Boiler Adalah – Boiler adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan steam/uap air untuk berbagai keperluan.
Jenis air dan steam sangat dipengaruhi oleh efisiensi boiler itu sendiri.
Pada boiler, jenis air yang digunakan terlebih dahulu harus didemineralisasi untuk mensterilkan air bekas tersebut, sehingga aplikasi pembangkitan steam dapat mencapai efisiensi yang maksimal.
Untuk mencapai efisiensi boiler yang lebih baik, digunakan economizer untuk meningkatkan efisiensi steam yang dihasilkan.
Pelajari lebih lanjut tentang mesin boiler dii bawah ini!
1. Boiler Adalah
Boiler atau yang juga dapat disebut ketel uap merupakan suatu alat konvensi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara pemanasan.
Alat ini berbentuk bejana atau wadah yang tertutup yang dapat mengubah energi kimia dari pembakaran bahan bakar menjadi energi panas atau kalor, lalu energi panas atau kalor ini dialirkan ke fluida kerja di dalamnya yang biasanya merupakan air, sehingga fluida tersebut dapat berubah fase atau wujud dari cair menjadi uap atau steam.
Energi panas atau kalor yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini berasal dari pembakaran bahan bakar, bahan bakar untuk boiler atau ketel uap ini adalah kayu atau arang, batu bara, listrik, solar, gas dari minyak bumi, biomasa, uranium atau tenaga nuklir, dan lainnya.
Energi panas atau kalor ini dapat digunakan menjadi dua, yaitu menaikkan temperatur atau mengubah fase atau wujud zat tanpa mengalami perubahan temperature disebut panas laten.
Pada temperatur dan tekanan tertentu, uap atau steam digunakan untuk mentransfer energi ke suatu proses.
Jika air yang dididihkan menjadi uap atau steam, maka volumenya akan berubah, yaitu meningkat sekitar 1600 kali, hal ini yang menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak.
Maka dari itu, boiler atau ketel uap ini membutuhkan perawatan yang sangat baik.
Selain itu, boiler atau ketel uap ini merupakan bagian terpenting dari sejarah penemuan mesin uap yang memicu lahirnya revolusi industri.
2. Material Boiler
Dalam sejarah, boiler atau ketel uap ini dibuat menggunakan berbagai macam bahan baku atau material seperti tembaga, kuningan, dan besi cor, tetapi bahan baku atau material tersebut sudah tidak digunakan lagi sejak lama, karena tidak ekonomis dan juga dinilai kurang secara ketahanan bahan baku atau material.
Bahan baku atau material tembaga atau kuningan ini dulu sering digunakan karena lebih mudah untuk di produksi untuk boiler atau ketel uap berukuran kecil.
Selain itu, tembaga juga sering digunakan untuk membuat firebox atau peti api terutama untuk lokomotif uap air, hal ini dikarenakan tembaga mudah dibentuk dan dapat mengantar panas yang tinggi, tetapi harga tembaga pada zaman sekarang ini cukup tinggi sehingga tidak lagi digunakan sebagai bahan baku atau material untuk boiler atau ketel uap, karena tidak ekonomis.
Boiler atau ketel uap pada zaman sekarang biasanya dibuat menggunakan material baja, seperti steel atau alloy steel, atau menggunakan besi tempa pada awalnya.
Sebenarnya, baja stainless ini tidak disarankan oleh ASME Boiler Code (ketentuan khusus untuk boiler atau ketel uap) untuk digunakan untuk bagian-bagian yang basah dari boiler atau ketel uap modern, tetapi sering digunakan pada bagian yang tidak akan terpapar ke cairan boiler atau ketel uap atau dapat disebut dengan super heater.
Baca Juga: Mesin Frais: Sejarah, Pengertian, Jenis, dan 18 Bagiannya
3. Prinsip Kerja Boiler
Prinsip kerja boiler atau ketel uap ini adalah memanaskan fluida kerja atau air hingga mencapai titik didihnya, sehingga air akan berubah menjadi uap atau steam.
