan antar roller, maka kamu perlu menggunakan tambahan frame support.

Desain ini mampu menghemat anggaran biaya dibanding dengan memakai 1 jenis roller conveyor dengan ukuran yang panjang dan diameter yang besar.

4.1.5.2 Curved Sections

Dalam proses pemindahan material, terkadang perlu mengubah arah tujuan material bergerak.

Curved Section memiliki roller yang akan disusun secara melengkung sesuai dengan desain yang sudah ditetapkan.

Pemakaian roller di desain ini akan menggunakan 2 atau lebih roller dibanding memakai desain lurus seperti pada umumnya.

Nah, roller tambahan itu dibutuhkan untuk daya tekan material pada roller saat melakukan proses peluncuran di daerah tikungan.

4.1.5.3 Switches

Switches adalah fitur pada roller conveyor untuk mengubah arah pergerakkan material apda umumnya.

Ada berbagai macam switches dengan fungsi yang berbeda – beda, berikut macam – macamnya:

4.1.5.3.1 Turntable

Fitur ini berfungsi untuk memindahkan material dari satu roller conveyor ke tujuan roller conveyor lainnya.

Di bagian turntable terdiri dari roller conveyor dengan panjang yang lebih pendek dibanding roller conveyor pada umumnya.

Dimensi yang dimiliki ini cenderung lebih kecil dibanding bagian utama pada roller conveyor, meskipun lebarnya bisa sama.

Nah, saat material yang ingin dipindahkan sudah berada pada bagian turntable, maka turntable nantinya bisa berputar dengan cara mekanisme tertentu atau manual sesuai arah yang dituju.

Jadi, nantinya material bisa dipindahkan sesuai dengan arah yang sudah ditetapkan.

4.1.5.3.2 Hinged

Fitur kedua pada sistem roller conveyor ini adalah satu bagian kecil di bagian sistem roller conveyor yang memungkinkan kamu untuk mengangkat frame roller conveyor.

Engsel yang menempel di bagian ujung dari satu frame utama roller conveyor bisa memberikan kemudahan untuk melewati bagian sistem roller conveyor dengan mudah.

4.1.5.3.3 Stops

Kamu biasanya akan meletakkan fitur ini pada bagian ujung sistem roller conveyor supaya bisa menghentikan material yang sedang dipindahkan agar tidak terjatuh di bagian ujung dari sistem roller conveyor yersebut.

Kadang – kadang kamu juga akan menggunakan fitur ini pada lokasi tertentu dari bagian roller conveyor sesuai tujuan untuk menghentikan material pada lokasi yang diinginkan.

Material yang dipakai pada fitur ini adalah plat besi rata yang ikut pada bagian struktur roller conveyor.

Terkadang juga bisa menggunakan mekanisme tertentu supaya bisa melakukan pengaturan kapan fitur ini muncul atau turun.

4.1.6 Cara Kerja Roller Conveyor

Roller Conveyor berfungsi untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Jenis roller conveyor yang paling banyak digunakan pada proses produksi ialah Gravity Roller Conveyor.

Jenis Gravity Roller Conveyor yang merupakan tipe roller conveyor paling simpel, ekonomis, dan serba guna untuk menjalankan tugasnya dengan membiarkan material yang akan dipindahkan meluncur pada permukaan roller conveyor tersebut.

Proses pemindahan pada Gravity Roller Conveyor tersebut sangat pas pada kondisi frame dengan sudut yang sedikit menurun.

Nah, kondisi tersebutlah yang memudahkan material yang dipindahkan secara otomatis akan meluncur di atas roll conveyor.

4.1.7 Spesifikasi dan Kritertia Pemilihan Roller Conveyor

Meskipun kita sudah memilih tipe roller conveyor yang akan digunakan untuk pekerjaan, namun terkadang masih perlu memperhatikan hal – hal lainnya, seperti:

4.1.7.1 Roller dan Material Frame

Spesifikasi yang harus diperhatikan pertama kali ialah material yang akan digunakan untuk membangun roller dan frame yang akan digunakan.

Frame umumnya memakai material alumunium atau baca, tetapi untuk lebih tepatnya kamu bisa sesuai dengan beban yang akan dibawa pada sistem roller conveyor serta kapasitas dari frame yang dibutuhkan.

Komposisi yang dipakai pada roller lebih bervariasi dibanding frame roller conveyor, secara roller bersentuhan langsung dengan material yang akan dipindahkan dan bisa mempengaruhi kinerjanya secara langsung ketika dipindahkan.

Ada beberapa roller yang dilapisi dengan karet atau plastik untuk meningkatkan daya tahan roller, disisi lain ada juga roller yang polosan yang berupa baja atau pipa alumunium saja.

Kamu perlu memilih roller yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan tidak akan memberi efek buruh terhadap materialmu.

Hal tersebut pun berlaku dengan frame roller conveyor yang digunakan, pilihlah frame yang mampu menahan beban dari material yang akan dipindahkan serta beban dari roller yang digunakan.

4.1.7.2 Tentukan Penggunaan untuk Ukuran Roller

Kamu perlu memastikan terlebih dahulu berapa material yang akan dipindahkan dengan roller conveyor yang baru kemudian menentukan setting yang optimal agar semuanya mengalir dengan lancar nantinya saat material dipindahkan.

Setelah menentukan material yang akan dipindahkan selanjutnya, kamu dapat menentukan ukuran yang tepat untuk setiap roller sesuai dengan kondisi proses pemindahan material.

Misalnya untuk memindahkan material dengan beban lebih berat dan high impact, kamu membutuhkan roller yang lebih besar.

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan beban yang lebih ringan dan gaya benturan yang lebih kecil, kamu tidak membutuhkan roller yang besar.

Selanjutnya kamu harus menentukan jarak antara setiap roll terlebih dahulu dengan mengetahui panjang material yang akan dipindahkan agar dua titik pada roll tersebut dapat menopang material tersebut.

Jarak kemudian ditentukan yang memastikan bahwa permukaan material selalu bersentuhan dengan tiga roller selama proses transfer.

4.1.7.3 Tipe Material yang akan Dipindahkan

Material yang akan dipindahkan menentukan kecepatan loading dan akumulasi material.

Berapa berat material yang akan dipindahkan? Apakah material yang akan dipindahkan rapuh atau lemah?

Pertanyaan-pertanyaan ini adalah contoh pertanyaan yang harus dipikirkan dengan hati-hati terlebih dahulu.

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini pada akhirnya menentukan konveyor rol mana yang paling cocok.

Misalnya jenis gravity roller conveyor adalah roller conveyor yang cocok untuk memindahkan material dalam posisi datar dengan beban ringan atau sedang seperti box, tas dan lain-lain.

Namun, roller gravitasi bukanlah jenis roller conveyor yang cocok untuk memindahkan material yang halus dan kaku seperti suku cadang dan material lainnya.

4.1.7.4 Jarak dan Lekukan

Dengan menentukan jarak dan lekukan desain konveyor yang kamu gunakan, ini juga membantumu memilih jenis roller conveyor yang tepat.

Misalnya, kamu tidak bisa menggunakan roller conveyor tipe flat belt jika kamu membutuhkan desain dengan lekukan, jadi kurang tepat jika kamu memutuskan untuk menggunakan desain ini.

Ini juga berlaku jika kamu membutuhkan model roller conveyor yang sangat panjang, kamu harus mempertimbangkan untuk menggunakan struktur yang lebih efisien, misalnya tipe line shaft roller conveyor.

4.1.7.5 Pengontrolan dan Kondisi Pekerjaan

Terakhir, bila harus mempertimbangkan arah pergerakan material yang akan dipindahkan, seberapa besar kontrol yang dibutuhkan dan juga kondisi kerja roller conveyor.