Pada bagian awal, fluida kerja atau air masuk melalui bagian bawah pipa, lalu menuju ke dalam pipa kecil yang disusun secara berkeliling membentuk lingakaran.
Setelah itu terjadi proses pemanasan pipa air dengan cara pembakaran bahan bakar melalui burner atau ruang pembakaran yang terletak pada bagian tengah pusat boiler atau ketel uap, hal ini dilakukan agar boiler atau ketel uap ini dapat menghasilkan uap.
Proses pembakaran ini akan menimbulkan asap, lalu asap yang dihasilkan dari proses pembakaran ini akan menyentuh pipa-pipa air dan dapat memanaskan pipa-pipa air, setelah itu asap akan keluar melalui slea-sela pipa air.
Karena bentuk boiler atau ketel uap ini seperti bejana atau wadah yang tertutup, maka asap tersebut akan terkumpul dan keluar melalui chimney atau cerobong asap, setelah melewati semua proses ini, uap atau steam yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini akan keluar melalui bagian atas dari boiler atau ketel uap ini yaitu steam outlet atau lubang keluar uap.
Selain itu, boiler atau ketel uap ini dapat menghasilkan uap atau steam yang lebih panas. Berikut penjelasannya:
3.1 Cara Memproduksi Uap (Steam) yang Lebih Panas
Titik didih pada air normalnya adalah 100°C ini merupakan temperatur pada saat air berubah menjadi uap atau steam pada tekanan atau pressure normal atau 1 bar.
Maka dari itu, uap atau steam yang dihasilkan dari perebusan air ini juga 100°C.
Ketika boiler atau ketel uap ingin menghasilkan uap atau steam yang lebih panas, maka perlu menaikkan tekanan atau pressure agar titik didih airnya meningkat.
Contohnya seperti pada boiler atau ketel uap yang memiliki tekanan atau pressure 10 bar, titik didih air atau boiling point meningkat menjadi 180°C, sehingga akan menghasilkan uap air atau steam yang lebih panas.
3.2 Boiler Rating
Berdasarkan tekanan atau pressure, boiler atau ketel uap ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Low Pressure Boiler (<10 bar)
- Medium Pressure Boiler (<10 – 50 bar)
- High pressure boiler (>50 bar)
Boiler atau ketel uap dengan tekanan atau pressure yang lebih tinggi akan menghasilkan uap atau steam yang lebih panas.
4. Fungsi Boiler
Pada dasarnya, boiler atau ketel uap ini merupakan alat konvensi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, energi panas atau kalor ini dialirkan ke fluida kerja atau biasanya air sehingga menghasilkan steam atau uap yang memiliki temperature tinggi.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa fungsi dari boiler atau ketel uap ini adalah untuk merubah air menjadi air panas, kemudian menjadi uap atai steam yang dapat digunakan untuk proses kebutuhan selanjutnya.
Berikut kegunaan boiler atau ketel uap untuk industri:
4.1 Menghilangkan noda
Menghilangkan noda merupakan salah satu kegunaan boiler atau ketel uap yang khususnya pada saat mencuci pakaian atau laundry pada industry hotel.
Uap air atau steam yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini cukup efektif untuk menghilangkan noda, selain itu dengan menggunakan boiler atau ketel uap ini pun menjadi lebih hemat daya dibandingkan dengan menggunakan energi panas dari listrik, maka dari itu banyak perusahaan laundry ataupun bagian laundry pada hotel menggunakan boiler atau ketel uap.
4.2 Mengukus Bahan Makanan
Boiler atau ketel uap ini juga dapat digunakan pada industri makanan, contohnya seperti restoran atau pabrik makanan.
Boiler atau ketel uap ini digunakan untuk memasak bahan mentah sebelum diproses menjadi bahan jadi, contohnya seperti mengukus bahan seperti kentang, mie, dan lainnya.
4.3 Menggerakan Generator
Boiler atau ketel uap ini dibutuhkan untuk menggerakan generator.
Kebanyakan industri lebih memilih untuk menggunakan energi kalor atau panas yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini untuk menyuplai daya yang dibutuhkan oleh industri untuk proses produksinya.
Penggunaan boiler atau ketel uap ini lebih hemat energi dan efisien, karena tidak memerlukan penggunaan listrik yang lebih mahal.
4.4 Memanaskan Air dalam Water Treatment Plant
Boiler atau ketel uap ini juga dapat digunakan untuk memanaskan air dalam water treatment plant.
Dengan menggunakan boiler atau ketel uap untuk memanaskan air dalam water treatment plant ini dapat meminimalisir zat kimia serta biaya, dan juga uap atau steam dapat digunakan Kembali sebagai bahan bakar untuk pengolahan air.
Selain itu boiler atau ketel uap ini juga digunakan pada beberapa alat lainnya seperti, turbin uap, mesin uap, heater atau pemanas ruangan, untuk menjaga temperatur dalam kolom destilasi minyak bumi, proses produksi minyak kelapa sawit, pemanasan crude oil agar tidak membeku, proses evaporasi pada evaporator, sterilisasi, dan lainnya.
5. Komponen yang Terdapat pada Boiler
Tentu saja boiler atau ketel uap ini memiliki berbagai macam komponen serta aksesoring pendukung sehingga boiler atau ketel uap ini dapat beroperasi dengan baik dan aman.
Berikut pembahasan komponen-komponen yang terdapat pada boiler atau ketelu uap serta fungsi-fungsinya:
5.1 Tungku Pengapian (Furnance)
Tungku pengapian atau furnance ini merupakan tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar yang nantinya menjadi sumber panas, energi panas ini akan diterima oleh fluida kerja atau air melalui pipa-pipa yang telah dialiri fluida kerja atau air tersebut atau dapat disebut dengan heat transfer atau proses pemanasan, pipa-pipa tersebut menempel pada dinding tungku pengapian atau furnance ini. Selain itu,
Pada tungku pengapian atau furnance ini terdapat ruang bakar yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
5.1.1 Ruang Pertama
Di dalam ruang pertama ini akan terjadi pemanasan secara langsung dari sumber panas yang diterima oleh pipa atau tube.
5.1.2 Ruang Kedua
Pada ruang kedua ini terletak di bagian atas, panas yang diterima bersumber dari udara panas yang merupakan hasil dari pembakaran di ruamh pertama.
Fungsi dari ruang kedua ini adalah untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pertama, agar energi panas yang terbuang tidak terlalu banyak, serta untuk mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama, sehingga tidak mengalami penurunan panas secara drastis atau berlebihan.
5.2 Steam Drum
Steam drum ini merupakan reservoir atau tempat penampungan air dan juga uap atau steam.
Steam drum ini berfungsi untuk memisahkan uap air dengan air pada proses pembentukan uap superheater.
Steam drum ini memiliki beberapa saluran masuk serta dua saluran keluar.
Air yang masuk ke dalam steam drum ini memiliki fase campuran antara uap air dan cair.
Terdapat cyclone separator di dalam steam drum ini, cyclone separator berfungsi untuk memisahkan antara uap jenuh atau saturated steam dengan air.
Uap air akan keluar melalui pipa yang terletak di sebelah atas steam drum, dan akan menuju ke boiler atau ketel uap untuk dipanaskan lebih lanjut hingga menjadi uap kering.
Sedangkan uap dengan fase yang masih cair akan menuju ke raiser tube untuk dipanaskan lagi hingga berubah fase menjadi fase uap.
Cyclone separator yang berada di dalam steam drum ini merupakan bagian utama dari steam drum.
Di dalam cyclone separator terdapat semacam cakra miring yang dapat berputar pada porosnya.
Campuran uap jenuh atau saturated steam dan air akan bertekanan sehingga terdorong masuk ke dalam hingga menyebabkan cakra mini berputar.
Efek putaran serta benturan antara fluida dengan cakram inilah yang dapat memisahkan uap jenuh atau saturated steam dengan air secara alami, air dengan temperatur rendah akan turun ke bawah, sedangkan air dengan temperatur tinggi atau uap air akan naik ke atas yang kemudian menguap.