Tentu saja, jika banyak faktor seperti panas, debu dan kelembaban dalam proses kerja, kamu harus memilih roller conveyor yang lebih tahan lama, misalnya konveyor rol yang digerakkan rantai.

Ketika faktor ketepatan waktu dan nol tekanan penting, kamu dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan konveyor roller berteknologi tinggi.

Untuk kebutuhan ini kamu bisa menggunakan conveyor roller tanpa tekanan.

4.2. Belt Conveyor

Belt Conveyor adalah jenis conveyor yang digerakkan oleh gesekkan dan bisa memindahkan material secara berkelanjutan dengan jenis tipe belt conveyor yang berbeda.

Conveyor jenis ini ekonomis dan sangat diperlukan untuk pengoperasian jalur perakitan.

Sistem kompayer jenis ini terdiri dari 2 atau lebih pulley drum conveyor yang berperan untuk menggerakkan belt conveyor.

Tidak hanya itu, pada dasar belt conveyor biasanya juga akan memakai idler heavy duty roller conveyor yang berperan sebagai penopang dari belt conveyor.

Kamu bsia memakai jenis – jenis idler heavy duty roller conveyor yang berbeda sesuai kebutuhan.

Sistem kompayer jenis ini bisa dipilih berdasarkan persyaratan proses yaitu pengoperasian berkelanjutan pada umumnya, pengoperasian dengan bermacam – macam, pengoperasian beat, dan mode lainnya.

Belt conveyor umumnya digunakan untuk stone crusher plant, tambang batu bara, industri kimia, bahan bangunan, metalurgi, permesinan, agrikultur, dan industri logistik.

4.2.1 Fungsi

Belt conveyor berfungsi untuk mengangkut material berkapasitas besar, dan konstruksi dari belt conveyor ialah:

  • Pengangkutan arah diagonal atau miring
  • Pengangkutan arah horizontal, dan
  • Pengangkutan arah horizontal dan diagonal

4.2.2 Komponen

Berikut 12 komponen belt conveyor, yaitu:

4.2.2.1 Belt

Komponen yang pertama adalah belt yang merupakan sabuk yang berguna untuk membawa material yang diangkut oleh mesin penggerak.

4.2.2.2 Idler

Komponen yang kedua ialah Idler yang berfungsi untuk menahan belt, dan komponen ini terletak pada:

  • Idler atas sebagai penahan belt yang bermuatan
  • Idler penahan yang ditempatkan pada pemuatan
  • Idler penengah yang digunakan sebagai menahan belt agar tidak bergeser dari jalurnya, dan
  • Idler bawah yang memiliki fungsi untuk menahan belt yang kosong
4.2.2.3 Centering Device

Komponen ketiga adalah Centering Device yang berperan untuk mencegah agar belt tidak melaju terlalu kencang dari roller-nya.

4.2.2.4 Unit Penggerak (Drive Units)

Pada conveyor belt, tenaga penggeraknya akan dipindahkan ke belt karena adanya gesekkan antara pulley dan belt.

Hal tersebut disebabkan oleh belt yang melekat dan dikelilingi pulley yang diputar oleh motor.

4.2.2.5 Bending the Belt

Komponen ini merupakan alat pelengkung belt yaitu pulley terakhir dan pertengahan, lalu susunan roller, beban dan sifat kelenturan dari belt itu sendiri.

4.2.2.6 Pengumpan (Feeder)

Feeder adalah alat yang berfungsi untuk pemuatan material ke bagian atas belt dengan memakai kecepatan teratur.

4.2.2.7 Trippers

Trippers adalah alat yang berfungsi untuk penempatan muatan yang ditumpahkan pada suatu tempat tertentu.

4.2.2.8 Pembersih Belt (Belt Cleaner)

Belt Cleaner umumnya diletakkan di ujung bawah belt agar material tidak kembali melekat pada belt.

4.2.2.9 Skirt

Skirt atau sekat ini dipasang di bagian kiri dan kanan belt pada tempat pemuatan.

Skirt umumnya terbuat dari logam atau kayu sehingga bisa dipasang miring atau tegak.

Kegunaan dari skirt ini ialah untuk mencegah terjadinya ceceran barang yang diangkut.

4.2.2.10 Holdback

Holdback berfungsi untuk mencegah agar sabuk yang membawa muatan ke atas tidak berputar kembali ke arah bawah bila tiba – tiba tenaga geraknya dihentikan atau rusak.

4.2.2.11 Kerangka (Frame)

Frame adalah konstruksi baja yang berguna sebagai penyangga seluruh susunan dari mesin conveyor belt sehingga gerakkan belt di atasnya tidak akan terganggu.

4.2.2.12 Motor Penggerak

Komponen terakhir ialah motor penggerak yang berfungsi untuk menjalankan conveyor belt sesuai keperluannya.

4.2.5 Tipe Belt Conveyor

Berikut 10 tipe belt conveyor sesuai dengan kebutuhannya:

4.2.5.1 Cleated Belt Conveyor

Pola – pola yang menonjol terdistribusikan bersama dengan lebar dari belt conveyor pada cleated belt conveyor.

Pola – pola itu berfungsi untuk menunjang bahan sehingga bisa merealisasikan perpindahan dengan bahan jumlah banyak.

Tipe belt conveyor ini umumnya dimanfaatkan untuk biji – bijian, batu bara, bahan bangunan, industri pertanian, industri hydropower, dan metalurgi.

4.2.5.2 Inclined Belt Conveyor

Ketika material ingin memindahkan dari posisi ketinggian yang berbeda, maka seringkali kamu membutuhkan inclined belt conveyor yang menggunakan belt conveyor sersan.

Akan tetapi, ada batasan tertntu pada kemiringannya, biasanya kemiringannya tidak lebih dari 18 derajat.

4.2.5.3 Flat Belt Conveyor

Tipe belt conveyor ini mempunyai struktur yang umum dan karakteristik pada umumnya.

Jadi, flat belt conveyor cocok dipakai untuk perpindahan bahan dengan bentuk yang ringan dan beragam, seperti paket pos, baju, plastik, kertas, dan sebagainya.

Tipe belt conveyor ini memiliki 2 macam yaitu tipe built-in motor, juga head drive dan middle drive.

4.2.5.4 Trough Belt Conveyor

Trough belt conveyor berkapasitas muatan dan perpindahan yang besar.

Jenis ini mempunyai multi-layer rubber belt dengan lebar belt conveyor yang beragam mulai dari 500 mm hingga 1400 mm.

Sisi yang membawa barang ditunjang sesuai cara kerja idler heavy duty roller conveyor yang terdiri dari 3, yaitu:

  • Heavy duty roller
  • Return idler roller, dan
  • Flat roller

Jenis ini umumnya dimanfaatkan dalam industri tenaga listrik, baja dan besi, pelabuhan, pertambangan, semen, biji – bijian, dan feed processing.

Jenis ini juga bisa memindahkan material dalam jumlah curah dnegan proporsi besar seperti bijih, batu bara, bahan kimia mentah, tanah, biji – bijian, dan sebagainya.

Nah, trough belt conveyor cocok untuk lingkungan produksi yang kurang layak atau kurang mendukung,

4.2.5.5 Roller Bed Belt Conveyor

Tipe ini menggunakan beberapa roller conveyor yang diatur dan didukung tetap sesuai dengan jarak tertentu untuk perpindahan bahan.

Roller bed belt conveyor cocok untuk berbagai jenis kardus, tas, palet, dan bagian lain transportasi cargo.

Sistem kompayer ini sering digunakan untuk penyortiran berbagai bagasi stasiun dan bandara sebagai belt conveyor bandara.

Tipe ini juga bisa digunakan secara kombinasi atau mandiri.

4.2.5.6 Portable Belt Conveyor

Tipe ini mempunyai roda di bagian bawah portable belt conveyor yang bisa bergerak sesuai posisi material, umumnya digunakan di lingkungan yang mempunyai sudut yang cenderung kecil.