Pada bagian atas keluaran steam drum terdapat plat-plat atau sekat-sekat miring yang disebut dengan eliminator atau scrubber yang berfungsi sebagai pemisah air dengan uap, hingga hanya uap saja yang dapat melewatinya.
5.3 Evaporator
Evaporator ini merupakan salah satu komponen pada boiler atau ketel uap yang memiliki kegunaan untuk menghasilkan uap atau steam, yang juga dapat disebut dengan evaporasi.
Evaporator ini tersusun dari pipa yang memiliki jarak sempit, sehingga dapat menyerap air secara maksimal.
Air akan mengalir ke evaporator terlebih dahulu melewati down corner yang akan mengisi pipa-pipa pada evaporator. Proses pendidihan akan terjadi di dalam evaporator.
Uap air dan air yang telah dipisahkan oleh separator akan dialirkan ke tempat yang berbeda.
Uap air akan menuju ke superheater, sedangkan air yang tersisa akan disirkulasikan Kembali menuju pipa evaporator untuk dilakukan proses penguapan Kembali.
5.4 Superheater
Superheater merupakan salah satu komponen boiler atau ketel uap yang sangat penting untuk menningkatkan efisiensi kerja boiler atau ketel uap.
Superheater ini merupakan tempat pengeringan uap basah yang berasal dari steam drum dengan cara menaikkan temperatur uap basah menjadi lebih tinggi dari temperatur uap jenuh dari boiler atau ketel uap ini agar menjadi uap kering.
Uap basah ini belum dapat digunakan, maka dari itu perlu dikeringkan lebih lanjut hingga dapat digunakan.
Proses pemanasan lanjutan ini menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan temperatur 260°C sampai dengan 350°C sehingga uap yang basah akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk keperluan yang dibutuhkan, seperti menggerakan sudu sudu turbin serta menjaga kualitas sudu turbin agar lebih awet dan tidak membuat sudu turbin menjadi korosi dan rusak.
Superheater ini sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, berikut klasifikasinya:
5.4.1 Berdasarkan Arah Aliran
Berikut klasifikasi dan penjelasannya:
5.4.1.1 Superheater Paralel
Superheater paralel ini merupakan superheater yang memiliki arah aliran uap atau steam pada superheater yang sama dengan arah aliran gas buang.
5.4.1.2 Superheater Kontra (Berlawanan)
Superheater kontra atau berlawanan ini merupakan superheater yang memiliki arah aliran uap atau steam pada superheater yang berlawan dengan arah aliran gas buang.
5.4.1.3 Superheater Campuran
Superheater campuran ini merupakan gabungan dari superheater paralel dan kontra atau berlawanan.
Arah aliran uap atau steam pada superheater campuran ini adalah sama dan juga berlawanan dengan arah aliran gas buang.
5.4.2 Berdasarkan Perpindahan Panas
Berikut klasifikasi dan penjelasannya:
5.4.2.1 Superheat Radiasi (Radiation)
Superheat radiasi atau radiation ini merupakan heat transfer atau proses pemanasan yang tidak memerlukan media.
Panas sinar matahari yang sampai ke bumi merupakan contoh dari transfer panas secara radiasi atau radiation ini.
Pipa-pipa di dalam boiler atau ketel uap secara tidak langsung terkena sumber panas yang juga dapat menjadi panas karena adanya transfer panas secara radiasi atau radiation ini.
5.4.2.2 Konduksi (Conduction)
Superheater konduksi atau conduction ini merupakan heat transfer atau proses pemanasan yang medianya tidak ikut bergerak, seperti zat padat.
Contohnya seperti ketika memanaskan ujung paku, bagian bawah paku juga akan menjadi panas karena adanya heat transfer atau proses pemanasan konduksi atau conduction.
Ketika pipa-pipa dalam boiler atau ketel uap ini dipanaskan, maka seluruh bagian dari pipa juga akan menjadi panas, sehingga pipa-pipa panas ini akan menghasilkan air mendidih.
5.4.2.3 Konveksi (Convection)
Superheater konveksi atau convection ini merupakan heat transfer atau proses pemanasan yang medianya ikut bergerak, seperti zat cair.
Contohnya seperti ketika feed water yang digin akan bercampur dengan air panas di dalam boiler atau ketel uap, hal ini menyebabkan terjadinya Heat transfer atau proses pemanasan konveksi atau convection.
5.4.3 Berdasarkan Susunan
Berikut klasifikasi dan penjelasannya:
5.4.3.1 Superheater Vertikal
Superheater vertikal ini merupakan superheater yang disusun secara vertikal.
Superheater vertikal ini memiliki keuntungan seperti bebas pada desain konstruksinya, sehingga lebih luas, tetapi tidak drainable.
5.4.3.2 Superheater horizontal
Superheater horizontal ini merupakan superheater yang disusun secara horizontal.
Superheater horizontal ini memiliki tipe desain yang konstruksinya lebih sulit dan geraknya lebih sempit, tetapi memiliki keuntungan, yaitu drainable.
5.5 Economiser
Economiser ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk memanfaatkan sisa panas yang akan dibuang.
Gas buang yang dikeluarkan oleh boiler atau ketel uap ini merupakan gas yang memiliki temperatur tinggi, sehingga menjadi panas, gas buang ini juga dapat digunakan untuk memanaskan water supply.
Ketika air mengalir menuju drum ketel, temperatur air akan meningkat, sehingga air akan menjadi panas.
Pemanasan pada air ini sendiri memiliki fungsi untuk menjadikan kondisi drum ketel menjadi lebih awet, karena menampung air dengan temperatur tinggi atau panas.
Dengan adanya economiser ini dapat membuat biaya lebih hemat serta ekonomis, hal ini dikarenakan economiser dapat memanaskan air dengan memanfaatkan energi kalor atau panas dari gas buang, sehingga tidak membutuhkan banyak bahan bakar dalam proses pembakaran dan pemanasan.
5.6 Air Heater
Air heater ini merupakan suatu komponen yang memiliki fungsi sebagai pemanas udara yang digunakan untuk menghembuskan atau meniup bahan bakar, sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.
Sebelum melewati air heater, udara yang dihembuskan ini mempunyai temperature yang sama dengan temperatur udara normal atau temperatur luar, yaitu 38°C.
Tetapi, setelah melalui air heater, temperatur udara akan meningkat menjadi 230°C sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung di dalamnya karena uap air menganggu proses pembakaran.
5.7 Dust Collector (Pengumpul Abu)
Dust collector atau pengumpul abu ini merupakan alat yang memiliki fungsi untuk menangkap serta mengumpulkan abu yang berada pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang.
Dengan menggunakan dust collector atau pengumpul abu ini, gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara ini bebas dari debu, hal ini sangat baik untuk mengurangi pencemaran udara di lingkungan sekitar.
5.8 Chimney (Cerobong Asap)
Chimney atau cerobong asap ini merupakan komponen yang berfungsi untuk membuang atau meneruskan asap sisa dari proses pembakaran yang terjadi di dalam boiler atau ketel uap, agar tidak menganggu atau mengotori lingkungan sekitar, selain itu terdapat water spray di dalam chimney atau cerobong asap yang berfungsi sebagai penyemprot air agar abu yang dihasilkan dari sisa proses pembakaran jatuh ke bawah dan mengalir di bak sendimen.
5.9 Pressure Switch dan Safety Pressure Switch
Pressure switch dan safety pressure switch ini merupakan komponen yang memiliki fungsi sebagai pengontrol tekanan atau pressure pada boiler atau ketel uap agar tetap stabil.
Selain itu, safety pressure switch merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk mematikan mesin apabila tekanan atau pressure pada boiler atau ketel uap mencapai tekanan atau pressure yang tidak normal.
5.10 Safety Valve (Katup Pengaman)
Safety valve atau katup pengaman ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk membuang atau mengeluarkan uap atau steam ketika tekanan atau pressure pada uap atau steam melebihi batas yang telah ditentukan, batas yang telah ditentukan pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering.
Pada katup uap basah, biasanya tekanan diatur pada tekanan 21kg/cm2, sedangkan pada katup uap kering, tekanan diatur pada tekanan 20,5 kg/cm2.