Sistem ini umumnya digunakan untuk lokasi pemuatan yang berpindah – pindah, seperti:

  • Pelabuhan
  • Dermaga
  • Tambang batu bara
  • Gudan
  • Lokasi konstruksi
  • Tambang pasir dan batu
  • Pertanian, dan lainnya
4.2.5.7 Rectactable Belt Conveyor

Frame belt conveyor bisa ditarik dan juga dilengkapi dengan perangkat sabuk penyimpanan.

Hal tersebut bisa membuat belt converyor bisa meregang dengan bebas ka arah panjang dan menyesuaikan panajngnya sesuai dengan perubahan posisi kerja belt conveyor tiap saat.

Tipe belt conveyor ini merupakan mesin belt conveyor yang paling umum dan efisien untuk digunakan dalam pengangkutan material secara berkelanjutan.

Sistem ini termasuk peralatan utama sistem pengangkutan batu bara di pabrik persiapan batu bara dan pembangkit listrik.

4.2.5.8 Curved Belt Conveyor

Biasanya, belt conveyor hanya bisa berjalan dalam garis lurus pada bidang vertikal atau horizontal.

Untuk melewati bagian yang tidak menguntungkan, maka perlu dipasang statiun transfer perantara yang mempunyai biaya teknis tinggi.

Dengan adanya curved belt conveyor, maka memungkinkan sistem kompayer belt berada pada posisi miring dengan mengubah sudut idler group, mengurangi stasiun transfer, juga memecahkan masalah – masalah yang dibawa oleh stasiun transfer.

Tipe belt conveyor ini biasanya digunakan di pertambangan, industri kimia, pembangkit listrik dan pelabuhan, metalurgi, dan terutama transportasi jarak jauh.

4.2.5.9 Steel Belt Conveyor

Tipe ini menggunakan sabuk yang terbuat dari baja tahan karat sebagai pengganti karet.

Belt conveyor akan mengeluarkan zat berbahaya saat membawa material dengan suhu tinggi, namun steel belt conveyor tidak.

Jadi, steel belt conveyor lebih pas untuk pengangkutan bahan di industri makanan.

4.2.5.10 Special Belt Conveyor

Tipe belt conveyor ini didesain terpisah untuk perpindahan bahan dengan kondisi yang tidak biasa, jadi penggunannya pun kurang luas.

Ada beberapa pemakaian special belt conveyor ialah magnetic belt conveyor, anti acid dan alkali belt conveyor, belt conveyor tahan api, narrow belt conveyor, dan lainnya.

4.2.6 Tipe Material Belt Conveyor & Aplikasinya

Berikut 5 tipe material belt conveyor dan aplikasinya:

4.2.6.1 PVC Belt Conveyor

Tipe material ini merupakan bahan bebas polusi berwarna putih atau hijau atau terang yang terbuat dari nilon, katun, kanvas polyster berkekuatan tinggi dan berkualitas sebagai bahan utama belt dan dikombinasikan dengan PVC alami.

Material ini memiliki elasititas yang baik, tidak mudah mengalami deformasi, dan tahan aus.

PVC digunakan sebagai belt conveyor makanan, logistik, tembakau, pengemasan, dan industri lainnya.

Material ini juga cocok untuk transportasi bawah tanah tambang batu bara dan transportasi material industri metalurgi dan kimia.

4.2.6.2 PU Belt Conveyor

PU atau Polyurethane mempunyai ketahanan sobek yang kuat, elastisitas yang baik, ketahanan pada benturan tertentu, dan bisa digunakan secara normal dalam kondisi yang kompleks.

Harga jual tipe material ini relatif mahal, namun dalam jangka panjang, tipe ini lebih ekonomis.

4.2.6.3 PE Belt Conveyor

Kelebihan dari tipe material ini seperti kekuatan tarik tinggi, ringan, fleksibilitas, tipis, tangguh, tahan minyak, tidak beracun, mudah dibersihkan, dan higenis.

Material ini sudah sesuai dengan standar kesehatan FDA Amerika, bisa bersentuhan langsung dengan makanan, obat – obatan, dan sebagainya.

PE belt conveyor termasuk produk conveyor yang tahan lama, lho!

4.2.6.4 Plastik Interlocking Belt

Tipe material ini mengacu pada belt conveyor yang dicetak oleh plastik termoplastik, sehingga menjadi modul produk pelat tunggal setengah jadi.

lalu berulang kali dirakit menjadi jenis rantai dan dipasang pada conveyor untuk membawa dan memindahkan bahan.

Material ini merupakan jenis baru dari belt conveyor yang memiliki berbagai keunggulan, seperti:

  • Memiliki kekuatan tinggi
  • Tahan asam
  • Tahan alkali dan air garam
  • Rentang suhu yang lebar
  • Anti viskositas yang baik
  • Dapat ditambahkan dengan gerigi
  • Sudut pengangkatan besar
  • Mudah untuk dibersihkan
  • Perawatan yang sederhana, dan
  • Dapat digunakan untuk transportasi di berbagai lingkungan
4.2.6.5 Metal Belt Conveyor

Tipe material terakhir ini dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu:

  • diamond mesh belt
  • trapezoid metal mesh belt
  • ball mesh belt, dan
  • u-chain mesh belt

Material ini pun bisa dimanfaatkan dengan kebutuhan yang berbeda yaitu kawat baja tahan karat, kawat polyster dan kawat galvanis, kawat baja karbon, dan sebagainya.

Keunggulan dari material ini, ialah:

  • Ketahanan terhadap suhu tinggi
  • Tahan aus
  • Tahan korosi
  • Kekuatan tarik tinggi, dan
  • Masa pakai yang lama

Belt conveyor stainless steel ialah yang paling banyak digunakan di antara belt conveyor metal.

4.2.7 Kelebihan dan Kekurangan

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan pada belt conveyor:

KelebihanKekurangan
Dapat membawa beban berkapasitas besarBelt sangat sensitif terhadap pengaruh luar
Kecepatan belt yang bisa diatur untuk menetapkan jumlah material yang dipindahkan persatuan waktu
Bisa beroperasi secara miring dan datar dengan sudut maksimum sampai 27 derajat
Daya lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya
Tidak menganggu lingkungan, karena polusi dan tingkat kebisingan yang rendah
Lebih ringan dari chain conveyor dan bucket conveyor
Membutuhkan sedikit ruangButuh biaya perawatan yang sangat mahal
Aliran pengangkutan berlangsung secara kontinuJalur pemindahan, karena untuk satu unit belt
conveyor hanya bisa dipasang untuk jalur lurus
Menurunkan tingkat kecelakaan ketika pekerja memindahkan materialKemiringan atau sudut inklinasi yang terbatas

4.2.8 Prinsip Kerja

Belt Conveyor berperan untuk memindahkan barang dengan putaran dari motornya.

Penggerak utama motor tersambung dengan drum atau pulley.

Pulley yang diselubungi oleh belt yang melebar dan panjangnya akan menyesuaikan dengan kapasitas dan jarak angkut.

4.2.9 Permasalahan Belt Conveyor dan Cara Mengatasinya

Ada 5 masalah yang paling umum pada belt conveyor, berikut masalah – masalahnya dan cara mengatasinya:

4.2.9.1 Suara tidak Normal

Suara sistem kompayer belt ketika beroperasi relatif kecil, jika ada suara yang besar dan tidak normal, maka ada kendala pada belt conveyor tersebut.

Hal tersebut dikarenakan coupling mengalami kerusakan dan menyebabkan komponen penggerak sistemnya menimbulkan suara, dan idler heavy duty roller conveyor yang dipakai sebagai bantalan pun bisa menjadi salah satu faktornya.

4.2.9.2 Belt Conveyor Rusak

Jika sistem kompayer ini rusak tiba – tiba, mungkin bisa dikarenakan pemakaian yang terlalu lama, material besar yang tiba – tiba dijatuhkan ke atas sistem kompayer sehingga membuat tekanan pada permukaanya meningkat dan rusak, atau karena belt conveyor miring karena sobek.

Bila hal – hal tersebut terjadi, maka kamu harus merawat belt conveyor secara berkala untuk mencegah kerusakan lebih besar, dan kamu bisa memilih jenis belt conveyor sesuai kebutuhan.

4.2.9.3 Belt Conveyor Selip

Material yang keluar atau terselip juga bisa menyebabkan material tidak bisa dipindahkan dengan baik.

Hal tersebut dikarenakan oleh tekanan awal pada sistem kompayer ini yang longgar dan menyebabkan terjadinya selip.

Tidak hanya itu, belt conveyor yang terselip pun bisa dikarenakan debu yang terlalu banyak pada bagian ekor belt conveyor dan daya tahan yang terlalu besar.

Nah, jadi pastikan ketika pemasangan belt conveyor tekanan yang digunakan sudah sesuai.

Kamu juga bisa mengurangi berat yang dimuat belt conveyor dalam satu waktu untuk meminimaliris kemungkinan belt conveyor terselip.

4.2.9.4 Belt Conveyor Menyimpang

Penyimpangan ini termasuk permasalahan yang biasa terjadi ketika pengoperasian belt conveyor.

Ketika belt conveyor mengalami hal ini, maka akan menyebabkan material yang dimuat tumpah dan berserakan, jadi menimbulkan kerusakan yang cukup parah terhadap belt conveyor.

Hal tersebut pastinya akan mempengaruhi proses produksi.

Umumnya gesekkan ekstrim antar frame dan belt conveyor akan mengikir belt conveyor secara perlahan dan bisa menyebabkan kebakaran.

4.2.9.4.1 Penyebab
  • Bagian atas, bawah, dan bingkai tengah belt conveyor yang sudah tidak lagi lurus dan menyebabkan penyimpangan
  • Penempatan pulley drum conveyor yang kurang pas, dan menyebabkan belt conveyor untuk menyimpang
  • Hasil sambungan belt conveyor yang kurang pas dan merata
  • Idler heavy duty roller conveyor sebagai pendukung yang tidak layak atau sekrup pada idler yang kurang kencang
  • Penggunaan belt conveyor sudah terlalu lama
  • Beban yang di atas belt conveyor tidak rata, dan
  • Tekanan yang diterima belt conveyor dari material berlebihan
4.2.9.4.2 Cara Mengatasi
  • Sesuaikan bagian bawah, atas, dan frame tengah pada kompayer agar lurus kembali
  • Sesuaikan kembali posisi pulley drum conveyor agar terletak tidak hanya secara vertikal di garis bujur tengah, tapi juga secara horizontal
  • Potong hasil sambungan belt conveyor yang tidak layak untuk memastikan sudut yang rata
  • Membenarkan posisi idler heavy duty roller, jadi kerusakan tidak terlalu parah, kemudian kencangkan sekrup yang longgar
  • Perbaiki dan ganti kerusakan pada belt conveyor saat itu juga, dan
  • Sesuaikan distribusi material menjadi lebih merata
4.2.9.5 Material yang Berserakkan

Umumnya, belt conveyor yang yang menumpahkan material ketika dioperasikan diakibatkan oleh:

  • Ketika belt conveyor beroperasi, ketinggian dari kedua pinggiran belt berubah
  • Material terlalu banyak dan menyebabkan overload

Berikut cara mengatasinya:

  • Sesuaikan posisi belt conveyor
  • Atur kapasitas perpindahan dan perketat perawatan

4.3 Chain Conveyor

Chain conveyor adalah sistem kompayer dengan rantai yang tidak terputus untuk melakukan tarikan dari unit penggerak.

Sistem kompayer ini cocok untuk menahan debu, kombinasi garis horizontal dan vertikal, penyilangan kecil, dan temperatur tinggi.

Di dunia perindustrian, penggunaan chain conveyor mengalami penurunan karena perawatan yang tinggi dan banyak masalah.

4.3.1 Fungsi

Chain conveyor biasanya digunakan di logistik bandara, suku cadang otomotif, dan layanan makanan.

Menurut sejarahnya, industri otomotif sudah menjadi pengguna utama jenis transportasi barang berat ini ketika proses produksi di berbagai gudang atau stasiun.

Sistem kompayer ini beroperasi dengan kokoh dan kuat untuk menopang berbagai benda berat dan dapat menghemat biaya untuk meningkatkan produktivitas dengan menjauhkan barang dari lantai pabrik.

4.3.2 Jenis

Berikut 6 jenis chain conveyor beserta penjelasannya:

4.3.2.1 Sliding Chain

Jenis yang pertama ini memiliki metode sederhana.

Pergerakannya pun tidak banyak dan biasanya 1 arah, seperti menyorong.

Rantai ini banyak digunakan pada peralatan ‘kotor’ dan kontruksi tidak datar, karena sifatnya yang sederhana, harganya pun murah.

4.3.2.2 Rolling Chain

Jenis ini memiliki metode yang lebih halus, polusinya pun lebih sedikit dibanding sliding chain.

Pergerakkan rantai cenderung lebih banyak, seperti menggulung.

4.3.2.3 Scraper conveyor

Jenis ini merupakan yang paling murah di antara yang lain.

Scraper conveyor bisa beroperasi sampai dengan kemiringan 45 derajat, maksimum kecepatan 150 ft/m, dan kapasitas angkut 360 per jam.

4.3.2.4 Apron Conveyor / Slat Belt

Jenis ini menggunakan plat yang bisa terbuat dari kayu, baja, atau material lainnya yang digunakan untuk memindahkan material.

Slat pada sistem kompayer ini tidak saling tumpang tindih antara slat satu dan slat lainnya.

Slat conveyor umumnya memakai tenaga untuk menggerakkanya dan mempunyai berbagai macam ukuran dengan kapasitas yang berbeda – beda.

4.3.2.5 Bucket Conveyor

Jenis ini termasuk conveyor dengan spesifikasi bucket atau ember yang terbuat dari baja dan digerakkan oleh rantai.

Biayanya murah dengan rangakaian yang sederhana, maksimum kecepatan 100 ft/m, kapasitas 100 ton/jam, dan bisa mengangkut bahan bongkahan.

4.3.2.6 Bucket Elevator

Jenis yang terakhir ini menggunakan wadah yang terpasang di berbagai sisi kabel, belt, atau rantai yang bertujuan untuk memindahkan material.

Wadah yang terpasang bergerak sejalan dengan sistem kompayer, dimana nantinya wadah tersebut akan memindahkan material di dalamnya sesuai dengan tujuannya.

Pemakaian bucket conveyor biasanya untuk memindahkan spare part, material curah, dan proses makanan pada industri fast moving consumer good.

4.3.3 Keuntungan Sistem Conveyor Chain

Ada 3 keuntungan utama dalam penggunaan chain conveyor, yaitu:

4.3.3.1 Gampang Dipasang

Cara memasang sistem kompayer ini pun cukup gampang.

Hal itulah yang membuat produsen yang membuat sistem ini jadi dengan layanan dengan instalasi juga.

Para produsen ini menjual sistem kompayer dengan jasa pemasangannya.

4.3.3.2 Fleksibel

Keuntungannya yang kedua ialah sangat mudah untuk upgrade atau memodifikasi sistem ini dan bisa dilakukan dengan bantuan alat yang tepat.

4.3.3.3 Terjangkau

Faktanya, chain conveyor ini memiliki harga perbaikan dan pemeliharan yang tidak begitu mahal.

4.3.4 Cara Kerja

Berikut cara kerjanya:

  1. Pertama, setelah material terangkat dengan aman di conveyor ini, sistem bisa diaktifkan melalui tombol ON/OFF, yang nantinya akan menyebabkan gerakkan rotasi searah jarum jam atau berlawanan pada sistem motor
  2. Lalu, pergerakkan roda gigi dan rantai jaring akan bergerak ke arah yang sama dengan motor
  3. Lalu, rantai berjalan bisa memindahkan beban melalui drive train ke gigi terakhir, tempat pembongkaran dilakukan

Nah, untuk operasi searahm sistem ini juga bisa dibuat khusus untuk pergerakkan dua arah.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengintegrasikan 2 atau lebih motor di kedua ujung sistem kompayer.

4.3.5 Pengaplikasian

Pengaplikasian chain conveyor ini biasanya digunakan pada bidang industri, seperti:

4.3.5.1 Pertambangan

Fungsi utama dari pemakaian conveyor ialah memindahkan benda – benda hasil tambang menuju tempat penyimpanan.

Biasanya pada industri ini memakai jenis chain conveyor yang kuat untuk mengangkat bobot tambang yang lumayan berat, cuaca serta kondisi di dalam tambang.

Conveyor ini sangat berguna dan efisien untuk material tambang yang tidak begitu dalam.

4.3.5.2 Penanganan Restoran

Kini banyak restoran yang memakai konsep conveyor untuk menggantikan pelayan yang mengantar makanan dari bagian dapur ke meja konsumen.

Selain meminimalisir kesalahan pengantaran, tentu saja bisa mengurangi budget karyawan pada restoran.

Konsep ini biasanya digunakan pada restoran jepang yang menyediakan makanan per porsi di atas belt conveyor yang memutari dapurnya.

4.3.5.3 Penanganan Limbah

Pemakaian conveyor pada bidang ini pun berguna untuk mengolah sampah di pabrik daur ulang.

Sampah tersebut akan dipilih lalu dipisahkan berdasarkan materialnya.

4.3.5.4 Industri Kayu

Kayu yang biasanya diambil dari hutan tentu sangat rumis dalam proses pemotongan hingga pendistribusian ke pabrik – pabrik produsen.

Biasanya belt conveyor yang didukung oleh chain conveyor digunakan pada industri kayu untuk memisahkan potongan kayu berdasarkan ukuran dan massa jenis kayu.

4.3.5.5 Tekstil

Pabrik tekstil pastinya memiliki ukuran yang luas.

Industri ini biasanya membutuhkan conveyor untuk membuat beragam hasil tekstil dengan berbagai macam campuran benang di dalamnya.

Kegiatan pendistribusian tekstil antara satu divisi ke divisi lainnya biasanya memakai conveyor untuk menghemat waktu dan tenaga karyawan.

4.3.5.6 Kargo Barang

Kargo barang yang ada di bandara tentu memakai conveyor dengan tujuan memindahkan berbagai muatan penumpang mulai dari lokasi registrasi ke pesawat.

Saat sampai tujuan, penumpan nantinya bisa mengambil kembali barang yang dibawanya di conveyor berputar setalah pintu keluar bandara.

4.3.5.7 Industri Semen dan Bahan Bangunan

Lokasi yang luas atau pembangunan dermaga menggunakan alat ini karena lebih efisien dibanding dengan menggunakan truck.

Chain atau rantai yang biasanya terhubung pada conveyor penggerak dengan bantuan motor untuk proses turun dan naiknnya barang di sepanjang jalur conveyor.

4.4 Screw Conveyor

Screw conveyor ini berotasi secara spiral guna memindahkan bahan tertentu.

Jenis ini sering dipakai secara horizontal, sedikit miring, atau vertikal guna memindahkan bahan – bahan semi padat seperti sisa makanan, serpihan kayu, agregat, hingga perminyakan.

Screw conveyor memiliki kelebihan, seperti struktur yang sederhana, area persimpangan sisi kecil, hingga pengoperasiannya yang gampang.

4.4.1 Komponen

Berikut beberapa komponen pada screw conveyor:

  1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard: Screw Conveyor berputar dengan halus memutar materi kesamping di dalam palung
  2. End plate untuk screw conveyor drive
  3. Palung dengan fitted discharge spout
  4. Trough / Palung: berfungsi sepenuhnya sebagai wadah yang menyertakan bahan dan disampaikan dengan  bagian-bagian yang berputar
  5. End plate untuk ball bearing
  6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft
  7. Screw
  8. Screw dengan bare pipe pada discharge end
  9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft: Hanger berfungsi memberi dukungan, mempertahankan allignment, dan bertindak sebagai permukaan bantalan
  10. Flanged cover dengan inlet.
  11. Flanged covers dengan buttstrap, dan
  12. Kopling dan Poros menghubungkan juga mengirimkan motion untuk screw conveyor berikutnya

4.4.2 5 Jenis Mesin Screw Conveyor

Berikut 5 jenis mesin screw conveyor:

4.4.2.1 Screw Conveyor Vertical

Jenis mesin ini memiliki kecepatan rotasi lebih dari mesin screw conveyor biasa.

Dengan adanya gaya sentrifugal, gesekkan terjadi di antara bahan yang dipindahkan dan kerangka mesin screw conveyor menyebabkan bahan tidak berotasi bersama pisau poros.

Oleh karena itu, perpindahan vertikal bahan bisa terjadi.

Kelebihan dari jenis ini ialah kapasitas perpindahan dan ketinggian perpindahan yang relatif kecil, dan rotasi kecepatan dan konsumsi energi yang tinggi.

Mesin ini cocok untuk memindahkan material seperti bubuk yang berbulir – bulir.

Tidak hanya itu, mesin ini biasanya dipakai untuk mengangkat bahan dengan maksimal ketinggian mengangkat 8 meter.

4.4.2.2 Screw Conveyor Horizontal

Karena gaya gravitasi, bahan dan gesekkan antara slot mesin, ahan akan terkumpul di bagian bawah slot mesin dan tidak berotasi, tapi hanya terdoorng ke depan oleh rotasi tersebut.

Mesin ini sangat gampang dipakai untuk multi-point loading dan unloading.

Pencampuran dan pengadukkan atau pendinginan bisa terselesaikan dalam waktu bersamaan dengan proses pemindahan.

Mesin ini cocok untuk memindahkan material dengan sifat lembek yang berkelanjutan dan konstan.

Kecepat rotasinya lebih rendah dari screw conveyor vertikal, dan memiliki jarak perpindahan maksimal 70 meter.

4.4.2.3 Screw Conveyor tanpa Poros / Shaftless Screw Conveyor

DIbanding dengan screw conveyor berporos, mesin ini memiliki desain tanpa poros tengah yang bisa mencegah lilitan dan penyumbatan.

Mesin ini cocok untuk memindahan bahan yang longgar, pita, bahan yang lengket, dan bahan yang mudah terlilit.

Prosesnya pun dilakukan dalam keadaan tertutup, jadi bahan tidak gampang tumpah dan terhindar dari polusi.

Mesin ini bisa dinpindahkan secara horizontal dengan kemiringan 25 derajat.

4.4.2.4 Inclined Screw Conveyor

Mesin ini termasuk tipe yang non-technical.

Umumnya, sudut kemiringannya tidak lebih dari 90 derajat, berbeda jika dibandingan dengan screw conveyor pada umumnya.

Mesin screw conveyor berporos ini memiliki kemiringan sekitar 45 derajat, sedangkan screw conveyor tidak berporos memiliki kemiringan kurang dari 30 derajat.

Untuk material yang sifatnya kurang cair, sudut kemiringan inclined screw conveyor bisa mencapai 50 derajat.

Tapi jika bahan sudah dipindahkan ke screw conveyor landai, maka dibutuhkan tekanan pada feed port.

4.4.2.5 Screw Conveyor Tekuk

Screw Conveyor memiliki poros sekrup yang bisa ditekuk.

Jadi, kamu bisa mengatuh sesuai dengan ruangan yang dibutuhkan.

Mesin ini tidak hanya untuk perpindahan arus saja, namun juga bisa digunakan untuk perpindahan yang menekuk.

Satu mesin ini bisa memindahkan material hingga ketinggian 10 meter dan jarak horizontal sepanjang 25 meter.

Jika dibutuhkan, kamu bisa menggabungkan mesin ini dan ditransportasikan lebih tinggi dan lebih jauh.

4.4.3 Cara kerja

Berikut cara kerja sistem kompayer ini:

  1. Ketika mesin dijalankan, maka motor gear akan menggerakkan poros
  2. Lalu, pisau screw conveyor yang ada di poros mulai berotasi
  3. Selanjutnya, material akan bergerak ke depan bersamaan dnegan palung di bawah pisau

Karena gaya gravitas bahan dan gesekkan antara bahan dan dinding beralur, maka bahan tak bisa berotasi dengan pisau screw conveyor.

Hal tersebut mengakibatkan perpindahan bahan dalam conveyor hanya sementara.

4.4.4 Faktor Utama Pemilihan Screw Conveyor

Inilah 8 faktor utama pemilihan Screw Conveyor, di antaranya:

4.4.4.1 Material yang Dipindahkan

Jenis screw conveyor yang biasa bisa kamu pakai untuk memindahkan material berbentuk granular, bubuk, dan bongkahan kecil dalam posisi miring dengan sudut kurang dari 20 derajat.

Spiral pipe conveyor bisa dimanfaatkan untuk pengangkatan vertikal bahan berbentuk bubuk dan biji halus.

4.4.4.2 Kapasitas Perpindahan

Kapasitas perpindahan mesin sistem kompayer screw ini mengacu pada jumlah material yang dipindahkan dalam satu waktu tertentu.

Jika ingin dipasangkan dengan linear vibrating screen, ultrasonic vibrating screen, rotary cibrating screen, dan mesin vibrating screen lainnya, maka kuantitas bahan pada vibrating screen wajib dihitung dan kuantitas perpindahan pun harus dikontrol.

Sebelum proses pembuatan desain serta pembuatan mesin screw conveyor, maka sangat disarankan untuk mempertimbangkan apakah screw conveyor wajib digunakan dengan mesin lainnya atau tidak.

Nah, dengan begitu kamu bisa membuat desain mesin screw conveyor yang cocok sehingga kamu tidak asal memilih desainnya.

4.4.4.3 Kecepatan Perpindahan

Kecepatan perpindahan bisa diubah menjadi kapasitas perpindahan.

Ketika mesin conveyor berjalan dengan kecepatan tinggi, maka kamu harus memperhatikan berbagai hal seperti suara, tingkat vibrasi, start-up, sealing, dan lainnya.

Kecepatan perpindahan ini tidak boleh terlalu cepat guna untuk mencegah peningkatan dynamic laod.

4.4.4.4 Ukuran Mesin Screw Conveyor

Ketika kamu ingin mengukur mesin screw conveyor, maka kamu harus ingat bahwa mesin ini terdiri dari lebar, diameter, panjang, dan ukuran motor reducer.

Spesifikasi dari mesin ini secara langsung mempengaruhi kapasitas perpindahan dari mesin screw conveyor.

4.4.4.5 Rute Perpindahan

Sudut kemiringan dan panjang dari garis perpindahn secara khusus akan mempengaruhi keseluruhan resistance juga daya yang diperlukan guna menjalankan mesin convayer agar bisa berjalan dengan lancar.

Saat kamu bisa melihat berbagai macam tipe conveyor, ada beberapa yang merupakan tipe horizontal feeding, ada juga yang memiliki sudut kemiringan tertentu.

Oleh sebab itu, saat kamu memilih mesin screw conveyor, kamu harus memperhatikan lokasi pengaplikasian screw conveyor.

4.4.4.6 Pengaruh Perpindahan

Bila ternyata materil yang akan dipindahkan berbentuk partikel, bubuk, dan bongkahan kecil, maka pengaruh perpindahan dari screw conveyor perlu diperhatikan secara khusus.

Adapun pengaruh perpindahan yang baik meliputi pengoperasian mesin dan pemakaian mesin.

4.4.4.7 Motor Conveyor

Mesin screw conveyor yang digunakan dapat dipilih motor conveyor dengan kecepatan motor biasa guna mengontrol kecepatan perpindahan serta jumlah perpindahan per jam-nya.

Semkain besar angka kecepatannya, maka semakin besar pula kapasitas perpindahan mesin screw conveyor.

4.4.4.8 Feed Hopper

Komponen ini juga perlu kamu pastikan, apakah harus menambahkan hopper pada inlet dan ukuran hopper pun merupakan faktor yang wajib diperhatikan.

Dikarenakan perlu atau tidaknya komponen ini akan mempengaruhi proses pemilihan mesin screw conveyor yang akan digunakan.

4.5 Pneumatic Conveyor

Pnemumatic Conveyor atau mesin kompayer aliran udara ialah sistem kompayer yang cocok untuk mengangkut bahan – bahan ringan yang berbentuk bongkahan kecil melalui aliran udara.

Adapun alat yang digunakan dalam sistem kompayer ini, ialah:

  • Kipas atau pompa sebagai penghasil udara
  • Cyclone berfungsi untuk pemisah partikel berukuran besar, dan
  • Bag Filter atau kotak penyaring yang berfungsi untuk menyaring debu

4.5.1 Cara Kerja

Berikut langkah – langkah cara kerja dari Penumatic Conveyor:

  1. Pompa yang terhubung ke sedotan sistem pengangkutan menyedot bahan melalui selang fleksibel di ujungnya
  2. Padatan kemudian diangkut oleh aliran udara ke siklon di sebelah pompa
  3. Jika padatan yang diangkut mengandung debu, debu masuk ke filter antara siklon dan pompa

Jika tidak, tentunya debu tersebut akan merusak pompa dan menyebabkan kerusakan pada udara dan lingkungan saat terbawa udara.

Konveyor aliran udara ini sangat cocok untuk mengangkut material yang perlu dibersihkan setiap saat, seperti biji-bijian, bahan bubuk seperti soda, dan lainnya agar bahan tetap dalam kondisi baik dan tidak mengandung zat berbahaya atau beracun seperti timbal dan arsen.

4.6 Powered Roller Conveyor

Powered Roller Conveyor adalah jenis yang sama dengan konveyor rol, kecuali konveyor rol bermotor menggunakan tenaga mesin untuk menggerakkannya.

Beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan dengan motorized roller conveyor hampir sama dengan roller conveyor yaitu diameter roller yang digunakan, dimensi roller gear dan juga jenis operasi yang digunakan.

Conveyor ini biasanya digunakan untuk memindahkan material yang membutuhkan tenaga mesin untuk proses transfer.

Berbagai jenis penggerak digunakan, termasuk sabuk, rantai atau katrol, dan motor rol.

Conveyor jenis ini biasanya digunakan dalam industri, seperti barang konsumen yang bergerak cepat, manufaktur, dan logistik.

4.7 Ball Transfer Conveyor

Ball Transfer Conveyor menggunakan beberapa roda bola yang dipasang sehingga kamu dapat menggunakannya tanpa tenaga motor dan mengarahkan produk sesuka hati ke arah yang berbeda.

Yang perlu kamu perhatikan saat menggunakan conveyor ini adalah bahan yang digunakan dan ukuran yang digunakan.

Biasanya kamu menggunakan conveyor ini untuk mentransfer bahan ke jalur produksi pabrik dan proses pengemasan bahan.

Seiring dengan berbagai jenis konveyor, conveyor ini biasanya digunakan untuk memindahkan material dari satu baris ke baris lainnya dan sering digunakan dalam sistem pemilahan material.

Dalam proses memuat material, terdapat conveyor ini dengan berbagai ukuran dan kapasitas.

Ball Transfer Conveyor tidak menggunakan tenaga motor dan hanya menggunakan energi ekstra untuk memindahkannya di sepanjang conveyor.

4.8 Magnetic Conveyor

Seperti namanya, konveyor magnetik menggunakan magnet di bawah meja atau berbagai alas non-magnetik untuk memindahkan material magnetik seperti besi, yang biasanya merupakan hasil dari beberapa proses pembubutan lainnya.

Kamu dapat menggunakan magnetic conveyor dalam posisi horizontal, posisi miring atau kombinasi dari posisi tersebut.

Kamu bisa menggunakan belt sebagai pengganti alasnya..

Di bawah belt terdapat rel dengan elektromagnet yang bekerja seperti magnet, menghubungkan material magnetik sabuk.

4.9 Chute Conveyor

Chute conveyor adalah sistem transfer material yang menggunakan gravitasi untuk memindahkan material dengan permukaan halus dari satu level ke level lainnya.

Hal terpenting yang harus diperhatikan dengan chute conveyor adalah material yang digunakan di saluran dan dimensi material yang akan dipindahkan.

Chute conveyor digunakan dalam berbagai aktivitas, misalnya di perusahaan paket, layanan pengiriman paket, dan sebagainya.

Chute conveyor didesain agar gesekan pada permukaan minimal sehingga material dapat meluncur dengan mudah dan modelnya sendiri hanya bisa lurus atau melengkung tergantung penggunaan yang diinginkan.

4.10 Drag Line Conveyor

Drag Line Conveyor memakai perangkat mekanis yang melekat pada bagian yang bergerak, seperti rantai atau kabel, yang menarik atau menarik material.

Conveyor ini memindahkan material dengan bantuan kotak yang membentuk arungan antara satu kotak dengan kotak lainnya.

Conveyor jenis ini terdiri dari berbagai titik input dan output.

 4.11 Tow Conveyor

Sama seperti line conveyor, kamu melihat bahwa tow conveyor menggunakan alat mekanis yang terpasang pada rantai atau kabel untuk memindahkan material yang diinginkan.

Dengan conveyor ini, hanya satu troli yang digunakan, yang kemudian memindahkan material yang diinginkan.

4.12 Overheard Conveyor

Overhead conveyor adalah conveyor yang dipasang di atas atap dan menggunakan alat seperti troli atau alat angkut lainnya yang ditenagai oleh rantai, kabel atau alat penggerak sejenis lainnya.

Umumnya kamu akan memakai conveyor ini untuk memindahkan material yang perlu untuk digantung, seperti line pengeringan industri pengeringan pakaian, line pengecatan pada industri manufkatur, dan proses pendinginan dan pengasapan pada industri makanan.

Kini kamu bisa memilih berbagai jenis conveyor ini dengan berbagai pengaturan sistem yang berbeda seperti electric track, monorail, trolley, dan kamu juga bisa memakai sudut kemiringan tertentu bila kamu memang membutuhkannya.

Hal yang perlu diingat ialah, pada pemakaiannya kamu harus memastikan batas kapasitas dari material yang bisa diangkat.

Nah, bila melebihi kapasitas maka nantia akan ada resiko dalam kecelakaan kerja karena material akan terjatuh dan melukai pekerja.

4.13 Vacuum Conveyor

Saat menggunakan konveyor vakum, gunakan vakum atau tekanan udara untuk memindahkan material.

Biasanya menggunakan konveyor vakum untuk membersihkan debu, proses kimia, mineral, makanan, dan operasi lainnya.

Material yang bisa dipindahkan dengan vacuum conveyor bermacam-macam, bisa material logam atau non logam.

Saat ini ada beberapa ukuran berbeda yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

4.14 Vertical Conveyor

Konveyor vertikal bertanggung jawab untuk memindahkan material dari satu ketinggian ke ketinggian lainnya.

Hal yang paling penting untuk dipertimbangkan dengan konveyor vertikal adalah kecepatan angkat konveyor dan kapasitas muatan maksimum.

Saat ini kamu dapat memilih di antara berbagai jenis konveyor vertikal.

Jenis-jenis elevator dibedakan berdasarkan ukuran dan kapasitas beban maksimum elevator.

4.15 Vibrating Conveyor

Vibrating Conveyor menggunakan getaran untuk memindahkan material melintasi permukaan sistem.

Beberapa jenis material yang dapat kita pindahkan dengan konveyor jenis ini antara lain material dalam jumlah besar seperti agregat, batu bara, kerikil, dan lainnya.

Pangkal permukaan konveyor ini bergetar dan memindahkan material sesuai dengan ukuran konveyor yang bergetar.

Bentuk dari conveyor sendiri bisa bermacam-macam, misalnya bentuk bak, tabung atau flat bottom.

Kini kamu bisa memilih ukuran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

4.16 Walking Beam Conveyor

Konveyor balok berjalan atau Walking Beam Conveyor menggunakan kombinasi konsep antara penyangga stasioner dan bagian bergerak untuk memindahkan material sesuai urutan/indeks yang telah ditentukan.

Umumnya, di pabrik perakitan dan otomasi, kamu bisa menggunakan konveyor berjalan yang mengharuskan setiap material ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan sesuai urutan.

Material yang ada di dukungan statis akan dipindahkan oleh bagian yang bergerak, yaitu walking beam dan dipindahkan ke urutan selanjutnya dimana kegiatan selanjutnya akan dilakukan.

Perpindahan material dari satu titik ke titik yang lain dilakukan secara berulang sesuai dengan panjang dari conveyor jenis ini.

Lini yang dipakai pada conveyor ini bisa kamu tentukan apakah mau satu lini atau lebih.

4.17 Wheel Conveyor

Konveyor beroda adalah jenis konveyor yang memindahkan material dari satu titik ke titik lainnya tanpa menggunakan tenaga mesin pada konveyor melalui gravitasi atau gaya manual.

Konveyor beroda digunakan untuk memindahkan material atau dalam proses pengemasan dan sering dijumpai di area bongkar muat truk.

Konveyor jenis ini juga digunakan pada perakitan untuk memindahkan paket, palet, dll.

Wheel Conveyor disusun sesuai dengan jumlah sepeda dan jarak antar roda.

Kamu bisa menyesuaikan pengaturan ini dengan muatan yang akan dimuat dan tujuan penggunaannya.

5. Pertimbangan dalam Pemilihan Sistem Conveyor

Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat memilih sistem konveyor yang tepat untuk kebutuhan kamu adalah jenis material yang akan dipindahkan.

Beberapa karakteristik yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah ukuran, kemampuan mengalir, tingkat abrasi, tingkat korosi, kadar air dan suhu yang harus dilalui saat konveyor memindahkan material yang diinginkan.

Selain itu, dengan bahan seperti bubuk, butiran, pellet, serat atau serpih, serta ukuran, muatan dan kepadatan bahannya, kamu harus memperhatikan komposisi khusus.

Sistem konveyor memiliki banyak kegunaan, namun pada dasarnya ada dua alasan utama penggunaan sistem konveyor, yaitu memindahkan material dan melakukan proses masukan (input).

Jika kamu hanya menggunakan sistem angkut untuk memindahkan material dari satu atau beberapa titik angkut ke satu atau lebih titik bongkar, kondisi yang harus diperhatikan tidak serumit pada proses pemuatan.

Persyaratan yang paling penting, ketika kamu hanya melakukan transfer, adalah kecepatan konveyor selama transfer material, jumlah titik pengambilan dan pemindahan, jumlah material yang akan dipindahkan dan kemungkinan kontaminasi antar material. .

Meskipun proses input memiliki persyaratan tambahan yang harus diperhatikan yaitu akurasi selama transfer, karena waktu sangat penting dalam proses ini.

Kamu biasanya hanya menggunakan satu titik tangkap dan satu saluran pembuangan dalam proses pemberian makan.

Bahan yang akan dipindahkan juga biasanya langsung dalam jumlah banyak atau dikontrol untuk memastikan jumlah bets yang akan dipindahkan.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat memilih sistem konveyor mana yang akan digunakan adalah kondisi lingkungan di mana konveyor akan dipasang.

Berbagai faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu udara, getaran, tekanan, bahan sensitif atau berbahaya dan bahan mudah terbakar di lokasi instalasi adalah hal yang perlu kamu diskusikan dengan pemasok sistem transportasi untuk menentukan potensi risiko dan masalah untuk mencegah risiko ini.

Kamu juga harus mempertimbangkan ruang lantai yang tersedia untuk memasang sistem konveyor dan upaya yang diperlukan untuk membuat sistem konveyor bekerja secara efisien dengan peralatan produksi yang ada.

Rancangan sistem transportasi yang baru akan sangat kompleks, sehingga nantinya dapat diintegrasikan dengan berbagai jenis alat produksi yang sudah ada di lokasi produksi.

Akan tetapi, kemampuan suatu sistem transportasi untuk mengintegrasikan satu alat produksi dengan alat produksi lainnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sangatlah penting.

6. Faktor Tambahan dalam Pemilihan Conveyor

Sekat (cleats), roughtop belt (high friction belting, bucket, dan tambahan lainnya adalah berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah material tergelincir.

Inclined belt conveyor yang memakai belt conveyor sesan bisa membawa material dengan beban berat, namun tergelincir ke belakang bila tenaga motornya mati.

Umumnya, ketika akan menggunakan backstopping brakes yang berfungsi secara otomatis akan bekerja dengan tenaga motor yang tiba – tiba kehilangan tenaganya.

Brake tersebut tetap bisa dilepaskan dari conveyor bila ingin membuatnya mengarah ke bawah.

Belt conveyor sangat mudah terpengaruh dengan adanya listrik statis secara belt conveyor secara terus menerus ditarik dengan bantuan kedua pulley yang ada di ujung conveyor.

Bila akan memindahkan material seperti komponen elektrik, maka listrik statis bisa berbahaya.

Anti statis conveyor belt seperti conductive belt sangat perlu digunakan untuk melindungi produk.

Hal – hal seperti keamanan pekerja perlu diperhatikan ketika menggunakan sistem conveyor yang panjang.

Kamu bisa memodifikasi roller conveyor untuk bekerja secara otomatis terlepas dari tempatnya, bila pekera tidak sengaja tangan atau kakinya terselip di antara roller.

Kamu juga bisa menambahkan tangga penyebrangan yang dikhususkan bagi pekerja yang ingin berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya.

Conveyor umumnya akan digabungkan dengan mekanisme kopling untuk mencegah terjadinya beban yang berlebihan yang dialami oleh motor saat memindahkan material dalam jumlah yang banyak.

Kadang – kadang kamu juga akan menggabungkan belt conveyor dengan gearbox yang tersambung dengan roller bagian depan atau head roller, jadi memungkinkan kamu untuk tidak menggunakan komponen power transmission.

Meskipun sebagian besar conveyor tidak bisa dipindahkan, tetapi banyak juga jenis sistem kompayer yang didesain agar mudah untuk dipindahkan untuk melakukan proses loading truck, silo, dan sebagainya.

Baca Juga: Viskositas: 2 Jenis, Rumus, & Pengaplikasiannya

7. Pengaplikasian dan Industri yang Memakai Conveyor

Dalam pemilihan conveyor yang ingin dipakai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti tipe produk yang akan dipindahkan, kecepatan yang diperlukan, ada atau tidaknya perubahan ketinggian, serta fokus industri yang dijalankan.

Misalnya, untuk memilih belt conveyor maka kita akan diberi berbagai macam ukuran yang dalam pemakaiannya bisa berbeda – beda.

Ada yang memerlukan panjang yang sedang untuk melakukan pengepakkan dan ada juga yang butuh hingga kiloan meter untuk proses pertambangan.

Dalam usaha untuk memindahkan materialnya sendiri, bisanya kita akan diberi 3 opsi, yaitu:

  • Dengan memakai tenaga manusia dimana material akan dipindahkan secara manual di atas roller conveyor atau wheel conveyor
  • Dengan memakai tenaga yang berasal dari motor, dan
  • Dengan menggunakan tenaga berupa gravitasi

Biasanya, conveyor dijalankan dengan motor AC dan DC, secara tidak langsung maupun langsung melalui roda gigi, rantai, sproket, dan lainnya.

Material biasanya akan ada di atas permukaan conveyor.

Jenis conveyor lainnya ialah overheard conveyor yang sering ditemukan pada line pengeringan industri pengerian pakaian, rumah pemotongan hewan, maupun tempat kerja manapun yang sangat memperhatikan jarak dengan permukaan.

Jenis screw conveyor yang kerap kali dipakai untuk memindahkan material dengan alur yang ada, conveyor ini bisa menangani material yang padat dalam bentuk bubuk.

Ada beberapa conveyor yang membutuhkan desain khusus melalui berbagai komponen yang saling melengkapi, seperti: bentuk lurus, lengkungm transisi, gabungan, dan sebagainya.

Tiap manufaktur umumnya membutuhkan masukkan dari mereka yang sudah berpengalaman dalam mendesain conveyor yang kerap kali secara sekaligus akan mengurusi bagian pemasangannya.

Meskipun begitu, ada jenis conveyor yang bisa berdiri tanpa bantuan jenis conveyor lainnya, semua sudah dilengkapi dengan sistem penggerak dan kontrolnya.

8. Tips Merawat Conveyor Yang Baik dan Benar

Berikut beberapa tips untuk merawat conveyor:

  • Periksalah tumpukkan kotoran pada sistem
  • Bersihkan conveyor secara teratur
  • Periksalah frame, pulley, dan kelurusan belt
  • Jaga idler agar berjalan dengan lancar
  • Gantilah bagian yang aus

9. Istilah pada Conveyor

Berikut istilah pada macam – macam conveyor:

IstilahPengertian
Kapasitas Muat per Satuan PanjangPabrikan akan menawarkan atribut ini di mana jenis conveyor akan dibangun sesuai keinginan untuk memungkinkan penggunanya menentukan besarnya muatan
Kapasitas Beban MaksimalNilai ini bisa ditentukan untuk panjang tetap, conveyor yang dibangung khusus. Atau bisa disebut dengan besarnya laju aliran
Belt Speed atau Nilai KecepatanBelt conveyor umumnya dinilai berdasarkan kecepatan belt dalam ft/menit.
ThroughputThroughput mengukur kapasitas sistem kompayer yang menangani bahan bubuk dan produk mentah

Biasanya diberikan sebagai volume per satuan waktu

Atribut ini digunakan untuk bucket, pneumatik, vakum, sekrup, vibrating dan conveyor sinar berjalan

Konfigurasi FrameMengacu pada bentuk frame sistem kompayer.

Frame bisa melengkung, lurus, z-frame, atau lainnya

Lokasi DriveDrive bisa ditemukan di berbagai tempat

Baca Juga: Termostat Adalah: Sejarah, 2 Jenis, & Ciri Kerusakannya

Kesimpulan

Jadi, conveyor adalah mesin yang untuk memindahkan material atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Mesin kompayer ini memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah screw conveyor.

Yuk, baca artikel menarik lainnya disini.

Orang juga bertanya

Daftar Isi:

Fiana is an Europeanist, freelance writer, and write SEO friendly content.

Tinggalkan komentar