5.11 Sight Glass (Gelas Penduga)
Sight glass atau gelas penduga ini merupakan komponen yang dipasang pada drum bagian atas.
Slight glass atau gelas penduga ini memiliki fungsi untuk mengetahui ketinggian air dalam drum, sehingga mudah untuk mengecek dan mengontrol ketinggian air dalam ketel ketika boiler atau ketel uap ini sedang beroperasi.
6. Jenis-Jenis Boiler
Boiler atau ketel uap ini tentu saja memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis boiler atau ketel uap ini dapat dibedakan dari berbagai macam, seperti karakteristik, cara kerja, tipe pipa, serta bahan bakar yang digunakan.
Berikut jenis-jenis boiler atau ketel uap:
6.1 Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Tipe Tube (Pipa)
Ada 2 jenis boiler berdasarkan tipe pipianya, yaitu:
6.1.1 Fire Tube Boiler (Ketel Pipa Api)
Fire tube boiler atau ketel pipa api adalah boiler atau ketel uap yang memiliki dua bagian di dalamnya, yaitu tabung tempat pembakaran dan bagian barrel atau tong yang berisi fluida.
Fire tube boiler atau ketel pipa api ini menghasilkan jumlah uap atau steam yang rendah dan kapasitas yang terbatas.
Proses pengapian pada fire tube boiler atau ketel pipa api ini terjadi di dalam pipa dan panas yang dihasilkan dialirkan langsung ke boiler atau ketel uap yang berisi air.
Kelebihan dari fire tube boiler atau ketel pipa api ini adalah proses pemasangan yang cukup mudah, tidak memerlukan pengaturan secara khusus, tidak memerlukan area yang luas dan memiliki biaya yang murah.
Kekurangan dari fire tube boiler atau ketel pipa api ini adalah tempat pembakar sulit untuk dijangkau pada saat ingin dibersihkan, kapasitas uap atau steam yang rendang dan kurang efisien, hal ini dikarenakan banyak kalor yang terbuang.
6.1.2 Water Tube Boiler (Ketel Pipa Air)
Water tube boiler atau ketel pipa air adalah boiler atau ketel uap yang memiliki konstruksi yang hampir sama dengan fire tube boiler atau ketel pipa api, yaitu terdiri dari pipa dan barrel atau tong, yang membedakannya adalah sisi pipa yang diisi oleh air, sedangkan sisi barrel atau tong adalah tempat terjadinya pembakaran.
Water tube boiler atau ketel pipa air ini menghasilkan jumlah uap atau steam yang relatif banyak.
Proses pengapian pada water tube boiler atau ketel pipa air terjadi pada sisi luar pipa, sehingga panas akan terserap oleh air yang mengalir di dalam pipa.
Kelebihan dari water tube boiler atau ketel pipa air ini adalah memiliki kapasitas uap atau steam yang besar, serta nilai efisiensi relatif lebih tinggi dan tempat pembakaran mudah untuk dijangkau pada saat ingin dibersihkan.
Kekurangan dari water tube boiler atau ketel pipa air ini adalah biaya yang cukup mahal, serta membutuhkan area yang luas dan dibutuhkan komponen tambahan untuk penanganan air.
6.2 Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Bahan Bakar
Ada 4 jenis boiler berdasarkan bahan bakar, berikut penjelasannya:
6.2.1 Solid Fuel (Bahan Bakar Padat)
Solid fuel atau bahan bakar padat adalah jenis boiler atau ketel uap yang menggunakan bahan bakar padat seperti batu bara dan kayu.
Harga bahan bakar pada boiler atau ketel uap jenis ini relatif lebih murah dan hemat.
Pemanasan pada boiler atau ketel uap jenis ini bersumber dari pembakaran bahan bakar padat yang dapat dicampur dari beberapa solid fuel atau bahan bakar padat, seperti batu bara dan kayu, yang dibantu dengan oksigen.
Kelebihan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah bahan bakar mudah didapatkan dengan harga yang lebih murah.
Kekurangan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan.
6.2.2 Oil Fuel (Bahan Bakar Minyak)
Oil fuel atau bahan bakar minyak adalah jenis boiler atau ketel uap yang menggunakan bahan bakar minyak, seperti fraksi minyak bumi.
Bahan baku dari boiler atau ketel uap jenis ini memiliki harga yang relatif lebih mahal, tetapi memiliki nilai efisiensi yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang lainnya.
Pemanasan pada boiler atau ketel uap jenis ini bersumber dari hasil pembakaran campuran bahan bakar cair, seperti solar, residu, dan kerosen, dengan oksigen dan sumber panas.
Kelebihan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah memiliki sisa pembakaran yang sedikit, sehingga mudah untuk dibersihkan dan bahan baku mudah untuk didapatkan.
Kekurangan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah harga baku yang memiliki harga yang mahal serta memilki konstruksi yang mahal.
6.2.3 Gaseous Fuel (Bahan Bakas Gas)
Gaseous fuel atau bahan bakar gas adalah jenis boiler atau ketel uap yang memiliki bahan baku yang lebih murah, serta nilai efisiensi lebih baik dari jenis bahan bakar lainnya.
Pembakaran yang terjadi akibat campuran dari bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan juga sumber panas.
Kelebihan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah memiliki bahan baku yang lebih murah, dan nilai efisiensi-nya lebih baik.
Kekurangan dari boiler atau ketel uap ini adalah memiliki konstruksi yang mahal, serta sumber bahan bakar sulit untuk didapatkan, harus melalui jalur distribusi.
6.2.4 Electric (Listrik)
Sumber panas pada alat ini berasal dari listrik. Listrik merupakan bahan bakar yang lebih murah, tetapi memiliki tingkat efisiensi yang rendah.
Pemanas bersumber dari listrik yang menyuplai panas.
Kelebihan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah memiliki perawatan yang sederhan, dan sumber pemanas sangat mudah untuk didapatkan.
Kekurangan dari boiler atau ketel uap ini adalah nilai efisiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran yang rendah.
7. Cara Perawatan Boiler
Perawatan boiler atau ketel uap merupakan suatu aktifitas dan juga upaya untuk menyimpan dan mengefisienkan kerja suatu mesin atau peralatan sehingga daoat menunjang produksinya.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka perawatan ini perlu untuk dilakukan sesuai dengan cara perawatan yang benar. Perawatan pada boiler atau ketel uap ini terbagi menjadi beberapa klasifikasi:
7.1 Perawatan Harian
Perawatan harian ini dilakukan setiap 2 jam sekali yang meliputi pemeriksaan:
- Bilas level gauge, untuk memastikan tidak ada kotoran yang menyumbat
- Pemeriksaan terhadap kualitas air umpan, untuk memastikan jika pengelohan air berjalan dengan baik
- Mengecek blowdown valve
7.2 Perawatan Mingguan
- Membersihkan filter pompa air umpan
- Membersihkan filter bahan bakar
- Mengecek safety valve
7.3 Perawatan 3 Bulanan
Perawatan 3 bulanan ini dilakukan oleh Engineer Grand Kartech, perawatan ini berupa:
- Memperiksa pintu belakang dan sealnya
- Membersihkan pipa-pipa api
- Periksa secara visual bagian dari tembokan ini dan ganti bila terjadi kerusakan
7.4 Perawatan Tahunan
Perawatan tahunan ini juga dilakukan oleh Egineer Grand Kartech, perawatan ini berupa:
- Pembersihan boiler atau ketel uao
- Pengecekan spare part
8. Harga Mesin Boiler
Nah, setelah kamu tahu deskripsi lengkap mengenai mesin ini, kamu bisa juga melihat kisaran harga untuk mesin ini di bawah ini:
8.1 Mesin Boiler / Ketel Uap ( WATER TUBE BOILER )
Berikut deskripsinya:
- Model Standar
- Fungsi Mesin uap untuk industri tahu, jamur, kerupuk, dll
- Dimensi Rangka diameter tabung 50 cm tinggi 180 cm
- Material Rangka Plat mild steel 4 dan 10 mm, Pipa tebal 6 mm
- Pembakaran Kompor / Kayu
- Kapasitas 250 liter air
- Kelengkapan Safety valve, Kran atas dan samping, Bar meter I
- Harga : KAP 250 LITER Rp.8.500.000,-/ KAP 500 LITER Rp.13.000.000,- / KAP 700 LITER Rp.17.000.000,-
8.2 SAMSON MESIN BOILER 1.5 TON PER JAM BAHAN BAKAR GAS
Mesin Boiler dari Samson sangat mudah di operasikan dan dapat menghasilkan uap atau steam yang tinggi dengan efisiensi yang tinggi
Spesifikasi:
- Kapasitas : 1500 kg/jam
- Merk : SSBV-1.5T
- Type : FIRE TUBE VERTICAL
- Tekanan Maksimum : 10 Kgf/cm2
- Hydraulic Pressure Test: 20 kgf/cm2
- Bahan Bakar : Gas
Termasuk:
- Burner
- Water Pump
- Sieglass (Gelas Penduga)
- Panel Listrik dan Sensor
- Safety Gas, dan lain – lain
Akesoris
- Steam outlet valve / katup uap
- Manual blowdown valve
- Feed water valve
- Safety valve
- Pressure gauge
- pressure switch
Perlengkapan lain yang di butuhkan:
- Tangki Air kecil
- Water softener (Garam dan Resin)
- Cerobong
- Pemasangan dan instalasi
- Pemipaan
Harga mesin boiler 1.5 ton ini berkisar Rp.100.000.000,-
8.3 Boiler Otomatis Setrika Uap NAGAMOTO 25 Liter GB-27 Original NAGAMOTO
Setrika uap Merek NAGAMOTO (Tekhnologi Jepang) mempunyai banyak kelebihan yaitu
- Api tungku pemanas akan mengecil dengan sendirinya bila tekanan uap sudah tinggi, jadi lebih aman untuk pegawai dan keselamatan anda (tidak perlu khawatir karyawan lupa mengecilkan atau mematikan kompor tungku).
- Tabung lebih tebal serta didesain dari besi khusus yang tahan panas serta tahan karat (lebih kuat) berbeda dengan yang beredar di pasaran pada umumnya.
- Casing tabung pelindung lebih tebal, kuat dan terbuat dari stailess steel (sangat aman).
- Tungku api didesign khusus agar dapat memanaskan boiler lebih cepat.
- Irit bahan bakar gas (sangat cocok untuk usaha)
Termasuk:
- 1 Unit Tabung Boiler 25 Liter
- Tungku/Kompor Pemanas (Burner)
- 1 Selang Uap Otomatis
- 2 Kepala Setrika Uap Geser
- Selang Setrika 10 Meter
- 8 klem selang
- Berat : 45kg
Kisaran harga yaitu Rp.7.000.000,-
Baca Juga: Erek-erek 13 Gambar Buku Mimpi 2D 3D 4D & Kode Alam Terbaru
Kesimpulan
Boiler atau yang juga dapat disebut ketel uap merupakan suatu alat konvensi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara pemanasan.
Boiler memiliki 11 komponen, yaitu: Tungku Pengapian (Furnance), Steam Drum, Evaporator, Superheater, Exonomiser, Air Heater, Pengumpul Abu (Dust Collector), Cerobong Asap (Chimney). Pressure Switch dan Safety Pressure Switch, Katup Pengaman (Safety Valve), dan Gelas Peduga (Sight Glass).
Ingin tahu pengertian seputar alat elektronik lainnya? Yuk baca artikel – artikelnya disini!
Orang juga bertanya
- Conveyor Adalah: 15+ Macam, Cara Merawat, & Istilah
- Relay: Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur Relay
- Valve Adalah: Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan Fungsinya
- Mikrokontroler Adalah: 2 Fungsi, Komponen, & Cara Kerjanya
- Mesin Frais: Sejarah, Pengertian, Jenis, dan 18 Bagiannya
- Fungsi Turbo: Pengertian, 3 Komponen, & Cara Perawatan
- Vending Machine Adalah: Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
Daftar Isi: